Anda di halaman 1dari 53

BAB 8

EVOLUSI

I. Pengertian Evolusi
- Evolusi : perubahan perlahan-lahan dalam
waktu yang sangat lama.
- Berdasarkan objek yang mengalaminya :
- Evolusi kosmik (evolusi universe) :
perubahan yang terjadi pada lingkungan
yang tidak hidup (abiotik).
- Evolusi organik (evolusi makhluk
hidup) :
perubahan pada makhluk hidup dari
generasi ke generasi selanjutnya.
(evolusi biologi)

Berdasarkan akibat yang ditimbulkan :


- Evolusi progresif, yaitu evolusi yang
menghasilkan spesies yang mampu
bertahan
ke kehidupan berikutnya.
- Evolusi regresif, yaitu evolusi yang
menghasilkan spesies yang tidak
mampu
beradaptasi dan akhirnya punah.

Berdasarkan jumlah spesies yang berevousi


dan yang dihasilkan :
- Evolusi divergensi : evolusi yang diawali
dari
satu spesies menghasilkan banyak spesies
baru /peningkatan jumlah spesies. (contoh
burung finch)
- Evolusi konvergensi : evolusi yang diawali
dari
beberapa macam spesies mengalami
penyusutan jumlah macam spesies
/penyusutan jumlah spesies.
(contoh : reptil)

II. Teori Evolusi


A.Perkembangan Pemikiran Evolusi
Sebelum Teori Darwin
1.Plato
Pencipta yang menciptakan dunia dari
kehancuran kemudian menciptakan para
dewa yang akan membuat manusia
dengan
jenis kelamin laki-laki. Wanita dan hewan
muncul dari reinkarnasi jiwa laki-laki.

2. Aristoteles
Menggolongkan semua organisme di dalam
suatu skala alam, dari yang sederhana
hingga yang kompleks.
3. Copernicus dan Galileo
Dunia organik dan dunia fisik dapat diatur
dengan hukum-hukum alami
4. Erasmus Darwin
Kehidupan di bumi memiliki asal usul yang
sama dan respons fungsional diwariskan
kepada keturunannya.

5. Baron George Cuvier


Kepunahan spesies akan digantikan
oleh spesies yang baru.
Perubahan fauna dari zaman ke
zaman disebabkan bencana yang
disusul dengan penciptaan spesies

II. Teori Evolusi


B. Perjalanan Darwin dalam
Penemuan Teori Evolusi

Darwin menduga burung finch di kepulauan


Galapagos berasal dari Amerika Selatan,
kemudian mengalami perubahan untuk
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan
yang berbeda dan berkembang biak.
Di Galapagos, burung finch tersebar ke
daerah-daerah yang berbeda kondisi
lingkungannya dan terjadi isolasi geografi.

Data yang diperoleh :


1. Kepulauan Galapagos tidak pernah
berhubungan dengan Ekuador.
2. Kondisi lingkungan Galapagos
bervariasi.
3. Di Ekuador ada burung finch.
4. Burung finch di Galapagos beraneka
ragam, semuanya ada 13 spesies
(sekarang diketahui 14 spesies).
5. Tiap spesies burung finch memiliki
habitat dan makanan sesuai
lingkungannya.

Jenis-jenis burung finch di Galapagos

Geospiza magnirostris :
burung Finch yang hidup di tanah
mempunyai paruh yang besar yang
teradaptasi untuk memecahkan biji

Camarhynchus pallidus :
yang menggunakan suatu duri kaktus
atau ranting kecil sebagai alat untuk
mengorek semut atau serangga lainnya.

Camarhynchus parvulus :
yang menggunakan paruhnya untuk
menangkap serangga.

C. Teori Darwin tentang Evolusi


Biologi
- Darwin menerbitkan buku
berjudul On
The Origin of Spesies by Means
of Natural
Selections timbulnya spesies
karena
seleksi alam

Pokok pikiran dasar teori evolusi


Darwin:
a.Tidak ada dua individu yang identik
akibat adanya variasi.
b.Setiap populasi cenderung bertambah,
karena bekembang biak.
c.
Untuk berkembang biak, diperlukan
makanan dan ruangan yang cukup.
d. Bertambahnya populasi tidak berjalan
terus-menerus. Jadi kenaikan populasi
ada faktor pembatasnya (misalnya
makanan)

2 Teori pokok tentang


evolusi :
1. Spesies yang hidup saat ini
berasal dari spesies yang hidup
di masa yang lalu.
2. Evolusi berjalan melalui seleksi
alam.

