Anda di halaman 1dari 32

INTERAKSI GEN-GEN

 Merupakan penyimpangan dari Hukum Mendel


 → dinamakan sebagai penyimpangan semu
Hukum Mendel
 Terjadi karena adanya interaksi antar gen
 Interaksi gen → saling pengaruh antara gen-
gen
Bentuk Interaksi Gen

 Epistasis-Hipostasis
 Atavisme/Kriptomeri
 Polimeri
INTERAKSI GEN
Epistasis-Hipostasis
 Interaksi
gen dimana yang satu mengalahkan
(menutupi) pengaruh gen lain yang bukan sealel.
 Gen yang mengalahkan = Epistasis
 Gen yang dikalahkan = Hipostasis
 Dapat dibedakan:
o Epistasis Dominan
o Epistasis Resesif
o Epistasis dominan resesif
o Gen resesif rangkap
o Gen dominan rangkap
o Gen rangkap yang mempunyai pengaruh kumulatif
1. Epistasis Dominan
→ Bila sebuah gen dominan mengalahkan
pengaruh gen dominan lainnya
A epistasis terhadap B dan b
Contoh
warna umbi lapis dari bawang merah (Allium sp.)
A = gen untuk umbi merah
B = gen untuk umbi kuning
gen A epistasis terhadap gen B,
gen resesif a dan b terdapat bersama-sama
(aabb) maka menghasilkan umbi lapis putih
P AAbb x aaBB
Merah kuning
F1 AaBb
merah

Jika F1 disilangkan sesamanya, maka


F2 9 A_B_ umbi lapis merah
3 A_bb umbi lapis merah
3 aaB_ umbi lapis kuning
1 aabb umbi lapis putih
 12 merah : 3 kuning : 1 putih
2. Epistasis Resesif
 Bilagen resesif mengalahkan pengaruh gen
dominan yang bukan alelnya
 Gen epistasis resesif dalam keadaan homozigot
mampu menutupi ekspresi pasangan gen lain
(gen dominan) yang bukan alelnya
Contoh:
Warna rambut tikus
A = gen kelabu
a = gen hitam
C = gen untuk keluarnya warna
c = gen yang menyebabkan warna tidak keluar
P aaCC x AAcc
hitam putih
F1 AaCc ♀/♂ CA Ca cA ca

abu-abu CA CCAA CCAa CcAA CcAa


Abu-abu Abu-abu Abu-abu Abu-abu

Ca CCAa CCaa CcAa Ccaa


F2: 9 C_A_ abu-abu Abu-abu hitam Abu-abu hitam

3 C_aa hitam
3 ccA_ putih cA CcAA
Abu-abu
CcAa
Abu-abu
ccAA
putih
ccAa
putih
1 ccaa putih ca CcAa Ccaa ccAa ccaa
Abu-abu hitam putih putih

9 kelabu: 3 hitam: 4 putih


3. Epistasis Dominan Resesif
A epistasis terhadap B dan b
bb epistasis terhadap A dan a
Contoh:
Warna pada ayam negeri
C = gen yang menghasilkan warna
c = gen yang tidak menghasilkan warna
I = gen yang menghalangi keluarnya warna
(inhibitor)
i = gen yang non-inhibitor
P IICC x iicc
lenghorn putih Wyandotte putih
F1 IiCc
putih
Jika F1 dikawinkan sesamanya, maka
F2 9 I_C_ putih
3 I_cc putih
3 iiC_ berwarna
1 iicc putih
13 putih : 3 berwarna
4. Adanya gen resesif rangkap
aa epistasis terhadap B dan b
bb epistasis terhadap A dan a
Contoh;
a. Warna bunga pada tanaman kacang
manis
b. Kelainan bisu-tuli pada manusia
a. Warna bunga pada tanaman
kacang manis
P CCpp x ccPP
putih putih
F1 CcPp
Ungu
Jika F1 dikawinkan sesamanya, maka
F2 9 C-P- berbunga ungu
3 C-pp berbunga putih
3 ccP- berbunga putih
1 ccpp berbunga putih
 9 ungu : 7 putih
b. Kelainan bisu-tuli pada manusia
 Seseorang dapat berbicara dan mendengar normal sejak
lahir, apabila ia memiliki gen dominan D dan E bersama-
sama dalam genotip . Apabila hanya D atau E saja yang
hadir dalam genotip atau bahkan keduanya tidak hadir
dalam genotip, maka orang dilahirkan bisu-tuli.
 Suami isteri bisu-tuli bahkan dapat mempunyai anak yang
semuanya normal. Sebaliknya, suami isteri normal dapat
mempunyai anak yang sebagian normal dan kemungkinan
sebagian bisu-tuli, dengan perbandingan 9 : 7.
 Gen D dan E  gen komplementer  gen-gen dominan yang
berlainan tetapi bila terdapat bersama-sama dalam
genotip akan saling membantu dalam menentukan fenotip.
P1 DDee x ddEE
bisu-tuli bisu-tuli
F1 DdEe
normal
P2 DdEe x DdEe
normal normal
F2 9 D_E_ = normal ♀/♂ DE De dE de

