Anda di halaman 1dari 29

GRAM POSITIF KOKUS

STAPHYLOCOCCUS

By ;
Karneli
MACAM-MACAM BAKTERI
GRAM POSITIF
Staphylococcus
Streptococcus
Bacillus
Clostridium
Mycobacterium
Medically Important Cocci
GPC GNC
Staphylococcus Neisseria
Streptococcus Moraxella
Enterococcus Branhamella

18.05.09 3
Gram Positive
Staphylococcus Cocci (GPC)
(GPCs in clusters)
 Staphylococcus aureus
 S. epidermidis
 S. saprophyticus

Streptococcus (GPCs in chains)


 Streptococcus pyogenes (Group A )
 Streptococcus agalactiae (Group B)
 Streptococcus pneumoniae (Pneumococcus)
 Streptococcus viridans
 Enterococcus (Group D)

18.05.09 4
Staphylococci v/s Streptococci
1. In clusters (grapes like) or 1. In chains or in pairs
short chains
2. Catalase + ve 2. Catalase -ve
3. Facultative anaerobes 3. Obligate & facultative
anaerobes, grows in 5-10%
CO2
4. Grows on ordinary medium 4. Fastidious – requires enriched
medium like BA

5. Normal flora in throat, colon,


5. Major components of normal female genital tract
flora – skin, nose & mucosa
6. Infections tend to spread
6. Produces localized infections
7. Delicate organism, sensitive to
7. Resistant to drying, Penicillin penicillin

18.05.09 5
Staphylococcus
1

18.05.09 6
KLASIFIKASI
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Protophyta
 Ordo : Eubacteriales
 Famili: Micrococcaceae
 Genus : Staphylococcus
 Spesies : Staphylococcus aureus
Staphylococcus epidermidis
Staphyl;ococcus saprophyticus
SPESIES
a. Staphylococcus aureus yang
menyebabkan sebagian besar
penyakit.
b. Staphylococcus efidermidis yang
menyebabkan infeksi saluran kemih
dan endokarditis bakteriales sub akut.
c. Staphylococcus saprophyticus yang
menyebabkan infeksi saluran kemih.
Staphylococcus
berasal dari kata staphyle = kelompok buah
anggur dan kokus = bulat.
Sering ditemukan sebagai flora normal pada
kulit dan selaput lendir manusia.
Dapat menjadi penyebab infeksi pada
manusia maupun pada hewan.
Beberapa jenis kuman ini dapat membuat
enterotoksin menyebabkan keracunan
makanan.
Staphylococcus aureus
Gejala klinis :
Ditemukan tanda-tanda peradangan setempat
yang menyembuh setelah pus dikeluarkan.
Dinding fibrin sekitar abses dapat mencegah
penyebaran kuman.
Jika dinding ini rusak, kuman menyebar
sehingga terjadi bakteremia.
Lokalisasi sekunder dalam suatu organ dapat
menimbulkan tanda-tanda disfungsi dan
peradangan.
Pathogenicity
(Staphylococcal diseases)

11
Abscess Folliculitis

Toxic shock syndrome SSSS

18.05.09 12
Lab diagnosis – S. aureus
Specimens: wound swab,
pus, blood, feces
Microscopy: Gram stain - GPC
in clusters
Culture
BA : beta hemolysis
NA : golden yellow pigment
Catalase positive
Coagulase positive

18.05.09 13
Coagulase Test

18.05.09 14
Staphylococcus epidermidis
Major component of skin flora

Nosocomial infections: device/ implant associated infections -


shunts, catheters, artificial heart valves / joints, pacemaker

Identification BA: Non - hemolytic

Coagulase negative

Prosthetic valve endocarditis

18.05.09 15
Bahan pemeriksaan :
Dapat diperoleh dengan cara swabbing atau langsung
dari darah, pus, sputum dan LCS.
Diagnosa laboratorium :
Diferensial diagnosa dilakukan terhadap bentuk-bentuk
keracunan makanan lain dan keracunan dengan bahan kimia.
Diagnosa keracunan staphylococcus pada suatu KLB ditegakkan
dengan ditemukannya kuman 105 atau lebih per gram makanan
pada pembiakan rutin, atau ditemukannya enterotoksin dari
makanan yang tercemar.
ditemukannya kuman dengan tipe phage yang sama dari tinja
atau muntahan dari 2 orang atau lebih penderita. Diagnosa juga
dapat ditegakkan dengan ditemukan staphylococcus penghail
enterotoksin dalam jumlah banyak dari tinja atau muntahan
walaupun hanya dari seorang penderita.
DIAGNOSA LABORATORIUM
a. Identifikasi
 Kokus gram (+) seperti buah anggur.
 Kebal terhadap pengeringan, desinfektan,
pemanasan, kadar garam tinggi dan dapat
hidup berminggu-minggu pada nanah kering.
 Tumbuh pada agar darah atau agar manitol.
 Hemolisin tipe  jernih, katalase (+), Manitol
(+), Koagulase (+) pada Staphylococcus
aureus.
a. Bahan pemeriksaan
 Darah, cairan otak dapat dibiakkan
pada tioglikolat, lalu agar darah atau
garam manitol agar.
 Nanah, usap kulit dan lainya
dibiakkan dalam agar darah dan
garam manitol.
DASAR SIFAT VIRULENSI

a. Enzim-enzim, meliputi :
 Koagulasa, meningkatkan fibrin dan
pembentukan abses.
 Hialuronidase, mempermudah
penyebaran kuman.
 Penisilinase yaitu  laktamase yang
berkaitan dengan plasmid berperan
dalam kekebalan terhadap penicillin.
b. Toksin-toksin, meliputi :
 Toksin penglupasan berperan dalam
sindroma kulit lepuh.
 Enterotoksin berperan dalam keracunan
makanan dan colitis.
 Toksin pirogenik yang menyebabkan sindroma
renjatan toksis.
 Toksin Panton valentin yang merusak
lekosit.
 Hemolisisn yang bekerja pada membran sel
dan milisiskan sel.
21
Pemberantasan
1. Pengobatan
Isolasi dan identifikasi kuman terhadap
antibiotik.
Infeksi yang terlokalisir memerlukan
antibotik oral 10 hari dan bila menyebar 4 –
6 minggu, abses dibuang nanahnya.
Keracunan makanan bersifat sembuh sendiri
dalam 24 jam.
b. Pencegahan
Cuci tangan setelah melakukan tindakan.
Contoh penyakit akibat Staphylococcus :
Kultur :
Bahan yang ditanam
pada blood agar akan
menghasilkan koloni
yang khas setelah
pengeraman selama 18
jam pada suhu 37 dan
pembentukkan pigmen
baru terlihat setelah
beberapa hari
dibiarkan pada suhu
kamar.
Koloni Staphylococcus
epidermidis
Koloni Staphylococcus
saprophyticus
BERSAMBUNG MINGGU
DEPAN

PELAJARI DI RUMAH

Anda mungkin juga menyukai