Teori evolusi Darwin tentang


seleksi alam :
1.Seleksi alam terjadi karena adanya
perbedaan keberhasilan pada
reproduksi organisme
2.Seleksi alam terjadi melalui suatu
interaksi antara lingkungan dengan
variasi yang dimiliki oleh organisme
yang menyusun suatu populasi
3.Produk seleksi alam merupakan
adaptasi organisme suatu populasi
terhadap lingkungannya.

III.Perbandingan Teori Lamarck,


Weismann, dan Darwin
A. Perbandingan Teori Lamarck
dengan Teori Darwin
Lamarck:
- Jerapah leher pendek berusaha untuk
menggapai ranting tinggi sehingga
lehernya
menjadi panjang
- Sifat leher panjang diwariskan pada
keturunannya

Darwin:
- Jerapah leher panjang bertahan hidup
sedangkan leher pendek punah.
- Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
- Perbedaan :
Darwin: evolusi terjadi melalui seleksi
alam.
Lamarck: evolusi terjadi karena adaptasi
dengan lingkungan.
- Persamaan :
evolusi terjadi karena adanya perubahan
lingkungan

B. Perbandingan Teori Weismann


dengan Teori Darwin
Weismann
- Evolusi menyangkut cara pewarisan
gen-gen
melalui sel-sel kelamin dengan kata
lain,
evolusi adalah gejala seleksi alam
terhadap
faktor-faktor genetika.

Darwin
- Evolusi terjadi karena seleksi alam
atau seleksi alam merupakan
penyebab evolusi adaptif
- Weismann lebih cenderung ke
pandangan Darwin tentang seleksi
alam

C. Perbandingan Teori Lamarck dengan


Teori Weismann
Lamarck
- Perubahan sifat dan fungsi organ tubuh
akibat adaptasi dengan lingkungannya
akan
diwariskan kepada keturunannya.
Weismann
- perubahan sel-sel tubuh karena faktor
lingkungan tidak diwariskan kepada
keturunannya.

IV. Fenomena yang Berkaitan dengan


Teori Evolusi
A. Pengaruh Lingkungan terhadap Gen
Percobaan pengaruh makanan terhadap ekspresi gen warna lemak

Jenis kelinci Jenis makanan yang diberikan


Makanan
berpigmen

Faktor penyebab

Makanan tidak
berpigmen

Kelinci A
Warna lemak
dengan gen tubuh tetap
lemak kuning kuning

Warna lemak
tubuh berubah
putih

Tidak mempunyai gen


pengendali enzim
pengurai pigmen

Kelinci B
dengan gen
lemak putih

Warna lemak
tubuh tetap putih

Mempunyai gen yang


menumbuhkan enzim
pengurai pigmen

Warna lemak
tubuh tetap
putih

Kesimpulan:
Sifat tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi dikendalikan oleh gen,
sedangkan gen tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

IV. Fenomena yang Berkaitan dengan


Teori Evolusi
B. Adaptasi dan Seleksi Alam
Adaptasi adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.
Contoh hubungan adaptasi dan seleksi alam:
Peristiwa perubahan jumlah populasi pada ngengat Biston betularia di Inggris.

IV. Fenomena yang Berkaitan dengan


Teori Evolusi

C. Seleksi Alam Berdasarkan Resistensi

Daya resistensi adalah daya tahan tubuh suatu organisme terhadap


pengaruh zat-zat tertentu.
Contoh seleksi alam berdasarkan resistensi:
Perbedaan perubahan jumlah koloni bakteri yang resisten dengan bakteri yang tidak resisen.

Waktu

Koloni bakteri
Resisten

Tidak resisten

Sebelum
pemberian
antibiotik

Jumlah populasi sedikit


karena bersifat resesif dan
terdesak oleh bakteri yang
tidak resisten

Jumlah populasi lebih


banyak karena bersifat
dominan

Setelah
pemberian
antibiotik

Jumlah populasi semakin


banyak dan menunjukkan
kenaikan daya resistensi

Jumlah populasi semakin


berkurang karena banyak
yang mati oleh antibiotik

IV. Fenomena yang Berkaitan dengan


Teori Evolusi
D. Seleksi Buatan

Manusia melakukan seleksi terhadap hewan


atau tumbuhan yang akan dipelihara.
Hewan atau tumbuhan dengan sifat unggul
akan dipelihara dan dikembangkan,
sedangkan yang bersifat kurang unggul akan
disingkirkan.
Hewan atau tumbuhan dengan sifat kurang
unggul akan berkurang, bahkan dapat
mengalami kepunahan.

V. Petunjuk Adanya
Evolusi
A. Fosil
Fosil adalah sisa-sisa organisme masa lalu yang mengalami mineralisasi di
dalam batuan.
Melalui penelitian fosil dapat diketahui bahwa telah terjadi perubahan,
perkembangan, atau suksesi organisme yang merupakan bukti
langsung dari evolusi.

Perubahan-perubahan yang terjadi dari


Eohippus sampai Equus
a. Ukuran dari sebesar kucing berkembang
sampai menjadi sebesar kuda seperti
sekarang.
b. Perkembangan kepala makin besar
sehingga
jarak antara ujung mulut dengan mata
makin
panjang.
c. Leher makin tumbuh panjang dan mudah
digerakkan.

d. Perkembangan geraham depan dan


belakang
makin sempurna untuk menghancurkan
makanan (rumput) secara mekanis.
e. Anggota tubuh makin panjang, sehingga
kemampuan berlari makin cepat.
f. Perubahan bentuk dan jumlah jari kaki
dari
berjumlah 5 hingga tinggal satu jari
yang
tumbuh membesar dan panjang.

Gb. Evolusi kuda dimulai dari 60 juta tahun yang lalu hingga sekarang

V. Petunjuk Adanya
Evolusi
B. Perbandingan
Anatomi

Homologi adalah anggota tubuh


organisme dengan struktur dasar
sama, tetapi fungsinya bisa sama
maupun berbeda. (Homologi
merupakan bukti terjadinya evolusi
Contoh: alat gerak depan pada hewan
divergensi)
vertebrata memiliki struktur yang sama.

Analogi adalah anggota tubuh


organisme yang berfungsi sama, tetapi
strukturnya berbeda. (Analogi
merupakan bukti terjadinya evolusi
Contoh:
bulu pada rubah dan burung
konvergensi
yang hidup di kutub utara, berfungsi
sebagai kamuflase terhadap predator.

Gb. Homologi anggota tubuh depan berbagai hewan

Gb. Analogi pada sayap kupu-kupu, kelelawar, dan burung

V. Petunjuk Adanya
Evolusi
C. Perbandingan Embriologi
Perbandingan embiologi
dapat dilihat dari ontogeni,
yaitu perkembangan
makhluk hidup dari zigot
hingga dewasa.

V. Petunjuk Adanya
Evolusi
D. Perbandingan Fisiologi
Dari segi fisiologi, dapat ditemukan adanya kesamaan pada beberapa jenis organisme
yang berbeda. (paus dengan burung bernapas dengan paru-paru.

E. Perbandingan Biokimia
Dari segi biokimia, beberapa makhluk hidup menunjukkan adanya
kesamaan.

F. Organ Tubuh yang Tersisa


Beberapa organisme memiliki sisa organ tubuh yang tersisa dan tidak
berfungsi. Organ tersebut akan tereduksi sehingga pada suatu generasi
mendatang akan menghilang.
Beberapa sisa alat tubuh (organ vestigial) yang ditemukan pada manusia,
antara lain:
a) umbai cacing atau appendiks
b) tulang ekor
c) gigi taring yang runcing
d) buah dada pada laki-laki

V. Petunjuk Adanya
Evolusi
G. Peristiwa Domestikasi
Domestikasi adalah usaha manusia untuk mengubah atau menjadikan
hewan dan tumbuhan liar menjadi hewan atau tumbuhan budidaya.
Domestikasi umumnya disertai sengan seleksi dan perkawinan silang
sehingga memungkinkan terbentuknya spesies baru.

Gajah-gajah yang
mengalami domestikasi

VI. Mekanisme Evolusi


A. Mutasi Gen
Peran mutasi gen dalam evolusi dapat dijelaskan dengan mengetahui angka laju mutasi.

Angka laju mutasi adalah angka yang menunjukkan jumlah gen yang
bermutas dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh individu dalam suatu
spesies.

