Anda di halaman 1dari 3

ADHESI

ADHESI : proses bakteri menempel pada permukaan sel inang, pelekatan terjadi pada sel epitel. ADHESI bakteri
ke permukaan sel inang memerlukan protein ADHESIN. ADHESIN dibagi menjadi 2: FIMBRIAL dan
AFIMBRIAL.
ADHESI-FIMBRIAE
Nama lain : FILI adalah struktur menyerupai rambut yang terdapat pada permukaan sel bakteri yang tersusun
atas protein yang tersusun rapat dan memiliki bentuk silinder heliks.
Mekanisme adhesi FILI:
Fili bertindak sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor yang terdapat pada permukaan sel host. Fili sering
dikenal sebagai ANTIGEN KOLONISASI karena peranannya sebagai alat penempelan pada sel lain. Contoh: Asam
lipoteichoat menyebabkan pelekatan strepcoccus pd sel buccal dan protein M sebagai antifagositik
ADHESI-AFIMBRIAE
Molekul adhesin AFIMBRIAE golongan berupa protein (polipeptida) dan polisakarida yg melekat pada
membran sel bakteri. Polisakarida yg berperan dalam sel biasanya adl penyusun membran sel seperti:glikolipid,
glikoprotein, matriks ekstraseluler (fibronectin, collagen). Adhesin AFIMBRIAE srg juga disebut biofilm, contoh:
plak gigi. Selain utk pelekatan yg membantu kolonisasi jg diperlukan utk resistensi antibiotik.
Adhesi merupakan proses penempelan bakteri pada permukaan sel inang, pelekatan terjadi pada sel epitel. Adhesi
bakteri ke permukaan sel inang memerlukan protein adhesin. Adhesi dibagi menjadi 2:

Fimbrial
Merupakan struktur menyerupai rambut yang terdapat pada permukaan sel bakteri yang tersusun atas protein yang
tersusun rapat dan memiliki bentuk silinder heliks. Fili bertindak sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor yang
terdapat pada permukaan sel host. Fili sering dikenal sebagai antigen kolonialisasi karena peranannya sebagai alat
penempelan pada sel lain. Contoh: Asam lipoteichoat menyebabkan pelekatan strepcoccus pada sel buccal dan
protein M sebagai antifagositik.

Afimbrial
Molekul adhesin afimbrial berupa protein (polipeptida) dan polisakarida yg melekat pada membran sel bakteri.
Polisakarida yg berperan dalam sel adalah penyusun membran sel seperti: glikolipid, glikoprotein, matriks
ekstraseluler (fibronectin, collagen). Selain untuk pelekatan yang membantu kolonisasi juga diperlukan untuk
resistensi antibiotik.
A d h e s i m e r u p a k a n p r o s e s b a k t e r i m e n e m p e l p a d a p e r m u k a a n s e l i n a n g , pelekatan terjadi
pada sel epitel. Adhesi bakteri ke permukaan sel inangm e m e r l u k a n p r o t e i n a d h e s i n d i m a n a a d h e s i n d i
b a g i m e n j a d i 2 f i m b r i a l d a n afimbrial. Adhesi fimbrial adalah struktur menyerupai rambut yang terdapat
pada permukaan sel bakteri yang tersusun atas protein yang tersusun rapat danmemiliki bentuk silinder heliks.
Mekanisme adhesi fili yaitu Fili bertindak sebagai
l i g a n d a n b e r i k a t a n d e n g a n r e s e p t o r y a n g t e r d a p a t p a d a p e r m u k a a n s e l h o s t . Molekul
adhesin afimbrial golongan berupa protein (polipeptida) dan
polisakariday g m e l e k a t p a d a m e m b r a n s e l b a k t e r i . P o l i s a k a r i d a y g b e r p e r a n d a l a
m s e l biasanya adalah penyusun membran sel seperti:glikolipid, glikoprotein, matriksekstraseluler (fibronectin,
collagen).
KOLONISASI
Kolonisasi merupakan proses dimana bakteri menempati dan
bermultiplikasi pada suatu daerah tertentu dalam tubuh manusia. Kolonisasi berlangsung pada permukaan inang deng
an proses- proses yang meliputi penetrasi kulit utuh, penetrasi lapisan musin, resistensi terhadap peptida antibakteri,
penempelan, protease s IgA, mekanisme pengambilan besi.
INVASI

Invasi : proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh; akses yang lebih
mendalam dari bakteri supaya dapat memulai proses infeksi. Dibagi menjadi 2: EKSTRASELULER dan
INTRASELULER.
INVASI EKSTRASELULER terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk menyebar ke dalam ke
dalam tubuh inang baik melalui peredaran darah maupun limfa.
INVASI INTRASELULER terjadi apabila mikroba benar-benar berpenetrasi dalam sel inang dan hidup di
dalamnya. Sebagian besar bakteri gram negatif dan positif patogen mempunyai kemampuan ini.
1. Mikroba menghasilkan enzim pendegradasi jaringan
:

