Anda di halaman 1dari 30

PATOGENESIS INFEKSI BAKTERI

Disease Burden in Humans

Infection: # Deaths % of all Deaths


Lower Resp 3,745,000 7.2
Tuberculosis 2,910,000 5.6
Diarrheal 2,455,000 4.7
HIV/AIDS 2,300,000 4.4
Malaria 2,700,000 2.9-5.2
Measles 960,000 1.8
Hepatitis B 605,000 1.2
Pertussis 410,000 0.8
Dengue fever 140,000 0.3
Principles & Practice of Infectious Diseases 5th Ed 2000, Mandell (ed)
Global Causes of Death 1997
Maternal

6% Infectious &
1% Parasitic
7% 33%
Circulatory
12%
Cancers

Other
12%
29% Perinatal &
Neonatal
Respir. Dis
Principles and Practice of Infectious Diseases 5th ed 2000, Mandell (ed)
Pendahuluan-Patogenesis

”Patogenesis infeksi bakteri diawali permulaan proses infeksi hingga


mekanisme timbulnya tanda dan gejala penyakit”

1. Infeksi: pertumbuhan dan perbanyakan mikroba pada/dalam tubuh


manusia dengan/tanpa menimbulkan penyakit.
2. Patogen: mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit

3. Patogenisitas: kemampuan agen infeksi untuk menimbulkan penyakit

4. Virulensi adalah kemampuan kuantitatif agen infeksi untuk


menimbulkan penyakit, ukuran PATOGENISITAS suatu mikroba
Kategori Patogen

Patogen opportunistik
biasanya adalah flora normal dan
menyebabkan penyakit bila
Patogen opportunistik
menyerang bagian yg tidak
terlindungi, biasanya terjadi pada
orang yg kondisinya tidak sehat.
Patogen virulen (lebih berbahaya),
dapat menimbulkan penyakit pada Patogen opportunistik
tubuh kondisi sehat/normal

Patogen virulen
Microbial Mechanisms of Pathogenicity:
How Microorganisms Cause Disease
FAKTOR VIRULENSI BAKTERI
STEP-STEP PATOGENESIS BAKTERI

1. Bakteri masuk ke dalam tubuh


2. Adhesi-Kolonisasi
3. Invasi
4. Kehidupan intraseluler
5. Perusakan organ/jaringan
ORGAN TEMPAT PELEKATAN BAKTERI

I. Membran mukosa
a. Saluran pernafasan (paling sering)
b. Saluran pencernaan: bakteri masuk melalui air,
makanan, jari kotor dsb. Bakteri tahan thp asam
lambung, enzim dan empedu
c. Saluran kencing: penularan penyakit seksuak
d. Konjungtiva: membran yg melapisi bola mata
ORGAN TEMPAT PELEKATAN BAKTERI…..

II. Kulit
Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yg sehat
 Beberapa mikroba dapat menyerang melalui folikel
rambut & kelenjar keringat
 Beberapa fungi dapat tumbuh pada kulit karena
mampu memproduksi enzim keratinase
ORGAN TEMPAT PELEKATAN BAKTERI…..

III. Organ dalam


Mikroba dapat langsung beradhesi pada organ di bawah kulit
atau membran mukosa melalui rute parenteral.
 Ex: injeksi, gigitan, luka, sayatan, bedah dsb
Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan penyakit apabila
masuk via rute parenteral
 Ex: Streptococcus pneumoniae menyebabkan pneumonia bila
terhirup; jika tertelan tidak menimbulkan penyakit.
Examples Route
Salmonella sp., Shigella sp., Yersinia enterocolitica, Ingestion
ETEC, Vibrio sp., Campylobacter sp., Clostridium
botulinum, Bacillus cereus, Listeria sp., Brucella sp.
Mycobacterium sp., Nocardia sp., Mycoplasma Inhalation
pneumoniae, Legionella sp., Bordetella, Chlamydia
psittaci, Chlamydia pneumoniae, Streptococcus sp.
Clostridium tetani dan jamur subcutaneous, cacing Trauma
tambang
S. aureus, Pseudomonas sp. Needle stick

Rickettsia, Ehrlichia, Coxiella, Francisella, and Borrelia Arthropod


spp., Yersinia pestis bite

Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Sexual


Treponema pallidum transmission
ADHESI

 ADHESI : proses bakteri menempel pada permukaan sel inang,


pelekatan terjadi pada sel epitel
 ADHESI bakteri ke permukaan sel inang memerlukan protein ADHESIN
 ADHESIN dibagi menjadi 2: FIMBRIAL dan AFIMBRIAL
ADHESI

BACTERIUM

adhesin
receptor

EPITHELIUM

15
ADHESI--FIMBRIAE

Nama lain : “FILI”


adalah struktur menyerupai rambut yang terdapat pada permukaan sel bakteri
yang tersusun atas protein yang tersusun rapat dan memiliki bentuk silinder
heliks
Mekanisme adhesi FILI:
Fili bertindak sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor yang terdapat pada
permukaan sel host.
Fili sering dikenal sebagai ANTIGEN KOLONISASI karena peranannya sebagai alat
penempelan pada sel lain

