Anda di halaman 1dari 26

Patogenesis, Virulensi dan Kolonisasi

Mikroba
REFERENSI

Brooks, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A., 2001,


Mikrobiologi Kedokteran, McGraw-Hill
Global Causes of Death 1997
Maternal

6% Infectious &
1% Parasitic
7% 33%
Circulatory
12%
Cancers

Other
12%
29% Perinatal &
Neonatal
Respir. Dis
Principles and Practice of Infectious Diseases 5th ed 2000, Mandell (ed)
Pendahuluan Patogenesis

”Patogenesis infeksi bakteri diawali permulaan proses infeksi hingga mekanisme


timbulnya tanda dan gejala penyakit”

1. Infeksi: pertumbuhan dan perbanyakan mikroba pada/dalam tubuh manusia


dengan/tanpa menimbulkan penyakit.

2. Patogen: mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit

3. Patogenisitas: kemampuan agen infeksi untuk menimbulkan penyakit

4. Virulensi adalah kemampuan kuantitatif agen infeksi untuk menimbulkan


penyakit, ukuran PATOGENISITAS suatu mikroba
Apakah dua faktor utama penentu suatu
bakteri dapat menimbulkan penyakit / tidak?

 Perlekatan dan kolonisasi


 Faktor virulensi bakteri

Dari manusia:
 Sistem imun – mekanisme pertahanan
tubuh
Kategori Patogen

Patogen opportunistik
biasanya adalah flora normal dan
menyebabkan penyakit bila
menyerang bagian yg tidak Patogen opportunistik
terlindungi, biasanya terjadi pada
orang yg kondisinya tidak sehat.

Patogen virulen (lebih


berbahaya), dapat menimbulkan
penyakit pada tubuh kondisi Patogen opportunistik
sehat/normal

Patogen virulen
Microbial Mechanisms of Pathogenicity:
How Microorganisms Cause Disease
FAKTOR VIRULENSI BAKTERI
Tahap-Tahap Patogenesitas Bakteri
1. Bakteri masuk ke dalam tubuh
2. Adhesi-Kolonisasi
3. Invasi
4. Kehidupan intraseluler
5. Perusakan organ/jaringan
Organ-Organ Tempat Pelekatan Bakteri
Membran mukosa
a. Saluran pernafasan (paling sering)
b. Saluran pencernaan: bakteri masuk melalui air, makanan, jari kotor
dsb. Bakteri tahan thp asam lambung, enzim dan empedu.
c. Saluran kencing: penularan penyakit seksual
d. Konjungtiva: membran yg melapisi bola mata
Kulit
Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yg sehat
a. Beberapa mikroba dapat menyerang melalui folikel rambut &
kelenjar keringat
b. Beberapa fungi dapat tumbuh pada kulit karena mampu
memproduksi enzim keratinase
Organ dalam
Mikroba dapat langsung beradhesi pada organ di bawah kulit atau
membran mukosa melalui rute parenteral.
Ex: injeksi, gigitan, luka, sayatan, bedah dsb
Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan penyakit apabila masuk via
rute parenteral. Ex: Streptococcus pneumoniae menyebabkan
pneumonia bila terhirup; jika tertelan tidak menimbulkan penyakit.
Route Examples
Ingestion Salmonella sp., Shigella sp., Yersinia enterocolitica,
ETEC, Vibrio sp., Campylobacter sp., Clostridium
botulinum, Bacillus cereus, Listeria sp., Brucella sp.
Inhalation Mycobacterium sp., Nocardia sp., Mycoplasma
pneumoniae, Legionella sp., Bordetella, Chlamydia
psittaci, Chlamydia pneumoniae, Streptococcus sp.
Trauma Clostridium tetani
Needle stick S. aureus, Pseudomonas sp.
Arthropod Rickettsia, Ehrlichia, Coxiella, Francisella, and
bite Borrelia spp., Yersinia pestis
Sexual Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis,
transmission Treponema pallidum
ADHESI
 ADHESI : proses bakteri menempel pada permukaan sel
inang, pelekatan terjadi pada sel epitel
 ADHESI bakteri ke permukaan sel inang memerlukan
protein ADHESIN
 ADHESIN dibagi menjadi 2: FIMBRIAL dan AFIMBRIAL
ADHESI--FIMBRIAE
Nama lain : “FILI”
adalah struktur menyerupai rambut yang terdapat pada
permukaan sel bakteri yang tersusun atas protein yang
tersusun rapat dan memiliki bentuk silinder heliks
 Mekanisme adhesi FILI:
 Fili bertindak sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor yang
terdapat pada permukaan sel host.
 Fili sering dikenal sebagai ANTIGEN KOLONISASI karena
peranannya sebagai alat penempelan pada sel lain
 Contoh: Asam lipoteichoat menyebabkan pelekatan strepcoccus pd
sel buccal dan protein M sebagai antifagositik
ADHESI--FIMBRIAE
ADHESI--AFIMBRIAE

