Alel Ganda
Rejeki Siti Ferniah
UNDIP
Interaksi Gen
• Suatu sifat dapat ditentukan oleh gen tunggal ataupun
lebih dari satu gen.
F1 AaBa
merah
Rasio fenotip F2 = 12 : 3 : 1
Epistasis Resesif
• Epistasis Resesif : suatu gen resesif mampu menutupi
ekspresi gen lain yang tidak sealel.
F1 CcAa
kelabu
Rasio fenotip F2 = 9 : 3 : 4
Epistasis Dominan dan Resesif
• Epistasis Dominan dan Resesif: suatu gen dominan
menutupi ekspresi gen lain, namun gen lainnya dalam
keadaan resesif dapat menutupi ekspresi seluruh gen.
•
I epistasi terhadap C dan c
cc epistasi terhadap I dan i
Contoh pada warna bulu ayam negeri
C = gen yang menghasilkan warna
c = gen yang tidak menghasilkan warna (warna putih)
I = gen yang menghalangi (inhibitor) keluarnya warna
i = gen yang tidak menghalangi keluarnya warna
P IICC >< iicc
putih putih
F1 IiCc
putih
Rasio fenotip F2 = 13 : 3
Epistasis Dominan Rangkap
• Epistasis Dominan Rangkap: jika ada salah satu atau
beberapa gen dominan, maka menutupi pengaruh gen
lainnya.
F1 AaBa
segitiga
9 A-B- = segitiga
F2
3 A-bb =
segitiga
3 aaB- = segitiga
1 aabb = oval
Rasio fenotip F2 = 15 : 1
Epistasis Resesif Rangkap
• Epistasis Resesif Rangkap: jika ada salah satu atau
beberapa gen dalam keadaan resesif, maka menutupi
pengaruh gen lainnya.
cc epistasi terhadap P dan p
pp epistasi terhadap C dan c
Contoh pada kejadian bisu-tuli pada manusia
D dan E secara bersama-sama = normal
D saja atau E saja = bisu-tuli
d dan e = bisu-tuli
P DDee >< ddEE
bisu-tuli bisu-
tuli
F1 DdEe
normal
9 D-E- = normal
F2
3 D-ee = bisu-tuli
3 ddE- = bisu-tuli
1 ddee = bisu-tuli
Rasio fenotip F2 = 9 : 7
Gen rangkap yang mempunyai
pengaruh kumulatif
Contoh pada warna buah gandum
A dan B secara bersama-sama = ungu tua
A atau B = ungu
a dan b = putih
P AABB >< aabb
ungu putih
tua
F1 AaBa
ungu
tua
Rasio fenotip F2 = 9 : 6 : 1
ALEL LETHAL
• Alel lethal : alel yang dalam keadaan
homozigot menyebabkan kematian.
Alel lethal dominan : menyebabkan kematian jika
dalam keadaan homozigot dominan. Genotip
heterozigot menunjukkan kelainan.
Alel lethal resesif : menyebabkan kematian jika
dalam keadaan homozigot resesif. Genotip heterozigot
tidak menunjukkan pengaruh.
Contoh-contoh alel lethal
• Alel lethal dominan :
Manusia : Akhondroplasia (kerdil), Thalassemia,
Brakhifalangi
Jika DD menentukan akhondroplasia
penderita lethal
Dd : fenotip kerdil
dd : pertumbuhan normal
P ♂ Dd x ♀ Dd
dwarfism dwarfism
F1 DD = lethal
2 Dd = dwarfism
dd = normal
ICHTYOSIS CONGENITA
• Disebabkan alel resesif
• Kulit menjadi kering dan bertanduk
• Pada permukaan tubuh terdapat bendar-bendar
berdarah
P ♂ Ii x ♀ Ii
normal normal
F1 II = normal
2 Ii = normal
ii = lethal
Penetrasi
• Penetransi : kemampuan suatu alel untuk menunjukkan pengaruhnya.
= proporsi individu yang menampakkan fenotipe yang diharapkan.
P: GG x gg
kuning hijau
F1 : Gg (kuning semua)
F2 : 3 G_ : 1 gg
Penetrasi = 100%
• Penetrasi tidak sempurna bila sifat terlihat pada beberapa individu tapi tidak
terlihat pada individu lain meskipun gen tersebut terdapat pada semua
individu tersebut.
Sorghum P: RR x rr
Batang merah Batang hijau
F1 Rr (batang merah)
F2 : seharusnya 3 merah : 1 hijau (suhu normal)
Jika suhu terlalu panas, rasio fenotip dapat berubah walaupun genotipnya
tetap. Jika dalam populasi ada 40 tanaman dan pada suhu tinggi diperoleh
nisbah 20:20 (bukan 30:10), maka Penetrasi = 20/30 = 66,6%