Anda di halaman 1dari 61

ERITROPOIESIS DAN KELAINAN ERITROSIT

• Pronormoblas • Sel Sasaran


• Normoblas Basofil • Akantosit
• Normoblas Polikromatofil • Burr cell
• Normoblas Asidofil • Sel Krenasi (mengkerut)
• Retikulosit
• Skistosit
• Eritrosit
• Stomatosit
• Mikrosit
• • Sferosit
Makrosit
• Megalosit • Cincin Cabot
• Anisositosis • Howell-Holly bodies
• Basophilic stippling • Leptosit
• Hipokromia • Pappenheimer’s bodies
• Polikromasia • Poikilositosis
• Eliptosit • Sel sabit
• Lakrimosit
Ciri-ciri :
PRONORMOBLAST • Ukuran: 15 - 25 m
• Bentuk: bulat, oval
• Warna sitoplasma: biru
tua dengan halo sekitar inti
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: butir kasar
• Rasio inti/sitoplasma:
tinggi
• Nukleolus: relatif besar

Distribusi:  
• Darah Tepi: tidak ada
• sumsum tulang: < 5%
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000 
PRONORMOBLAST Ciri-ciri :
• Ukuran: 15 - 25 m
• Bentuk: bulat, oval
• Warna sitoplasma: biru tua dengan
halo sekitar inti
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: butir kasar
• Rasio inti/sitoplasma: tinggi
• Nukleolus: relatif besar

Distribusi:  
• Darah Tepi: tidak ada
• sumsum tulang: < 5%
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000 
Pronormoblast
Ciri-ciri :
• Ukuran: 15 - 25 m
• Bentuk: bulat, oval
• Warna sitoplasma:
biru tua dengan halo
• . sekitar inti
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: butir
kasar
• Rasio inti/sitoplasma:
tinggi
• Nukleolus: relatif besar

Distribusi:  
• Darah Tepi: tidak ada
• sumsum tulang: < 5%
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000 
Pronormoblast
Ciri-ciri :
• Ukuran: 15 - 25 m
• Bentuk: bulat, oval
• Warna sitoplasma: biru tua dengan halo
sekitar inti
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: butir kasar
• Rasio inti/sitoplasma: tinggi
• Nukleolus: relatif besar

Distribusi:  
• Darah Tepi: tidak ada
• sumsum tulang: < 5%
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000 
Pronormoblas
Ciri-ciri :
• Ukuran: 15 - 25 m
• Bentuk: bulat, oval
• Warna sitoplasma: biru tua
dengan halo sekitar inti
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: butir kasar
• Rasio inti/sitoplasma: tinggi
• Nukleolus: relatif besar

Distribusi:  
• Darah Tepi: tidak ada
• sumsum tulang: < 5%
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000 

Catatan:
Pronormoblas (no.1). Ditunjukkan dengan adanya anak inti dan adanya HALO ( batas antara inti dan sitoplasma)
1. Pronormoblas  2. Normoblas Polikromatofil  3. Normoblas Asidofil 4. Monosit  5. Plasmosit  6. Basofil 
7. Limfosit  8. Mielosit Neutrofil  9. Metamielosit Neutrofil  10. Promielosit
Pronormoblas
Catatan:

Anak panah menunjukkan


Sel Pronormoblas. Anak
inti masih tampak dan
sitoplasma biru pekat.

1.Normoblas Basofil
2.Normoblas polikromatofil 
3.Normoblas Asidofil  
4. Plasmosit 
5. Eosinofil 
6. Promielosit 
7. Metamielosit neutrofil
Normoblas
Basofil
Ciri-ciri :
• Ukuran: 13 - 18 m
• Bentuk: bulat
• Sitoplasma: biru tua
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: gelap, awal
kondensasi
• Rasio inti/sitoplasma: tinggi
• Nukleolus: tidak terlihat

Distribusi
• Darah Tepi: tidak ada
• Sumsum tulang: 1 - 7 %
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran:  x1000

