Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis pola-pola hereditas dalam peristiwa pautan dan pindah silang pada makhluk
hidup
Indikator
Menjelaskan peristiwa pautan, pindah silang, gen letal dan gagal berpisah
PENDAHULUAN
I. TAUTAN dan PINDAH SILANG
1. TAUTAN adalah gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama tidak bersegregasi
secara bebas dan cenderung diturunkan bersama
B b B b
C c C c
D d miosis D d
E e E e
F f F f
Macam Tautan
a. Tautan Autosomal adalah tautan yang terjadi pada gen-gen yang terdapat pada
kromosom autosom
Contoh : warna tubuh dan bentuk sayap Drosophila
B = gen pembawa warna abu-abu
b = gen pembawa warna hitam
V = gen pembawa sayap normal
v = gen pembawa sayap kecil
b v
b. Tautan Sex adalah tautan yang teradi pada gen-gen yang terdapat pada kromosom X
dan Y
Contoh Tautan Seks
1) Drosophyla : warna mata, mata putih hanya terdapat pada Drosophyla jantan
(warna mata tertaut kromosom X)
2) Manusia
Tertaut kromosom X (gen resesif)
- Buta warna, Hemophilia, Anadontia (tidak bergigi), Syndrom Lesch-Nyhan
(kejang otot, sukar menelan), Distrofi Otot, Syndrom Fragile (kelemahan
mental)
Tertaut kromosom X (gen dominan)
- Gigi coklat
Tertaut kromosom Y (holandrik = sifat yang diturunkan hanya pada laki-laki)
1
- Hypertrrichosis (rambut telinga), Keratoma dissipatum (penebalan kulit tangan
dan kaki)
3) Mamalia
Tertaut kromosom X
- Warna rambut kucing
4) Ayam
Tertaut kromosom Z
- Warna bulu ayam
Pertanyaan
1. Tentukan simbol-simbol bila diketahui : sayap normal dominan terhadap sayap keriting,
dada polos dominan terhadap dada bergaris
a. Simbol genotif parental
P : NNPP × nnpp
sayap normal sayap keriting
dada polos dada bergaris
b. Simbol genotif F1
F1 : NnPp
sayap normal
dada polos
c. Simbol genotif F2
NnPp ( sayap normal dada polos ) :1
Nnpp ( sayap normal dada bergaris ) : 1
nnPp ( sayap keriting dada polos ) :1
nnpp ( sayap keriting dada bergaris ) : 1
2. Bagaimana genotif individu sayap normal dada polos dan individu sayap keriting dada
bergaris yang keduanya jenis galur murni ? bila diketahui : gen sayap normal dan gen
dada polos terpaut dalam 1 kromosom, gen sayap keriting dan dada bergaris terpaut
dalam satu kromosom.
Gen sayap normal dada polos ( NnPp )
Gen sayap keriting dada bergaris ( nnpp )
3. Bila kedua individu pada soal nomor 2 dibastarkan, bagaimana kemungkinan F1 nya?
Kerjakan
P1 : NnPp × nnpp
Gamet: NP np
Np
nP
np
F1 : NnPp : nnpp
normal polos : keriting bergaris
2
1 : 1
4. Dan bagaimana kemungkinan F2nya yang merupakan hasil test cross?
Kerjakan
P2 : NnPp × nnpp
Gamet: NP np
Np
nP
np
F2 : NnPp : nnpp
normal polos : keriting bergaris
1 : 1
5. Apakah peristiwa pautan mempengaruhi perbandingan keturunan menurut Mendel?
Jelaskan jawabanmu!
Iya, karena jika tidak ada pautan maka perbandingannya 1 : 1 : 1 : 1. Namun
karena ada pautan dimana gen sayap normal dan gen dada polos terpaut dalam
satu kromosom. Gen sayap keriting dan dada bergaris terpaut dalam satu
kromosom, maka hasil persilangannya :
sayap normal dada polos : sayap keriting dada bergaris
1 : 1
Pertanyaan
a. Dari data P sampai F1, menunjukkan bahwa sifat mata merah dominan terhadap sifat
mata putih
b. Dari data F1 sampai F2, berdasarkan pemunculan fenotif dan ratio fenotifnya,
menunjukan bahwa individu F1 bergenotif XᴹXᵐ atau XᴹY
c. Melihat ratio fenotifnya, peristiwa penurunan sifat tersebut dinamakan pautan sex
d. Dari data tersebut di atas diketahui bahwa lalat yang bermata putih selalu jantan. Maka
Morgan membuat hipotesa :
1) Sifat yang dominan adalah mata merah
2) Gen yang bertanggung jawab atas warna mata terdapat pada kromosom X
3) Dalam kromosom Y tidak terdapat alel untuk menentukan warna mata karena
tidak terpaut kromosom Y
e. Buatlah symbol-simbol untuk gen,
Warna mata merah : XᴹXᴹ, XᴹXᵐ, XᴹY
Warna mata putih : XᵐY
f. Buktikan apakah hipotesa Morgan tersebut benar dengan membuat persilangan dari data
hasil percobaan Morgan diatas.
P1 : XᴹXᴹ × XᵐY
Gamet 1 : Xᴹ Xᵐ
Y
F1 : XᴹXᵐ ( lalat betina mata merah )
XᴹY ( lalat jantan mata merah )
P2 : XᴹXᵐ × XᴹY
3
Gamet 2 : Xᴹ Xᴹ
Xᵐ Y
F2 : XᴹXᴹ ( merah )
XᴹXᵐ ( merah )
XᴹY ( merah )
XᵐY ( putih )
Ratio fenotif = merah : putih
= 3 : 1
2. PINDAH SILANG adalah peristiwa pertukaran gen suatu kromatid dengan gen kromatid
homolognya
A B A b = Ab
rekombinan
A b a B = aB
A b a b = ab ( parental )
A B A B = AB
Parental
A b a b = ab tanpa rekombinan
A b a b = ab
A B A B = AB ( parental )
A B A b = Ab
rekombinan
A b a B = aB
A b a b = ab ( parental )
Nilai NSP digunakan untuk menentukan unit peta ( jarak gen pada kromosom )
Contoh : Hasil Persilangan pada Drosophyla
P BbVv (abu-abu, normal) x bbvv (hitam, kecil)
F1 abu-abu, normal
4
F2 Abu-abu, normal = 965 tipe parental
Hitam, kecil = 944
hitam, normal = 185 tipe rekombinan
Abu-abu, kecil = 206
Tipe parental = 1909 ---- > 50 % terjadi
Tipe rekombinan = 391 ---- < 50 % tautan
Pertanyaan
1. Bagaimana genotif individu sayap normal dada polos dan individu sayap keriting dada
bergaris yang keduanya jenis galur murni ? bila diketahui : gen sayap normal dan gen
dada polos terpaut dalam 1 kromosom, gen sayap keriting dan dada bergaris terpaut
dalam satu kromosom.
Gen sayap normal dada polos ( NnPp )
Gen sayap keriting dada bergaris ( nnpp )
P1 : NnPp × nnpp
Gamet: NP np
Np
nP
np
F1 : NnPp : nnpp
1 : 1
2. Bila kedua individu pada diatas dibastarkan, bagaimana kemungkinan F1 nya bila selama
miosis terjadi pindah silang?
Kerjakan
P1 : NnPP × nnpp
Gamet 1 : NP np
Np
nP
np
F1 : NnPp ( sayap normal dada polos )
Nnpp ( sayap normal dada bergaris )
nnPp ( sayap keriting dada polos )
nnpp ( sayap keriting dada bergaris )
Ratio genotif : NnPp : Nnpp : nnPp : nnpp
1 : 1 : 1 : 1
5
3. Dan bagaimana kemungkinan F2nya yang merupakan hasil test cross bila selama miosis
terjadi pindah silang?
Kerjakan
P2 : NnPP × nnpp
Gamet 2 : NP np
Np
nP
np
F2 : NnPp ( sayap normal dada polos )
Nnpp ( sayap normal dada bergaris )
nnPp ( sayap keriting dada polos )
nnpp ( sayap keriting dada bergaris )
Ratio genotif : NnPp : Nnpp : nnPp : nnpp
1 : 1 : 1 : 1
4. Bila diketahui pada F2 jumlah total tipe rekombinan ada 32, sedangkan jumlah total tipe
parental 68, tentukan jarak antara gen sayap dengan gen sifat dada yang mengalami
pindah silang.
