Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PENGOLAHAN

LIMBAH
“ANALISIS DEGRADASI LIMBAH HIDROCARBON TERHADAP
PENGAMATAN TUMBUHAN”
PRAKTIKUM KE - 2

Disusun Oleh:
Kelompok III

Mutiara 208700002
Nora A. Situmorang 208700008
Tiara Mega Putri Aritonang 208700009
Suparsianto Zega 208700019
Nesmita Lestari 208700015

UNIVERSITAS MEDAN AREA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI BIOLOGI
MEDAN
2022
BAB l

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kangkung yang dibudidayakan memiliki dua jenis yaitu kangkung
darat (Ipomoea reptans) dan kangkung air (Ipomoea aquatica). Manfaat sayuran yaitu
sebagai zat pengatur tubuh dengan kandungan gizi dan vitamin yang sangat baik untuk
kesehatan tubuh manusia. Tanaman sayuran ini banyak digemari oleh masyarakat
indonesia khususnya di daerah Gorontalo. Tanaman ini banyak dijumpai dipasaran
serta tumbuh baik di daerah tropis.

Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach.


Kangkung selain rasanya enak juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi, mengandung
vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna
bagi pertumbuhan badan dan kesehatan. Seorang pakar kesehatan Filipina Herminia de
Guzman Ladion memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman obat, sebab
berkhasiat untuk penyembuh penyakit sembelit juga sebagai obat yang sedang diet.
Selain itu, akar kangkung berguna untuk obat penyakit wasir.

Usaha budidaya tanaman kangkung semakin meningkat. Hal ini disebabkan


kebutuhan pasar akan sayur kangkung dari tahun ke tahun terus meningkat yang
dikarenakan adanya peningkatan variasi makanan dan usaha rumah tangga yang
menggunakan sayur kangkung sebagai bahan bakunya. Kangkung merupakan salah satu
jenis tanaman sayuran daun yang mampu hidup di darat atau di air. Tanaman kangkung
tidak memerlukan persyaratan tempat tumbuh yang sulit. Salah satu syarat yang penting
adalah air yang cukup. Apabila kekurangan air pertumbuhannya akan mengalami
hambatan. Kangkung diperbanyak dengan stek batang yang panjangnya 20-25 cm atau
dengan biji. Untuk penanaman kangkung di darat digunakan benih dari biji, namun
dapat pula digunakan stek. Untuk mempercepat perkecambahan diperlukan perendaman
benih di dalam air selama satu malam sebelum benih itu disebarkan (Sutaryo, 1995).
2.2 Tujuan
Untuk menganalisis degradasi limbah hidrocarbon terhadap pengamatan
tumbuhan.

BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Kangkung


Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkung-kangkungan).
Kedudukan tanaman kangkung dalam sistematika tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan ke
dalam Kangkung Darat (Ipomoea reptana). Berikut klasifikasi tanaman kangkung:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea reptana

Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan


hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan nama
Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu kangkung darat dan kangkung
air. Kangkung darat tumbuh di lahan tegalan dan lahan sawah, sedangkan kangkung air
tumbuh di air, baik air balong maupun air sungai. Kultivar lokal yang dikenal adalah
kangkung Lombok dan kangkung Sukabumi, keduanya memiliki kualitas yang tinggi
dengan ciri khas daun berwarna hijau muda cerah, menarik, dan lebar (biasanya jenis
kangkung darat) serta batangnya renyah. (Abidin et al. 1990).

Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur,
asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada
umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang
rumput, kebun/ladang yang agak rimbun. Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang
terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung
(ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus.
Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila
ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga
disukai konsumen.

2.2 Tanah
Menurut Ensiklopedia Britannica, pengertian tanah adalah media berpori yang
aktif secara biologi yang berkembang di lapisan teratas kerak bumi. Lapisan ini tersusun
dari mineral, bahan organik, gas, cairan dan berbagai organisme yang bersama-sama
mendukung kehidupan agar dapat bertahan di atasnya.

Secara umum, tanah merupakan berfungsi sebagai penyimpanan air dan nutrisi,
sebagai media penyaring dan pengurai limbah yang merugikan kehidupan, dan sebagai
lapisan yang turut serta dalam perputaran karbon dan elemen lain melalui ekosistem
global.

