Anda di halaman 1dari 4

RESUME FILM “WALKING WITH THE CAVEMEN”

Jenis manusia purba Homo Ergaster merupakan jenis paling awal dari anggota homo
dan menjadi nenek moyang yang munculnya Homo Erectus.

Ciri – ciri Homo Ergaster :

 Ergaster dapat berjalan jauh dengan cepat karena mereka memiliki sistem pendingin
tubuh yang paling canggih diantara semua hewan dibumi
 Hidung mancungnya dingin dan melembabkan udara yang dihirup
 Tubuh tanpa bulu yang dapat melepas panas
 Jutaan kelenjar kecil pada kulitnya dapat mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan
keringat
 Mereka memiliki adaptasi lain yaitu otak yang besar sekitar 2/3 dari otak kita
 Dengan kekuatan otak yang baru Ergaster dapat mengerti dunia disekeliling mereka
lebih daripada hewan lain. Pengetahuan mereka tentang lingkungan bukan hal
revolusioner.

Cara pandang Ergaster tentang dunia menjadi tonggak sejarah menuju arah kita. Otak
yang lebih besar juga membuat Ergaster dapat melakukan yang lain. Mereka telah membuat
terobosan teknologi yang luar biasa. Mereka menciptakan kapak batu.yang berat, kuat dan
tepat untuk memotong. Ini memperlihatkan perencanaan dan visi. Mereka dapat saling belajar
bagaimana cara untuk membuatnya.

Otak besar Ergaster telah mengubah cara hidup mereka. Mereka dapat mengatasi hal
yang paling rumit didunianya, sama rumitnya dengan kerumitan dunia kita sekarang. Bukan
alat atau memburu, otak Ergaster dibutuhkan untuk saling mengerti dan bekerja sama.
Berkomunikasi dengan suara ialah cara pokok hidup mereka. Seperti kita, mereka dapat
belajar mengerti pikiran sesamanya dan mengatakan dengan pandangan yang terdapat dalam
pikirannya. Ergaster melakukan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah
manusia dibumi, membuat mereka berani meninggalkan tanah air mereka Afrika dan mulai
berpopulasi dibagian dunia lainnya.
Perjalanan mereka berlangsung ribuan tahun dan begitu jauh sampai ketika kita
menemukan peninggalan mereka, kita bahkan menamai mereka dengan nama yang lain yaitu
Homo Erectus. Inilah Homo Erectus yang pertama kali melihat keajaiban dunia Timur. Fakta
yang aneh bahwa ketika kita menemukan bukti manusia Asia pertama ini bahwa kita tidak
menemukan kapak serupa yang dipakai saudara mereka di Afrika. Mungkin mereka
menemukan alat yang lebih mudah. Dan diseluruh kerjaan besar ini (di sekeliling mereka)
banyak terdapat bambu. Erectus hidup didaerah yang alatnya tumbuh seperti pohon. Erectus
tegar dan mudah beradaptasi. Dan di alam Asia purba ini mereka berhasil. Maka nenek
moyang berotak besar berkembang diseluruh planet.

Setelah 1 juta tahun mendatang teknologi di Afrika belum maju sama sekali. Tetapi
akhirnya nenek moyang kita telah mengenal api. Mereka pasti sudah melihatnya dari kilat
atau semak terbakar. Dan mengetahui cara untuk memanfaatkannya. Pada masa ini pria dan
wanita sudah bergerak maju. Dan beberapa ribu generasi kemudian, spesies mereka
menguasai dunia. Mereka melahirkan jenis manusia baru.

Inggris selatan 400.000 tahun yang lalu, dan keturunan Ergaster adalah manusia yang
paling maju di bumi. Mereka telah menemukan dedaunan yang mereka ketahui dapat menjadi
obat. Mereka memiliki otak yang hamper sama besarnya seperti otak kita dan bertingkah laku
mirip dengan kita. Tetapi walaupun mereka berhasil mengatasi lingkungan mereka, ada
lingkungan lain yang masih memerangkap mereka, yaitu pikiran mereka sendiri. Tidak
seperti kita, mereka hanya dapat melihat dunia sekeliling mereka apa adanya. Mereka tadak
dapat melakukan apa yang kita anggap sudah seharusnya, dalam hal ini alam setelah
kematian. Mereka tidak seperti kita yang dapat memperingati kematian orang yang kita kasihi
dengan upacara. Pikiran mereka terlalu sederhana. Bukannya mereka tidak saling
menyayangi, tetapi mereka menganggap yang sudah mati dan semuanya telah berakhir. Yang
tidak dimiliki Heidelbergensis adalah imajinasi.

