“HISTOLOGI”
Ketua : Alfi Albida
Anggota : Hardianti Indri Rukmini
Lisda Helfina
Nursari
Rudi Adityo Gunawan
Sylvia Rizki
Theresia Sri Lestari
Wersita
Khairu Ummah
Langkah-Langkah Pembuatan Sampel
Pemeriksaan Histologi
1) Fiksasi
• Botol 1. Formalin 10%
Tujuan : Untuk mempertahankan
struktur sel dan mencegah terjadi
dialysis atau pembengkakan pada
rupture.
2) Dehidrasi
• Botol 2. Alkohol 70% 1,5 jam
• Botol 3. Alkohol 70% 1,5jam
• Botol 4. Alkohol 80% 1,5 jam
• Botol 5. Alkohol 95 %
• Botol 6. Alkohol 95%
Cara kerja :
Inkubasi preparat di atas hot plate
dengan suhu ±500 C (dibawah titik cair
parafin) selama 15 menit.
PENGECATAN
• Umumnya dalam pengecatan
histopatologi digunakan cat
Hematoxylin-Eosin (HE) disamping cat
khusus (PAS, gomori, ZN, Malory, dll)
dan cat yang lebih khusus yaitu
immunohistokimia (ER, PR, CD20, LMP,
dll)
Proses pengecatan :
1) Deparafinisasi
• Preparat masuk ke Xylol I, II, III, IV
Tujuannya : Berfungsi melarutkan/melepaskan
paraffin yang melekat pada preparat.
2) Rehidrasi
• Preparat masuk ke alcohol 95%, 80%, 70%
Tujuannya : Berfungsi menghilangkan xylol yang
terbawa oleh preparat dan memasukan
air kedalam jaringan
3) Preparat masuk ke air mengalir
Tujuannya : Melepaskan sisa cat atau
cairan yang terbawa
sebelumnya
4) Pengecatan Inti
• Preparat masuk ke dalam hematoksilin
Tujuannya : Memberikan warna biru pada
inti sel
5) Preparat masuk ke air mengalir
Tujuannya : Melepaskan sisa cat atau cairan
yang terbawa sebelumnya
6) Counter Stain
• Preparat masuk ke larutan eosin
Tujuannya : Memberi warna merah pada
sitoplasma, jaringan ikat,dll
8) Dehidrasi
• Preparat masuk ke dalam alcohol 70 %,
80%, 95%
Tujuannya : Melepaskan air yang terbawa
preparat
9) Clearing
• Preparat masuk Ke Xylol I, II, dan III
Tujuannya : Melepaskan alcohol yang
terbawa oleh preparat dan
memberi warna bening pada
preparat
Clearing