Anda di halaman 1dari 30

BUKU SAKU BAKTERIOLOGI I

BAKTERI GRAM POSITIF DAN BAKTERI


GRAM NEGATIF

Disusun Oleh kelompok 2 :

1. Annisa Eka Safitri (P07234019007)


2. Annisa Fernandyta (P07234019008)
3. Destiana Putri Rahmadani (P07234019012)
4. Febio Eka Violina H (P07234019016)
5. Fikri Barokah (P07234019018)
6. Nadya Nurhaliza Damayanty (P07234019034)
7. Putra Mahardika Wiguna (P07234019040)
8. Putri Husnul Hasanah (P07234019042)
9. Suci Melasari (P07234019044)
10. Sugiarti Ramadhaniah (P07234019046)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN


KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR JURUSAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
TINGKAT 1A TAHUN AJARAN 2019/2020
Daftar Isi

Nama Bakteri .................................................................. 1

Klasifikasi Bakteri............................................................. 2

Morfologi Bakteri ............................................................ 6

Identifikasi Bakteri........................................................... 13

Teknik Pewarnaan ........................................................... 21

Daftar Pustaka ................................................................. 27


Nama Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram
Negatif

 Bakteri gram positif (Basil)


1. Bacillus aminovorans
2. Bacillus cereus

 Bakteri gram negatif (Basil)


1. Vibrio anguillarum
2. Salmonella enterica

 Bakteri gram positif (Coccus)


1. Staphylococcus aureus
2. Streptococcus pyogenes

 Bakteri gram negatif (Coccus)


1. Neisseria meningitidis
2. Neisseria gonorrhoeae

1
Klasifikasi

COCCUS GRAM POSITIVE


1. Staphylococcus aureus
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Lactobacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Species : S. Aureus

2. Streptococcus pyogenes
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Coccus
Ordo : Lactobacillales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Species : S. Pyogenes

2
COCCUS GRAM NEGATIVE

1. Neisseria meningitidis
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Philum : Proteobacteria
Kelas : Betaproteobacteria
Ordo : Neisseriaceaeles
Famili : Neisseriaceae
Genus : Neiserria
Spesies : Neiserria meningitides

2. Neisseria gonorrhoeae
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Philum : Proteobacteria
Kelas : Betaproteobacteria
Ordo : Neisseriales
Famili : Neisseriaceace
Genus : Neisseria
Spesies : N.gonorrhoeae

3
BASIL GRAM POSITIVE
1. Bacillus aminovorans
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Philum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Bacillacaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus aminovorans

2. Bacillus cereus
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Philum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Bacillacaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus cereus

4
BASIL GRAM NEGATIVE
1. Vibrio anguillarum
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Philum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Vibrionales
Famili : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibrio anguillarum

2. Salmonella enterica
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Philum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella enterica

5
Morfologi

A. BASIL GRAM POSITIVE

1. Bacillus aminovorans

Morfologi

Bacillus aminovorans adalah Gram-positif, spesies


berbentuk batang bakteri. Sampel dari spesies ini telah
diisolasi dari debu di atas Samudera Atlantik. Meskipun
fenotip mirip dengan spesies Sporosarcina globispora
(sebelumnya Bacillus globisporus), Bacillus Marinus,
dan Bacillus insolitus, B. aminovorans adalah satu-
satunya spesies ini mampu menggunakan sukrosa
sebagai sumber karbon.

Image Bacillus Aminovorans

6
2. Bacillus cereus

Morfologi

Bacillus cereus merupakan endemik, tanah-hunian,


Gram-positif, berbentuk batang, motil, bakteri hemolitik
beta. Beberapa strain yang berbahaya bagi manusia dan
menyebabkan penyakit bawaan makanan, sementara
jenis lainnya dapat bermanfaat sebagai probiotik untuk
hewan. Bakteri B. cereus adalah anaerob fakultatif, dan
seperti anggota lain dari genus Bacillus.

