Anda di halaman 1dari 57

Streptococcus sp

Prof. Dr. Mochammad Hatta, SpMK (K)


Laboratorium Biologi Molekule dan Imunologi,
Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Hasanuddin
PENDAHULUAN
• Sejarah
Streptococcus pertama kali ditemukan oleh
Fred Griffith tahun 1928 menemukan bahwa
mutan bakteri Streptococcus pneumoniae
tipe R yang tidak patogenik dapat mengalami
transformasi menjadi tipe S yang patogenik.
Klasifikasi Streptococcus
1. Berdasarkan genus dan species
• Kingdom : Bacteria
• Phylum : Firmicutes
• Class : Diplococci
• Ordo : Lactobacillales
• Family : Streptoccoceae
• Genus : Streptococcus
• Spesies : Streptococcus pyogenes
Streptococcus agalactiae
Streptococcus anginosus
Streptococcus pneumonia
Streptococcus viridians, dll.
2. Aktivitas Hemolisis
Berdasarkan produksi hemolisin dari
Streptococcus, maka dapat dibedakan
menjadi 3 tipe hemolisin:
1. Hemolisis tipe α (alpha) : S. viridans
2. Hemolisis tipe β (beta) : S.pyogenes
3. Hemolisis tipe γ (gamma) :
Enterococcus faecalis (Grup D)
Tipe Hemolisis Streptococcus
3. Klasifikasi berdasarkan protein
Lancefield
Species Antigen kapsul Protein M
Streptococcus
S.pyogenes A
70
S. agalactiae B
6
S. equisimilis C
8
S.bovis D
3
Enterococcus D
16
S.anginosus F
2
Tes biokimia

Katalase Optochin dics CAMP test

Bacitrasin
Tes biokimia
Morfologi
 Morfologi
 Gram positif
 Berbentuk kokus dengan ciri khas dapat
membentuk pasangan atau berantai.
 Karakteristik Fisiologi
 Nonmotil
 Anaerob fakultatif
 Katalase –
 Fermentative
 Memiliki produksi ektraselular (toksin & enzim)
Morfologi

Gram Positif Coccus


Streptococcus pyogenes
(Streptococcus β - Hemolyticus Grup A)
Ciri Morfologi S.pyogenes
 Family Streptococcaceae
 Bakteri Gram positif
 Berbentuk bulat yang tumbuh panjang seperti
rantai dengan diameter 0,6-1,0 µm
 Nonmotil, Tidak memiliki flagel , Tidak
memiliki endospora.
Morfologi
 Katalase negatif.
 Anaerobik fakultatif.
 Mempunyai kapsul asam hyaluronik.
 Memproduksi beta-hemolisisStreptolisin S
dan O.
 Sensitive terhadap basitrasin
Koloni Streptococcus pyogenes pada media agar
darah dan produksi kapsul asam hyaluronik
Resistensi S.pyogenes

• Resistensi pada penggunaan


antibiotik yang tidak rasional
• S.pyogenes resisten terhadap
tetrasiklin dan klindamisin
Mekanisme Kerja Antibiotik
 Menghambat sintesis dinding sel
Mengganggu permeabilitas
membrane sel
Menghambat sinstesis protein
Menghambat sintesis asam
nukleat
Mekanisme kerja antibiotik
Aktivitas dan Mekanisme Kerja Penisilin

• Menghambat pembentukan mukopeptida yang


diperlukan untuk sintesis dinding sel bakteri.
• Terhadap bakteri yang sensitive, penisilin akan
menghasilkan efek bakterisida pada mikroba
yang sedang aktif membelah.
Resistensi Antibiotik
Mekanisme resistensi
terhadap penisilin
• Pembentukan enzim betalaktamase
• Enzim autolysin kuman tidak bekerja
sehingga timbul sifat toleran kuman
terhadap antibotik.
• Kuman tidak mempunyai dinding sel
seperti mikoplasma
Struktur Antigen S.pyogenes
• Komponen antigen pada permukaan bakteri
ini meliputi :
– kapsul polisakarida (asam hialuronat),
– peptidoglikan dinding sel
– asam lipoteichoik (LTA),
– Protein M
– fimbrial protein,
– fibronectin-binding protein (Protein F)
– Substansi ekstraselular (exotoxin dan
enzim)
Struktur antigen
Protein M
• Bentuk tonjolan seperti rambut dalam
dinding sel.
• Ketika protein M terbentuk, bakteri
menjadi virulen dengan tanpa adanya
antibodi spesifik jenis M maka akan
menolak fagositosis yang dilakukan oleh
leukosit polimorfonuklear.
Struktur
Protein M
• Fungsi protein M

– Menghambat opsonisasi oleh jalur komplemen


alternatif dengan berikatan pada regulator
komplemen inang.
– Protein M yang ditemukan di beberapa serotipe
juga bisa mencegah opsonisasi dengan
berikatan pada fibrinogen.
M protein
Complement IMMUNE

IgG

r
r r
M protein
peptidoglycan NON-IMMUNE

fibrinogen

r
r r
Asam lipoteikoat dan
Protein F
 Faktoradheren pada sel epitel
dan invasi dalam jaringan inang

 Penolakan atau penghambatan


pada sistem imunitas
As. Lipoteikoat dan Protein F

lipoteichoic acid
F-protein

fibronectin

epithelial cells
Metabolit
Toksin dan Enzim
• Toksin
– Streptolisin O dan S
– Eksotoksin TSST (Toxic Shock Syndrom)
– Eksotoksin pirogenik (toksin eritogenik)
• Enzim
 Streptokinase (fibrinolysin)
 Hialuronidase
Streptodornase
C5a peptidase
Super
antigen
• Toksin Sindroma Shok
toksik (superantigen)
Penyebab penyakit Sindrom
shok toksik.
•Eksotoksin pirogenik (toksin
eritogenik)