Catatan: Normoblas Basofil, kromatin mulai memperlihatkan tanda-tanda maturasi dan sitoplasma tidak
mengandung halo perinuklear yang nyata. Tetapi anak inti masih tampak kelihatan. 1.normoblas polikromatik 
2.normoblas piknotik  3.mielosit neutrofil  4.metamielosit neutrofil  5.neutrofil batang 6.limfosit  7.megakarioblas 
8.eosinofil
Normoblas Basofil
Catatan:
Normoblas Basofil,
yaitu Normoblas
dengan kondensasi
kromatin tengah
berlangsung dan tanpa
ada zona perinuklear .

1.Normoblas Polikromatofil 
2.Normoblas piknotik 
3. Limfosit 
4. Mieloblas 
5. Promielosit
6. Mielosit neutrofil 
7. Metamielosit neutrofil 
8. Monosit
Normoblas
Polikromatofil
Ciri-ciri :
• Ukuran: 10 - 15 m
• Bentuk: bulat, kadang-kadang
berubah bentuk
• Warna sitoplasma: abu-abu
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: gelap,
kondensasi tegas
• Rasio inti/sitoplasma: sedang
• Nukleolus: tidak terlihat

Distribusi: 
• darah: tidak ada 
• sumsum tulang: 2-18 %
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran:  x1000

Catatan: Normoblas Polikromatofil yaitu normoblas dengan sitoplasma polikrom karena adanya Hb-
nisasi dan Inti tampak seperti radial (pemadatan sehingga ada bagian yang kosong).
1.proeritroblas  2.basofilik normoblast  3.normoblas polikromatik  4.normoblas piknotik 
Normoblas Polikromatofil
Catatan:
Anak Panah menunjukkan
Sel Normoblas
Polikromatofil. Dengan
sitoplasma pink dan inti
agak padat (radial)

1.Normoblas polikromatofil 
2.Normoblas Asidofil 
3 Normoblas .basofil
4. Plasmosit 
5. Megakarioblast 
6. Metamielosit  
7. Limfosit 
8. Monosit 
9.Normoblas polikromatofil
dalam stadium pembelahan.
Normoblas
Asidofil
Ciri-ciri :
• Ukuran: 8 - 12 m
• Bentuk: bulat, sering berubah
bentuk
• Warna sitoplasma: merah
jambu atau sama dengan eritrosit
• Granularitas: tidak ada
• Bentuk inti: bulat
• Tipe kromatin: kondensasi
gelap dan
• pekat
• Rasio inti/sitoplasma: rendah
• Nukleolus: tidak terlihat

Distribusi 
• darah: tidak terlihat 
Catatan: • sumsum tulang: 5 - 15 %
Anak panah menunjuk satu dari lima Normoblas Asidofi, sitoplasma pink • Pewarnaan: MGG
cerah dan inti bulat, kecil, dan padat,. 1. Normoblas Asidofil 2.Normoblas • Perbesaran: x 1000
polikromatofil  3.Mieloblas  4.Promonosit  5.N. segmen 6.Eosinofil  7.N.
Batang 8.Mielosit Neutrofil
Normoblas Asidofil
Catatan:
Yang ditunjuk anak
panah adalah Normoblas
Asidofil. Khas dengan inti
bulat-padat dan
. sitoplasma pink rata
kadang sedikit sekali.

1.Normoblas piknotik 
2.Normoblas polikromatofil 
3.Normoblas dalam
stadium pembelahan 
4. Plasmosit 
5. Limfosit 
6. Metamielosit  
7. Neutrofil batang
8. Promielosit 
9. Mieloblas.
Retikulosit
Ciri-ciri :
• Ukuran: 8 - 12 m
• Bentuk: bulat
• Warna sitoplasma: pucat
• Granularitas: granul
tunggal atau multipel,
pekat, lembayung
• Bentuk inti: tidak ada

