Anda di halaman 1dari 46

ANTIMIKROBA

Sejarah penemuan antibiotik

1. penemuan oleh Pasteur dan Emmerich


•1877 Louis Pasteur menyadari bahwa bakteri
antraks dapat menyebabkan penyakit antraks ,
dapat dikurangi patogenitasnya pada hewan
uji setelah hewan tsb diinjeksi dengan bakteri
yang diisolasi dari tanah.
•1887 Rudolf Emmerich menunjukan bahwa
kolera ( penyakit interstinal ) dapat dicegah
pada hewan uji yang sebelumnya diinfeksi
dengan bakteri Streptococcus.
2. Penemuan Freudenreich
•1888 ilmuan Jerman E.de Freudenreich
melakukan yang menunjukan bahwa
pyocyanase yang merupakan produk yang
diisolasi dari Bacillus pyocyaneus, dapat
membunuh berbagai macam bakteri
patogen. Akan tetapi secara klinis pycyanase
terbukti toksik dan tidak stabil sehingga
antibiotik alami ini tidak dapat
dikembangkan
3. Penemuan Fleming
• 1920 ilmuwan Inggris Alexander Fleming
menemukan enzim lisozim pada air mata manusia,
dan dapat melisis bakteri. Enzim ini merupakan
agen antimikroba pertama yang di temukan pada
tubuh manusia.
• Penemuan kedua tahun 1928 ia menemukan bahwa
koloni Staphylococcus yang ia tumbuhakan pada
metode streak ( gores silang) pada media Agar di
cawan Petri mengalami lisis disekitar pertumbuhan
koloni kapang kontaminan, koloni kapang tsb
adalah Penicillium sp. yang diketahui dapat
membunuh bakteri Staphylococcus aureus
4. Penemuan Duchesne
• 1896 seorang mahasiswa kedokteran Perancis
Ernest Duchesne merupakan orang yang pertama
kali menumukan sifat antibiotik dari kapang
Penicillium, namun ia gagal melaporkan hubungan
antara kapang dan substansi yang di hasilkannya.
Sehingga penemuaannya dilupakan sampai
Fleming menemukannya kembali.
DEFINISI

ANTIMIKROBA
• obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan
manusia. Batasannya adalah jasad renik yang tidak termasuk parasit

ANTIBIOTIK
• zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi yang dapat
menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Tapi dapat
juga sintetik atau semi sintetik
 Obat antimikroba suatu kelompok obat yang digunakan
dalam khemoterapi
pengobatan penyakit infeksi
menggunakan bahan kimia

 Tidak seperti halnya disinfektan


sering bekerja di dalam tubuh hospes, sehingga efek
pada sel dan jaringan hospes sangat penting

obat antimikroba yang ideal adalah membunuh mikroba


tanpa merusak hospes (SELECTIVE TOXICITY)
TOKSISITAS SELEKTIF
adalah kemampuan obat untuk membedakan antara
sel hospes dengan mikroba

- dasar: perbedaan struktur dan fungsi sel antara


hospes dan mikroba, misalnya: dinding sel, ribosom,
atau komponen membran

Antibakteri toksisitas selektifnya tinggi


Antifung, antiparasit, antivirus toksisitas selektif rendah
Syarat obat antimikroba yang baik

- memiliki toksisitas selektif yang baik


- tidak menyebabkan reaksi hipesensitif
- mempunyai kelarutan dan kemampuan penetrasi yang baik
ke dalam jaringan
- dimetabolisme dan diekskresi secara lambat
- lambat dalam pengembangan resistensi
- tidak merusak flora normal hospes
- tidak mahal
ASAL OBAT ANTIMIKROBA