Contoh: Asam lipoteichoat menyebabkan pelekatan strepcoccus pd sel buccal dan


protein M sebagai antifagositik
ADHESI--FIMBRIAE
ADHESI--AFIMBRIAE

 Molekul adhesin AFIMBRIAE golongan berupa protein


(polipeptida) dan polisakarida yg melekat pada membran sel
bakteri
 Polisakarida yg berperan dalam sel biasanya adl penyusun
membran sel seperti:glikolipid, glikoprotein, matriks ekstraseluler
(fibronectin, collagen).
 Adhesin AFIMBRIAE srg juga disebut biofilm, contoh: plak gigi.
Selain utk pelekatan yg membantu kolonisasi jg diperlukan utk
resistensi antibiotik
Bacterial Biofilm
B
Host Receptor
a
c
Bacterial Adhesin Bacteria
t
e
r
Unknown
a
i
LTA (lipo-teichoic acid) Staph. aureus
l
Unknown
A
Slime Staph. sp.
d
Fibronectin
h LTA-M protein complex Strept. group A
e
N-acetylhexosamine-gal
r
e Protein M Strept. pneumoniae
n
c
d-Mannose
e
Type 1 fimbriae E. coli
Colonization factor antigen  
M
GM
e
c
ganglioside 1
h
a
fimbriae
n
P blood gp glycolipid
i P fimbriae
s
d-Mannose
m
s
Type 1 fimbriae Enterobacteriaceae
GD1 ganglioside Fimbriae N. gonorrhoeae
Fibronectin P1, P2, P3 Treponema pallidum
N-acetylglucosamine Cell surface lectin Chlamydia sp.
Sialic acid Protein P1 Myco. pneumoniae
Frucose and mannose Type 4 pili V. cholerae
INVASI

1. Invasi : proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan


menyebar ke seluruh tubuh; akses yang lebih mendalam dari
bakteri supaya dapat memulai proses infeksi
2. Dibagi menjadi 2: EKSTRASELULER dan INTRASELULER
INVASI EKSTRASELULER

1. INVASI EKSTRASELULER terjadi apabila mikroba merusak


barrier jaringan untuk menyebar ke dalam ke dalam tubuh
inang baik melalui peredaran darah maupun limfa
INVASI INTRASELULER

1. INVASI INTRASELULER terjadi apabila mikroba benar-benar


berpenetrasi dalam sel inang dan hidup di dalamnya
2. Sebagian besar bakteri gram negatif dan positif patogen
mempunyai kemampuan ini
INVASI

1. Mikroba menghasilkan enzim pendegradasi jaringan


Contoh:
• Staphylococcus aureus memproduksi beberapa enzim untuk degradasi
molekul sel inang seperti
Hyaluronidase –hidrolisis asam hialuronat (bahan dasar jaringan ikat)
Lipase—degradasi lemak
Nuklease– degradasi RNA dan DNA
Koagulase—pembentukan benang fibrin di sekeliling bakteri shg
mampu hidup dalam jaringan
•Psedomonas aeruginosa
Enzim elastase mendegradasi molekul ekstraseluler yg berperan dalam
pelekatan sel
INVASI
INVASI

2. Mikroba menghasilkan protease IgA

Tubuh apabila kemasukan mikroba maka akan dihasilkan antibodi


(imunoglobulin/Ig).
Imunoglobulin yang disekrasikan adalah IgA padapermukaan
mukosa
Ada 2 tipe IgA, yaitu: IgA1 dan IgA2
Bakteri patogen mempunyai enzim PROTEASE yg akan memecah
ikatan spesifik prolin-threonin atau prolin-serin pada IgA1,
sehingga IgA tidak aktif
KEHIDUPAN INTRASELULER

1. Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan berkembang biak dalam
sel inang
2. Mikroba mampu hidup dalam 2 tipe sel inang:
Non-fagositik sel: sel epitel, sel endoteliat
Fagositik sel: makrofag, neutrofil

3. Bakteri bertahan hidup pada sitosol, vakuola makanan (lisosom), vakuola

4. Bakteri dapat membunuh sel inang dgn cara:


Menurunkan pH vakuola
Produksi enzim protease
KEHIDUPAN INTRASELULER

 Dalam mempertahankan hidup, bakteri harus dapat bersaing utk


mendapatkan nutrisi
 Fe (besi) adalah nutrisi penting yg dibutuhkan dalam proses INFEKSI
 Fe diperlukan sebagai Ko-faktor berbagai macam enzim metabolik
 Konsentrasi besi utk pertumbuhan bakteri 0.4- 4 μmol/L
 Fe yg diperlukan adalah Fe3+ dalam bentuk bebas yg ada dalam bentuk
hidroksida, karbonat dan fosfat
 Fe3+ dalam darah, limfa dan cairan ekstraseluler sangat rendah10-18 mol/L
 Sebagian besar besi dalam tubuh berada dalam bentuk hemoglobin dan
myoglobin shg TIDAK DAPAT DIGUNAKAN BAKTERI

“BAGAIMANA CARA BAKTERI DAPAT MEMPEROLEH BESI YG


CUKUP UTK METABOLISMENYA?”
SELESAI !!!!
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai