PENDAHULUAN
Indonesia memiliki sisi kelebihan dari bidang unggas yang jarang dimiliki oleh
bangsa lain. Kekayaan variasi genetik dari suatu jenis unggas yang dimiliki oleh
Indoneia menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Unggas yang sampai saat ini masih
sering terlihat, yaitu kalkun, angsa, itik manula, itik, merpati, dan puyuh
merupakan jenis burung yang biasa diternakkan dan dikonsumsi masyarakat karena
meningkatkan produktivitas telur antara lain dengan meningkatkan struktur dan fungsi
Oleh karena itu, untuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap telur
nggas maka perlu diketahuinya bagaimana reproduksi dalam unggas bekerja dan
berbentuk.
Univesitas Padjadaran.
II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Menurut Utami, M.M. dan I. Riyanto (2002) organ reproduksi ayam betina
terdiri dari ovarium dan oviduct. Pada ovarium terdapat banyak folikel dan
ovum. Oviduct terdiri dari infudibulum, magnum, ithmus, kelenjar kerabang telur dan
vagina.
1) Ovarium
Ovarium terletak pada daerah kranial ginjal diantara rongga dada dan rongga
perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum. Ovarium sangat kaya akan kuning
telur atau yang disebut yolk. Yolk merupakan tempat disimpannya sel benih (discus
oleh latebra. Yolk dibungkus oleh suatu lapisan membran folikuler yang kaya akan
kapiler darah, yang berguna untuk menyuplai komponen penyusun yolk melalui aliran
darah menujudiscus germinalis. Bagian yolk juga mempunyai suatu lapisan yang tidak
mengandung pembuluh kapiler darah yang disebut stigma. Pada bagianstigma inilah
akan terjadi perobekan selaput folikel kuning telur, sehingga telur akan jatuh dan
2) Oviduk
dan uterus. Pada unggas oviduk hanya satu yang berkembang baik dan satunya
a) Infundibulum
Infundibulum adalah bagian teratas dari oviduk dan mempunyai panjang sekitar
9 cm. Infundibulum berbentuk seperti corong atau fimbria dan menerima telur yang
telah diovulasikan. Pada bagian leher infundibulum yang merupakan bagian kalasiferos
juga merupakan tempat penyimpanan sperma, sperma juga tersimpan pada bagian
pertemuan antara uterus dan vagina. Penyimpanan ini terjadi pada saat kopulasi hingga
saat fertilisasi. Infundibulum selain tempat ovulasi juga merupakan tempat terjadinya
fertilasi. Setelah fertilasi, ovum akan mengalami pemasakkan setelah 15 menit di dalam
infundibulum, dan dengan gerak peristaltik ovum yang terdapat pada yolk akan masuk
b) Magnum
dan merupakan bagian terpanjang dari oviduk. Batas antara infundibulum dengan
magnum tidak dapat terlihat dari luar. Magnum mempunyai panjang sekitar 33 cm dan
tempat disekresikan albumen telur. Proses perkembangan telur dalam magnum sekitar
3 jam. Albumen padat yang kaya akan mucin disekresikan oleh sel goblet yang terletak
pada permukaan mukosa magnum dan jumlah albumen yang disekresikan sekitar 40
dan magnum terdapat garis pemisah yang nampak jelas yang disebut garis
penghubung ithmus-magnum.
d) Uterus
Uterus merupakan bagian oviduk yang melebar dan berdinding kuat. Di dalam
uterus telur mendapatkan kerabang keras yang terbentuk dari garam-garam
kalsium. Selain pembentukan kerabang pada uterus juga terjadi penyempurnaan telur
dengan disekresikannya albumen cair, meneral, vitamin dan air melalui dinding uterus
dan secara osmosis masuk ke dalam membran sel. Pembentukan kerabang juga diikuti
dari kerabang telur adalah putih dan coklat, yang pewarnaannya tergantung pada
genetik setiap individu. Pigmen kerabang (oopirin) dibawa oleh darah (50 –70%) dan
terbentuknya kutikula yang disekresikan sel mukosa uterus berupa material organik
dan juga mukus untuk membentuk lapisan selubung menyelimuti telur yang akan
mempermudah perputaran telur masuk ke vagina. Pada kutikula terdapat lapisan porus
yang berguna untuk sirkulasi air dan udara.
e) Vagina
Bagian akhir dari oviduk adalah vagina dengan panjang sekitar 12 cm. Telur
masuk ke bagian vagina setelah pembentukan oleh kelenjar kerabang sempurna (di
dalam uterus). Pada vagina telur hanya dalam waktu singkat dan dilapisi
oleh mucus yang berguna untuk menyumbat pori-pori kerabang sehingga invasi bakteri
Organ reproduksi ayam jantan terdiri dari sepasang testis (T), epididimis (Ep),
duktus deferens (D.d.) dan organ kopulasi pada kloaka (Cl), secara lengkap
1) Testis
punggung pada bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna kuning terang. Pada
unggas testis tidak seperti hewan lainnya yang terletak di dalam skrotum. Fungsi testis
menghasilkan hormon kelamin jantan disebut androgen dan sel gamet jantan disebut
sperma.
2) Epididimis
Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian sebelah dorsal testis.
Berfungsi sebagai jalannya cairan sperma ke arah kaudal menuju ductus deferens.
3) Duktus deferens
Jumlahnya sepasang, pada ayam jantan muda kelihatan lurus dan pada puyuh
jantan tua tampak berkelok-kelok. Letak ke arah kaudal, menyilang ureter dan
Pada unggas duktus deferens berakhir pada suatu lubang papila kecil yang
terletak pada dinding dorsal kloaka. Papila kecil ini merupakan rudimeter dari organ
kopulasi.
5) Fertilasi
Fertilisasi merupakan suatu proses penyatuan atau fusi dari dua sel gamet yang
berbeda, yaitu sel gamet jantan dan betina untuk membentuk satu sel yang
disebut zygote. Secara embriologik fertilisasi merupakan pengaktifan sel ovum oleh
ovum.
III
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
merasa kesakitan.
3. Lakukan pengeluaran darah, tunggu beberapa menit hingga darah keluar semua
4. Timbang unggas dengan timbangan, dan cacat sebagai berat unggas tanpa
darah.
7. Timbang unggas dengan timbangan, dan cacat sebagai berat unggas tanpa bulu.
didapatkan betina dengan infundibulum mempunyai panjang yaitu 2,5 cm dengan berat
yaitu 1 gr. Magnum dengan Panjang yaitu 4 cm dean mempunyai berate yaitu 1 gr.
1,5 cm dengan berat 1 gr, dan vagina mempunyai Panjang 1,5 dengan bobot 1gr. Untuk
Panjang yaitu 4 cm dengan berat 0,5 gr. Bagian magnum mempunyai Panjang yaiu 11
cm dengan berat 1 gr. Istmus Panjang 13 cm dengan bobot 1 cm , uterus 7 cm dan bobo
Dengan data yang didapatkan diatas dapat ukuran saluran reproduksi yang
diukur tidak sesui dengan pendapat Hunter (1995) yang mengatakan bahwa Panjang
infundibulum pada orang reproduksi betina pada unggas mempunyai Panjang yaitu 9
cm. Bagian magnum pada unggas betina menurut Sarengat (1982) yaitu 33cm, utnuk
sekitar 12 cm.
Untuk saluran reproduksi jantan menurut Anggorodi, H.R. (1995) tidak
menjelaskan seberapa Panjang dan berat saluran reproduksi unggas, tetapi dikatakan
bahwa organ reproduksi semua unggas mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Agar semua mahasiswa dapat terasah skill nya, maka akan jauh lebih baik jika
setiap praktikan diberikan kesempatan untuk mengukur bagian bagian tubuh, atau
Anggorodi, H.R. 1995. Aneka Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Hunter, R. H. F. 1995. Fisiologi ternak. Gadjah Mada University press. Yogyakarta.
Sarengat, W. 1982. Pengantar Ilmu Ternak Unggas. Fakultas peternakan dan
Utami, M.M. dan I. Riyanto. 2002. Pengaruh Pemberian Pakan dengan Metode
Pemuasaan terhadap Kinerja Karkas Puyuh. Buletin Peternakan 26 (1): 13-
19.