Anda di halaman 1dari 2

SLIDE 3

1.Jika jenis kelamin manusia umumnya sudah ditentukan secara alamiah sejak lahir, pada
hewan hal tersebut bergantung pada faktor genetik dan lingkungan. Jenis kelamin pada
hewan ditentukan oleh gametnya.
2.Gamet atau sel kelamin adalah sel yang terpenting dalam embriogenesis. Sel kelamin
ditentukan keberadaannya oleh adanya plasma benih (germ plasm) pada sel tersebut. Sel badan
(soma) tidak mengandung plasma benih oleh karena itu mati, sedang sel kelamin
potensinyatidak pernah mati karena diteruskan dari generasi ke generasi melalui proses
reproduksi.

SLIDE 4
1. Kemudian dikenal pula hermaprodit pada jenis kelamin pada hewan, yaitu hewan yang
memiliki gamet jantan dan gamet betina. Ini biasa terjadi pada invertebrata, seperti cacing, siput
atau siput.
2. Pada kesempatan langka, siput pisang diketahui menghamili dirinya sendiri. Lebih aneh lagi,
siput pisang telah diamati menggerogoti penis pasangannya setelah sanggama. Para ilmuwan
menamakan tindakan ini sebagai apophallation.
3. Para ahli tidak yakin mengapa ini terjadi, selain karena ia menawarkan dirinya sebagai cara
ringkas untuk menjaga keseimbangan jenis kelamin populasi.

SLIDE 5:
1. Namun jika ada kesempatan, mereka akan memilih untuk melakukan fertilisasi silang lain.

2. Pada tingkat ini belum dapat dibedakan antara sel kelamin betina atau jantan.

3. Masing-masing membelah secara mitosis beberapa kali menjadi spermatogonium / oogonium


tingkat I, II dan III. Kemudian istirahat.

4. Proses pertumbuhan sel kelamin dikendalikan oleh hormon gonadotrofin dari hipofise. Gen
berperan dalam proses pertumbuhan terutama dalam sintesis vitellus.

5. Satu sel spermatosit I menjadi 4 sel spermatozoa berfungsi setelah mengalami metamorfosis
(spermiogenesis). Satu oosit I menjadi 1 sel telur dan 3 buah polosit.
6. Keduanya menuju ke tempat fertilisasi, baik secara internal maupun eksternal.
SLIDE 7:
1. Dalam biologi, dikenal istilah gamet yang merupakan satu set kromosom atau materi genetik
yang diperlukan untuk membentuk individu secara lengkap.
2. Hal ini akan dilanjutkan dengan proses meiosis-II (homotipikal) pada setiap spermatosit
sekunder untuk membentuk dua spermatid haploid yang masing-masing juga memiliki 23
kromosom. Jadi, proses ini akan menghasilkan empat spermatid haploid.

Anda mungkin juga menyukai