3 D_ee = bisu-tuli DE DDEE


normal
DDEe
normal
DdEE
normal
DdEe
normal
3 ddE_ = bisu-tuli De DDEe DDee DdEe Ddee
1 ddee = bisu-tuli normal Bisu-tuli normal Bisu-tuli

dE DdEE DdEe ddEE ddEe


9 normal : 7 bisu-tuli normal normal Bisu-tuli Bisu-tuli

de DdEe Ddee ddEe Ddee


normal Bisu tuli Bisu-tuli Bisu-tuli
5. Adanya gen dominan rangkap

A epistasis terhadap B dan b


B epistasis terhadap A dan a
Contoh:
Gen A dan B akan menyebabkan buah
berbentuk segitiga, entah itu
kehadirannya sendiri atau bersamaan
dalam genotip.
Ketidak hadiran gen A dan B
menyebabkan buah berbentuk oval.
P AABB x aabb
buah segitiga buah oval
F1 AaBb
buah segitiga
Jika F1 disilangkan sesamanya, maka
F2 9 A-B- buah segitiga
3 A-bb buah segitiga
3 aaB- buah segitiga
1 aabb buah oval

 15 buah segitiga : 1 buah oval


6. Gen rangkap yang mempunyai pengaruh
kumulatif

Contoh:
Warna kulit biji pada gandum
jika gen dominan A dan B terdapat
bersama-sama dalam genotip, maka
kulit buah berwarna ungu tua, tapi
apabila terdapat salah satu gen dominan
saja (A atau B) kulit buah berwarna ungu
P AABB x aabb
ungu tua putih
F1 AaBb
ungu tua
Jika F1 disilangkan sesama, maka
F2 9 A-B- ungu tua
3 A-bb ungu
3 aaB- ungu
1 aabb putih

9 ungu tua: 6 ungu: 1 putih


Bentuk perbandingan pada berbagai macam
epistasis
Genotip A-B- A-bb aaB- aabb

Perbandingan klasik 9 3 3 1
Epistasis dominan 12 3 1
Epistasis resesif 9 3 4
Epistasis dominan resesif 13 3
Gen resesif rangkap 9 7
Gen dominan rangkap 15 1
Gen-gen rangkap dengan 9 6 1
pengaruh kumulatif
Kriptomeri (Atavisme)
Interaksi gen dapat menyebabkan tersembunyinya
sifat/karakter keturunan untuk beberapa generasi.

Peristiwa munculnya kembali sifat/karakter tersembunyi


suatu induk pada turunannya jika gen-gen dominannya
berkumpul bersama-sama → Kriptomeri/Atavisme

Atavisme merupakan salah satu argumen Darwin untuk


menerangkan evolusi
(a) A walnut comb (R_P_). (b) A rose comb (R_pp). (c) A pea comb
(ppR_). (d) A single comb (rrpp).

