“ STREPTOCOCCUS PYOGENES”
DI SUSUN OLEH :
SEMESTER : 4B (EMPAT)
BANJARBARU
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
makalah dengan judul“ Streptococcus pyogenes” ini dapat diselesaikan. Pembuatan
makalah ini dimaksudkan sebagai penyelesaiaan tugas Bakteriologi III. Maka
daripada itu, makalah ini akan menjelaskan semua yang berhubungan dengan
Streptococcus pyogenes.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan baik dalam bentuk penyajian ,kelengkapan isi, dan lain-lainnya. Untuk
itu dengan senang hati kami akan menerima segala saran, kritik dari para pembaca guna
perbaikan makalahini di kemudian hari.Pembuatan makalah ini diharapkan dapat
berguna bagi para siswa yang ingin mempelajari tentang imunitas lebih dalam.
Saya mengharapkan partisipas idari para pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat dan berguna bagi setiap orang yang membacanya.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.2 Sifat dan Pertumbuhan Streptococcus pyogenes
2.3 Patogenesis
2.4 Diagnosis
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia termasuk salah satu mahkluk yang paling rentan terhadap infeksi
streptococcus dan tidak ada alat tubuh atau jaringan dalam tubuhnya yang betul-betul
kebal.Kuman ini dapat menyebabkan penyakit epidemik antara lain scarlet faver,
erisipelas, radang tenggorokan, febris peurpuralis, rematic faver. Dan macam-
macam penyakit lainnya. Pasteur dan Koch menemukan dalam nanah pada luka yang
terinfeksi. Biakan murni baru dapat dibuat pada tahun 1883.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui itu bakteri Streptococcus pyogenes
1.3.2 Mengetahui sifat dan pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes
1.3.3 Mengetahui patogenesis bakteri Streptococcus pyogenes
1.3.4 Mengetahui diagnosis bakteri streptococcus pyogenes
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Streptococcus pyogenes merupakan bakteri Gram positif, nonmotil, tidak
berspora, membentuk kokus yang berbentuk rantai, berdiameter 0,6 - 1,0 mikrometer
dan fakultatif anaerob. Bakteri ini melakukan metabolisme secara fermentasi.
Streptococcus pyogenes digolongkan ke dalam bakteri hemolitik-β,sehingga
membentuk zona terang bila ditumbuhkan dalam media agar darah (Cunningham,
2000).
2.3 Patogenesis
Streptococcus pyogenes merupakan salah satu patogen yang banyak
menginfeksi manusia. Diperkirakan 5-15% individu normal memiliki bakteri ini dan
biasanya terdapat pada saluran pernafasan, namun tidak menimbulkan gejala
penyakit. S. pyogenes dapat menginfeksi ketika pertahanan tubuh inang menurun atau
ketika organisme tersebut mampu berpenetrasi melewati pertahanan inang yang ada.
Bila bakteri ini tersebar sampai ke jaringan yang rentan, maka infeksi supuratif dapat
terjadi. Infeksi ini dapat berupa faringitis, tonsilitis, impetigo dan demam scarlet.
Streptococcus pyogenes juga dapat menyebabkan penyakit invasif seperti infeksi
tulang, necrotizing fasciitis, radang otot, meningitis dan endokarditis (Cunningham,
2000).
Demam rematik dan glomerulonefritis merupakan penyakit streptokokus akibat
komplikasi non supuratif atau sekuele. Demam rematik akut dapat terjadi apabila
penderita yang terinfeksi S. pyogenes 1-5 minggu sebelumnya tidak mendapat
penanganan segera. Sekuele ini terjadi akibat adanya antibodi protein M yang
bereaksi silang dengan protein jaringan jantung sehingga menimbulkan peradangan
jantung atau lebih dikenal dengan penyakit jantung rematik. Penderita pada umumnya
akan mengalami kerusakan pada sebagian otot jantung dan katup jantung.
(Cunningham, 2000). Glomerulonefritis akut diduga terjadi akibat deposisi kompleks
antigen-antibodi pada membran glomeruli ginjal. Gejala glomerulonefritis biasanya
terjadi 10 hari setelah infeksi tenggorokan atau kulit oleh S. pyogenes dan umumnya
menyerang anak-anak usia 3-4 tahun. Pada orang dewasa, penyakit ini dapat
menyebabkan gagal ginjal kronis (Guzman dkk., 1999).
2.4 Diagnosis
Guzman, C.A., S.R Talay, G. Molinari, E.Medina, and G.S. Chatwal, 1999,
Protective Immune Response Againt Streptococcus pyogenes in Mice after
Intranasal Vaccination with the Fibronectin-Binding Protein SfbI, J. Infect.
Dis, 179, 901-906
Katerov, V., 2002, Streptococcal Cell Surface Protein: Structure and Gene
Characterisation,Institute of Infectious Diseases and Medical Microbiology,
Lund University, 21-34.
Lestari, S.A, 2003, Isolasi, Karakterisasi dan prediksi Fungsi Protein dan Gen
Pengkode Protein yang diinduksi oleh Albumin Manusia pada Streptococcus
pyogenes, Tesis Magister Bidang Khusus Mikrobiologi Farmasi, ITB,
Bandung, 5-29.