Image Bacillus Cereus

7
B. BASIL GRAM NEGATIVE

1. Vibrio anguillarum

Morfologi

Vibrio anguillarum adalah Gram-negatif, melengkung-


batang bakteri dengan satu flagela polar. Ini adalah
patogen penting dari ikan salmonid berbudaya, dan
menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai vibriosis
atau hama merah belut. Penyakit ini telah diamati pada
salmon, ikan air tawar, belut, mullet, lele, dan nila,
antara lain.

Image Vibrio anguillarum

2. Salmonella enterica

Morfologi

Salmonella enterica (sebelumnya Salmonella


choleraesuis) adalah berbentuk batang-, flagellated,
anaerobik fakultatif, bakteri Gram-negatif dan anggota
dari genus Salmonella.
8
Image Salmonella enterica

C. COCCUS GRAM POSITIVE

1. Staphylococcus aureus

Morfologi

Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram


positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat
aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak
motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun
berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. S.
aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan
waktu pembelahan 0,47 jam.

Image Staphylococcus aureus

9
2. Streptococcus pyogenes

Morfologi

Streptococcus pyogenes ialah bakteri Gram-


positif bentuk bundar yang tumbuh dalam rantai panjang
dan merupakan penyebab infeksi Streptococcus Grup A.
Streptococcus pyogenes menampakkan antigen grup A di
dinding selnya dan beta-hemolisis saat dikultur di plat
agar darah. Streptococcus pyogenes khas memproduksi
zona beta-hemolisis yang besar, gangguan eritrosit
sempurna dan pelepasan hemoglobin, sehingga
kemudian disebut Streptococcus Grup A (beta-
hemolisis). Streptococcus bersifat katalase-negatif.

Image Streptococcus pyogenes

10
D. COCCUS GRAM NEGATIVE
1. Neisseria meningitides

Morfologi

Neisseria meningitidis, merupakan bakteri yang bulat


dan sering bergabung berpasangan. Mereka adalah
Gram-negatif karena mereka memiliki membran luar dan
dalam dengan lapisan tipis peptidoglikan di antara.
Budaya bakteri dites positif untuk enzim sitokrom c
oksidase.

Image Neisseria meningitidis

11
2. Neisseria gonorrhoeae

Morfologi

Neisseria gonorrhoeae adalah bakteri Gram-


negatif coccus yang membutuhkan suplementasi nutrisi
untuk tumbuh di dalam kultur laboratorium. Untuk lebih
spesifik, mereka tumbuh pada agar coklat dengan karbon
dioksida. Cocci ini fakultatif intraseluler dan biasanya
muncul berpasangan (diplococci), dalam bentuk biji kopi.

Image Neisseria gonorrhoeae

12
IDENTIFIKASI BAKTERI

A. Gram Positif Cocci


1. Catalse positif
a. Tersusun dalam kelompok, koloni besar,
ferhentative : Staphylococcus
Coagulase/ Staphylococcus test positif :
Staphylococcus aureus
Coagulase / Staphylococcus test negatif :
Staphylococcus lainnya
b. Berpasangan, berempat atau kelompok
kecil, oxidative/inactive : Maninitol Salt
agar tumbuh : Micrococci,
Mannitol Salt agar tidak tumbuh :
Stomatococcus
c. Coccus besar, berempat-empat, kadang
berkapsul : Gaffkya/Tetrada.
Coccus besar berdelapan-delapan, bentuk
paket : Sarcina
2. Catalase negatif
a. Rantai panjang dan pendek, berpasangan
Fermentative, menguraikan gula :
Streptococcus
Beta haemolytis : S. pyogenes dan
Enterococci
Alpha haemoltyis : S. viridarns dan
Enterococci
Gamma haemoltyis : S.viridans
dan Enterococci

