1. Tempe
• Tidak diragukan lagi mengapa makanan olahan fermentasi kedelai ini merupakan salah satu makanan
pokok favorit orang Indonesia. Per 100 gram tempe, terkandung 201 kkal energi, 20,8 g protein, 8,8 g
lemak, 13,5 g karbohidrat, 1,4 g serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi.
• Satu lagi poin plus dari tempe, selain harganya yang murah, tempe bisa Anda kreasikan menjadi
bermacam-macam masakan mengenyangkan pengganti daging merah, mulai dari orek tempe, sambal
tempe, hingga dibuat “bakso”.
2. Tahu
• Tahu termasuk makanan yang rendah kalori (70 kkal), kolesterol (0 %), dan sodium (1 %). Per 100 gram,
tahu juga merupakan sumber yang baik dari protein (8 gram), zat besi (9 %), magnesium (37 mg), fosfor
( 121 mg ), tembaga (0,2 mg), dan selenium (9,9 mcg), dan sumber yang sangat baik dari kalsium (201 mg)
dan mangan (0,6 mg)
• Mulai dari tahu isi, hingga pepes tahu, tahu sangat serba guna untuk diolah menjadi lauk mengenyangkan.
Untuk alternatifnya, Anda bisa gabungkan tahu ke dalam tumisan kailan atau ingin coba buat kembang
tahu manis untuk makanan penutup hari ini?
3. Edamame (kedelai Jepang)
• Makanan yang terbuat dari kedelai adalah sumber protein nabati tertinggi. Setelah tahu dan tempe, kini ada
jenis edamame. Dalam bentuk sajian yang paling sederhana, edamame rebus, camilan favorit orang Jepang ini
mengandung 11,4 gr protein, 6,6 gr lipid, 7,4 gr karbohidrat, 1,9 gr serat, 70 mg kalsium, dan 140 mg fosfor.
• Saat bosan dengan versi rebus, bisa siasati konsumsi edamame dengan menumisnya bersama dengan sayuran
lain favorit , atau tambahkan ke dalam salad atau pasta.
4. Quinoa
Adalah superfood yang dijagokan oleh banyak pemerhati gizi ,ini bukannya tanpa alasan. Per 100 gram,
quinoa diperkaya oleh 4 gram protein, serat (2,8 gr), zat besi (1,5 mg), magnesium (64 mcg), mangan (0,6
mcg), dan termasuk semua sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan
perbaikan, tetapi tidak dapat dihasilkan sendiri. (Karena itulah, quinoa sering disebut sebagai “protein
sempurna”).
• Quinoa adalah alternatif pengganti nasi yang baik, dan juga fleksibel untuk dimasukkan ke dalam muffin,
gorengan, kue-kue kering, sup, topping sereal ,sarapan oatmeal, atau sebagai taburan mengenyangkan dalam
salad
5. Chickpea (kacang Arab)
• Juga dikenal sebagai kacang garbanzo, kacang-kacangan ini dapat ditaburkan ke salad, goreng dan
asinkan untuk camilan renyah, atau lumatkan menjadi hummus (cukup proses segenggam kacang
arab bersama beberapa rempah dan tahini atau minyak almond ke dalam blender hingga halus).
• Kacang Arab adalah sumber protein yang cukup tinggi, yaitu 9 gram protein per 100 gram. kacang ini
juga merupakan sumber makanan yang baik dari serat pangan (8 gr), folat (172 mcg), dan mangan (1
mcg). Kacang Arab rendah lemak jenuh, kolesterol, dan sodium.
6. Almond
• Satu ons kacang almond panggang tanpa garam mengandung 5,5 gram karbohidrat, 3,3 gram serat
pangan, 8% kalsium, 7% zat besi, dan 6,5 gram protein.
• Kacang almond juga merupakan sumber vitamin E yang baik, yang bagus untuk kesehatan rambut
dan kulit Anda. Kacang ini juga menyediakan hingga 61% asupan magnesium harian yang
direkomendasikan. Tingginya kandungan magnesium dalam kacang almond ini membuatnya ampuh
untuk menekan gula, mendorong kesehatan tulang, dan meringankan nyeri otot dan kejang.
7. Chia seed
• Biji-bijian Chia adalah sumber nabati yang mengandung asam lemak omega-3 dalam
jumlah tertinggi, serta mengandung lebih banyak serat daripada biji rami atau kacang
tanah. Cukup dua sendok makan biji Chia, tubuh akan diperkaya oleh 2 gram protein dan
11 fram serat pangan. Chia juga merupakan sumber pangan yang baik untuk zat besi,
kalsium, zinc, dan antioksidan. Namun, chia seed memiliki sedikit kandungan lisin.
• Biji chia dapat ditaburkan di atas salad, diaduk ke yoghurt atau oatmeal, dicampur ke
dalam smoothies, atau menu makan lain : biji-bijian ini akan mengembang dan berubah
tekstur seperti agar saat direndam dalam cairan (air putih atau susu), sehingga
membentuk suatu krim lembut dan padat.
• Keunikan ini menjadikan biji Chia bahan pangan yang hebat untuk membuat puding
sehat, mengentalkan smoothies, atau menggantikan telur untuk mengolah kue kering
atau cake.
8. Bayam
• Sayuran tidak memiliki kandungan protein yang sama banyaknya seperti kacang atau biji-bijian,
tetapi beberapa jenis sayuran berdaun hijau gelap mengandung jumlah nutrisi yang hampir
menyamai dan juga diperkaya oleh antioksidan dan serat yang baik untuk kesehatan jantung.
• Per 100 gram bayam rebus mengandung 2,4 gram serat pangan, 3 gram protein, 209% vitamin
A, 16% vitamin C, 13% kalsium, dan 20% zat besi.
9. Brokoli
• Brokoli bukan hanya sumber nabati yang kaya akan serat, namun juga mengandung protein
dalam jumlah yang cukup
• Per 100 gram brokoli rebus, mengandung 2 gram protein, 40 mg kalsium, 67 mcg fosfor, 31%
vitamin A, dan 108 mcg folat.
• Brokoli juga mengandung sulforaphane, senyawa anti kanker.
10.Kentang
• Meskipun memiliki reputasi sebagai bahan pangan yang kosong nutrisi, satu buah kentang
ukuran sedang (sekitar 150 gram) yang direbus dengan kulit dan tanpa garam mengandung
4 gram protein bersama dengan sekitar 20% dari asupan harian yang direkomendasikan dari
kalium, yang mendorong kesehatan jantung.
11. Alpukat
• Buah hijau yang super padat ini begitu lezat dan creamy berkat kandungan asam lemak tak
jenuh tunggal dan proteinnya. Setengah buah alpukat segar ukuran sedang mengandung
77% lemak, 19% karbohidrat, dan 4% protein (2 gram).
• Alpukat juga sangat fleksibel. Bisa memakannya langsung saat matang, masukkan irisan
alpukat ke dalam salad , dilumatkan sebagai guacamole bersama paprika, tomat, dan jeruk
nipis, atau blender bersama pisang beku atau whey protein untuk smoothies segar yang
mengenyangkan.
• KLASIFIKASI PRODUK OLAHAN KEDELAI
Produk olahan kedelai dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu produk
makanan nonfermentasi dan makanan terfermentasi. Hasil olahan
fermentasi kedelai tradisional yang sangat terkenal adalah tempe dan
kecap,Sedangkan hasil olahan nonfermentasi hasil industri tradisional adalah tahu
dan kembang tahu.
• Produk hasil industri modern sebagian besar merupakan hasil olahan
nonfermentasi, seperti tepung kedelai, konsentrat dan isolat
protein kedelai, daging tiruan (Texturized Vegetable Protein, TVP), dan
minyak kedelai.
Sedangkan produk olahan kedelai terfermentasi hasil industri pangan modern
antara lain yoghurt kedelai atau disebut juga soyghurt dan keju kedelai (soycheese)
TAHU DAN PRODUK OLAHANNYA
Tahu merupakan hasil olahan kedelai yang digemari dan dikonsumsi
masyarakat sehari-hari. Prinsip pembuatan tahu adalah penggumpalan
protein kedelai.
Di pasaran terdapat bermacam-macam tahu dengan tekstur dan rasa bervariasi.
Perbedaan tersebut karena jenis penggumpal dan cara proses yang berbeda. Salah satu keuntungan
pembuatan tahu adalah berkurangnya senyawa antitripsin (trypsin inhibitor) yang terbuang bersama
whey dan rusak selama pemanasan. Selain itu, daya cerna protein tahu tinggi dan proses panas
mengakibatkan hilangnya bau langu.
Proses pembuatan tahu pada prinsipnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu pembuatan susu kedelai
dan penggumpalan protein. Tekstur tahu dipengaruhi oleh jenis penggumpalnya. Pengrajin tahu
tradisional biasanya menggunakan ‘biang’ sebagai penggumpal. Biang adalah cairan yang keluar saat
pengepresan dan sudah didiamkan semalam sehingga agak asam.
Penggumpal lain yang umum digunakan pada industri tahu adalah air jeruk nipis, asam cuka, larutan
asam laktat, larutan CaCl2 atau CaSO4. Pada pembuatan tahu Cina digunakan penggumpal disebut
‘sioko’ yang mengandung CaSO4 dan garam.
Rendemen protein dan mutu tahu dipengaruhi antara lain oleh varietas kedelai, cara penggilingan,
jenis penggumpal dan sanitasi proses. Penggilingan dalam kondisi panas akan meningkatkan rendemen
• Kembang Tahu (Yuba)
Kembang tahu merupakan hasil olahan kedelai berbentuk lembaran kering
berwarna kuning kecoklatan. Kembang tahu umumnya digunakan sebagai
campuran dalam pengolahan sayur seperti cap cay dan sup. Bagi vegetarian,
produk ini merupakan sumber protein yang penting.
• Yuba adalah nama lain dari kembang tahu, dibuat dari susu kedelai yang dipanaskan dengan api
sedang, suhu sekitar 80-90ºC sehingga terbentuk ‘langit-langit’ (lapisan tipis dipermukaan susu
kedelai saat dipanaskan). Langit-langit tersebut kemudian diangkat, diangin-anginkan hingga kering.
• Kembang tahu umumnya mengandung protein 55%, lemak 25%, abu 2%, dan air 9%
Rendemen kembang tahu sekitar 40% bahan baku kedelai.
•
Proses pembuatan kembang tahu dapat dilakukan secara tradisional,seperti yang biasa dilakukan di
Indonesia, atau secara modern seperti dilakukan di Cina maupun Taiwan.
• Pembuatan tahu Cara tradisional.
Kedelai dibersihkan, dicuci dan direndam semalam dengan air yang cukup
(perkirakan agar setelah perendaman semalam, biji kedelai masih tertutup air).
Selanjutnya dilakukan penggilingan dengan air, diperoleh bubur kedelai, lalu
diencerkan sehingga jumlah penambahan air: kedelai = 8:1. Bubur kedelai
encer disaring, diperoleh susu kedelai lalu dimasukkan dalam wadah yang
mempunyai permukaan luas dan dangkal, dipanaskan dengan api sedang suhu
80-90ºC hingga terbentuk langit-langit/ lapisan tipis.
Selanjutnya langit-langit diangkat pelan-pelan, ditiriskan dan dikeringkan.
Proses pemanasan susu kedelai hingga terbentuk langit-langit bisa diulangi
sampai 6-8 kali
• Pembuatan kembang tahu cara modern.
Proses pembuatan kembang tahu cara modern ada tiga metode, yaitu:
1) Penambahan Na-alginat, 2) Drum drying, dan 3) Belt drying.
Dari ketiga cara tersebut yang paling banyak digunakan adalah metode drum
drying