Berdasarkan penelitian,
angka laju mutasi rata-rata
berkisar 1 : 100.000,
artinya dalam 100.000
gamet yang dihasilkan
oleh individu terdapat 1
gen yang bermutasi.

Angka laju mutasi yang kecil


berpengaruh terhadap evolusi karena:
Terdapat ribuan gen dalam setiap
gamet yang dihasilkan.
Setiap individu menghasilkan ribuan
hingga jutaan gamet dalam satu
generasi.
Jumlah individu dalam setiap generasi
sangat banyak.
Jumlah generasi selama suatu spesies
ada sangat banyak.

VI. Mekanisme Evolusi


B. Hukum Hardy-Weinberg
Godfrey Harold Hardy dan Wilhelm Weinberg (1908)
mengemukakan Hukum hardy-Weinberg yang menyatakan
bahwa:

Frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam


suatu populasi dari generasi ke generasi
berikutnya akan selalu tetap (konstan) pada
kondisi tertentu, yaitu:
Populasi besar tidak terbatas
Populasi tertutup
Tidak terjadi mutasi
Tidak terjadi seleksi
Perkawinan terjadi secara acak
Meiosis dalam gametogenesis normal
Setiap individu(AA, Aa, aa) memiliki
viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas
(kemampuan bereprodukasi) yang sama

Rumus hukum HardyWeinberg:


P2 + 2pq +

P + 2pq +
q2 = 1
p+q=1

p2 : frek. genotipe dominan


homozigot
2pq : frek. genotipe heterozigot
p2 : frek. genotipe resesif
homozigot
p

: frek. alel dominan

: frek. alel resesif

Frekuensi alel
perbandingan antara jumlah suatu alel dengan
alel lainnya alam suatu populasi.
Frekuensi genotipe :
perbandingan jumlah suatu genotipe dengan
genotipe lainnya dalam suatu populasi.
Populasi
sekelompok individu dalam suatu lingkungan hidup
yang berasal dari spesies yang sama.

Spesies
suatu kelompok populasi yang tiap individunya
mempunyai potensi untuk saling mengawini
dan menghasilkan keturunan yang fertil
(subur)

Soal :
1. Dalam suatu populasi terdapat
kelompok perasa pahit kertas PTC
(phenil thiocarbamide) sebesar 75%,
sedangkan yang lainnya bukan perasa
PTC. Bukan perasa PTC dikendalikan
oleh gen t dan perasa PTC
dikendalikan oleh gen T. Tentukan
frekuensi genotip perasa PTC dan
bukan perasa PTC dalam populasi
tersebut.

2. Dalam suatu populasi terdapat


kelompok perasa pahit kertas PTC
(phenil thiocarbamide) sebesar 64%,
sedangkan yang lainnya bukan perasa
PTC. Bukan perasa PTC dikendalikan
oleh gen t dan perasa PTC
dikendalikan oleh gen T. Tentukan
frekuensi gen dan genotip populasi
orang PTC dan non PTC.

Jumlah PTC dan non-PTC = 100%


orang PTC (genotip TT atau Tt) = 64%
Frekuensi orang tidak perasa PTC (bergenotip tt = q2)
= 100% 64% = 36%
q2 = 36% = 0,36 maka frekuensi gen t = q = 0,36 =
0,6
T + t = 1, maka frekuensi T = 1 0,6 = 0,4
frekuensi T : t = 0,4 : 0,6
frekuensi gentotip TT : Tt : tt
= (T + t) (T + t)
= (0,4 T + 0,6 t) (0,4 T + 0,6 t)
= 0,16 TT + 2(0,24 Tt) + 0,36 tt
= 0,16 TT + 0,48 Tt + 0,36 tt
Jadi, frekuensi genotip TT : Tt : tt = 16 : 48 : 36 = 4 :
12 : 9

3. Diketahui frekuensi orang albino pada


suatu masyarakatadalah 25 di antara
10.000 orang. Berapa persentase
orang pembawa sifat albino yang
heterozigot?

Orang albino aa (q2)


q2 = 25/10.000 = 0,0025
q = 0,0025 = 0,05
p+q=1
p + 0,05 = 1 p = 1 0,05 = 0,95
Orang pembawa sifat albino dinotasikan
dengan 2 pq = 2(0,95 0,05)
= 0,0475
= 0,0475 100%
= 2 x 4,75%
= 9,5%

4. Dalam sebuah desa terdapat populasi


100 orang, 84% penduduk lidahnya
dapat menggulung dan 16% lidahnya
tidak dapat menggulung. Tentukan
berapa jumlah penduduk yang
heterozigot dan homozigot jika
genotip penduduk yang lidahnya
dapat menggulung Rr atau RR dan
lidah yang tidak dapat menggulung
bergenotip rr.