Sampai ketika mereka menemukan imajinasi itu dimulai dengan suatu pengalaman
alamiah yang mengagumkan. 500.000 tahun yang lalu, Heidelbergensis menyebar di Eropa
dan Afrika, namun alam membagi populasi menjadi dua bagian dan menjadikan Eropa dan
Afrika 2 benua yang sangat berbeda. Di Utara adalah zaman es, bagian selatan kekeringan
yang mematikan. Namun dalam perjuangan mereka hanya satu yang muncul dengan hadiah
pikiran manusia modern.
140.000 tahun yang lalu Eropa milik Heidelbergensis telah lama hilang hanya tanah
membeku dari skandivia sampai Spanyol. Zaman es telah mengubah heidelbergensis menjadi
manusia baru, yaitu Neanderthal. Pengetahuan mereka menjadi semakin berkembang karena
harus mengatasi alam yang mematikan. Tubuh mereka beradaptasi dengan lingkungan. Pada
zaman es ini cuaca juga telah mengubah pikiran mereka, yaitu mampu mengatasi penderitaan
luar biasa, sesuatu yang mungkin bagi kita tak tertahankan. Cara hidup zaman emas
Neanderthal membuat mereaka tangguh luar biasa. Hasil sinar x pada tulang mereka
menunjukkan serangkaian retakan dari kepala sampai jari kaki. Dan mereka masih sangat
berbeda dengan kita, seperti Heidelbergensis sebelumnya, mereka juga tak punya imajinasi.
Memang pada zaman es mereka tak membutuhkan imajinasi. Untuk mengalahkan alam
dibutuhkan kekuatan dan mental saja, bagi mereka menjadi kuat dan tangguh sudah cukup.

Di Afrika, ribuan tahun kekeringan mengubah benua ini menjadi gurun dan membuat
Heidelbergensis secara fisik mirip kita, mereka lebih tinggi dan kurus daripada Neanderthal
dan memiliki bentuk badan yang bagus untuk mengatasi panas. Kulit mereka gelap untuk
melindungi dari sinar matahari. Namun bila Neanderthal dapat bertahan, mereka tidak. Tidak
seperti di zaman es, tangguh dan tak berpikir tidak dapat membantu dalam kekeringan yang
mematikan. Dalam keadaan seperti ini hanya satu yang dapat dilakukan, yaitu mati. Pada 140
ribu tahun yang lalu mereka hampir punah. Namun sesuatu yang luar biasa terjadi pada
mereka. Saat spesies ini akan punah, hanya yang paling berdaya cipta dan bersumber daya
yang tetap hidup. Karena jumlah berkurang, kesejahteraan populasi yang tersisa menjadi
meningkat. jika evolusi adalah proses seleksi alam, maka seleksi alam inilah yang paling
kuat. Di Afrika, ini merupakan proses yang menghasilkan perkembangan unik yang
membuktikan bahwa mereka sudah dapat berimajinasi. Imajinasi yang mereka temukan
adalah suatu cara untuk mereka dapat melewati hari-hari dan dapat bertahan hidup sampai
suatu hari cuaca akan berubah.

Sekitar 110.000 tahun yang lalu, zaman es besar mulai berakhir dan air kembali ke
Afrika. Pada saat itu beberapa manusia bertahan, seperti orang orang utan pada zaman kita.
Kini kita tahu dengan mempelajari gen, bahwa kita semua keturunan dari sekelompok orang
yang selamat ini, merekalah yang masih hidup. Dan di Eropa pada saat yang sama,
Neanderthal mengalami hal lain, mereka adalah spesies yang paling berhasil dalam kisah
manusia. Memang keterampilan dan ketangguhan mereka tidak cukup. Saat manusia modern
mulai berpencar, mau tak mau mereka akan bertemu dan menyebabkan Neanderthal terancam
karena pendatang baru yang imajinatif akan mengusir mereka. Dalam evolusi anda tak harus
gagal untuk menjadi punah, sering karena hanya dengan kurangnya sukses.

30.000 tahun yang lalu, selamat dari kepunahan, menjadikan imajinasi nenek moyang
kita melesat. Mereka menciptakan bahasa untuk mengutarakan ide baru mereka, dan mereka
menyebar ke seluruh dunia dan meninggalkan jejak berupa lukiskan yang dibuat berdasarkan
dengan apa yang ada dalam pikiran mereka, dan membuktikan bahwa mereka berbeda
dengan semua makhluk dalam seluruh sejarah manusia. Mereka tidak sekedar hidup didalam
gua, tetapi mereka hidup dalam dunia imajinasi yang mereka ciptakan.

Anda mungkin juga menyukai