Distribusi
• Dalam darah: 0.5 - 1.5 %
dari jumlah eritrosit
• Pewarnaan: supravital,
dengan Cresyl blue
• Perbesaran: x 1000

Catatan:
Retikulosit yang ditunjuk mengandung granul halus (Sisa RNA) yang disebut Substansia Granula Filamentosa.
Retikulosit
Catatan:

Sel yang ditunjuk


adalah retikulosit
yang dengan
. pewarnaan May-
Grunwald-Giemsa.
Pewarnaan
berbeda dengan
eritrosit dewasa.
Sel yang ditunjuk
lebih besar, zona
perinuklear tidak
ada dan bersifat
polikromatik
Ciri-ciri :

Normosit • Ukuran: 6 - 9 m
• Bentuk: bulat
• Warna sitoplasma: merah
jambu / abu-abu
• Granularitas: tidak ada
Distribusi :
• Dalam darah: > 90 % dari
eritrosit normal dalam
darah
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500

Catatan:

Gambar memperlihatkan
eritrosit normal terlihat
pada bagian slide yang
tepat. Hanya sedikit
eritrosit yang tumpang
tindih, tetapi pada semua
sel lain ada halo sentral
yang jelas.
Normosit
Catatan: Gambar
memperlihatkan
eritrosit normal
terlihat pada bagian
slide yang tepat.
. Hanya sedikit
eritrosit yang
tumpang tindih,
tetapi pada semua
sel lain ada halo
sentral yang jelas.
Di antara eritrosit
terlihat 4 trombosit
normal.
Mikrosit
Ciri-ciri :
• Ukuran: < 6 m
Distribusi:
• Dalam darah :< 10 %
dalam darah
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500

Catatan:
Eritrosit dalam gambar
adalah mikrosit dan
diameternya jauh lebih
kecil daripada
diameter limfosit kecil
(10-12 m). Eritrosit
bersifat hipokrom.
Trombosit normal
Mikrosit
.

Catatan:
Eritrosit dalam
gambar kebanyakan
adalah mikrosit dan
diameternya jauh
lebih kecil daripada
diameter limfosit kecil
(10-12 m). Derajat
hemoglobinisasi
cukup. Trombosit
normal dan ada satu
ovalosit .

1.mikrosit 
2.normosit
Makrosit Ciri-ciri :
• Ukuran: 9 - 12 m
Distribusi :
• Dalam darah: < 10
% dari eritrosit
dalam darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: 500 ×

Catatan: Terlihat
banyak makrosit
(besarnya sebanding
dengan limfosit yang
terletak di tengah
dalam gambar ini.
Juga ada 3 sel
sasaran (3 target
cell), sedikit ovalosit
dan trombosit normal.
Makrosit .
Catatan:
Anak panah
menunjukkan
normosit.
Kebanyakan eritrosit
adalah makrosit
(bandingkan dengan
limfosit). 5 ovalosit
terlihat.

1.makrosit 
2.eliptosit
Megalosit Ciri-ciri :
• Ukuran: > 12 m
Distribusi :
• Dalam darah: < 2 %
dari eritrosit dalam
darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500

Catatan:
Contoh tipikal
dari anisositosis
eritrositt. Anak
panah menunjuk
satu dari enam
megalosit. Juga
banyak terlihat
makrosit dan
mikrosit.
.
Megalosit
Catatan:

Megalosit ditunjuk
oleh anak panah.
Cukup banyak
anisositosis eritrosit
(bandingkan dengan
limfosit). Sejumlah
ovalosit dan dua
skistosit .

1.makrosit 
2.mikrosit 
3.elliptosit 
4.skistosit
Anisositosis • Artinya Ukuran sel yang
berbeda-beda, Terdapat
sekaligus mikrosit,
makrosit dan normosit
dalam darah
Distribusi
• Dalam darah: < 10 % dari
eritrosit dalam darah
normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran:: x500

Catatan:
Anisopoikilositosis
eritrosit. Satu megalosit
dan banyak makrosit
dan mikrosit. Di antara
poikilosit terlihat
skistosit dan ovalosit .
Limfosit kecil bisa
digunakan sebagai
pembanding Ukuran
Anisositosis  .

Catatan:

Jelas tampak
anisopoikilositosis.
Satu megalosit dan
banyak makro- dan
mikrosit .
Kebanyakan sel
ovalosit, juga tampak
skistosit

1.megalosit 
2.makrosit 
3.mikrosit 
4.skistosit
Basophilic Stipling • Definisi: granula
sitoplasma halus
berwarna biru yang
tersebar rata dalam
sel.
Distribusi :
• Dalam darah: < 0.1
% dari eritrosit
dalam darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan:
sel dengan basophilic
stippling. juga ada
anisositosis dan
mikrositosis, ovalosit
dan skistosit
Basophilic stippling .
Catatan: Sel dengan
basophilic stippling.
Juga ada anisositosis.
Hipokromia • Definisi: Pucat
berlebihan pada bagian
tengah eritrosit, melebihi
sepertiga diameternya.
Disebabkan karena
hemoglobinisasi yang
tidak sempurna
Distribusi :
• Dalam darah: < 10 %
dari eritrosit dalam darah
normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500

Catatan:
Kebanyakan sel
memperlihatkan halo
sangat besar (sel
hipokrom), yang mencapai
lebih daripada sepertiga
diameternya. Hanya
sedikit sel yang normosit.
.
Hipokromia

Catatan:
Hipokromia.
Hanya sedikit
sel normosit,
lebih dari itu
mikrositosis dan
banyak ovalosit.
Polikromasia
• Definisi: teritrosit
mengambil pewarnaan
basa dan asam sehingga
terlihat agak lembayung.
Ini disebabkan adanya
asam ribonukleat di
dalam sel. Sel-sel ini
adalah retikulosit.
• Distribusi dalam darah:
< 1.5 % dari eritrosit
dalam darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x500

Catatan: Polikromasia intensif.. Di dekat sel yang ditunjuk anak panah, 3 sel lainnya
memperlihatkan polikromasia . Semua sel ini adalah mikro-, makro atau megalosit dan tidak
memperlihatkan zona perinuklear. Dalam perkembangannya ini sesuai dengan Retikulosit. Juga
cukup banyak anisositosis dan satu sel dengan basophilic stippling. Trombosit normal. 1.
eritrosit polikromatik 2.basophilic stippling
Polikromasia .

Catatan:
Dalam gambar 4 sel
bersifat
polikrpmatofilik
(salah satu ditunjuk
oleh anak panah).
Juga ada beberapa
ovalosit, akantosit,
dan trombosit
normal .

1. Eritrosit polikromatofilik
2. Akantosit
3. Elliptosit
Eliptosit Definisi:
• Eritrosit berbentuk
oval atau lonjong
Distribusi
• Dalam darah: < 10 %
dari eritrosit dalam
darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000

Catatan:
Anak panah
menunjuk sebuah
ovalosit. Juga ada
satu sel sasaran.
Eliptosit
Catatan:
Ditunjuk oleh anak
panah sebuah
ovalosit yang
lonjong, kadang-
kadang disebut sel
seperti pensil. Di
samping itu terlihat
6 ovalosit lainnya
yang tidak begitu
lonjong. Juga jelas
anisositosis.
Trombosit normal.
Lakrimosit Definis i:
• Eritrosit dengan bentuk
seperti air mata. (sel ini
berbeda dengan
pseudolakrimosit yang
memiliki sitoplasma
merah jambu pada
salah satu kutupnya.
Sel-sel ini terlihat
banyak sekali pada
bagian film darah yang
tipis.
Distribusi
• Dalam darah: normal
tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000

Catatan:
anak panah menunjuk
sebuah lakrimosit. Juga
banyak ovalosit dan
trombosit normal.
.

Lakrimosit
Catatan:
Dalam gambar terlihat
3 lakrimosit. Dis
samping itu ada
ovalosit dan
anisositosis.

1.lakrimosit 
2.elliptosit
Sel sasaran Definisi:
• Eritrosit yang
memiliki daerah gelap
di tengah dikelilingi
oleh cincin
sitoplasma yang
1
berwarna terang
tanpa hemoglobin
 
Distribusi
• Dalam darah: < 2 %
dari eritrosit dalam
darah normal.
1 Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x1000

Catatan:
anak panah
menunjuk salah satu
dari 2 sel sasaran
Sel sasaran
Catatan:

Dalam gambar
ada 7 sel
sasaran. Sedikit
anisositosis dan
trombosit
Akantosit Definisi :
• Eritrosit dengan tonjolan
sitoplasma runcing dan
tidak teratur seperti duri.
Adanya duri sitoplasma
mengakibatkan
berkurangnya daerah pucat
ditengah sel
Distribusi
• Dalam darah: normal tidak
ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x 1000

Catatan:
Dalam gambar terlihat 6
akantosit (dua diantaranya
ditunjuk oleh anak panah)
dan beberapa ekinosit.
Juga ada mikrositosis
ringan.
1.akantosit 
2.burr-cell  
3.mikrosit
Akantosit
Catatan:

Dalam gambar
terklihat satu
akantosit. Di
samping itu ada
ovalosit dan
ekinosit .
1.burr-cell 
2.elliptosit
Burr cells /ekinosit
Definisi:
• Eritrosit dengan
tonjolan
sitoplasma yang
teratur.
Sel biasanya
bikonkaf.
Distribusi
• Dalam darah:
normal tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Terlihat
banyak ekinosit,
ada satu eritrosit
normal di antaranya.
Burr cells/ekinosit
Catatan:
Anak panah
menunjuk sebuah
ekinosit. Di
samping itu, ada
ovalosit, sel
sasaran dan
skistosit. Juga
sedikit
anisositosis.
1.sel sasaran
2.eliptosit 
3.skistosit
Sel darah merah mengerut (crenated) Definisi:
• Eritrosit dengan
sitoplasma
mengerut. Ini
adalah artefak
biasa.
Distribusi
• Dalam darah:
tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan:
Semua eritrosit
,mengalami
pengerutan
sitoplasma
(crenated)
Sel darah merah mengerut (crenated) .

Catatan:

Semua eritrosit
mengalami
pengerutan
sitoplasma (crenated)
Skistosit
Definisi:
• Eritrosit dengan
bentuk tidak
teratur
Distribusi
• Dalam darah:
normal tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: skistosit
yang ditunjuk adalah
satu dari 6 yang
terlihat dalam
gambar. Juga ada
anisositosis.
1.skistosit 
2.mikrosit
Stomatosit
Definisi:
• eritrosit dengan
daerah pucat
memanjang
Distribusi
• Dalam darah: <
5% dari eritrosit
dalam darah
normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan:
Dalam gambar ada
beberapa stomatosit
dan 3 trombosit
normal.
Stomatosit .

Catatan:

Pada
stomatositosis
herediter banyak
dijumpai stomatosit
Sferosit Definisi:
• Sferosit memiliki
diameter lebih kecil
daripada normal;
tanpa halo di tengah
dan berwarna lebih
gelap.  
Distribusi
• Dalam darah:
normal tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Dua
sferosit dengan
diameter lebih
kecil daripada
eritrosit normal,
tidak ada halo dan
warna lebih gelap
Sferosit .