1. OBAT SINTETIS: obat yang dibuat secara sintetis


(melalui prosedur kimiawi) di laboratorium
Contoh: Sulfonamid, Gol.Quinolon
2. ANTIBIOTIKA: obat yang dihasilkan secara almiah oleh
mikroorganisme (bakteri atau fungi)
Contoh: penicillin, Tetrasiklin, Erythromycin
3. OBAT SEMISINTETIS (mis.Amoxicillin, Ampisilin) :
menggunakan formula alamiah dan dimodifikasi di
laboratorium, bertujuan untuk:
- memperbaiki efek farmakokinetik
- meningkatkan aktivitas (memperluas spetrum)
- memperbaiki stabilitas obat
- menurunkan toksisitas obat
Antibiotik sebagai agen sitostatik
• Antibiotik yang digunakan sebagai agen sitostatik contohnya adalah
mitramisin yang dihasilkan oleh streptomyces plicatus, streptomyces
argillaceus, dan streptomyces atroolivaceus, mitomisin C yang
dihasilkan oleh streptomyces caespitosus, dan neokarzinostatin
yang dihasilkan oleh streptomyces carzinostaticus
Antibiotik sebagai bahan pengawet makanan
• Bertujuan untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme yang
dapat merusak produk makanan.
• Misal pimarisin yang bersifat fungisida yang diaplikasikan pada
permukaan bahan makanan
• Klortetrasiklin digunakan untuk menjaga kesegaran ikan,daging,
dan ayam potong dengan cara mencampurkannya kedalam es
dengan dosis 5 ppm atau mencampurkannya kedalam bak
penampung dengan dosis 10 ppm
Antibiotik dalam bidang peternakan
• Antibiotik digunakan dalam konsentrasi subterapi (1-10 mg/kg
bahan ternak untuk lebih mengefektifkan proses pencernaan
makanan dalam saluran pencernaan ternak
• Misal, mikamisin yang dihasilkan oleh streptomyces mitakaensis,
tilosin yang dihasilkan oleh streptomyces fradie, quebemisin yang
dihasilkan oleh streptomyces viridans, tiopeptin dihasilkan oleh
streptomyces tateyamensis.
Antibiotik dalam bidang patologi tanaman
• Aplikasi khususnya digunakan untuk mengatasi serangan MO
patogen seperti pseudomonas sp dan xanthomonas oryzae pada
tanaman
• Contoh : polioksin bersifat fungisida dihasilkan oleh streptomyces
cacaoi var. asoensis, kasugamisin (aminoglikosida) yang bersifat
fungisida terhadap piricularia oryzae pada tanaman padi yang
dihasilkan oleh streptomyces kasugaensis , tetranaktin
(makrotetralida) yang bersifat insektisida yang dihasilkan oleh
streptomyces flaveolus
Penghasil antibiotik
Mikroorganisme Antibiotik
Bakteri batang gram positif
Bacillus subtilis Basitrasin
Bacillus polymyxa Polimiksin
actinomycetes
Streptomyces nodosus Amfoterisin B
Streptomyces venezuelae Kloramfenikol
Streptomyces aureofaciens Klortetrasiklin dan tetrasiklin
Streptomyces erythraeus Eritromisin
Streptomyces fradie Neomisin
Streptomyces griseus Streptomisin
Micromonospora purpurea Gentamisin
Fungi
Cephalosporium spp. Sefalotin
Penicillium griseofulvum Griseofulvin
Penicillium notatum Penisilin
Penemuan sumber antibiotik dengan cara penapisan atau
skrining untuk menemukan MO penghasil antibiotik
Tahap skrining primer :
• mencari sumber penghasil
• Menumbuhkan MO yang di dapat
• Mengisolasi dan mengoleksi MO
• Uji kemampuan isolat
Tahap skrining sekunder :
• Mendapatkan koloni MO terpilih
• Mencari kondisi optimal untuk pertumbuhan (temperatur, pH,
lama inkubasi, media, dll)
• Identifikasi MO (secara morfologi, kimiawi, ataupun genetik
dengan 16s rRNA)
• Identifikasi substansi
AKTIVITAS ANTIMIKROBA

--SIDAL membunuh mikroba


--STATIK menghambat pertumbuhan mikroba
- perlu pertahanan tubuh hospes, mis. fagosits
dan antibodi, utk mengeliminir mikroba

 SPEKTRUM SEMPIT
- efektif untuk sebagian mikroba saja, bakterui Gram
positif atau Gram negatif
mis. : ERYTHROMYCIN, PENICILLIN G
 SPEKTRUM LUAS
- mempengaruhi berbagai jenis mikroba, Gram positif
dan Gram negatif
mis. : AMOXICILLIN, TETRACYCLINE, SULFONAMIDE
Antimikroba spektrum luas
Keuntungan : karena identifikasi mikroba tidak bisa segera
diketahui, obat AM dapat diberikan dengan
pertimbangan waktu