Demam scarlet
Patogenesis
• Patogenesis berhubungan dengan faktor
virulensi kuman dan proses infeksinya
• Faktor virulensi
– Faktor Adheren
– Toksin : Eksotoksin dan endotoksin
– Enzim
– Faktor antifagositik
• Keunggulan utama S.pyogenes sebagai
pathogen dalam kemampuannya:
–Kolonisasi seperti pembentukan biofilm
–Invasif
–Penolakan phagocytosis
–Mengacaukan system imun.
Kolonisasi Bakteri
Invasif
Penolakan Fagositosis
• Bakteri ini menginfeksi permukaan kulit
saluran pernafasan, bloodstream yang dapat
menyebabkan beberapa penyakit seperti:

 Pharyngitis  Scarlet fever


 Puerperal fever (post-  Otitis media and
partum) sinusitis
 Skin impetigo,  Necrotising fasciitis
erysipelas.  Glomerulonephriti
 Septicaemia  Rheumatic fever
Patogenesis Infeksi
Gambaran Klinis
1. Penyakit yang ditandai adanya invasi oleh
S.pyogenes, meliputi:
a. Erysepalis
 Selulitis superfisialis
 Demam tinggi.
 bakteremia yang menyebabkan infeksi metastatic di
lain organ
b. Demam puerperal
Bila streptococcus masuk melalui uterus maka terjadilah
demam ini secara essensial  septicemia yang
berasal dari luka yang terinfeksi (endometritis)
2. Penyakit yang ditandai dengan adanya infeksi
lokal oleh S.pyogenes

a. Radang tenggorokan
(Faringitis)
– Secret serosa dan –
Kelenjar getah
sedikit demam, dan bening cervical
infeksinya cenderung biasanya membesar.
untuk meluas ke
– Penyakit ini
telinga tengah
berlangsung
berminggu-minggu.
c. Impetigo
• Pyoderma/impetigo
– Infeksi lokal pada lapisan kulit
– Bagian kulit mengelupas diliputi
oleh crusta yang berwarna kuning
madu.
– Penyakit sangat menular pada
anak-anak
3.Penyakit paska infeksi Streptococcus pyogenes

a. Demam rematik
– Mengakibatkan kerusakan pada
katup otot jantung.
– demam, malaise, migratory
nonsuppurative polyarthritis
dan inflamasi seluruh bagian
jantung (endocardium,
mycocardium, pericardium).
Adanya reativasi infeksi yang
sering kambuh.
Metode Pemeriksaan Laboratorium
• Tes pewarnaan Gram
• Kultur
– Media Blood Agar Plates (BAP)
– Hemolisis
• Tes resistensi antibiotik (resistensi bacitrasin)
• Tes PYR
• Tes serologi
• Tes deteksi antigen
Tes Hapusan
Kultur
Pengujian pemeriksaan laboratorium
S.pyogenes
Tes Hasil
Hemolysis Beta
PYR Negative
Bacitracin disc Sensitive
Hippurate hydrolysis Negative
Camp test Negative
Bile esculin Negative
NaCl 6,5% Negative
Optochin disc Resisten
Sulfametoksazo trimethoprim Resisten
Epidemiologi
• Streptococci secara luas didistribusikan secara
alami dan sering membentuk bagian flora
normal manusia.
• Kira-Kira 5-15% manusia membawa di dalam
nasopharynx.
• Sumber utama dari orang yang mengalami
infeksi klinik atau subklinik dan dapat
ditularkan dari seorang pembawa (carrier)
asymptomatik yang dapat menyebarkan
secara langsung pada orang lain melalui
droplet saluran pernafasan atau kulit.
• Terdapat laporan penyakit streptococcal
disebabkan kontaminasi dari hasil dubur
carier, food-borne and vector-born.
• Penyebaran kuman ini dapat berasal peranan
tempat tidur yang terkontaminasi, perabotan
rumah tangga, atau pakaian yang diragukan
terkontaminasi.
• Puting sapi yang terinfeksi menghasilkan susu
yang mungkin menyebabakan penyebaran
epidemik S.pyogenes.
Pencegahan
• Melakukan deteksi dan terapi antimikroba pada
infeksi pernafasan dan kulit. Penghilangan kuman ini
dari infeksi-infeksi awal dapat secara efektif
mencegah penyakit pasca streptococcus.
• Khemoprofilaksis antistreptococcus pada orang yang
mengalami serangan demam rematik
• Pembasmian kuman atau dekontaminasi dari
pembawa bakteri (carrier)
• Pembersihan sanitasi lingkungan dan kebersihan diri.
Pengobatan
• Penisilin
• eritromisin, mupirosin, flucloxacilin.
• Ada beberapa yang resisten terhadap
tetrasiklin
Kesimpulan
• Streptococcus tergolong bakteri Gram positif
dan memiliki bentuk bulat berpasangan
berantai.
• Streptococcus memiliki sekitar 20 jenis salah
satunya adalah S.pyogenes
• Streptococcus pyogenes memiliki struktur
antigen protein M, kapsul hiuloronik, protein F
sebagai faktor virulensinya.
• Metabolit yaitu toksin dan enzim dalam
proses infeksinya pada sel host.
• Penyakitnya seperti pada infeksi kulit
impetigo dan infeksi tenggorokan sampai
yang lebih parah misalnya demam scarlet,
demam rheumatik.
• Diagnosis laboratorium dapat dilakukan
beberapa tes diantaranya tes hapusan, kultur,
bacitrasin, serologi dan antigen.
• Pengobatan dengan penisillin, eritromisin.

Anda mungkin juga menyukai