Alat:
1. Alat bedah
2. Spuit 1 ml, 3 ml dan 5 ml
3. Silet
4. Cawan petri kaca
5. Cawan petri plastik kecil
6. Mikroskop stereo
7. Mikroskop fase kontras binokuler
8. Kamera
Bahan:
1. NaCl fisiologis
2. Ovarium sapi
3. Ovarium babi
4. Ovarium mencit
Metode:
A. Metode aspirasi pada ovarium sapi dan babi
1. Ovarium sapi dan babi diletakkan pada cawan petri berbeda yang sudah terisi
NaCl fisiologis.
2. Spuit 3 ml berisi larutan NaCl fisiologis sebanyak 1-1,5 ml disiapkan untuk
melakukan aspirasi.
3. Aspirasi dilakukan dengan memasukan ujung spuit ke dalam folikel-folikel
ovarium dan menyedot cairan folikel.
4. Cairan folikel hasil aspirasi dipindahkan ke cawan petri yang berbeda antara
sapi dan babi untuk diamati.
5. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop kontras binokuler.
6. Oosit yang ditemukan didokumentasikan dengan kamera.
B. Metode slashing pada ovarium sapi dan babi
1. Ovarium sapi dan babi direndam dalam NaCl fisiologis agar tidak mengalami
autolisis.
2. Spuit 3 ml diisi dengan NaCl fisiologis hingga penuh.
3. Ovarium yang akan dilakukan slashing ditempatkan pada cawan petri.
4. Insisi dilakukan pada bagian folikel menggunakan silet, kemudian NaCl
fisiologis disemprotkan secara perlahan tepat pada folikel yang diinsisi.
5. Cairan yang diperoleh kemudian diamati menggunakan mikroskop fase
kontras binokuler.
6. Oosit yang ditemukan kemudian didokumentasikan.
C. Metode slicing pada ovarium mencit
1. Mencit di-eutanasi dengan memutuskan spinal chord mencit.
2. Laparotomi selanjutnya dilakukan dengan insisi pada bagian median abdomen
hingga ditemukan organ reproduksinya yaitu uterus, tuba falopii dan ovarium.
3. Organ reproduksi tersebut diangkat dan segera direndam menggunakan NaCl
fisiologis.
4. Organ reproduksi dibersihkan dari lemak menggunakan spuit 1 ml dibawah
mikroskop stereo dan dipisahkan bagian ovarium untuk dipindahkan pada
cawan petri yang berbeda berisi NaCl fisiologis.
5. Dilanjutkan dengan slicing menggunakan silet dibantu dengan spuit 1 ml dan
diamati menggunakan mikroskop fase kontras binokuler.
6. Oosit yang ditemukan kemudian didokumentasikan.
3.1.2 Koleksi Oosit Sapi, Babi dan Mencit
a. Hasil koleksi oosit sapi
No Gambar Metode Keterangan
1. Mengambil Ovarium sapi
di RPH a. Folikel
2 Slicing Morfologi:Nude
Fase : Germinal
Vesicle (GV)
A. Zona
b c
a d pelucida
B. Ruang
Perivitelin
C. Ooplasma
D. Nucleus
Hasil koleksi oosit pada mencit ini sesuai dengan pernyataan Saleh (2017) bahwa
dengan metode slicing, oosit yang ditemukan akan lebih banyak dibandingkan dengan
metode lain, namun kualitas oosit yang dihasilkan lebih rendah, yaitu strutur morfologi
oosit yang ditemukan sebagian besar parsial dan nude.
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, RD, Wilke WL, Fails AD. 2009. Anatomy and physiology of farm animals. John
Wiley & Sons.
Kurniawati, D. 2006. Perbandingan tingkat keberhasilan perkembangan embriohasil
fertilisasi in vitro pada oosit mencit (Mus musculus l.) strainswiss webster dengan
menggunakan spermatozoa epididimis danspermatozoa hasil kriopreservasi. Skripsi.
Jurusan Biologi Universitas Sebelas Maret. Surabaya
Lonergan P, Sharif H, Gordon IR. 1992. Effect of time to transfer to granulosa cells
monolayer on bovine oocyte developmental following IVM/IVF/IVC
Saleh WM. 2017. Assessment of different methods of bovine oocytes collection, maturation
and Invitro fertilization of abattoir specimens. Iraqi Journal of Veterinary Sciences,
31(1), 55-65.
Toelihere, MR.1977. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Bandung:Angkasa
LAPORAN KOASISTENSI REPRODUKSI
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN
GELOMBANG XIII KELOMPOK F
Oleh:
Fatmawati Aras (1809611002)
Nola AlfieniSartika (1809611009)
I Gede Erik Juliarta (1809611017)
Ni Putu TrisnaAsih (1809611020)
Novi KustianiRahayu (1809611050)
I NyomanWisnu Negara (1809611065)
Megawati Darwan (1809611071)
Gde Made Jasmara Muda (1809611074)
Daniel Hot AsihSianipar (1809611079)
I Gede Ari Krisna (1809611083)
Putu Winatha Kusuma (1809611089)