PATOGEN
DWI FAQIHATUS SYARIFAH HAS
PENDAHULUAN
”Patogenesis infeksi bakteri diawali permulaan proses infeksi hingga mekanisme timbulnya tanda
dan gejala penyakit”
1. Infeksi: pertumbuhan dan perbanyakan mikroba pada/dalam tubuh manusia dengan/tanpa menimbulkan penyakit.
2. Patogen: mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit
3. Patogenisitas: kemampuan agen infeksi untuk menimbulkan penyakit
4. Virulensi : kemampuan kuantitatif agen infeksi untuk menimbulkan penyakit, ukuran PATOGENISITAS suatu
mikroba
Pada dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang terdapat di alam, hanya sebagian kecil saja yang patogen
maupun potensial patogen.
TIPE INFEKSI OLEH
INFEKSI
Lokal
MIKROORGANISME
Terbatas pada area tubuh tertentu.
DESKRIPSI
Sistemik Infeksi dimana m.o tersebar di seluruh tubuh dan menimbulkan kerusakan.
Septikemia Mengindikasikan keberadaan bakteri dan produk pertumbuhan dalam darah; hasil dari infeksi
sistemik.
Oportunistik Mikroorganisme yang secara normal tidak menyebabkan penyakit, namun setelah terjadi
perubahan fisiologi pada tubuh inang dapat menyebabkan penyakit.
Jalan masuk m.o patogen yang paling sering ke dalam tubuh adalah melalui :
1. Membran Mukosa:
a. Saluran pernafasan (paling sering)
b. Saluran pencernaan: bakteri masuk melalui air, makanan, jari kotor dsb. Bakteri tahan
terhadap asam lambung, enzim dan empedu
c. Saluran kencing: penularan penyakit seksual
d. Konjungtiva: membran yg melapisi bola mata
PENYEBARAN INFEKSI
2. Kulit
Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yg sehat
Beberapa mikroba dapat menyerang melalui folikel rambut & kelenjar keringat
Beberapa fungi dapat tumbuh pada kulit karena mampu memproduksi enzim keratinase
PENYEBARAN INFEKSI
3. Organ dalam
Mikroba dapat langsung beradhesi pada organ di bawah kulit atau membran mukosa melalui
rute parenteral.
Ex: injeksi, gigitan, luka, sayatan, bedah dsb
Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan penyakit apabila masuk via rute parenteral
Ex: Streptococcus pneumoniae menyebabkan pneumonia bila terhirup; jika tertelan tidak
menimbulkan penyakit.
PENYEBARAN INFEKSI
1. Saluran pernafasan
2. Saluran pencernaan
3. Kulit
4. Rute parenteral
5. Rongga mulut
PENYEBARAN INFEKSI
1. Saluran pernafasan
Contoh: influenza, pneumonia, campak, TBC, dan cacar air.
2. Saluran pencernaan
Contoh : demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, & kolera.
3. Kulit
Beberapa m.o memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit seperti
perlukaan pada kulit, folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat.
4. Rute parenteral
Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat membuat rute
infeksi parenteral.
PENYEBARAN INFEKSI
5. Rongga mulut
Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni m.o. salah satu
penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi m.o adalah karies
gigi.
Adhesi-Kolonisasi
PROSES Invasi
PATOGENESIS
BAKTERI
Kehidupan intraseluler
Perusakan organ/jaringan
VIRULENSI
MIKROORGANISME
Mikroorganisme patogen memiliki faktor virulensi yg dapat meningkatkan
patogenisitasnya dan memungkinkannya berkolonisasi atau menginvasi
jaringan inang dan merusak fungsi normal tubuh.
Virulensi m.o atau potensi toksin m.o sering diekspresikan sebagai LD50
(lethal dose 50), yaitu dosis letal untuk 50% inang.
Dosis yg diperlukan untuk menginfeksi 50% hewan uji disebut ID50
(infectious dose 50), yaitu dosis infeksius bagi 50% inang.
FAKTOR VIRULENSI BAKTERI
1. FAKTOR PERLEKATAN
Mikroorganisme patogen memperoleh akses memasuki tubuh inang
melalui perlekatan pada permukaan mukosa inang. Perlekatan ini terjadi
antara molekul permukaan patogen yang disebut adhesi atau ligan yang
terikat secara spesifik pada permukaan reseptor komplementer pada sel
inang.
Adhesi : proses bakteri menempel pada permukaan sel inang,
pelekatan terjadi pada sel epitel.
Adhesi bakteri ke permukaan sel inang memerlukan protein adhesin.
Adhesi dibagi menjadi dua yaitu fimbriae & afimbriae.
ADHESI
BACTERIUM
adhesin
receptor
EPITHELIUM
14
ADHESI FIMBRIAE
Molekul
Molekuladhesi
adhesiafimbriae
afimbriaeberupa
berupaprotein
protein(polipeptida)
(polipeptida)dan
danpolisakarida
polisakaridaygyg
melekatpada
melekat padamembran
membranselselbakteri.
bakteri.
Polisakarida
Polisakaridaygygberperan
berperandalam
dalamselselbiasanya
biasanyaadalah
adalahpenyusun
penyusunmembran
membran
selselseperti:glikolipid,
seperti:glikolipid,glikoprotein,
glikoprotein,matriks
matriksekstraseluler
ekstraseluler(fibronectin,
(fibronectin,
collagen).
collagen).
Adhesi
Adhesiafimbriae
afimbriaesering
seringjuga
jugadisebut
disebutbiofilm,
biofilm,contoh:
contoh:plak
plakgigi.
gigi.
Bacterial Biofilm
2. INVASI DALAM SEL DAN JARINGAN INANG
Invasi : proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan menyebar ke seluruh
tubuh; akses yang lebih mendalam dari bakteri supaya dapat memulai proses infeksi
Dibagi menjadi 2:
1. INVASI EKSTRASELULER terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk
menyebar ke dalam ke dalam tubuh inang baik melalui peredaran darah maupun limfa
2. INVASI INTRASELULER terjadi apabila mikroba benar-benar berpenetrasi dalam sel
inang dan hidup di dalamnya. Sebagian besar bakteri gram negatif dan positif patogen
mempunyai kemampuan ini.
3. TOKSIN
3. TOKSIN
• Virulensi m.o patogen juga ditentukan oleh
• Virulensi m.o patogen juga ditentukan oleh
produksi
produksitoksin,
toksin,yaitu
yaitusubstansi
substansiracun
racunyg
yg
dihasilkan
dihasilkanm.o
m.otertentu.
tertentu.
•Terdapat
Terdapatdua
duatipe
tipetoksin,
toksin,yaitu
yaitu: :
•
Keracunan Infeksi
Sporolasi Tumbu
Toksi Toksi Toksi h dan
Tanaman
n hewan
n Mikrobia
n lisis
4 dasar
Cook pencegahan Separete
Chill
Modifikasi: Nuraini,
Food review
Pemilihan bahan
Kualitas bahan mentah
• Penyimpanan pada suhu sesuai
• Buah matang simpan suhu rendah
• Lalapan pencucian
Susu
• Pasteurisasi
Makanan kaleng
• Di buka->segera
konsumsi
Cuci tangan
Garden-Robinson J. 2012 Food
Safety basic