 Molekul adhesin FIMBRIAE golongan berupa protein


(polipeptida) dan polisakarida yg melekat pada membran sel
bakteri
 Polisakarida yg berperan dalam sel biasanya adl penyusun
membran sel seperti:glikolipid, glikoprotein, matriks ekstraseluler
(fibronectin, collagen).
 Adhesin AFIMBRIAE srg juga disebut biofilm, contoh: plak gigi.
Selain utk pelekatan yg membantu kolonisasi jg diperlukan utk
resistensi antibiotik
Bacterial Biofilm
f
B
Bacteria
a
c
Bacterial Adhesin Host Receptor
t
e
r
Staph. aureus
a
i
LTA (lipo-teichoic acid) Unknown
l
Staph. sp.
A Slime Unknown
d

Strept. group A
h
e LTA-M protein complex Fibronectin
r
Strept. pneumoniae
e
n
Protein M N-acetylhexosamine-gal
c
e
E. coli
M
e
Type 1 fimbriae d-Mannose
c
h Colonization factor antigen GM ganglioside 1
a
n fimbriae
i
s
m P fimbriae P blood gp glycolipid
s
Enterobacteriaceae Type 1 fimbriae d-Mannose
N. gonorrhoeae Fimbriae GD 1ganglioside
Treponema pallidum P ,1P ,2P3 Fibronectin
Chlamydia sp. Cell surface lectin N-acetylglucosamine
Myco. pneumoniae Protein P1 Sialic acid
V. cholerae Type 4 pili Frucose and mannose
INVASI
1. Invasi : proses bakteri masuk ke dalam sel
inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh; akses
yang lebih mendalam dari bakteri supaya dapat
memulai proses infeksi
2. Dibagi menjadi 2: EKSTRASELULER dan INTRASELULER

INVASI EKSTRASELULER terjadi apabila mikroba merusak


barrier jaringan untuk menyebar ke dalam ke dalam
tubuh inang baik melalui peredaran darah maupun
limfa
INVASI INTRASELULER terjadi apabila mikroba benar-benar
berpenetrasi dalam sel inang dan hidup di dalamnya.
Sebagian besar bakteri gram negatif dan positif
patogen mempunyai kemampuan ini
INVASI

1. Mikroba menghasilkan enzim pendegradasi jaringan


Contoh:
• Staphylococcus aureus memproduksi beberapa enzim untuk
degradasi molekul sel inang seperti
Hyaluronidase –hidrolisis asam hialuronat (bahan dasar
jaringan ikat)
Lipase—degradasi lemak
Nuklease– degradasi RNA dan DNA
Koagulase—pembentukan benang fibrin di sekeliling bakteri
shg mampu hidup dalam jaringan
• Psedomonas aeruginosa
Enzim elastase mendegradasi molekul ekstraseluler yg
berperan dalam pelekatan sel
INVASI
INVASI

2. Mikroba menghasilkan protease IgA

Tubuh apabila kemasukan mikroba maka akan dihasilkan


antibodi (imunoglobulin/Ig).
Imunoglobulin yang disekrasikan adalah IgA
padapermukaan mukosa
Ada 2 tipe IgA, yaitu: IgA1 dan IgA2
Bakteri patogen mempunyai enzim PROTEASE yg akan
memecah ikatan spesifik prolin-threonin atau prolin-serin
pada IgA1, sehingga IgA tidak aktif
KEHIDUPAN INTRASELULER

1. Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan berkembang biak dalam
sel inang
2. Mikroba mampu hidup dalam 2 tipe sel inang:
Non-fagositik sel: sel epitel, sel endoteliat
Fagositik sel: makrofag, neutrofil

3. Bakteri bertahan hidup pada sitosol, vakuola makanan (lisosom), vakuola

3. Bakteri dapat membunuh sel inang dgn cara:


Menurunkan pH vakuola
Produksi enzim protease
KEHIDUPAN INTRASELULER

 Dalam mempertahankan hidup, bakteri harus dapat bersaing utk


mendapatkan nutrisi
 Fe (besi) adalah nutrisi penting yg dibutuhkan dalam proses INFEKSI
 Fe diperlukan sebagai Ko-faktor berbagai macam enzim metabolik
 Konsentrasi besi utk pertumbuhan bakteri 0.4- 4 μmol/L
 Fe yg diperlukan adalah Fe3+ dalam bentuk bebas yg ada dalam bentuk
hidroksida, karbonat dan fosfat
 Fe3+ dalam darah, limfa dan cairan ekstraseluler sangat rendah10-18 mol/L
 Sebagian besar besi dalam tubuh berada dalam bentuk hemoglobin dan
myoglobin shg TIDAK DAPAT DIGUNAKAN BAKTERI

“BAGAIMANA CARA BAKTERI DAPAT MEMPEROLEH BESI YG


CUKUP UTK METABOLISMENYA?”
Faktor Virulensi

 Endotoksin
 Eksotoksin
 Enterotoksin
SELESAI !!!!

Anda mungkin juga menyukai