NIM : A1C418050
KELAS : REG B
JAWABAN
1.) Validitas adalah ketepatan suatu alat penilaian terhadap konsep yang dinilai
sehingga betul betul menilai apa yang akan dinilai. Prinsip validitas yaitu pengukuran
ataupun pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan
data. Instrumen haruslah dapat mengukur apa yang sebenarnya diukur. Jadi validitas
lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatannya. Dalam suatu penelitian
yang melibatkan variabel atau konsep yang tidak bisa diukur secara langsung,
masalah validitas menjadi tidak sederhana, di dalamnya juga menyangkut penjabaran
konsep dari tingkat teoritis sampai tingkat empiris (indikator), namun bagaimanapun
tidak sederhananya suatu instrumen penelitian tersebut haruslah valid agar hasilnya
dapat dipercaya.
2.) Kriteria yang digunakan dalam menguji validitas suatu tes terbagi menjadi
beberapa macam dua diantaranya adalah sebagai berikut.
Check list merupakan daftar isian yang bersifat tertutup, responden tinggal
membubuhkan tanda check pada kolom jawaban yang tersedia, dibagian dalam
pdeskripsi mengenai angket dikemukakan juga bahwa dalam mengisi angket
tertutup responden diberi kemudahan dalam memberikan jawabannya yang cocok
dengan memberikan tanda cek (√).
(1) validitas internal, termasuk kedalam validitas kriteria yang diukur dengan besaran
yang menggunakan tes sebagai suatu kesatuan sebagai kriteria instrument untuk
menentukan tingkat validitas dari masing-masing butir soal, validitas ini
menunjukkan seberapa jauh konsisten hasil butir soal terhadap keseluruhan butir soal,
validitas internal berupa skor butir dikotomi dan butir politomi harus dibandingkan
dengan koefisien korelasi yang ada di table-r, dikatakan valid apabila koefisien
korelasi lebih besar dibandingkan skor masing-masing butir soal
(2) validitas eksternal, merupakan hasil ukur tes yang baku sebagai kriteria eksternal
yang sudah tersedia, dijadikan sebagai variabel pengukuran, untuk menentukan
tingkat validitas eksternal dilakukan pengkorelasian skor hasil ukur tes yang
dikembangkan dengan skor hasil ukur tesbaku yang dijadikan landasan, hasilnya
semakin tinggi koefisienn korelasinya, maka tingkat validitasnya semakin tinggi,
dikur dalam bentuk kesatuan tes bukan dari masing-masing butir soal.
(2). Validitas empiris, dilakukan dengan cara membuat perbandingan secara empiris
antara hasil pengukuran dengan alat ukur lain yang sudah valid dan terbukti
kebenarannya, jenis ini sering dikatakan sebagai validitas statistika karena
menggunakan perhitungan berupa perbandingan hasil empiris dengan hasil empiris
dari table.
(1) validitas isi atau content validity, didapatkan jika alat pengukuran terhadap daerah
isi yang sesuai dengan apa yang dikehendaki, dimana validitas isi akan terpenuhi
apabila alat pengukuran berisi item-item yang terdiri dari sampel yang menjadi
perwakilan dari kawasan tersebut, secara umum validitas jenis ini menggambarkan
keseluruhan berdasarkan bukti sampel dari masing-masing kawasan, item-item
tersebut beracuan pada item yang telah di berikan sebelumnya, apabila hasil yang
didapatkan menunjukkan setiap responden mendapatkan nilai yang rendah pada
masing-masing butir soal, maka dianggap tidak valid, namun apabila hasil yang
didapatkan menunjukkan skor pada masing-masing sampel butir soal tinggi pada
keseluruhan responden, maka tingkat validitasnya tinggi.
(3) Validitas konkuren atau concurrent validity, berkaitan dengan hubungan antara
skor dalam item instrument dengan objek penelitian yang lain, cara memperoleh
validitas konkuren yang valid dilakukan dengan mencari korelasi antara skor
pengukuran dan kriteria pengukuran yang ada, dalam waktu pengujiaan yang sama,
bila didapatkan hasil koefisien korelasi yang tinggi antara kedua korelasi instrument
tersebut, maka tes ini dikadatakan valid.
(4) Validitas prediksi yang merupakan suatu alat pengukuran yang bisa memprediksi
kemampuan satu responden yang bekerja dalam situasi yang belum ditentukan,
sehingga dapat mengelompokkan responden berdasarkan keahlian masa mendatang
yang sama, uji validitas prediksi dapat dilakukan dengan mencari hubungan antara
skor pengukuran dan kriteria pengukuran yang sudah ada pada waktu lalu
4). Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur
yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Djaali (2000) menyatakan
bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu tes
dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud
dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan
tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.
5). uji validitas yaitu untuk mengetahui tingkat ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya.agar data yang dihasilkan
bisa relevan dan sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut serta tidak
bertentangan teori yang ada. Selain itu dapat pula sebagai:
6). Untuk mencari nilai koefisien, maka peneliti menggunakan rumus pearson
product moment sebagai berikut :
N = Banyaknya responden
Langkah I.
Langkah II.
Cari nilai ∑X
Langkah III
Cari nilai ∑Y
Langkah IV.
Cari nilai (∑X)2 yaitu dengan mempangkatkan dua dari nilai ∑X
Langkah V.
Cari nilai ∑XY yaitu dengan mengalikan antara skor dengan jumlah skor
Langkah VI.
Langkah VII
Cari nilai ∑X2
Langkah VIII
Contoh : Pertanyaan 1
Misal:
IPA : 2 3 5 7 4 3 2
Matematika : 4 5 6 8 5 4 3
Kondisi nilai Matematika sejajar dengan IPA karena naik dan turunnya
nilai Matematika mengikuti naik dan turunnya nilai IPA.
Bahasa Indonesia : 5 6 8 4 3 2
Matematika : 8 7 5 1 2 3
Koefisien korelasi terdapat antara -1,00 sampai +1,00. karena dalam perhitungan
sering dilakukan pembulatan angka yang didapatkan 1,00
Dengan melihat harga r dan diinterprestasikan misalnya korelasi Tinggi, Cukup dan
sebagainya.
Dengan mengkonsultasikan ke tabel harga kritik r product moment sehingga dapat
diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r lebih kecil dari harga
kritik dalam tabel, maka korelasi tersebut tidak signifikan. Begitu juga arti
sebaliknya.
DAFTAR PUTAKA
Alfabeta