Kekurangan: beberapa flora normal hospes dirusak oleh obat

SUPERINFECTION
infeksi karena overgrowth dari mikroorg yang tidak
sensitif terhadap obat antibakteri
ex. overgrowth C.albicans karena pemberian
antibakterial per oral  diarrhea
MEKANISME AKSI ANTIBIOTIK
1. Menghambat sintesis dinding sel.
2. Merusak membran plasma.
3. Menghambat sintesis protein.
4. Menghambat sintesis asam nukleat (DNA/RNA)
5. Menghambat sintesis metabolit esensial
HAMBATAN PADA SINTESIS DINDING SEL
 Dinding sel dari nakteri tersusun dari makromolekul yang
disebut peptidoglikan
 Obat dapat mempengaruhi sintesis dinding sel melalui
beberapa cara:
- mengganggu sintesis pada tahap awal atau saat
sintesis rantai linier peptidoglikan (dalam sitoplasma)
ex. Vancomycin, Bacitracin
- mencegah sintesis peptidoglikan pada tahap akhir
(pada proses cross linking)
ex. Penicillin, Cephalosporine (β-lactam antibiotics)
- menghambat sintesis peptidoglikan melalui efek
kompetitif terhadap perolehan gula dan lipid sebagai
komponen dari peptidoglikan, ex. Fosfomycin
Penicillins
1. Penicillin alamiah  dari Penicillium notatum
□ dirusak oleh Penicillinase (β-lactamase)
□ spektrum sempit
□ ex. Penicillin-G (dirusak asam lambung)
Penicillin-V (tahan terhadap asam)

2. Semisynthetic Penicillin
□ acid stable , ex. Ampicillin, Amoxicillin
□ tahan terhadap penicillinase:
ex. Methicillin, Cloxacillin, Oxacillin
□ spektrum luas
ex. Ampicillin, Amoxicillin
Cephalosporin
● dari Cephalosporium acremonium  Cephalosporine C
● tahan penicillinase (tetapi sensitif terhadap β-lactamase
yang lain, mis.cephalosporinase)
● cephalosporine semisintetik:
- generasi I : Cephalexin, Cephradine, Cefazolin
- generasi II : Cefamandole, Cefoxitin
- generasi III: Cefoperazone, Cefotaxime, Ceftriaxon
- generasi IV: Cefepime

Setiap generasi yang baru cenderung lebih efektif terhadap Gram-


negatif
Beberapa contoh antibiotik dan penghasilnya
Antibiotiotik Organisme penghasil Aktivitas Tempat aksi
Penisilin Penicillium chrysogenium Bakteri gram positif Sintesis dinding
Sefalosporin Cephalosporium Spektrum luas Sintesis dinding
acremonium
Griseofulvin Penicillium griseofulvin Fungi dermatofitik Mikrotubul
Basitrasin Bacillus subtilis Bakteri gram positif Sintesis dinding
Polimiksin B Bacillus polymyxa Bakteri gram negatif Membran sel
Amfoterisin B Streptomyces nodosus Fungi Membran sel
Eritromisin Streptomyces erythreus Bakteri gram positif Sintesis protein
Neomisin Streptomyces fradie Spektrum luas Sintesis protein
Streptomisin Streptomyces griseus Bakteri gram positif Sintesis protein
Tetrasiklin Streptomyces rimosus Spektrum luas Sintesis protein
Vankomisin Streptomyces orientalis Bakteri gram positif Sintesis protein
Gentamisin Micromonospora Spektrum luas Sintesis protein
purpurea
Rifampisin Streptomyces Tuberkolusis Sintesis protein
mediterranei
Merusak membran plasma

 Antimikroba tertentu dapat merusak membran plasma,


melalui cara :
- mengubah permeabilitas membran (berikatan dengan
fosfolipid)
ex. Polymyxin B
- berikatan dengan sterol pada membran plasma
ex. Amphotericin B, Azole derivatives (obat antifungi)