2.3 Minyak Bumi ( Oli)


Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang berbentuk cairan kental, berwarna
coklat, hitam atau kehijauan yang mudah terbakar. Minyak bumi merupakan sumber
energi utama dalam kehidupan manusia. Sebagian besar penyusun minyak bumi adalah
senyawa alkana. Minyak bumi terbentuk dari bahan jasad renik yang tertimbun jutaan
tahun yang lalu dengan tekanan dan suhu yang tinggi. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan
tertimbun dalam kerak bumi, tekanan yang hebat dari timbunan itu dan suhu yang
sangat ekstrim selama jutaan tahun membuat semuanya mencair dan terbentuklah
minyak bumi. Lamanya pembentukan minyak bumi inilah yang menjadikan minyak
bumi dikatakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui. Minyak bumi
merupakan campuran berbagai senyawa hidrokarbon baik yang berikatan jenuh
maupun tak jenuh.
BAB lll

METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum bioteknologi pengolahan limbah “Analisis Degradasi
Limbah Hidrocarbon Terhadap Pengamatan Tumbuhan” dilaksanakan pada tanggal 18
Oktober 2022 dan bertempat di laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi.

3.2 Alat dan Bahan


No Alat Jumlah
1 polybag ukuran 25 x 20 cm 5 buah
2 ember plastic ukuran kecil 3 buah
3 Kertas label secukupnya

No Bahan Jumlah
1 Oli bekas 500 ml
2 Tanaman Kangkung 8 Batang
3 Air bersih 1 Liter
4 Tanah hitam 2 kg
5 Gelas/ tabung ukur 1 buah

3.3 Prosedur Percobaan


1. Diambil Tanah, dimasukan kedalam plastik ukuran 1/5kg, Kemudian dimasukan
kedalam wadah ember dan sebagai control,
2. Diambil lagi tanah dimasukan kedalam plastik ukuran 1/5kg ditambahkan oli
sebanyak 10ml, dicampurkan hingga merata dan dimasukan kedalam ember
sebagai perlakuan pertama.
3. Diambil tanah dimasukan kedalam plastik ukuran sama.
4. Ditambahkan oli bekas sebanyaj 20ml. Diaduk rata.
5. Diambil tanah dimasukan kedalam plastik dengan ukuran sama dan ditambahkan
oli sebanyak 30ml.
6. Ke 4 perlakuan ditanam menggunakan polybag.
7. Ditanam tumbuhan kangkung sebanyak 2 batang di masing masing perlakuan.
8. Disiram tanaman sebanyak 100ml kemasing masing perlakuan, diukur
ketinggian masing masing tanaman setiap potnya, Dihitung jumlah daun masing
masing tanaman.
BAB lV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Table 1: Pengamatan dengan perlakukan (Kontrol)

Variable Yang Diamati


No. Lama Jumlah Warna Daun Tinggi batang Warna Batang
Pengamatan Daun
K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2
1. Hari 1 (Minggu - 2 2 Hijau Hijau 34 cm 22 cm Hijau Hijau
1) kekuningan kekuningan kekuningan kekuningan
2. Hari 2 (Minggu - 2 2 Hijau Hijau 34,2 22,3 Hijau Hijau
1) kekuningan kekuningan cm cm kekuningan kekuningan
3. Hari 3 (Minggu - 2 2 Hijau Hijau 34, 5 22,6 Hijau Hijau
1) kekuningan kekuningan cm cm kekuningan kekuningan
4. Hari 1 (Minggu - 2 3 Hijau Hijau 34,7 23 cm Hijau Hijau
2) cm
5. Hari 2 (Minggu - 3 3 Hijau Hijau 35 cm 23,6 Hijau Hijau
2) cm
6. Hari 3 (Minggu - 3 4 Hijau Hijau 35,5 24 cm Hijau Hijau
2) cm
7. Hari 1 (Minggu - 3 4 Hijau Hijau 35, 8 24,7 Hijau Hijau
3) cm cm
8. Hari 2 (Minggu - 4 5 Hijau Hijau 36 cm 25 cm Hijau Hijau
3)
9. Hari 3 (Minggu - 4 5 Hijau Hijau 37 cm 26 cm Hijau Hijau
3)

Table 2: Pengamatan dengan perlakukan (Konsentrasi 10 ml)


