Anda di halaman 1dari 9

Apabila kita mengamati struktur organ tubuh dari berbagai jenis hewan, maka

kamu dapat menemukan hal yang menarik, yaitu organ-organ tubuh yang
mempunyai bentuk dan fungsi berbeda, tetapi mempunyai bentuk dasar sama.
Peristiwa ini, dikenal dengan Homologi.
Contoh homologi adalah anggota tubuh depan dari manusia dipakai untuk
memegang. Sedangkan, pada burung dan kelelawar anggota tubuh depan untuk
terbang, kaki depan buaya dan salamander untuk berjalan, sirip dada ikan dan
paus untuk berenang. Organ-organ tersebut memiliki bentuk dasar yang sama,
tetapi dengan adanya evolusi, organ-organ tersebut menjadi berbeda. Akibatnya,
terjadi perubahan adaptasi yang berbeda sehingga fungsinya menjadi berbeda.

Adanya homologi organ ini menunjukkan perkembangan evolusi konvergensi.

Contohnya:
a) Sayap kupu-kupu analogi dengan sayap burung, keduanya berfungsi untuk
terbang.
b) Sayap kelelawar analogi dengan sayap burung, keduanya berfungsi untuk
terbang.

Bila dibandingkan tulang-tulang anggota tubuh depan mulai dari ikan, katak,
kadal, burung, mamalia hingga manusia tampak adanya perubahan-perubahan
yang disesuaikan dengan fungsinya. Selain pada alat gerak, homologi juga
dijumpai pada sistem sirkulasi dan urogenitalis vertebrata dari ikan hingga
mamalia.
Selama lebih dari seratus tahun, argumen pro dan kontra terhadap teori evolusi telah diteliti dan
diperdebatkan. Benarkah evolusi itu ada?Apa buktinya kalau evolusi ituada? Untuk menunjukkan
bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap
kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Bagi para spesialis di bidang biologi dan disiplin ilmu
lain yang berkaitan, mungkin pertanyaan tersebut sudah terjawab. Akan tetapi, bagaimana bagi
kelompok lain yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengikuti jalannya perkembangan teori
evolusi?

Para ahli berpendapat bahwa makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara perlahan-lahan
dalam jangka waktu yang lama, dalam hitungan jutaan tahun. Perubahan-perubahan itu dapat
berjalan jauh menyimpang dari struktur aslinya sehingga menimbulkan spesies baru. Jadi
tumbuhan dan hewan yang ada sekarang ini bukanlah makhluk hidup yang pertama menghuni bumi
ini, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau yang telah mengalami perubahan. Sehingga
muncul pula pertanyaan utama “bagaimana perubahan-perubahan itu terjadi?”. Adanya hewan
dan tumbuhan yang beranekaragam menumbuhkan keinginan manusia untuk mengetahui nenek
moyangnya.

Pernahkah kita berpikir, siapakah nenek moyang kita?Dari berbagai proses pengamatan, bukti yang
ada, dan penelitian yang dilakukan para ahli, akhirnya muncul suatu teori evolusi. Berdasarkan
data atau petunjuk yang ada, makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) telah menghuni bumi jutaan
tahun yang lampau.Jenis-jenis yang hidup pada masa lampau tersebut berbeda dengan jenis yang
hidup pada masa sekarang ini.Bahkan beberapa jenis hewan dan tumbuhan purba saat ini telah
punah, tinggal fosilnya saja.

Pengenalan konsep

1. A. Petunjuk Adanya Evolusi

Evolusi dapat dilihat dari dua segi, yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu
terjadi. Sebagai proses historis, evolusi telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap,
sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang
tidak dapat disaksikan oleh mata. Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada,
kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan yang ada. Kenyataan-kenyataan yang ada
terus diinterprestasikan oleh para ahli dan dijadikan bahan bukti evolusi.

Para ahli menggunakan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan akhir ingin mencari
jawaban tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat dalam buku “On The Origin Species”
karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-rambu untuk mencari bukti telah ada dalam buku
Darwin, sedangkan petunjuk adalah rambu-rambu untuk memperoleh bukti, dengan alasan bahwa
pendekatan monodisipliner tidak dapat dijangkau atau dilihat dan fosil bukti tidak dapat dipakai
bukti dan kurang kuat. Hal ini karena fosil merupakan benda mati yang sudah tidak utuh dan
lengkap, sehingga interpretasi para ahli sangat dituntut ketajamannya. Apalagi perilaku organisme
yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.

Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan
terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Walaupun dapat tidaknya kenyataan-kenyataan
tersebut dijadikan bahan bukti adanya evolusi tergantung dari interpretasi para pakar yang
bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya evolusi, yaitu :

1. Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi.