(toksisitas selektif?)
Menghambat sintesis protein

 Sintesis protein adalah umum terjadi pada semua sel ,


baik procariota ataupun eukariota
 Untungnya, sel eukariota mempunyai 80S ribosom,
sedangkan procariota cells mempunyai 70S ribosom
 Ingat: mitokhondria juga mengandung 70S ribosom !
 mis. Chloramphenicol, Tetracycline, Erythromycin

(toksisitas selektif?)
Menghambat sintesis asam nukleat

 Mengganggu proses replikasi DNA


mis. Gol. Quinolone
 Mengganggu proses transkripsi
mis. Rifampicin

(selective toxicity?)
Menghambat sinthesis metabolites esential
 Aktivitas suatu enzim dari mikroba dapat dihambat
secara kompetitif oleh suatu bahan (antimetabolit) yang mirip
dengan substrat normal enzim tersebut
ex. Sulfanilamide dengan PABA

NH2 NH2

Sulfanilamide PABA

SO2NH COOH

- PABA asalah substrat untuk reaksi enzimatik untuk sintesis asam folat
(koenzim pada sintesis purine dan pirimidin)
PTERIDINE + PABA

Sulfonamide

DIHYDROPTEROIC ACID

DIHYDROFOLIC ACID
Trimethoprim

TETRAHYDROFOLIC ACID

FOLIC ACID

 Kombinasi antara Sulfonamide dengan Trimethoprim


menghasilkan hambatan sekuensial
 Manusia tidak memproduksi asam folat dari PABA
(toksisitas selektif ?)
PENGGUNAAN OBAT ANTIMIKROBA

1. ANTIBAKTERI
 Penicillins, Gol.Tetracycline, Chloramphenicol dsb.
 Asam Nalidiksat, Nitrofurantoin  antiseptika tr.urinarius

2. ANTIMYCOBACTERIUM
Antituberkulosis
• Membutuhkan kombinasi obat, karena mudah resisten
• Rifampisin, Streptomisin

Antileprae
• DDS (4,4 – diamino diphenyl sulfone), Rifampisin
3. ANTIFUNGI

● Amphotericin B (untuk mikosis sistemik)


● Clotrimazole, Miconazole
untuk superficial mycosis
- Ketoconazole, Fluconazole, Itraconazole
untuk systemic & subcutaneous mycosis,
kandidiasis pada kuku (onychomycosis)
- kurang toksik dibandung Amphotericin
● Griseofulvin, Nystatin
- untuk superficial mycosis (kandidiasis)
4. ANTIVIRAL
 Nucleotida Analogs
- menghambat sintesis DNA/RNA virus

GUANINE ANALOGs :
- ACYCLOVIR pengobatan Herpesvirus
- RIBAVIRIN utk infeksi Rotavirus
- GANCICLOVIR utk Cytomegalovirus, Herpesvirus

THYMIDINE ANALOGs :
- TRIFLURIDINE utk Herpes yg resisten terhadap
ACYCLOVIR
- AZIDOTHYMIDINE (AZT) utk HIV
Kombinasi antibiotik
• Penisilin + tetrasiklin kombinasi antagonis (antibiotik yang satu
bersifat mengurangi atau meniadakan khasiat antibiotik kedua yang
memiliki khasiat farmakologi bertentangan). Tetrasiklin bersifat
bakteriostatik , sedangkan penisilin memerlukan pertumbuhan MO
• Penisilin + streptomisin kombinasi sinergis (timbulnya efek
terapetik yang lebih besar dibandingkan bila antibiotik tersebut
diberikan secara tunggal )
• Sulfametokzasol +trimetropim  adisi atau sumasi (efek kombinasi
sama dengan jumlah kegiatan masing-masing antibiotik) dan
potensiasi (kegiatan antibiotik yg satu diperkuat oleh kegiatan
antibiotik kedua)
• INH +rifampisin tujuan menambah kerja terapetiknya tanpa
menambah sifat buruknya untuk mencegah timbulnya resistensi
bakteri. Kadang ditambahkan vit B kompleks sebagai obat
pembantu untuk meniadakan efek samping obat pertama
MEKANISME RESISTENSI