Staphylococcus aureus memproduksi beberapa enzim untuk degradasi molekul sel inang seperti
Hyaluronidase hidrolisis asam hialuronat (bahan dasar jaringan ikat)
Lipasedegradasi lemak
Nuklease degradasi RNA dan DNA
Koagulasepembentukan benang fibrin di sekeliling bakteri shg mampu hidup dalam jaringan

Psedomonas aeruginosa
Enzim elastase mendegradasi molekul ekstraseluler yg berperan dalam pelekatan sel.
2. Mikroba menghasilkan protease IgA
Tubuh apabila kemasukan mikroba maka akan dihasilkan antibodi (imunoglobulin/Ig).
Imunoglobulin yang disekrasikan adalah IgA padapermukaan mukosa
Ada 2 tipe IgA, yaitu: IgA1 dan IgA2
Bakteri patogen mempunyai enzim PROTEASE yg akan memecah ikatan spesifik prolin-threonin atau prolin-serin
pada IgA1, sehingga IgA tidak aktif
KEHIDUPAN INTRASELULER
Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan berkembang biak dalam sel inang. Mikroba mampu hidup
dalam 2 tipe sel inang:Non-fagositik sel: sel epitel, sel endoteliat
Fagositik sel: makrofag, neutrofil.Bakteri bertahan hidup pada sitosol, vakuola makanan (lisosom), vakuola
Bakteri dapat membunuh sel inang dgn cara:
Menurunkan pH vakuola
Produksi enzim protease
Dalam mempertahankan hidup, bakteri harus dapat bersaing utk mendapatkan nutrisi. Fe (besi) adalah nutrisi
penting yg dibutuhkan dalam proses INFEKSI. Fe diperlukan sebagai Ko-faktor berbagai macam enzim metabolik.
Konsentrasi besi utk pertumbuhan bakteri 0.4- 4 mol/L. Fe yg diperlukan adalah Fe3+ dalam bentuk bebas yg ada
dalam bentuk hidroksida, karbonat dan fosfat. Fe3+ dalam darah, limfa dan cairan ekstraseluler sangat rendah10-18
mol/L. Sebagian besar besi dalam tubuh berada dalam bentuk hemoglobin dan myoglobin shg TIDAK DAPAT
DIGUNAKAN BAKTERI.
Merupakan proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh. Akses yang lebih
mendalam dari bakteri agar dapat memulai proses infeksi dibagi menjadi 2:

Invasi ekstraseluler terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk menyebar ke dalam tubuh inang baik
melalui peredaran darah maupun limfa.

Invasi intraseluler terjadi apabila mikroba benar-benar berpenetrasi ke dalam sel inang dan hidup di dalamnya.
Proses Invasi:

Mikroba menghasilkan enzim pendegradasi jaringan


Contoh:

Staphylococcus aureus memproduksi beberapa enzim untuk degradasi molekul sel inang seperti:

Hyaluronidase hidrolisis asam hialuronat (bahan dasar jaringan ikat)

Lipasedegradasi lemak

Nuklease degradasi RNA dan DNA

Koagulasepembentukan benang fibrin di sekeliling bakteri sehingga mampu hidup dalam jaringan

Psedomonas aeruginosa
Enzim elastase mendegradasi molekul ekstraseluler yang berperan dalam pelekatan sel.

Mikroba menghasilkan protease IgA

Tubuh apabila kemasukan mikroba maka akan dihasilkan antibodi (imunoglobulin/Ig). Imunoglobulin yang
disekrasikan adalah IgA pada permukaan mukosa. Ada 2 tipe IgA, yaitu: IgA1 dan IgA2. Bakteri patogen
mempunyai enzim protease yang akan memecah ikatan spesifik prolin-threonin atau prolin-serin pada IgA1,
sehingga IgA tidak aktif.
Invasi yaitu proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh, akses yang
lebih mendalam dari bakteri supaya dapat
memulai proses infeksi. Dibagi menjadi dua yaitu ekstraseluler dan intraseluler. Pada saat bakteri dalam tahap invasi,
bakteri akan mengeluarkan suatu zat berupa enzimyang memfasilitasi peristiwa invasi yang disebut invasin. Invasi
ini meliputi
tahap- t a h a p y a i t u m i k r o b a m e n g h a s i l k a n e n z i m p e n d e g r a d a s i j a r i n g a n , m i k r o b a menghasil
kan protease IgA. Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan berkembang biak dalam sel inang.

Anda mungkin juga menyukai