RR = p2, Rr = 2pq, dan rr = q2


Frekuensi gen r
Rumus: p2 + 2pq + q2 = 1
r2 = q2 = 16% = 0,16
q = 0,16 = 0,4
Oleh karena frekuensi untuk seluruh alela harus 1,
maka p + q = 1 sehingga frekuensi alela dominan (p)
dapat dihitung:
p = 1 0,4 = 0,6
p2 = 0,36
Selanjutnya 2pq = 2 0,6 0,4 = 0,48
Jadi, perbandingan antara genotip dominan homozigot
(RR),
heterozigot (Rr), dan resesif homozigot (rr) adalah 36 :
48 : 16,
sedangkan frekuensi gen R = 0,6 dan gen r = 0,4.

VI. Mekanisme Evolusi


C. Perubahan Kesetimbangan
Frekuensi Alel dan Genotipe dalam
Populasi
Kesetimbangan frekuensi genetik dalam populasi dapat mengalami
perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
1. Hanyutan genetik
(Genetic drift)
Genetic drift adalah perubahan
dalam kumpulan gen dari suatu
populasi kecil akibat kejadian acak.

3. Mutasi

4. Perkawinan yang tidak


acak

2. Aliran gen (Gene flow)


Gene flow adalah pertukaran genetik
akibat migrasi individu yang subur atau
perpindahan gamet antarpopulasi.

5. Seleksi alam

VI. Mekanisme Evolusi


D. Terbentuknya Spesies Baru
(Spesiasi)
Spesiasi terjadi melalui
isolasi reproduksi, yaitu
keadaan dimana hasil
keturunan individu-individu
yang telah lama berpisah
disatukan kembali namun
tidak dapat bereproduksi
seperti semula.

Penyebab isolasi
reproduksi:

Faktor yang memisahkan suatu populasi


disebut sawar atau barrier (penghalang).
Individu-individu satu spesies yang
terpisah disebut alopatrik.
Individu-individu yang telah terpisah
dalam waktu yang lama dan sudah
mengalami perubahan jika suatu saat
berada kembali dalam satu lingkungan
disebut simpatrik.
Individu-individu tersebut sudah berbeda
spesies disebut spesies simpatrik.

a. Isolasi ekogeografi
terjadi pada dua spesies simpatrik
yang tidak ddapat melakukan
perkawina karena sudah lama berada
pada lingkungan yang berbeda dan
masing-masing hanya dapat
berkembangbiak di lingkunganya
sendiri.
b. Isolasi habitat
terjadi pada dua spesies simpatrik
yang memiliki habitat yang berbeda.

VI. Mekanisme Evolusi


D. Terbentuknya Spesies Baru
(Spesiasi)

Gryllus pennysylvanicus dan Gryllus firmus yang terisolasi


secara habitat

c. Isolasi musim (temporal)


terjadi pada dua spesies simpatrik
yang tidak dapat melakukan
perkawinan karena mempunyai
musim kawin yang berbeda.
d. Isolasi perkawinan
terjaddi pada dua spesies simpatrik
yang tidak dapat melakukan
perkawinan karena mempunyai
perbedaan tingkah laku saat akan
melakukan perkawinan.

VI. Mekanisme Evolusi


D. Terbentuknya Spesies Baru
(Spesiasi)

(a) Rana aurora dan (b) Rana boylii yang mengalami isolasi musim
karena memiliki musim kawin yang berbeda

e. Isolasi mekanik
terjadi pada dua spesies simpatrik
yang tidak dapat melakukan
perkawinan karena bentuk dan ukuran
alat kelaminnya tidak sesuai atau
tidak cocok.

VI. Mekanisme Evolusi


D. Terbentuknya Spesies Baru
(Spesiasi)

Bunga foxglove dan bunga terompet mengalami isolasi mekanik.


Berdasarkan bentuknya, penyerbukan pada bunga foxglove lebih cocok
dibantu oleh lebah, sedangkan penyerbukan pada bunga terompet lebih
cocok dibantu oleh burung kolibri

Anda mungkin juga menyukai