Variable Yang Diamati
No. Lama Jumlah Warna Daun Tinggi batang Warna Batang
Pengamatan Daun
K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2
1. Hari 1 (Minggu - 3 2 Hijau Hijau 24 cm 21 cm Hijau Hijau
1) kekuningan Kekuningan kekuningan kekuningan
2. Hari 2 (Minggu - 3 2 Hijau Hijau 25 cm 21,6 Hijau Hijau
1) kekuningan kekuningan cm kekuningan kekuningan
3. Hari 3 (Minggu - 3 2 Hijau Hijau 26 cm 22,3 Hijau Hijau
1) kekuningan kekuningan cm kekuningan kekuningan
4. Hari 1 (Minggu - 3 3 Hijau Hijau 27 cm 23 cm Hijau Hijau
2)
5. Hari 2 (Minggu - 4 3 Hijau Hijau 28 cm 24 cm Hijau Hijau
2)
6. Hari 3 (Minggu - 4 4 Hijau Hijau 29 cm 25 cm Hijau Hijau
2)
7. Hari 1 (Minggu - 4 4 Hijau Hijau 30 cm 26 cm Hijau Hijau
3)
8. Hari 2 (Minggu - 5 5 Hijau Hijau 31 cm 27 cm Hijau Hijau
3)
9. Hari 3 (Minggu - 5 5 Hijau Hijau 32 cm 27,3 Hijau Hijau
3) cm

Table 3: Pengamatan dengan perlakukan (Konsentrasi 20 ml)


Variable Yang Diamati
No. Lama Jumlah Warna Daun Tinggi batang Warna Batang
Pengamatan Daun
K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2
1. Hari 1 (Minggu - 3 4 Hijau Hijau 26 cm 25 cm Hijau Hijau
1) kekuningan kekuningan kekuningan kekuningan
2. Hari 2 (Minggu - 3 4 Hijau Hijau 26,5 25,6 Hijau Hijau
1) cm cm
3. Hari 3 (Minggu - 3 4 Hijau Hijau 27 cm 26,2 Hijau Hijau
1) cm
4. Hari 1 (Minggu - 4 4 Hijau Hijau 27,6 27 cm Hijau Hijau
2) cm
5. Hari 2 (Minggu - 4 5 Hijau Hijau 28,2 27,4 Hijau Hijau
2) cm cm
6. Hari 3 (Minggu - 4 5 Hijau Hijau 29 cm 28 cm Hijau Hijau
2)
7. Hari 1 (Minggu - 4 5 Hijau Hijau 29, 7 28,6 Hijau Hijau
3) cm cm
8. Hari 2 (Minggu - 5 6 Hijau Hijau 30 cm 29 cm Hijau Hijau
3)
9. Hari 3 (Minggu - 5 6 Hijau Hijau 30,2 29,3 Hijau Hijau
3) cm cm

Table 4: Pengamatan dengan perlakukan (Konsentrasi 30 ml)


Variable Yang Diamati
No. Lama Jumlah Warna Daun Tinggi batang Warna Batang
Pengamatan Daun
K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2
1. Hari 1 (Minggu - 2 4 Hijau Hijau 27 cm 21 cm Hijau Hijau
1) kekuningan kekuningan kekuningan kekuningan
2. Hari 2 (Minggu - 2 4 Hijau Hijau 27,5 21,2 Hijau Hijau
1) cm cm
3. Hari 3 (Minggu - 2 4 Hijau Hijau 28 cm 21,4 Hijau Hijau
1) cm
4. Hari 1 (Minggu - 2 4 Hijau Hijau 28,5 21,6 Hijau Hijau
2) cm cm
5. Hari 2 (Minggu - 3 5 Hijau Hijau 28,8 21,8 Hijau Hijau
2) cm cm
6. Hari 3 (Minggu - 3 5 Hijau Hijau 29,3 22 cm Hijau Hijau
2) cm
7. Hari 1 (Minggu - 3 5 Hijau Hijau 29, 6 22,3 Hijau Hijau
3) cm cm
8. Hari 2 (Minggu - 4 6 Hijau Hijau 30 cm 22,5 Hijau Hijau
3) cm
9. Hari 3 (Minggu - 4 6 Hijau Hijau 30,2 22,6 Hijau Hijau
3) cm cm

4.2 Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai