STREPTOKOKUS
Divisio : Procaryotae
Class : Schyzomycetes
Ordo : Eubacteriales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies : Streptococcus pyogenes
Streptococcus agalactiae
Streptococcus equisimitis
Streptococcus faecalis ( S.bovis, S.equinus )
Streptococcus pneumoniae
Streptococcus viridans ( S. mitis, S. sanguis, S. milleri, S.mutans
1
mengandung protein (M.R.T), karbohidrat spesifik peptidoglikan.
Mempunyai kapsul terdiri dari asam hialuronat.
2. Biakan
Membentuk koloni discoiddengan diameter 1-2 mm. Strain golongan A
menghasilkan golongan mukoid.
3. Sifat-sifat pertumbuhan
Pertumbuhan kurang subur pada media biasa namun akan subur bila
ditambah agar darah atau cairan jaringan. Streptokokus haemolitikus
pathogen tumbuh paling baik pada suhu 37 ° C, enterokokus golongan D
tumbuh dan pada NaCL 6,5% dan pada metal biru (metilen blue) 0,1% dan
dalam agar-agar empedu ada yang bersifat anaerob yaitu peptostreptokokus.
4. Variasi
Pada streptokokokus golongan A, dapat dijumpai pada koloninya yaitu
koloni pudar dan mengkilap dan ini menghasilkan protein M dan sering
tidak virulen ( menghasilkan toksin dan enzim).
5. Nonmotil dan tidak membentuk spora. Beberapa streptokokus mempunyai
kapsul, Pili seperti rambut.
6. Kultur ditemukan koloni mucoid dan glossy
7. Tes katalase negatif
Klassifikasi Streptokokkus :
I. Berdasarkan Haemolisa Darah :
a. Streptokokkus Haemolitikus
Didaerah koloni ada daerah sempit berwarna hijau, contoh : Streptokokus
viridans dan streptokokus pneumonia.
2
b. Streptokokkus haemolitikus
Di daerah koloni ada daerah jernihdan haemolisa komplitterlihat pada sel
muda.
Contoh : Streptokokus Pyogenes dan grup yang lain.
c. Streptokokkus haemolitikus
Tidak ada haemolisa disekitar koloni, contoh : Streptokokus faekalis.
3
III. Berdasarkan kebutuhan oksigen :
Yang termasuk Aerob, mis. : S. piogenes, S. faekalis, S. Pneumonia dan S.
viridians termasuk fakultatif aerob. Dan streptokus anaerob, mis. : S.
putridus.
IV. Berdasarkan test lainnya :
Berdasarkan fermentasi dan reaksi biokimia.
4
Patogenitas dan gambaran klinis
Beberapa proses penyakit jelas dihubungkan dengan infeksi streptokokus.
Infeksi-infeksi dapat dibagi dalam beberapa kategori :
A. Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi streptokokus haemolitik golongan A
(Streptokokus piogenes).
Jalan masuk menentukan gambaran klinik, pada kasus ini terdapat penyebaran
selulitis jaringan difus dan cepat meluas sepanjang pembuluh getah bening
dengan hanya supurasi lokal yang minimal. Dari saluran getah bening dapat
meluas ke darah → Bakteriamia.
1. Erisipelas
Bila tempat masuknya kulit, akan timbul erysipelas dengan udema pasif dan
pinggir yang menonjol.
2. Demam Purperalis
Bila streptokokus masuk ke uterus setelah proses melahirkan timbul demam
purperalis, adalah septicemia yang asalnya luka yang terinfeksi.
3. Sepsis
Infeksi traumatic atau luka bedah dengan streptokokus mengakibatkan……
5
Ini adalah yang sering dijumpai. Streptokokus golongan A yang virulen
melekat pada epitel faring dengan pertolongan asam lipoteikhoat yang
menutupi pili permukaan.
Pada bayi dan anak kecil penyakit ini terjadi sebagai nasofaring sub akut
dengan secret serosa sedikit dan demam ringan tetapi dengan suatu
kecenderungan meluas ke telingan tengah, mastoid dan selaput otak.
Pada remaja dan dewasa penyakit lebih akut dan ditandai dengan
nasofaringitis hebat, tonsillitis, dan lain-lain
2. Pioderma sreptokokus
Infeksi local lapisan superfisialis kulit terutama pada anak-anak disebut
impetigo.
C. Endokarditis
1. Endokarditis akut :
Selama bakteremia streptokokus β haemoitik, stafilokokus, pneumokokus
dan kuman gram negative lain menetap pada katup-katup jantung normal
atau sebelumnya telah rusak, mengakibatkan endokarditis ulseratif akut.
2. Endokarditis sub akut :
Sering mengenai katup-katup yangdiper-abnormal yang disebabkan anggota
flora normal saluran pernafasan dan pencernaan yang secara kebetulan
mengenai darah.
D. Infeksi-infeksi lain
Berbagai streptokokus khususnya enterokokus sering menyebabkan infeksi
saluran kemih. Peptostreptokokus terdapat pada saluran kemih.
Peptostreptokokus terdapat pada saluran kelamin wanita normal; mulut dan
usus dan dapat menimbulakn lesi supuratif baik sendirian atau bersama bakteri
lainnya, mis : bakteroides.
DIAGNOSA LABORATORIUM
Bahan yang diperoleh dari usapan tenggorokan, nanah dan darah diambil untuk
biakan.
6
A. Sediaan untuk diwarnai
Sediaan nanah sering kokus tunggal atau berpasangan dari pada rantai kokus
dan kadang-kadang gram negative.
Bila biakan dari tenggorokan tidak hidup maka kemungkinan karena bakteri
anaerob.
B. Biakkan
Untuk identifikasikan cepat bahan pemeriksaan dikultus pada agar darah. Bila
ada dugaan anaerobic maka harus di tanam secara anaerob.
Biakan darah akan menumbuhkan streptokokus grup A .
Bila biakan diperkirakan penderita endokarditis, biarkan ditunggu 1-2 minggu
sebelum menyatakan negative karena streptokokus haemolitik dan
enterokokus tertentu tumbuh lambat.
Pengeraman pada CO2 100% mempercepat haemolisa.
C. Test serologic
Peningkatan titer antibody terhadap banyak antigen dapat diperkirakan,
termasuk anti streptolisin O (ASO) khususnya pada penyakit pernapasan,
antistreptokinase dan lain-lain antibody terhadap beberapaantigen streptokokus
dan enzim-enzim diukur dengan test kepekaan streptozim.
KEKEBALAN
Perlawanan terhadap penyakit-penyakit streptokokus bersifat spesifik, tuan
rumah yang sembuh dari infeksi satu tipe streptokokus golongan A relative tidak
peka terhadap reinfeksi oleh tipe yang sama tetapi sangat peka terhadap infeksi
oleh tipe lainnya. Kekebalan ini dihubungkan dengan antibody tipe spesifik anti-M
protein menghalangi fagisitosa, tetapi dengan adanya antibody tipe spesifik
terhadap protein M, streptokokus terbunuh leukosit.
PENGOBATAN
Semua streptokokus hemolitik golongan A peka terhadap penisilin G dan
kebanyakan peka terhadap eritromisin, beberapa diantaranya resisten terhadap
tetrasiklin. Streptokokus hemolisa dan enterkokus, sebaliknya sangat bervariasi
kepekaannya terhadap obat anti jasad renik. Sejumlah streptokokus (streptokokkus,
viridians, enterokokus) adalah anggota flora normal tubuh manusia. Kuman-kuman
7
ini hanya mengakibatkan penyakit bila ada kuman ini pada waktu normal tidak
ada(misalnya katup-katup jantung) untuk mencegah keadaan seperti ini khususnya
pembedahan alat pernafasan, ekstraksi gigi, gastrointestinal yang mengakibatkan
bakteremia, obat jasad renik sebaiknya diberikan sebagai pencegahan.
BAB V. STAFILOKOKUS
Stafilokokus berasal dari bahasa Yunani dari kata staphyle yang berarti
kelompok buah anggur dan cocces yang berarti berry/bulat.
Kingdom : bakteri
Filum : Firmicuter
Kelas : Cocci
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Stafilokokus yang pertama kali diisolasi berasal dari infeksi (pus) yang
terjadi setelah pembedahan adalah menghasilkan pigmen, berwarna kuning emas
yang disebut stafilokokus aureus dan yang tidak pathogen menghasilkan pigmen
putih porselin. Perbandingan pigmen ini digunakan adalah test koagulasi.
Stafilokokus cepat menjadi resisten terhadap banyak zat anti jasad renik dan
menyebabkan masalah pengobatan yang sulit.
8
Moorfologi dan identifikasi :
1. Ciri-ciri organisme :
Sel berbentuk bola dengan diameter 1µ dan tersusun dalam kelompok tidak
teratur. Pada biakan cair bisa tunggal, berpasangan dan berantai. Stafilokokus
tidak bergerak dan tidak berbentuk spora.
Di bawah pengaruh penisilin kuman ini dilisiskan tetapi tidak terpengaruh
garam empedu atau optokis.
2. Biakan
Stafilokokus mudah tumbuh pada kebanyakan media dalam keadaan aerob dan
microaerobic. Temperatur optimum 37°C dan paling baik membentuk pigmen
pada suhu kamar (20°C).
Koloni padat, berbentuk bulat, halus, menonjol dan berkilau, membentuk
pigmen. Pigmen tidak dihasilkan pada pembiakan anaerob dan media cair.
3. Sifat-sifat Pertubuhan
Dapat meragikan banyak karbohidrat. Menghasilkan asam laktat tanpa gas,
toxin dan enzim. Stafilokokus relatif resisten terhadap pengeringan, terhadap
panas (50°C selama 30 menit) dan terhadap 9% natrium klorida, tetapi mudah
dihambat oleh zat zat kimia tertentu misalnya, heksakkloroven 3%.Stafilokokus
berbeda resisten terhadap anti jasad renik.
Struktur Antigen
Stafilokokus mengandung antigen polisakarida dan protein asam teikoat
(polimer gliserol atau ribitol fosfat) yang berkaitan dengan peptidoglikan dinding
sel dapat bersifat antigenic. Kebanyakan zat extra seluler yang dihasilkan oleh
stafilokokus juga merupakan antigen.
Klasifikasi:
9
3. Stafilokokus citreus: yang membuat koloni kuning jeruk, tidak bersifat
pathogen
B. Berdasarkan patogenitasnya:
a. Spesies yang pathogen: stafilokokus aureus
b. Spesies yang tidak pathogen: Stafilokokus epidermis.
A. Eksotoksin
Suatu campuran termolabil yang dapat di saring dan dimatikan bagi
binatang pada penyuntikan, menyebabkan nekrosis pada kulit yang
dihasilkan tanpa merusak ekstraseluler (kuman hidup) dan mengandung
beberapa hemolisin yang dapat larut dan dipisahkan dengan elektroforesa.
B. Leukosidin.
Dapat larut dan mematikan sel-sel darah putih dari berbagai spesies
binatang yang berkontak dengannya. Lekosidin yang erat hubungannya
dengan delta lisin. Bersifat antigen tetapi lebih tidak tahan panas dari pada
eksotoksin.
C. Enterotoksin
Toksin ini berperan pada terjadinya keracunan stafilokokus dengan gejala
mual, muntah dan diare dalam 6jam setelah menelan makanan yang
tercemar. Toksin ini bersifat termostabil, bersifat antigenic dan dapat
dinetralkan oleh antioksidan. Cara kerjannya tidak diketahui. Diduga
bahwa zat ini bekerja pada bagian saraf tapi yaitu pada ujung saraf peranan
otot polos usus, zat ini mempunyai efek muntah pada kucing yang mungkin
bekerja secara sentral.
10
D. Vibrinolisin
Suatu zat dapat larut yang dihasilkan oleh strain-strain tertentu
stafilokokkus, khususnya bila strain tersebut dibiakan pada CO₂ konsentrasi
tinggi (30%) pada perbenihan setengah padat. Stafilokokkus aureus
membuat stafilokinasa padatahap akhir pertumbuhannya yangmenyebabkan
lisis fibrin. Fibrinolisin ini dapat menghancurkan bekuan darah
intravaskuler yang terinfeksi dan lalu menyebabkan septicemia
stafilokokkus.
Patogenitas :
Gambaran klinik :
Gambaran infeksi local stafilokokkus adalah berupa pimple, infeksi folikel rambut
atau suatu abses yang hebat, terlokalisir dan sakit yang mengalami penanahan
sentral dan sembuh cepat bila nanah dikeluarkan (dikulit). Keracunan makanan
11
karena enterotoksin stafilokokkus, ditandai masa inkubasi yang pendek (1-8 jam),
nausea yang hebat, muntah-muntah dan diare.
A. Bahan :
Pengambilan bahan tergantung pada tempat infeksi.Misalnya, nanah, darah,
cairan jaringan spinal dan lain-lain.
B. Pewarnaan :
Dibawah mikroskop terlihat bentuk kokus dan susunan buah anggur.
C. Biakan :
Dibiakan pada agar darah (blood agar) →koloni khas. Bila bahan
stafilokokkus ditanam pada media yang mengandung NaCl 7,5
stafilokokkus pathogen bila menghasilkan koagulasi, meragi manitol,
mencairkan gelatin atau menghaemolisa darah.
Tes koagulasi :
Plasma kelinci/ yang belum beri citrate di encerkan 1:5 kemudian dicampur dengan
biakan stafilokokkus dengan 1 : 1, dieramkan 37°C. Setelah 1-4 jam dilihat ada
koagulasi. Koagulasi positif dianggap pathogen pada manusia. Tapi pada infeksi
tertentu mis : endokarditis, dapat disebabkan stafilokokkus epidermis/albus.
Koagulasi Negatif :
1. Stafilokokkus epidermis / albus
Koagulasi negative. Mempunyai karakteristik dengan bentuk koloni putih pada
blood agar dan ini dapat digunakan untuk membedakannya dengan stafilokokkus
aureus. Ada 10 spesies yang dikenal menghasilkan koagulasi negative dan hanya
stafilokokkus epidermis dan s.saprophytikus yang penting pada infeksi yang
terdapat di klinik.
- Epidemiologi :
Merupakan flora normal pada kulit. Tempat yang paling banyak didiami antara
lain ketiak, kepala, lengan, betis dikenal tidak pathogen tetapi telah dijumpai
pada abses dan infeksi urinaria.
- Pengobatan :
12
Bakteri ini resisten terhadap beberapa antibiotika. Resisten terhadap beberapa
obat tidak hanya menyulitkan pengobatan, tetapi dapat menyebabkan genetic
antibiotic resisten yang dapat meningkatkan virulensi stafilokokkus aureus.
Biasanya aminoglycoside (gentamisin atau tobramisin) dengan golongan
cephalotin atau rifapim atau dengan vankomisin sendirian.
2. Stafilokokkus citreus/saprophytikus
Koagulasi negative dan dibedakan dengan s. epidermis adalah dengan resistensinya
pada novobiosin.
1. Sering membentuk laktamase. Ini dibawah pengandalian plasmid resisten
terhadap penisilin dan sefalosporin.
2. Resistensi metalisin
Tidak tergantung pada pembentukan laktamase. Mekanismenya belum
jelas, mungkin merupakan fungsi dari dinding sel.
Toleransi
Stafilokokkus tidak dimatikan tetapi dihambat toleransi dihubungkan
dengan ketiadaan aktivitas enzim otolitik dari dinding sel.
Plasmid
Dapat membawa gen-gen resisten terhadap tetrasiklin, eritromisin.
13
dapat dengan mudah dengan antitoksin tidak
dinetralkan oleh mungkin atau kalaupun
antitoksin. mungkin sukar sekali
Efek biologis Spesifik bagi macam Berbagai efek, tetapi
tertentu fungsi sel kebanyakan berupa
gejala ranjatan racak
(“generalized shock”)
atau hypersensitivas
Dosis Letal Sangat sedikit Jauh lebih banyak
dibandingkan dengan
eksotoksin.
14
BAB VI. LAKTOBASILLUS
15
- Riboflavin (vit. B₂)
- Pyndoxin (vit. B₆)
- Biotin
- Folik acid
Bersifat komensal, dapat menghambat pengrusakan usus. Dari hasil peragian gula,
laktobasillus dapat dibagi dalam 2(dua) grup :
1. Homofermentatif grup :
Grup terbesar sanggup merusak gula hampir seluruhnya menjadi asam
(sebagian besar hasil akhirnya merupakan asam laktat.
Contoh : streptokokus, enterokokus, lactobasilus
2. Heterofermentatif grup :
Hasil peragiannya bermacam-macam yaitu CO₂, etanol dan asam asetat.
Contoh : Leuconostoc
Struktur Antigen :
Sebagai antigennya adalah polisakarida, metode agumenasi dapat
membedakan laktobasillus atas serulogis. Walau demikian tipe-tipe ini ternyata
labil. Perubahan dalam peragian dapat merubah antigenitasnya. Banyak strain tidak
dapat diklasifikasikan secara agumenasi saat ini disebabkan antigennya sangat
kompleks
Pembiakan:
Medium serum agar dalam suasana anaerob dan tekanan CO₂ tinggi
merupakan stimulus untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan. Beberapa spesies
ada yang dapat membantu pigmen berwarna orange dan merah bata. Pada kultur
tua kadang-kadang kehilangan sifat-sifat karakteristik pewarnaannya dan mudah
melepaskan zat warna yang diikatnya.
Untuk mengisolasi laktobasillus di dalam mulut, yaitu air ludah diambil dan
dari struk pada permukaan medium jus tomat agar, kemudian lempengan agar ini
dimasukkan ke dalam incubator pada suhu 37°C selama 72 jam.
Mediatomat ini disebut media tomat agar selektif. Media untuk laktobasillus count
ini kadang-kadang dipakai sebagai indeks untuk memulai aktifitas suatu karies
dentis.
16
Yang dimaksud dengan laktobasillus count adalah jumlah laktobasillus yang
terdapat pada 1 mm standart specimen air ludah.
LAKTOBASILLUS ACIDOPHILUS
Bakteri ini pertama kali berhasil dibiakkan oleh Moro (1900) dari faeces
bayi (tinja). Makin tinggi konsumsi karbohidrat dalam makanan, maka makin
tinggi pula jumlah bakteri ini. Bentuk batang dengan jumlah panjang yang berbeda-
beda, susunannya bisa single atau berpasangan, dapat juga membentuk rantai
panjang dan filamentous. Pada kultur muda, bakteri ini mengikat warna. Koloninya
kecil, berbentuk macam-macam, biasanya single, koloni bundar, opaque (putih)
disamping koloni yang datar dan translucent dengan pinggiran yang tidak teratur.
Reaksi Peragian :
Bervariasi, sebagian besar menghasilkan asam tanpa gas dari glukosa, dan
juga dapat mengkoagulasi susu dalam 24 jam.
17
LAKTOBASILLUS BIFIDUS
Berhubungan erat dengan l. acidophilus, berbentuk baran, lurus dengan
ujang agak lebih pipih dan biasanya bercabang seperti garpu. Tiga basil yang
berkumpul dapat berbentuk E. Diisolasi dari faeces bayi yang mendapat ASI.
Disamping meragikan gula juga dapat meragikan inulis. Pada isolasi primer
L.bifidus adalah bakteri anaerob.
LAKTOBASILLUS BULGARICUS
Dihasilkan dari yogurt (susu yang difermentasi). Pembusukan dalam usus
dapat ditekan dengan meminum yogurt. Sukar dibiakkan. Tidak dapat tumbuh
dalam usus manusia. Sifatnya termofilik dengan susu minimum 4 - 60°C. Tidak
dapat tumbuh pada medium 2,5% NaCL dan dalam broth dengan PH 7,8.
18
BAB VII. FLORA NORMAL
19
Spirokheta, fusobakteria dan bakteroides melaninogenokus adalah penghuni setiap
mulut yang normal. Dengan adanya kerusakan jaringan akibat trauma, defisiensi
gizi atau inefksi, kuman ini berploriferasi dengan cepat dalam jaringan necrotic,
menimbulkan penyakit fusospirokheat.
20
Flora Normal Mulut & Traktus Respiratorius
Pemusnahan flora normal faring sering dengan penicillin dosis tinggi dapat
menyebabkan over growth bacteria gram negatif seperti e.coli, klebdiella, proteus,
pseudomonas atau jamur.
Waktu lahir usus adalah steril, tetapi jasad renik segera bersamaan dengan
makanan. Pada anak yang disusui ASI susu banyak mengandung streptokokkus dan
laktobasil. Pada anak yang mendapat makanan botol, terdapat lebih banyak flora
campuran dalam usus, laktobasillus kurang menyolok.
21
berasal dari saliva dan makanan. Pada usus halus bagian atas terutama terdapat
lakobasilus & enterokokus, tetapi pada ileum bagian bawah dan caecum, floranya
merupakan pola tinja.
Pada kolon dewasa normal, flora normal yang menetap terdiri dari : 96-99%
bakteroides fragilis (anaerob), laktobasillus anaerob, misalnya bifidobakterium,
klostridia perfringens, streptokokkus anaerob dan hanya sampai 4% (koliform fram
negative, enterokokus).
Flora Menetap
Jasad renik yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh adalah
komensal. Jasad renik dapat tumbuh subur pada daerah tertentu karena tergantung
pada :
- Faktor-faktor fisiologik
- Suhu
- Kelembaban
- Adanya zat-zat makanan
- Dan zat-zat penghambat tertentu.
22
BAB VIII. INFEKSI
Infeksi dapat terjadi bila invasi dan kolonisasi mikroorganisme masuk kedalam
tubuh manusia atau binatang, juga bila mikroba mampu mengatasi lapisan
pertahanan dan tinggal di dalam tuan rumah.
Sedangkan penyakit terjadi bila keadaan jaringan tuan rumah rusak atau fungsinya
diubah oleh mikroorganisme.
Klassifikasi Infeksi :
4. Infeksi Lokal : Suatu keadaan dimana akibat suatu infeksi pada tempat
tertentu, misalnya ; usus buntu atau tonsil menimbulkan
gejala umum.
1. Infektisitas :
Infeksi klinis adalah bila tanda-tanda dan symptom penyakit jelas terlihat.
23
Infeksi Subklinik adalah bila tidak ada tanda-tanda atau symptom.
Infeksi dapat dicegah atau diturunkan angkanya dengan pemberian vaksin,
antibiotika dan perbaikan gizi.
2. Patogenitas :
Ditujukan pada mikroorganisme yang mampu menimbulkan penyakit. Semua
penyakit bermula dari pintu masuk kecuali infeksi tertentu yang ditularkan
melalui intra uterine (plasenta).
Tempat masuk mikroorganisme :
- Saluran pernafasan (traktus respiratorius)
- Saluran pencernaan (traktus digentifus)
- Luka-luka pada permukaan selaput lendir dan kulit.
3. Virulensi :
Daya invasi adalah suatu kemampuan untuk memasuki jaringan tuan rumah,
berkembang biak dan menyebar.
INFEKSI NOSOKOMIAL
Infeksi nosokomial disebut juga infeksi rumah sakit, adalah infeksi yang terjadi di
rumah sakit oleh kuman yang berasal dari rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat
terjadi pada penderita, tenaga kesehatan dan setiap orang yang datang ke rumah
sakit. Sumber kuman infeksi nosokomial dapat endogen atau autogen yaitu berasal
dari penderita sendiri yang dibawa dari luar rumah sakit atau didapat di rumah sakit
atau sumbernya dapat juga eksogen yaitu berasal dari luar penderita.
24
Terjadinya infeksi nosokomial adalah karena beberapa faktor :
25
DAFTAR PUSTAKA
2.Sloane Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Alih Bahasa. Velsman
James. Jakarta: EGC.
6. http://try2bcoolnsmart.wordpress.com/2009/06/09/antibodi-dan-hyper-ige-
syndrome/
8. http://dentistrymolar.wordpress.com/2010/04/13/pulpa/
26