Anda di halaman 1dari 22

LABORATORIUM

LABORATORIUM DAN ANALISIS KLINIK


FAKULTAS FARMASI UNMUL 2018

YN’16
LABORATORIUM

Laboratorium/la·bo·ra·to·ri·um/ n tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang


dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan
sebagainya) (KBBI).

Sebuah bangunan atau bagian dari bangunan yang difalisitasi unuk melakukan
eksperimen sains, pengujian investigasi, atau memproduksi suatu produk seperti
obat-obatan, bahan kimia atau sejenisnya.
PERAN LABORATORIUM

 Laboratorium berperan sebagai penunjang pembelajaran (pembuktian teori) serta dapat


pula sebagai tempat kegiatan pembelajarn utama (menemukan fakta dan fenomena alam)

 Laboratorium sebagai tempat display atau pameran alat peraga dan media pembelajaran

 Laboratorium sebagai tempat museum kecil, tempat terkumpulnya koleksi hewan dan
tumbuhan yang jarang, hamper punah dan bahkan yang telah punah

 Laboratorium sebagai perpustakaan ilmu pengetahuan dan sumber-sumber belajar ilmu


pengetahun
PENGELOLAAN LABORATORIUM

 TATA LETAK LABORATORIUM


 TATA RUANG (LAB LAY OUT)
 ALAT YANG BAIK DAN TERKALIBRASI
 INFRASTRUKTUR LABORATORIUM
 ADMINISTRASI LABORASTORIUM
 INVENTARISASI DAN KEAMANAN LABORATORIUM
 KESELAMATAN KERJA
LABORATORIUM KLINIK

adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen


klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan
kesehatan. (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
411/Menkes/Per/III/2010)
SPESIMEN KLINIK

adalah bahan yang berasal dan/atau diambil dari tubuh


manusia untuk tujuan diagnostik, penelitian, pengembangan,
pendidikan, dan/atau analisis lainnya, termasuk new-
emerging dan reemerging, dan penyakit infeksi berpotensi
pandemik.
Laboratorium klinik berdasarkan jenis pelayanannya terbagi menjadi:

1. Laboratorium klinik umum


a. Laboratorium Klinik Umum Pratama;
b. Laboratorium Klinik Umum Madya; Dan
c. Laboratorium Klinik Umum Utama.

2. Laboratorium klinik khusus


a. Laboratorium Mikrobiologi Klinik;
b. Laboratorium Parasitologi Klinik; Dan
c. Laboratorium Patologi Anatomik.
LABORATORIUM KLINIK UMUM

Merupakan laboratorium yang melaksanakan pelayanan


pemeriksaan spesimen klinik dibidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik.
Laboratorium klinik umum pratama merupakan
laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan terbatas
dengan teknik sederhana.
Laboratorium klinik umum madya merupakan laboratorium yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan
kemampuan pemeriksaan tingkat laboratorium klinik umum
pratama dan pemeriksaan imunologi dengan teknik sederhana.
Laboratorium klinik umum utama merupakan
laboratorium yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan
pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium
klinik umum madya dengan teknik automatik.
LABORATORIUM KLINIK KHUSUS

merupakan laboratorium yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu)
bidang pemeriksaan khusus dengan kemampuan
tertentu.
 Laboratorium mikrobiologi klinik melaksanakan pemeriksaan mikroskopis, biakan,
identifikasi bakteri, jamur, virus, dan uji kepekaan.

 Laboratorium parasitologi klinik melaksanakan identifikasi parasit atau stadium dari


parasit baik secara mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau imunoesai.

 Laboratorium patologi anatomik melaksanakan pembuatan preparat histopatologi,


pulasan khusus sederhana, pembuatan preparat sitologi, dan pembuatan preparat
dengan teknik potong beku.
ORGANISASI LABORATORIUM

 Penanggung jawab teknis sekurang-kurangnya seorang dokter dengan sertifikat pelatihan


teknis dan manajemen laboratorium kesehatan yang dilaksanakan oleh organisasi profesi
patologi klinik dan institusi pendidikan kesehatan bekerjasama dengan kementerian
kesehatan

 Tenaga teknis, orang analis kesehatan

 Tenaga administrasi
PENGUJIAN DILABORATOIUM KLINIK
 Kimia klinik  Histologi
 Hematologi  Sitologi
 Imunologi-Serologi  Sitogenetika
 Mikrobiologi  Virologi dan analisis DNA
 Parasitologi  Patologi bedah
 Koagulasi
 Urinalisis
 Toksikologi
 Imunohematologi, atau bank darah
PENANGANAN LIMBAH MEDIS

 Setiap bahan klinis yang dikirim ke laboratorium dan setiap alat yang dipakai dalam
penanganan bahan tersebut harus dianggap infeksius. Hal ini untuk menghindari
kecelakaan di laboratorium.

 Dua cara umum penanganan limbah medis

1. Insinerasi peralatan sekali pakai (limbah padat)

2. Mengubur peralatan sekali pakai (limbah padat)

3. Extended aeration (limbah cair)


KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

 Setiap laboratorium harus memiliki buku pedoman keselamatan kerja dan pedoman itu harus diikuti setiap
saat dalam pekerjaan laboratorium.
 Laboratoriumharus memiliki kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan dan setidaknya
seorang anggota staf yang terlatih dalam melakukan pertolongan pertama.
 Laboratorium seharusnya merupakan tempat bekerja; jumlah pengunjung harus dibatasi.
 Tidak boleh makan dan minum di dalam laboratorium.
 Gunakan pakaian pelindung dan tanggalkan pakaian tersebut sebelum meninggalkan laboratorium.
 Anggaplah selalu bahwa semua spesimen laboratorium berpotensi menjadi infeksius sehingga tanganilah
dengan hati-hati; gunakan sarung tangan.
 Letakkan semua spesimen dengan aman, di meja atau rak, untuk mencegah tumpahnya atau
pecahnya spesimen.
 Hati-hati ketika mengambil dan memproses sampel darah karena sampel darah tersebut dapat
mengandung agen infektif
 Jangan sampai anda terkontaminasi dengan spesimen apa pun
 Jangan memipet darah atau cairan tubuh lain atau reagen apa pun menggunakan mulut.
 Bungkus semua potongan spesimen/jaringan dengan pembungkus kedap air (plester)
 Buang jarum dan lanset sehabis dipakai ke dalam wadah sampah "tajam". Setelah terisi penuh,
wadah sampah tersebut harus diautoklaf atau direndam dalam disinfektan sebelum dibakar atau
dikubur dilubang yang dalam.
 Tutup setiap tumpahan spesimen atau tabung kultur yangpecah dengan kainyang dibasahi
disinfektan dan biarkan selama 30 menit. Selanjutnya, gunakan sikat atau lembaran kardus untuk
membuangnya ke dalam wadah peralatan sekali pakai.
 Setelah semua pekerjaan selesai, bersihkan meja dengan kain yang dibasahi disinfektan.
 Cuci tangan Anda dengan benar setelah menangani bahan-bahan infektif dan sebelum
meninggalkan laboratorium.
SEKIAN
TERIMA KASIH
New emerging disease adalah penyakit yang baru muncul di populasi dan perluasan
host (misal dari hewan ke manusia) secara cepat yang berhubungan dengan
peningkatan penyakit yang dapat terdeteksi.

reemerging disease adalah penyakit yang dulu ada dan kemudian hilang, dan
sekarang kembali muncul.

Anda mungkin juga menyukai