Catatan:

3 sferosit, satudi
antaranya ditunjuk
anak panah.
Sedikit
anisositosis
Cincin Cabot Definisi:
• Cincin yang
terbentuk karena
kegagalan
eritropoiesis.
Mungkin terbentuk
dari bagian
kumparan mitosis (a
mitotic spindle)
Distribusi
• Dalam darah:
normal tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan: Cincin
Cabot ditunjuk anak
panah. Juga
anisositosis eritrosit
dan beberapa
stomatosit.
Cincin Cabot
Catatan:

Cincin Cabot
ditunjuk anak panah.
Juga anisositosis
. dan ovalosit
eritrosit
dan skistosit.
Eritroblas dalam darah Definisi:
• Sel dengan inti padat
dan gelap seperti
yang terdapat dalam
sumsum
• Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada. Hanya ada
dalam darah
neonatus.
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x 1000

Catatan:
Eritroblas
Polikromatofilik dalam
darah. Juga banyak
trombosit agranular dan
ssedikit anisositosis
yang sukar dinilai dalam
gambar ini
Eritroblas dalam darah
Catatan:

Eritroblas
polikromatofilik dini
terdapat dalam
. Juga ada
darah.
beberapa ovalosit
dan mikrosit.
Howell-Jolly bodies Definisi:
• fragmen kromatin
bulat yang tinggal
dalam sitoplasma
eritrosit dewasa
yang diakibatkan
pembelahan
abnormal
dari.eritroblas
Distribusi
• Dalam darah:
normal tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan:
Dalam gambar ada
3 sel dengan
Howell-Jolly bodies
.
Howell-Jolly bodies
Catatan:

Eritrosit Polikromatofilik
dengan 2 Howell-Jolly
bodies. Di samping itu
ada anisositosis dan
eritrosit polikro-
matofilik di atasnya
Leptosit Definisi:
• Eritrosit dengan
daerah tengah pucat
yang besar dan
daerah sitoplasma
yang tipis. Diameter
sel ini lebih besar
daripada eritrosit
normal tetaoi
volumenya sama
Distribusi
• Dalam darah: normal
tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x 1000

Catatan:
anak panah
menunjuk anulosit
yang khas. dengan
halo perinuklear
besar dan sitoplasma
tipis.
Leptosit
Catatan:
Leptosit harus
dibedakan dari
eritrosit
polikromatofilik atau
Retikulosit, yang
bentuknya biconcave
namun tidak
terbentuk sempurna .
Di samping
polikromasia , ada
zona perinuklear
yang tidak teratur.
Sel yang ditunjuk
anak panah bukan
leptosit
Pappenheimer’s bodies Definisi:
• Granul sangat halus dan
gelap, terpisah atau
bersambungan dalam
sitoplasma eritrosit.
sering di daerah pinggir
eritrosit, mungkin setara
dengan granul besi dari
siderosit.
Distribusi
• Dalam darah: sejumlah
kecil dalam darah
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x 1000
.
Catatan:
Pada banyak eritrosit
dijumpai Pappenheimer’s
bodies (granule ditunjuk
oleh ujung anak panah).
Juga ada anisositosis,
ovalosit dan skistosit, sel
polikromatofilik.
• .
Pappenheimer’s bodies
Catatan:

6 eritrosit berisi
Pappenheimer’s
bodies. Anisositosis
ringan dan 2 sel
sasaran.

1.Pappenheimer bodies 
2. sel sasaran
Poikilositosis Definisi:
Keberadaan
berbagai bentuk
sekaligus dari
eritrosit dalam darah
Distribusi
• Dalam darah: < 10
% dari eritrosit
dalam darah normal
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x 1000

Catatan:
anisopoikilositosis yang
jelas dari eritrosit dengan
adanya berbagai bentuk.
1.sel sasaran  
2.eliptosit 
3.akantosit 
4.Stomatosit
5.burr-cell 
6. eritrosit polikromatik
Sel sabit Definisi:
• Eritrosit yang
memanjang dan
melengkung dengan
dua kutup yang
runcing.
Distribusi
• Dalam darah:
normal tidak ada
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x
1000

Catatan:
Satu drepanosit.
Anisopoikilositosis
jelas. Pewarnaan
eritrosit. kurang
baik
Sel sabit
Catatan:

Satu drepanosit.
Anisopoikilositosis
jelas. Pewarnaan
eritrosit. kurang
baik

Anda mungkin juga menyukai