1. menghasilkan enzim yang merusak obat


mis. Staphylococcus -lactamase
Bakteri Gram neg.
Chloramphenicol- acetyl transferase, fosforilase dll.
2. Mengubah permeabilitas membran terhadap obat
mis. resistensi terhadap Tetracycline, Aminoglycosides
3. Mengubah struktur target dari obat
mis. resisten thd. Erythromycin mengubah reseptor
pada ribosom 50S subunit
resisten thd. Penicillins perubahan PBPs
4. Membuat jalan metabolisme baru
mis. resisten terhadap Sulfonamide
E.coli mampu mengambil asam folat dari luar selnya

5. Menghasilkan metabolit yang kompetitif melawan obat


mis. S. aureus mensintesis PABA, sehingga
resisten terhadap Sulfonamide
ASAL RESISTENSI

RESISTENSI

NON GENETIK GENETIK RESISTENSI SILANG

ALAMIAH DIPEROLEH

KROMOSOMAL EKSTRAKROMOSOMAL

EFEK dari INDUKSI - TRANSFORMASI


- TRANSDUKSI
MUTASI - KONJUGASI
- TRANSPOSISI
Non-genetik : misalnya, Mycobacterium dapat tetap hidup dalam sel
(Mo) tanpa dapat diganggu antimiktoba, karena
kuman tersebut tidak mengadakan metabolisme
(dormant states)

Reaksi silang : terjadi dalam satu kelompok obat antimikroba yang


mempunyai rumus kimia hampir sama
mis. Tetracycline with Doxycycline

Genetik : terjadi secara alamiah atau diperoleh


 Alamiah berarti mikroba mempunyai faktor resisten sejak
awal keberadaannya
 Diperoleh berati mikroba mempunyai faktor resistensi melalui:
- induksi obat, mis. induksi Penicillin membuat mikroba
menghilangkan dinding selnya
- dari mikroba lain (melalui proses transformasi, konjugasi,
transduksi or transposisi)
MENGATASI MASALAH RESISTENSI
 Masalah resistensi tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat
ditekan atau dihambat.

1. Mempertahankan kadar efektif di dalam jaringan, yang


menghambat baik populasi awal maupun terjadinya
pertama (penggunaan, dosis dan waktu yang adekuat)
2. Pemberian obat secara kombinasi sehingga tidak
memberikan resistensi silang , masing-masing obat akan
menghambat timbulnya mutant terhadap obat yang lain
mis. RIFAMPICIN + INH (pengobatan tuberkulosis)
3. Menghindari kontak mikroba dengan obat yang sangat
berharga (membatasi penggunaan) khususnya di rumah
sakit
HAL-HAL PRAKTIS YANG MENGINDUKSI TERJADINYA
RESISTENSI TERHADAP OBAT
1. OVERUSE DAN MISUSE DARI ANTIMIKROBA OLEH PARA
DOKTER

2. PENGGUNAAN BEBAS ANTIMIKROBA OLEH MASYARAKAT


UNTUK PENGOBATAN COMMON COLD
3. PENGGUNAAN ANTIMIKROBA PADA PENDERITA
IMUNOSUPRESI UNTUK MENCEGAH INFEKSI
4. KEGAGALAN PENDERITA MENYELESAIKAN REGIMEN
PENGOBATAN ANTIMIKROBA
5. PENGGUNAAN YANG LAMA DENGAN DOSIS RENDAH PADA
PENGOBATAN ACNE
6. PENGGUNAAN ANTIMIKROBA DI DALAM BIDANG PETERNAKAN.
Obat antimikroba diberikan pada ternak untuk merangsang
pertumbuhan dan matasi infeksi

toksin dari intestinal Clostridium perfringens


dapat menghambat pertumbuhan ternak

Keberadaan yang terus menerus dari antimikroba pada


ternak menyebabkan selective pressure dari flora normal
maupun patogen  mengembangkan resistensi
TERIMA KASIH
Tugas 1
1. Sebutkan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mencari
sumber antibiotik alami
2. Sebutkan macam-macam mekanisme aksi antibiotik pada bakteri
3. Jelaskan bagaimana terapi antibiotik secara kombinasi perlu
dilakukan
4. Sebutkan faktor-faktor pencetus terjadinya resistensi antibiotik
pada Mikroorganisme
5. Jelaskan perbedaan antara antibiotik alami, antibiotik
semisintetik dan antibiotik sintetik

Anda mungkin juga menyukai