2. Anatomi perbandingan.
3. Adanya alat-alat tubuh yang tersisa.
4. Bukti biogeografi
5. Peristiwa domestikasi.
6. Perbandingan fisiologi.
7. Embriologi perbandingan.
8. Variasi antar individu dalam satu keturunan.
9. Perbandingan genetik.
10. Petunjuk secara biokimia.
11. Bukti molekuler.
Pendekatan untuk menginterpretasi bukti-bukti paleontologi adalah anatomi perbandingan.Para
ahli anatomi perbandingan mencoba menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan
antara struktur dasar (fundamental structure) organisme hidup.Mereka mempelajari bentuk-
bentuk struktur dasar setiap kelompok organisme. Sebagai contoh, semua hewan vertebrata
memiliki struktur dasar yang sama, yakni: suatu kerangka utama penyanggah tengkorak dan tulang
belakang; tulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru, tertancap pada tulang belakang;
sepasang organ tambahan; dan sistem peredaran darah, pernafasan atau respirasi, pencernaan,
pengeluaran yang sama.

Para ahli anatomi membandingkan ciri-ciri anatomi hewan masa kini, tetapi studi perbandingan
anatomi kerangka lebih penting bagi para paleontologi karena bukti-bukti fosil anatomi yang
tersusun hampir semua adalah metrial rangka.

Kesamaan dasar dalam struktur yang diturunkan dari nenek moyang yang umum disebut
struktur homolog. Lebih jelasnya, homologi adalah struktur dasar sama yang diturunkan secara
genetik dari nenek moyang yang umum tetapi kemudian memiliki fungsi yang berbeda. Suatu
contoh homologi yang baik adalah tulang lengan depan vertebrata (Gambar 2.6). Semua
vertebrata seperti burung, ikan paus, dan manusia mempunyai struktur dasar tulang lengan depan
yang sama kemudian melewati proses perubahan (evolusi) dari nenek moyang yang umum,
kemudian menampilkan fungsi yang berbeda.
Kesamaan anggota gerak tidak hanya meliputi tulang, tetapi juga otot, saraf, persendian dan
pembuluh darah. Semua kesamaan menunjukkan bahwa organ tersebut berasal dari
struktur yang sama, dan selanjutnya berubah struktur sehingga fungsinya berbeda.
Peristiwa ini dikenal dengan nama homologi (Lihat Gambar 2.4).
Gambar 2. 4Homologi ekstremitas anterior beberapa binatang vertebrata (sumber:Arms dan
Camp,1995)
Konsep lain dari anatomi perbandingan yaitu analogi. Analogi adalah menunjukkan fungsi
yang sama, tetapi mempunyai struktur dasar yang berbeda. Misalnya sayap burung dengan sayap
serangga mempunyai fungsi yang sama tetapi struktur dasarnya berbeda. Burung mempunyai
kerangka tulang sayap sedangkan serangga mempunyai sayap yang tersusun dari lapisan kitin yang
keras, tetapi keduanya berfungsi untuk terbang (Gambar 2.6).

Anggota gerak depan cecak dan kadal untuk berjalan, sayap burung dansayap kelelawar
untuk terbang, keseluruhan anggota gerak tersebut homolog dengan kaki depan kuda atau
tangan manusia. Sayap burung dan sayap kelelawar berbeda dengan sayap serangga maupun sayap
kupu-kupu, meskipun fungsinya sama. Hal ini disebabkan karena asal usul organ atau bentuk
dasarnya berbeda tetapi berkembang sehingga mempunyai fungsi yang sama. Lihat Gambar 2.5)

Anatomi perbandingan yang juga diidentifikasi yakni struktur vestigial. Struktur vestigial adalah
struktur-struktur tertentu yang tidak berkembang terus pada beberapa organsime, tetapi dalam
perkembangan selanjutnya berfungsi lain. Struktur vestigial termasuk rudimentasi, sayap pada
mutan vestigial (Drosophila melanogaster) kekurangan penglihatan pada hewan-hewan penghuni
gua, gigi geraham manusia, tulang ekor pada manusia (pada mamalia yang lain ekornya tumbuh
memanjang).
Gambar 2.5 Analogi Anggota Tubuh Depan Serangga dan Vertebrata (sumber:Arms dan
Camp,1995)
1. 3. Organ yang Mengalami Rudimentasi/Organ Tubuh yang Tersisa
Rudimentasi organ merupakan petunjuk adanya evolusi. Organ yang berguna pada suatu
makhluk hidup, pada makhluk hidup lain mungkin kurang berfungsi. Contoh tulang ekor pada
manusia kurang berfungsi sehingga mengalami rudimenter. Organ yang mengalami rudimenter
akan membuang waktu saja untuk terus-menerus menyediakan darah, zat makanan, dan ruangan
bagi organ yang tidak lagi memiliki fungsi penting. seleksi alam cenderung menguntungkan
individu yang memiliki organ dalam bentuk tereduksi, dan dengan demikian cenderung akan
menghilangkan struktur yang tidak berfungsi lagi. Namun pada kelompok mamalia lain, ekor
sangat berkembang dan berfungsi sebagai ekor, begitu juga pada kelompok Vertebrata lainnya.

