FN sementara
Dipengaruhi: sekresi, letak daerah dekat dng
selap.mukosa.
Kulit mengeluarkan zat antibakteri (lisozim, metabolit
lipid kompleks as.lemak)
FN penetap: S.epidermidis, S.aureus, Micrococcus,
Neisseria non patogen
F.N. OROFARING
FN orofaring: Streptokokus hemolitik
(S.viridans), Branhamella, Haemophylus
Bronkiale & alveoli tdk mengand. Mikroba
Silia sal.pernapasan menyapu kuman &
benda asing
Rambut & lendir lubang hidung melind.
Sal.pernapasan dng menyaring bakteri
udara
F.N. LAMBUNG & USUS
F.N. ditentukan olh asam hidroklorat lambung
Usus besar = ileum: populasi mikroba terbanyak,
bakteri gram- anaerob 300x lbh banyak
Fungsi FN: sintesis Vit.K, konversi pigmen empedu
& as.empedu, penyerapan zat makanan & hsl
pemecahannya
FN usus bayi menyusu ASI Laktobasilus stl
pemberian mkn padat kuman gram - dominan
F.N. SAL.KEMIH & KELAMIN
Ginjal, ureter, kand.kemih area steril
Kuman terdpt di uretra bag.bawah, jml
berkurang didekat kand.kemih (efek
antibakteri dr selap.lendir uretra & epitelium
terbilas air seni)
FN vagina dewasa Laktobasilus (mengubah
glikogen asam) pH vagina tetap 4,4 –
4,6
F.N. MATA
FN konjungtiva: difteroid,
S.epidermidis, Streptokokus non
hemolitikus, Neisseria, Haemophilus.
FN dikendalikan olh air mata yg
mengand. lisozim.
Patogenesis Bakteri
Patogenesis : proses awal infeksi - timbulnya tanda dan gejala
penyakit”
1.Infeksi: pertumbuhan dan perbanyakan mikroba pada/dalam tubuh manusia
dengan/tanpa menimbulkan penyakit.
2.Patogen: mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit
3.Patogenisitas: kemampuan agen infeksi untuk menimbulkan penyakit
4.Virulensi : kemampuan kuantitatif agen infeksi untuk menimbulkan penyakit,
ukuran PATOGENISITAS suatu mikroba
Adhesi-Kolonisasi
PROSES
PATOGENESI Invasi
S BAKTERI
Kehidupan intraseluler
Perusakan organ/jaringan
Portal de entry Kuman
Jalan masuk m.o patogen yang paling sering ke dalam tubuh adalah
melalui :
1. Membran Mukosa:
a. Saluran pernafasan (paling sering)
b. Saluran pencernaan: bakteri masuk melalui air,
makanan, jari kotor dsb. Bakteri tahan terhadap asam lambung, enzim
dan empedu
c. Saluran kencing: penularan penyakit seksual
d. Konjungtiva: membran yg melapisi bola mata
2. Kulit
Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yg sehat
Beberapa mikroba dapat menyerang melalui folikel rambut & kelenjar
keringat
Beberapa fungi dapat tumbuh pada kulit karena mampu memproduksi
enzim keratinase
PENYEBARAN INFEKSI
3. Organ dalam
Mikroba dapat langsung beradhesi
pada organ di bawah kulit atau
membran mukosa melalui rute
parenteral.
Ex: injeksi, gigitan, luka, sayatan,
bedah dsb
Beberapa mikroba hanya dpt
menimbulkan penyakit apabila
masuk via rute parenteral (saluran
nafas, pencernaan dll)
Ex: Streptococcus pneumoniae
menyebabkan pneumonia bila
terhirup; jika tertelan tidak
menimbulkan penyakit.
Rongga mulut
Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni
m.o. salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut
akibat kolonisasi m.o adalah karies gigi.
BACTERIUM
adhesin
receptor
EPITHELIUM
20
ADHESI FIMBRIAE
Fili
struktur menyerupai rambut di permukaan sel bakteri,
tersusun atas protein, bentuk silinder heliks.
Mekanisme adhesi fili:
Fili sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor di
permukaan sel host.
Fili sebagai antigen kolonisasi.
Contoh: Asam lipoteichoat menyebabkan pelekatan
Strepcoccus pada sel buccal & protein M sebagai
antifagositik.
ADHESI FIMBRIAE
ADHESI AFIMBRIAE
3. Enzim:
A.Pendegradasi jar.:
- hyaluronidase
- Lesitinase
- Fosfolipase
- Hemolisin
- Leukosidin
B.Protease IgA1
- Dihslkan kuman NGO, N.meningitidis, H.influenzae,
S.pneumoniae
- Nonaktifkan antibodi primer tdp pd permk.mukosa
- Perlindungan thd inang hilang
SOME EXTRACELLULAR BACTERIAL PROTEINS THAT ARE CONSIDERED INVASINS
Invasin Activity
Invasin Activity