13
1. Pyogenes group : biasanya beta
haemolytis
Tidak tumbuh pada 45°C, tidak tahan
suhu 60°C 30 menit
Serologi grouping : A, B, C, F, G, H,
K, L, M, O
Group A biasanya sensitive terhadap
bacitracin 10 mcg
2. Viridans group : alpha atau gamma
haemolytis
Tidak larut oleh empedu, tidak
dihambat oleh optochin, biasanya
tumbuh pada 45°C.
3. Enterococci group : alpha beta atau
gamma haemolytis
Tumbuh pada kaldu NaCL 6,5%
kaldu pH 9,6 suhu 45C dan tahan
pemanasan 60C 30 menit, biasanya
mac Conkey agar.
b. Bentuk lancet, berpasangan, sendiri-
sendiri atau membentuk rantai pendek;
larut dalam empedu, dihambat oleh
optochin, alpha haemolythis, tidak
tumbuh pada 45C, pathogen untuk tikus :
Streptococcus peneuminiae

14
B. Gram Negatif Cocci
Sebagian besar berpasangan
Neisseria : Oxidase positif
a. Tidak tumbuh pada 22C dan pada Nutrient agar
1. Membutuhkan medium penyubur, membuat
asam dari dextrose dan maltose, diagglutinasi
oleh seru, meningococci : N. Meningitidis
2. Membutuhkan medium penyubur, hanya
membuat asam dari dextrose : N.
gonorrhoeae.
b. Tumbuh pada 22C dan Nutrient agar.
3. Tumbuh pada media biasa, tidak membuat
asam dari dextrose, maltose, sucrose dan
lactose : N.catarralis (Branhamella
catarrhalis)
4. Membuat pigmen kuning, tidak membuat
asam dari dextrose, maltose, surose dan
lactose : N.flavescens.
5. Tumbuh baik pada media biasa, membuat
asam dari dextrose dan maltose : Pharyngeal
group

15
C. Gram Negatif Batang
1. Tumbuh baik pada media biasa, termasuk
Mac Conkey agar
a. Fermentative, oxidase – dan nitrite + :
(1) Biasanya lactose diuraikan,
Phenylanine deaminase - :
(a) VP, Citrate, Urease, H2s - ; MR,
Indole + : Escherichia
(b) VP, Citrate + ; KCN , Indole -,
Urea + lambat, motile :
Enterobacter, non-motile :
Klebsiella
(2) Lactose tidak diuraikan, Phenylanine
deaminase - :
(a) Citrate, H2S, LIA + ; VP, KCN,
Urea, Indole - : Salmonella
Tidak ada gas, H2S sedikit :
S.typhosa
Beta galactosidase, malonate + :
Arizona

16
(b) Citrate, VP, + ; Urease + lambat,
non-motile, umumnya tidak
membuat gas : Shigella
(c) Citrate, VP, + ; Urease + Lambat,
motile, pigment sering terbentuk
terutama pada suhu kamar :
Serratia
(d) H2S, Indole, LIA, MR + ; Urease,
VP, Citrate, KCN - ; semua gula
tidak diuraikan kecuali glucose
dan maltose : Edwardsiella
(3) Lactose tidak diuraikan,
Phenylalanine deaminase + :
(a) Urease + : Proteus, Morganella,
providensia.
*H2s + Indole + : Proteus vulgaris
*H2S + Indole - : Proteus
mirabilis
*H2S – Citrate - : Morganella
morganii
*H2S – Citrate + : Providensia
rettgeri/ stuartii

(b) Urease - : Providensia


alcalifaciens/ stuartii
b. Fermentative, Oxidase -:
Tumbuh pada MC, tidak tumbuh pada SS
(dengan beberpa pengecualian),
decarboxylase – kecuali Ornithint
c. Fermentative Oxidase + :

17
(1) Catalase, nitrite + ; motile, Argaine +
: Aeromonas
(2) Cel bentuk koma, motile, LIA dan
Ornithine + : Vibrio
(3) MC tidak tumbuh : lihat Pasteurella,
Cardiobacterium
(4) MC tumbuh : Pateurella haemolytica
d. Oxidative :
(1) Oxidase + anaerogenic, motile, MC +
SS + berpigment yang larut :
Pseudomonas sp
(2) Oxidase variable, MC - , Oxidative /
Non-oxidtive, menguraikan gula,
pigment kuning, Nitrite - :
Flavobacterium
(3) Oxidase - , MC + Nitrite variable,
malonate dn motile variable :
Acinobacter
(4) Oxidase - , MC - : Actinobaccilus
e. Carbohydrate tidak dibutuhkan, OF
medium inactive :
(1) Oxidase + MC + Nitrite +
decarboxylase – motile : Alcaligenes
(2) Oxidase + MC - Citrate – Urease - ;
non-motile : Moraxella
(3) Oxidase – MC
(a) Nitrite – Citrate – Malonate - :
Acinibacter group
(b) Pseudomonas malthophilic,
Bodetella parapertussis

18
(4) Oxidase + MC + microaerophilic,
tumbuh lambat : Vibrio fetus
2. Beberapa tumbuhh dimedia biasa, lainya
membutuhkan media penyubur, fermentative,
anaerogenic, sering bipolar, oxidase –
beberapa + nitrite + catalase + : Pasteurella,
Yersinia.
a. MC + motile/ non-motile, oxidase - ,
sucrose - : P.peptis, P.pseudotuberculosis,
SS + Sucrose + : Y.enterocolitica
b. MC -, Sucrose + Sucrose + non-motile,
oxidase + : P.multocida atau Pasteurella
sp
3. Tumbuh lambat, polymorph, non-motile,
fermentative, anaerogenic, sering bipolar,
oxidase dan catalase variable, lambat
membekukan milk, decarboylase - :
Actinobacillus
MC + Oxidase + : A.lignieresi, A.equuli
MC -, Oxidase - : A.actinomycetem comitans
MC -, Oxidase -, Oxidative : A (P). Mallei
4. Membutuhkan media khusus, situasi khusus,
MC -, Capsul -, non-motile : Brucella
5. Tidak tumbuh / tumbuh kurus tanpa adanya
faktor khusus didalam media, capsule
variable, non-motile
a. Membutuhkan V dan / atau x factor :
Haemophillus; bersifat khusus satelitisme
terhadap staphylococcus, tidak tumbuh

19
pada Nutrient agar, yang dari penderita
langsung bercapsul
b. Tidak membutuhkan V dan / atau X
factor; tetapi membutuhkan serum /
ascites, gula tidak diuraikan, oxidase = :
Moraxella
Tidak tumbuh di Blood agar, membuat
lubang yang khas pada Loeffler serum,
typical diplobacillus : M. Lacunata
D. Gram Positif Batang
1. Catalase + tidak membentuk spora, MC
a. Non-motille, diphteroid, pengambilan
warna tidak sama, bergranula disatu /
kedua ujungnya : Corynebacterium
b. Motille, pendek-pendek, beta-haemolytis
(zone sempit), nitrie -, lactose + Listeria
monocytogenes
c. Motile, tidak menguraikan gula, indole -,
nitrie -, batang panjang, beberapa
berbentuk filament atau cocoid dimedia
cair : Kurthia
2. Catalase -, tidak membentuk spora
a. Tidak bergerak, sering membentuk
filament panjang, biasanya tidak tumbuh
didalam litmus milk, fermentative, H2S
+, tidak bercabang : Erysipelothrix
b. Berbentuk rantai, tumbuh baik didalam
Tomato Juice Agar, non-motile, H2S -:
Lactobacillus

20
3. Tahan asam tidak bercabang, tidak berspora,
non-motille, tidak membuat hyphae :
Mycobacterium
a. Membutuhkan media khusus, lambat
tumbuh : M.tuberculosis
Bedakan dengan a-typical
Mycobacteria, dengan pembentukan
pigment sifatnya terhadap cahaya
b. Rapid growth : saprophytes

4. Non-motile, beberapa bercabang, beberapa


tahan asam, hyphae + tetapi condia -,
oxidative : Nocardia
5. Catalase + Spora + kebanyakan motile :
Bacillus
Satu spesies yang penting dibidang
kedokteran : B.anthracis (non-motile,
an/haemolytis, koloni specific)

Teknik Pewarnaan
A. Prinsip

apusan sel bakteri yang telah difiksasi dengan panas


diberi pewarna kristal violet, kemudian ditambahkan
iodin yang berfungsi sebagai mordant (zat kimia
yang berfungsi mempertahankan zat pewarna).
Tahap selanjutnya adalah dekolorisasi menggunakan

21
alkohol 95% dan pewarnaan kembali atau
counterstaining dengan safranin.

B. Alat-alat & Bahan

Alat-alat
1. Mikroskop cahaya
2. Bunsen
3. Kaca objek dan cover glass
4. Pipet tetes

Bahan-bahan :

1. Biakan bakteri gram positif

2. Crystal violet

3. Larutan Iodin

4. Alkohol 96%

5. Safrani

22
C. Prosedur Praktikum

1. Ambil biakan murni bakteri dengan


jarum ose.

2. Letakkan bakteri pada kaca obyek


steril, ratakan.

3. Fiksasi kaca obyek bakteri ke bunsen


beberapa kali.

4. Teteskan crystal violet pada bakteri,

diamkan selama 30-60 detik. Buang

sisa pewarna dan cuci dengan air.

5. Teteskan iodin, diamkan 1-2 menit.

Cuci kembali dengan air. Tambahkan

alkohol pada preparat dan diamkan

selama 20 detik (dekolorisasi).

6. Cuci kembali dengan air mengalir.

Tambahkan safranin, dan diamkan

23
selama 10-20 detik. Cuci dengan air

mengalir. Keringkan preparat hingga

kering.

7. Amati preparat pada mikroskop

dengan perbesaran 1.000X.

Pengamatan dengan perbesaran ini

harus menggunakan minyak immersi.

Catat hasil pengamatan

Interpretasi Hasil :

Gambar Pewarnaan Gram

24
Basil berkoloni, terdapat warna merah
yang mendominasi ( bakteri gram negative dan
sedikit biru keunguan ( bakteri gram positif) ,
isolat tidak murni karena terdapat bakteri gram
positif dan bakteri gram negatif.

Warna merah yang mucul


menandakan bakteri gram negatif, karena
hilangnya pewarna kristal violet pada waktu
dekolorisasi dengan alkohol kemudian sel
bakteri menyerap safranin. Karena bakteri
gram negatif mengandung lipid lebih rendah
sehingga dinding sel bakteri akan lebih
mudah.

Terdehidrasi akibat perlakuan dengan


alkohol. Pemberian alkohol berfungsi untuk
dekolorisasi bakteri, sehingga menyebabkan
zat utama dalam sel muncul. Dinding sel yang
terdehidrasi menyebabkan daya
permeabilitasnya berkurang sehingga zat

25
warna ungu kristal keluar dari sel kemudian
sel akan menyerap safranin.

26
DAFTAR PUSTAKA

Aprianti Cici Susanto (penerjemah). 2011. Prosedur


laboratorium dasar untuk bakteriologi klinis Edisi 2.
Jakarta:EGC,2010.

Lyana Setiawan, Diana Susanto (penerjemah). 2011.


Prosedur laboratorium dasar untuk bakteriologi klinis.
Edisi 2. Jakarta:EGC,2010.

Soemarno. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik.


Yogyakarta: penerbit Akademi Analis Kesehatan
Yogyakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Fitri, L., Yekki Y., 2011, Isolasi dan pengamatan


Morfologi Koloni Bakteri Kitinolitik, Jurnal Ilmiah
pendidikan Biologi, Vol. 3, No. 2

Anonim. 2015. Bakteri Basil Gram Positif dan Gram


Negatif
Geo, f Brooks,Janet s. Butel, Stephen A.Morse.
Mikrobiologikedokteran.Univversitas
Airlangga.SalmebaMedika

27
28

Anda mungkin juga menyukai