Alat-alat sisa digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi. Kenyataanya meskipun alat tersebut
tidak lagi menunjukkan suatu fungsi nyata tapi tetap dijumpai secara nyata dan jumlahnya boleh
dikatakan cukup banyak. Penganut faham evolusi melihat adanya kelemahan dari penganut faham
ciptaan khusus, bertolak dari alat-alat tersisa yang tidak lagi ada gunanya itu. Adapun organ-organ
sisa antara lain: apendiks, selaput mata sebelah dalam, otot-otot penggerak telinga, tulang ekor,
gigi taring yang runcing, geraham ketiga, rambut didada, mammae pada laki-laki, musculus
piramidalis dan masih banyak lagi (Gambar 2.8).Sisa-sisa organ tubuh pada hewan yang masih
ditemukan antara lain sisa kaki belakang pada ular piton yang mirip benjolan kuku, dan sisa
bangunan sayap pada burung kiwi.

Asal Serum Organisme Jumlah Presipitasi Reaksi Terhadap Manusia

Manusia 100

Primata Gorila 64

Orang hutan 42

Babon 29

Kucing 3

Karnivora Anjing 3

Banteng 10

Ungulata Kambing 7

Kuda 2

Babi hutan 0

Marmut 0

Rodentia Kelinci 0
Evolusi berdasarkan hasil akhirnya

1. Evolusi divergen : Proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu species
menjadi banyak species baru. Contoh Evolusi divergen adalah moyang vertebrata sebenarnya
berjari 5, sekarang vertebrata yang masih memiliki jari 5 adalah manusia dan primate.
2. Evolusi konvergen : Evolusi konvergen adalah proses evolusi yang perubahannya di
dasarkan pada kesamaan struktur antara dua organ atau organisme pada garis sama pada
nenek moyang yang sama. Contoh evolusi konvergen yang ditemukan pada lumba-lumba
atau duyung dan ikan hiu yang terlihat sama, padahal ikan hiu termasuk dalam kelompok
pisces, sedangkan lumba-lumba termasuk kelompok manusia.

Adanya Homologi organ tubuh pada kelompok mahkluk hidup Vertebrata .


Artinya adanya Organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama, dan
selanjutnya berubah struktur sehingga fungsinya berbeda.

Apabila kita mengamati berbagai struktur organ tubuh vertebrata maka kita dapat temukan suatu
yang menarik, misalnya anggota tubuh depan dari manusia dipakai untuk memegang, sedang pada
burung anggota tubuh depan adalah untuk terbang. Kedua alat tersebut asalnya sama, tetapi karena
arah evolusi, kedua organisme itu menjadi berbeda dan akibatnya terjadilah perubahan adaptif yang
berbeda pula sehingga fungsinya menjadi berbeda.

Contoh : ~ tangan manusia homolog dengan kaki depan kuda


~ kaki depan gajah homolog dengan sirip dada ikan
Organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang mempunyai fungsi sama tanpa memperhatikan
asalnya, disebut analog.
Contoh : ~ sayap burung analog dengan sayap kupu-kupu
~ belalai gajah analog dengan tangan manusia

Bila kita bandingkan tulang-tulang anggota tubuh depan mulai dari pisces, amphibia, reptilia, aves
dan mamalia hingga manusia tampak adanya perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan
fungsinya.
Anatomi Vertebrata
Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka
hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk
dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang
belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan
bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher.
Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan
mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di
dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan
berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.
Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat
sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.

Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas
tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan
dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.

Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di
dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang.
Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi
termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk
mengatur suhu tubuhnya.
Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan
bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan
yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari
zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan
kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor.
Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki.
Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang
bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya.
Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan
selamat dari bahaya.
Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih,
berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke
luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di
dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu
lapisan bening.
Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat,
biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi
yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang
dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak
menonjol ketika mulutnya tertutup.
Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang
lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24 cm.
Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun.
Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara
mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.
Burung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang
bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung
unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk
menjaga keseimbangan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang
berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai
depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak
dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang
berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai
satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai
sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan
menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya
hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan
mamalia plasenta.
Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan
menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan
echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika
telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan
cangkang.
Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya
yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini
diantaranya kanguru, koala, dan oposum.
Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai
bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya .
Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:
Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang
tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak
berjalan tetapi meloncat.
Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih
panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman,
wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau
merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-
daunan sebagai makanannya.
Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang
hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk
mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air.

Anda mungkin juga menyukai