PENGENDALIAN MUTU
YOGHURT MADU
“YOBEBS”
Disusun Oleh :
KELAS C
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor: RKJM/11/10/2016
PT. Ngantuk YOGHURT YOBEBS Revisi: 0
Berat
Halaman 1 dari 1
RENCANA HACCP
Divalidasi oleh,
Mgr. QAQC
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
PT. Ngantuk RKJM/11/10/2016
YOGHURT YOBEBS
Berat Revisi: 0
DAFTAR ISI Halaman 2 dari 30
Isi Halaman
Judul dan Lembar Pengesahan 1
Daftar Isi 2
Profil Perusahaan 3
Tim HACCP 4
Struktur Organisasi Dan Deskripsi Kerja 5
Deskripsi Produk 7
Kelayakan Dasar 10
Diagram Alir Proses 11
Penetapan Titik Kendali Kritis (CCP) 12
Prosedur Pengaduan Atau Keluhan Konsumen 15
Pengawasan CCP 16
Sistem Penyimpanan Catatan 17
Prosedur Verifikasi 18
Perubahan Revisi Atau Amandemen Dokumen 20
Lampiran Tabel Analisa Bahaya Dan Resiko
Tabel Pemeriksaan Analisa Bahaya
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
RKJM/11/10/2016
PT. Ngantuk YOGHURT YOBEBS
Revisi: 0
Berat
PROFIL PERUSAHAAN Halaman 3 dari 30
Kontor Pusat
No Nama Jabatan
1 Ceviya, S.Pt Pimpinan Perusahaan
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
RKJM/11/10/2016
PT. Ngantuk YOGHURT YOBEBS
Revisi: 0
Berat
STRUKTUR ORGANISASI
Halaman 5 dari 30
DAN DESKRIPSI KERJA
Pimpinan Perusahaan
General Manager
Teknisi
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
RKJM/11/10/2016
PT. Ngantuk YOGHURT YOBEBS
Revisi: 0
Berat
DESKRIPSI PRODUK Halaman 7 dari 30
PT. Ngantuk Berat memproduksi Yoghurt rasa Madu yang dikemas dalam
volume 250 ml botol kaca dengan spesifikasi sebagai berikut:
Komposisi:
Komposis kimia yoghurt
Komposisi kimia Jumlah
Kadar air 85,0
Lemak 1,5
Protein 5,3
Kadar abu 1,0
Lactosa 7,0
Ph 4,3
Komposisi kimia dari yoghurt dan rinciannya terdapat pada label yang
akan di tempelkan pada kemasan. Data komposisi dasar yang akan ditempel pada
kemasan antara lain tentang padatan/ tingkat kelembaban, kadar lemak, jenis
pengawet yang digunakan, dll. Data komposisional juga harus dicatat untuk setiap
aditif yang digunakan, terutama di mana susu segar diperoleh, dan bahan
terhidrasi lainnya. Diameter gelembung-gelembung lemak dalam susu berkisar
antara 1 dan 20 mikron tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi
komposisi kimia yaitu jenis hewan, jenis dan metode pemberian kultur bakteri,
umur hewan sapi perah, tahapan laktasi, dll. Penjelasan lengkap dari produk dan
tujuan penggunaannya dalam hal ini meliputi jenis dan komposisi kondisi
mikrobiologi, kimia, pengolahan, penyajian, pengemasan, penyimpanan dan
distribusi serta perlakuan yang diperlukan di bawah kondisi yang ditentukan .
Uraian Produk:
Yoghurt adalah produk susu yang diperoleh dari hasil fermentasi susu oleh
aksi budaya simbiosis dari bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus
bulgaricus sehingga mengakibatkan pengurangan pH dengan koagulasi.Yoghurt
adalah produk yang paling terkenal dari semua produk susu fermentasi dan paling
populer hampir di seluruh dunia. Yoghurt dilaporkan, pertama kali dibuat di
Afrika Selatan pada pertengahan - 1950 di Durban.
Penggunaan Produk:
Produk siap atau langsung dapat dikonsumsi, sehingga bagian ini harus
mencatat instruksi yang diberikan berkaitan dengan penyimpanan dingin dan
banyaknya mengkonsumsi dalam 1 hari, perlakuan setelah produk dibuka dan
mencantumkan tanggal kadarluasa.
Deskripsi Produk :
Nama Produk Yoghurt YoBebs
Jenis pengemas Botol kaca food grade volume 250 ml
Asal Bahan Baku Susu sapi lokal
Komposisi Susu skim, susu bubuk skim, madu,
pengawet, kultur bakteri
Masa Kedaluwarsa 9-10 hari pada penyimpanan 4-5oC
Cara konsumsi Langsung
Sasaran pengguna atau Konsumen Umum
Tempat penjualan Toko dan Supermarket
Metoda Penjual Dijual langsung ke konsumen, melalui
agen dan sistem pemasaran langsung ke
pengecer atau toko dan swalayan
Cara distribusi Perlu penanganan khusus menggunakan
termos atau sterofom
Label kemasan Dicantumkan secara khusus pada label
disertai komposisi produk, kode
produksi, volume atau isiserta tanggal
kadaluwarsa
Karakteristik Produk :
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
PT. Ngantuk RKJM/11/10/2016
YOGHURT YOBEBS
Berat Revisi: 0
Kelayakan Dasar Halaman 10 dari 30
GMP dalam setiap tahapan produksi dan sanitasi dalam pabrik menjadi
tanggung jawab manager QC, dan dituangkan dalam dokumen GMP pabrik yang
terpisah.
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
PT. Ngantuk RKJM/11/10/2016
YOGHURT YOBEBS
Berat Revisi: 0
Diagram Alir Halaman 11 dari 30
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
PT. Ngantuk RKJM/11/10/2016
YOGHURT YOBEBS
Berat Revisi: 0
PENENTUAN CCP Halaman 12 dari 30
Titik kritis 1
Titik kritis 2
Titik kritis ke-2 pada proses pasteurisasi yaitu saat pemanasan susu yang
akan digunakan dalam pembuatan yoghrt pada suhu 900C selama 15-30 menit
harus tepat. Karena jika susu yang digunakan dalam pemanasan terlalu rendah
maka bakteri patogen seperti Mycobakterium tuberculosis belum mati dan
kemungkinan besar dapat berkembang biak dengan spora yang dapat bertahan.
Sedangkan jika suhu pemanasan terlalu tinggi maka akan merusak fisik susu
contohnya pecahnya struktur susu sehingga terjadi penggumpalan dan juga dilihat
dari kimiawinya maka kandungan nutrisi susu berupa laktosa akan pecah jika
terdapat panas tinggi sekaligus kehilangan Lysin. Sebab laktosa termasuk
golongan karbohidrat jenis disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa.
Dan rantai C penyusunnya akan pecah jika terdapat suhu panas yang tinggi.
Tabel 3. Pengaruh Perlakuan Panas terhadap Kehilangan Lysin
Sedangkan pengaruh suhu terhadap vitamin yang terlarut dalam air pada susu
dapat dilihat padaTabel 4. berikut ini:
Tabel 4. Pengaruh Suhu Pengolahan terhadap Vitamin yang Larut dalam Air pada
Susu
Kehilangan (%)
Perlakuan panas Vit B12 Asamfolat Vitamin C
Titik kritis 3
Titik kritis ketiga adalah saat pemberian inokulasi 2-5% kultur campuran
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, dimana jika terdapat
kontaminasi selain bakteri diatas contohnya mikro flora yang tahan asam (kapang
dan khamir) akan menyebabkan yoghurt berasam tinggi dan risiko terbesarnya
tekstur yoghurt encer, mempunyai bau yang menyimpang dari bau yoghurt atau
membusuk, timbul gas, tumbuh jamur atau kapang pada permukaan yoghurt.
Kerusakan starter yang akan digunakan dalam pembuatan yoghurt akan
berpengaruh terhadap:
a. KekuranganPembentukanasam
Setiap keluhan dari pelanggan baik lisan maupun tertulis, akan ditangani
dengan baik. Keluhan atau pengaduan pelanggan atau konsumen tersebut dapat
berkaitan dengan produk yang dihasilkan maupun proses produksinya.
Prosedur penanganan keluhan pelanggan ini menjadi tanggung jawab
manejer QA. Pada setiap keluhan akan dicatat antara lain : tanggal keluhan atau
pengaduan, identitas pelapor, isi keluhan.Penerima keluhan, dan penanganan yang
dilakukan terhadap keluhan tersebut. Apabila keluhan tersebut menyangkut
produk, maka jika memungkinkan pelapor menyertakan sampel produk yang
dikeluhkan dan kode produksinya.
1. Rekaman pengaduan
2. Rekaman kompensasi
3. Rekaman tindak koreksi
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
PT. Ngantuk RKJM/11/10/2016
YOGHURT YOBEBS
Berat Revisi: 0
Pengawasan CCP Halaman 16 dari 30
Sistem pencatatan:
Perusahan menjamin bahwa semua petunjuk, standar, panduan pemakaian
dan data rujukan dibuat selalu mutahir, terpelihara dan terdokumentasi untuk
identifikasi, pengumpulan, pengarsipan, penyimpanan dan pemusnahan. Semua
dokumen dikendalikan dengan pemberian nomor dokumen, status revisi, tanda
tangan pengusaha dan nomor halaman pada setiap HACCP plan sistem
penyimpanan catatan ini menjadi tanggung jawab manager QA selaku sekretaris
TIM HACCP.
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
RKJM/11/10/2016
YOGHURT
PT. Ngantuk Revisi: 0
Berat
PROSEDUR VERIFIKASI Halaman 18 dari 30
Prinsip 1
Tahap/Input Potensi Bahaya Penyebab Risk Sev. Sign Tindakan Pencegahan
Penerimaan Fisik Penanganan di peternak yang H H S Penyuluhan terhadap peternak,
bahan baku susu Rambut, Pest, kurang baik dan penanganan training terhadap personil yang
Kotoran di pabrik yang kurang baik menangani di pabrik melakukan
pemeriksaan terhadap bahan
sebelum diterima
No. Monitoring
Tahap Jenis Bahaya Batas Kritis Tindakan Koreksi
CCP Metode Frekuensi
Sterilisasi alat dan 1 Biologi (Bakteri dan Suhu: 121˚C (air Pengukuran Setiap Lanjutkan proses bila
wadah yang digunakan Kapang) mendidih) suhu dan waktu proses masih kurang
selama 20˚C ketika sterilisasi waktunya, Langsung
angkat dan tiriskan
segera dengan alat
dan wadah yang akan
digunakan (untuk
wadah segera
dibalikan)
Pemanasan 2 Biologi (bakteri dan Suhu 90˚C Pengukuran Setiap Sesuaikan suhu, aduk
kapang yang tak selama 15-30 suhu dan waktu proses terus ketika
diperlukan) menit ketika pemanasan, jangan
pemanasan sampai mendidih
Pendinginan 1 Biologi Suhu menurun Pengukuran Setiap Suhu harus sesuai
sampai 43˚C secara terukur proses agar bibit yoghurt
tidak mati jika suhu
terlalu tinggi
Pengemasan 5 Biologi Wadah tidak terisi Pemeriksaan Setiap Kurangi isi wadah jika
penuh (head secara visual proses terlalu penuh, Ganti
space 10% dari wadah yang rusak
volume botol) atau bocor
Tidak bocor
(tertutup rapat)
Tahap/input Potensi Bahaya Penyebab Risk Sev. Sign Tindakan pencegahan
Penerimaan Fisik: Filth, Metal, Penanganan pemasok yang L M S Melakukan pemeriksaan terhadap
bahan baku Kimia: kurang baik bahan sebelum diterima
maltodextrin -Mikrobiologi:
Khamir
Penyaringan susu Fisik: rambut, filth, Alat penyaring (kain) rusak/ H M S Pengecekan saringan sebelum
debu bocor dipakai, Pelatihan personil
Kelalaian operator prosesing
Pendistribu-sian Fisik:-
Kimia: -
Mikrobiologi:-
Nomor:
Rencana Kerja Jaminan Mutu
RKJM/11/10/2016
YOGHURT
PT. Ngantuk Berat Revisi: 0
TABEL PEMERIKSAAN
Halaman 1 dari 2
ANALISA BAHAYA