7.
6.Streptokokus mutans 5.
Bentuk:Kokus
7.Lactobacillus acidophilus
Bentuk:Basil
13. 14. 8.Lactobacillus Casei 8. 9.
Bentuk:Basil
9.Streptococcus thermophillus
Bentuk:Kokus
10.Aerococcus Urinae
Bentuk:Kokus
11.Basillus Hansen 10. 11.
Negatif(-) Bentuk:Basil
5.Spirochaeta
Bentuk:Basil
6.Neisseria
Bentuk:Diplokokus 5.
7. 7.Chlamydia
Bentuk:Basil
13. 14. 8.Wolbachia 8. 9.
Bentuk:Basil
9.Bordetella
Bentuk:Basil
10.Escherichia coli
Bentuk:Basil 10. 11.
11.Helicobacter
Negatif(-)
12.Pseudomonas
Bentuk:Kokus
13.Bakteri Asam Laktat 12.
Bentuk:Basil
14.Cyanobacteria
15. Bentuk:Diplokokus
15.Stenotrophomonas
Bentuk:Basil
Langkah-langkah utama teknik pewarnaan
1. Pembuatan olesan bakteri, olesan bakteri tidak boleh terlalu tebal atau tipis
2. Fiksasi, dapat dilakukan secara pemanasan atau dengan aplikasi bahan kimia
seperti sabun, formalin, fenol.
Identifikasi sel bakteri terhadap zat pewarna dan sistem pewarnaan yang digunakan untuk
pemisahan kelompok bakteri digunakan pewarnaan Gram, dan pewarnaan “acid-
Bakteri Melalui fast”(tahan asam) untuk genus Mycobacterium.
Pewarnaan pewarnaan spora, dan pewarnaan nukleus. Pewarnaan Neisser atau Albert
digunakan untuk melihat granula metakromatik (volutin bodies) pada
Corynebacterium diphtheriae. Untuk semua prosedur pewarnaan mikrobiologi
dibutuhkan pembuatan apusan lebih dahulu sebelum melaksanakan beberapa
teknik pewarnaan yang spesifik.