Jika tipe rekombinan, ada 32 ( nnPp dan Nnpp )
Jika tipe parental, ada 68 ( NnPp dan nnpp )
Kombinasi parental = 68 / 100 × 100%
= 68%
Jarak gen N dan P = 32 / 100 × 100%
= 32%
5. Apakah peristiwa pindah silang mempengaruhi perbandingan keturunan menurut
Mendel? Jelaskan jawabanmu!
Iya, karena pindah silang menyebabkan pergantian alel diantara kromosom
homolog, menghasilkan kombinasi yang tidak ditentukan oleh induknya. Pindah
silang meningkatkan kergamanan genetik
6
1 22AA X- Wanita ½ = 0,5 3AA XXX Betina 3/2 = 1,5
2 22AA XX Wanita 2/2 = 1 3AA XX super 2/2 = 1
3 22AA XXX Wanita 3/2 = 1,5 3AA XXY Betina 2/2 = 1
4 22AA XXXX Wanita 4/2 = 2 3AAA XXX Betina 3/3 = 1
Betina
5 3AAA XX Interseks 2/3 = 0,6
6 3AAA XXY interseks 2/3 = 0,6
7 22AA –Y Laki-laki 0/2 = 0 3AA X Jantan steril ½ = 0,5
8 22AA XY Laki-laki ½ = 0,5 3AA XY Jantan ½ = 0,5
9 22AA XXY Laki-laki 2/2 = 1 3AA XYY Jantan ½ = 0,5
10 22AAXXYY Laki-laki 2/2 = 1 3AAA X Jantan super 1/3 = 0,3
Kesimpulan :
Jenis kelamin pada manusia ditentukan oleh gonosom X(wanita) dan Y (laki-laki)
Jenis kelamin pada lalat buah ditentukan perbandingan antara autosom dan
kromosom X
Contoh.
7
Ada golongan serangga, induk betinanya sekali bertelur akan menghasilkan ratusan sampai
ribuan telur. Bila induk betina ini mengalami gagal berpisah sewaktu pembentukan gamet,
maka telur yang abnormal hanya beberapa butir saja, sedang yang lainnya normal. Dalam
kegiatan ini, kita akan melihat pengaruh gagal berpisah sewaktu miosis pada keturunannya.
Catatan : pada peristiwa gagal berpisah maka gamet yang dibentuk ada 3 macam
1) Gamet sempurna
2) Gamet yang kurang satu kromosom
3) Gamet yang lebih satu kromosom
Tugas
1. Selesaikan persilangan dibawah ini ( terjadi non disjunction pada gonosom )
P 3AAXX >< 3AAXY
G X X
XX Y
O
F1 XX ( betina normal )
XY ( jantang normal )
XXX ( betina super ), biasanya mati
XXY ( betina fertil )
XO ( jantan ), steril
YO ( jantan ), letal
2. Komposisi kromosom mana sajakah yang tidak diharapkan muncul ( yang merupakan
akibat terjadinya nondisjunction )?
XXX, XXY, XO, YO
3. Selesaikan persilangan dibawah ini ( terjadi non disjunction pada autosom )
P 3AAXX >< 3AAXY
G 3AX 3AX
3AAX 3AY
F1 3AAXX ( betina normal )
3AAXY ( jantan normal )
3AAAXX ( intersex )
3AAAXY ( jantan super )
a. Turunan yang diharapkan adalah 3AAXX dan 3AAXY
b. Turunan yang tidak diharapkan adalah 3AAAXX dan 3AAAXY
4. Selesaikan persilangan dibawah ini ( terjadi non disjunction pada betina )
P XmXm >< XMY
betina mata jantan mata
putih merah
G Xᵐ Xᴹ
XᵐXᵐ Y
O
F1 XᴹXᵐ ( betina mata merah )
XᵐY ( jantan mata putih )
XᴹXᵐXᵐ ( letal ), mati
XᵐXᵐY ( betina mata putih )
XᴹO ( jantan mata merah )
OY ( letal ), mati
a. Turunan yang diharapkan adalah XᴹXᵐ dan XᵐY
b. Turunan yang tidak diharapkan adalah XᴹXᵐXᵐ, XᵐXᵐY, XᴹO, dan OY