 Kriptomeri pada jengger ayam


P RRpp x rrPP
(rose) (pea)
F1 RrPp
(Walnut)

Pada perkawinan F1 x F1 terdapat F2 4 macam


F1 RrPp x RrPp
(walnut) (walnut)

F2 9 R_P_ walnut
3 R_pp Rose
3 rrP_ Pea
1 rrpp Single
Polimeri
 Bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling
menambah). Tak ada gen yang epistasis atau
kriptomeri.
 Gen yang menumbuhkan karakter polimeri biasanya
lebih dari 2 gen, dan mempengaruhi karakter
kuantitatif (contoh. Tinggi tubuh berderajat, kadar
susu sapi, pigmentasi kulit berderajat, dll)
 → peristiwa pada satu karakter yang dipengaruhi
oleh banyak gen yang berdiri sendiri dan secara
akumulatif pengaruhnya semakin nyata
Contoh:
Warna pada varietas gandum
P AABB x aabb
merah putih

F1 AaBb
merah pertengahan

Jika F1 dikawinkan sesamanya, maka


F2 genotip fenotip
1 AABB 15 merah
4 A_B_ 1 putih
6 AaBb
4 aaB_
1 aabb
Gen Lethal
Gen lethal/gen kematian → gen yang dalam keadaan
homozigotik dapat menyebabkan kematian individu
yang memilikinya.

Hadirnya gen lethal pada suatu individu →


perbandingan fenotip dalam keturunan menyimpang
dari Hukum Mendel

Gen lethal dibedakan atas:


• Gen letal dominan
• Gen letal resesif
a. Gen letal dominan
 Gen dominan yang bila homozigotik akan menyebabkan
individu mati

Contoh : Ayam Creeper (tubuh normal tapi kaki pendek)


gen C = gen untuk ayam Creeper
gen c = gen untuk ayam normal

P Cc x Cc
Creeper Creeper
F1 CC = letal
Cc = Creeper
Cc = Creeper
cc = normal 2 Creeper : 1 normal
b. Gen letal resesif
 Gen resesif yang bila homozigot akan bersifat letal

Contoh : Pada tanaman jagung


gen G = membentuk klorofil
gen g = tidak membentuk klorofil

P Gg x Gg
hijau hijau
F1 GG = hijau Gg = hijau
Gg = hijau gg = letal (mati)

3 hijau : 0 letal
Tugas
1. Warna bulu kucing bergantung pada kerja dari setidaknya dua gen.
pada salah satu lokus, sebuah penghambat epistatik dominan
terhadap pigmen warna bulu (I_) mencegah ekpresi alel warna pada
sebuah lokus lain yang berpasangan secara bebas dengannya,
sehingga terjadilah warna bulu putih. Ketika terjadi kondisi resesif
pada lokus inhibitor tersebut (ii), alel-alel pada lokus hipostatik
dapat terekspresikan, dengan iiB_ menghasilkan warna hitam dan
iibb menghasilkan warna coklat. Ketika kucing-kucing dihibrid bulu
putih dikawinkan, tentukan
a. proporsi /rasio fenotip yang diharapkan pada progeninya
b. kemungkinan memilih sebuah genotip yang homozigot pada kedua
lokus diantara progeni yang putih
2. Warna buah putih pada summer squash diatur oleh sebuah gen
dominan W, sedangkan buah berwarna oleh alel resesifnya w. Buah
kuning diatur oleh sebuah gen hipostatik G yang berpasangan secara
bebas, sedangkan buah hijau oleh alel resesifnya g. Jika tanaman
dihibrid disilangka, keturunannya muncul dengan rasio 12 putih : 3
kuning : 1 hijau. Berapa rasio warna buah yang diharapkan dari
persilangan berikut:
a. Wwgg x WwGG b. WwGg x hijau
c. Wwgg x wwGg d. WwGg x Wwgg
e. jika dua tanaman disilangkan dan menghasilkan ½ progeni kuning
serta ½ progeni hijau, apa genotip dan fenotip parental?
3. Pada ayam, gen C menghasilkan Creeper pada heterozigot dan letal
pada homozigot. Bulu keriting dikontrol oleh gen F yang dominan
terhadap f. Tentukanlah fenotip dan genotip yang dihasilkan dari
persilangan berikut :
a. Ccff x CcFf
b. ccFf x Ccff
c. CCFf x ccFf

Anda mungkin juga menyukai