A. Definisi Working population: ditemukan 1 Dibagi jadi beberapa versi: ILO, penyakit dalam 1 populasi bekerja; WHO, ACOEM populasi bekerja bisa nakes (dokter, Peraturan yang mengatur: perawat, ahli gizi, dll).
Menurut WHO:
1. Hanya isebabkan oleh pekerjaan
2. Salah satu penyebabnya adalah pekerjaan 3. Diperberat karena kerja
B. KEPPRES RI No. 22 tahun 1993
Dikategorikan jadi: penyakit akibat
kerja (occupational disease) dan work related disease (ada hubungan) serta penyakit umum. Occupational disease: khas ada satu Ada 5 pajanan yang sangat asosiasi kuat yang dapat dibuktikan mungkin menyebabkan PAK: bahwa di tempat kerja ada zat ergonomo, faktor fisika, kimia, berbahaya; hanya 1 penyebab biologi, dan psikologi di tempat (silikosis, bisinosis, dll). kerja. Jika ada beberapa agen penyebab C. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan (misal: asma akibat kerja et cause Transmigrasi No. debu/ cuaca/ stres) masuk ke dalam Dapat dideteksi oleh PP. work related disease atau penyakit D. Prinsip PAK diperberat. 1. Hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit. 2. Frekuensi kejadian penyakit pada Uap logam (kuningan, alumunium) orang populasi pekerja lebih tinggi daripada nyolder, benerin laptop metal fume pada masyarakat. (diukurin pake biomonitoring di darah). 3. Penyakit dapat dicegah dengan 3. Golongan biologi: bakteri, virus, tindakan promotif/ preventif jamur, bioaerosol, parasit. supaya tidak terjadi penyakit. E. Faktor Penyebab Paparan jamur petugas lab mikrobio 1. Golongan fisika: suhu ekstrem jamur kulit. (panas/dingin), bising, vibrasi, radiasi Peternak virus hewan peliharaan antrax pengion dan non pengion, tekanan udara yang sangat tinggi. Nakes virus covid-19
Telinga manusia bisa mendengar 20-20.000 4. Golongan ergonomi: desain tempat
Hz atau 75-85 Db; jika mendengar bising kerja yang kurang ergonomis, tidak terus hearing loss. sesuai dengan fisiologi dan anatomi manusia, alat kerja yang tidak sesuai Pencahayaan tukang cuci foto analog dan cara kerja yang banyak berada di dalam ruang gelap fotosensitif menggunakan posisi janggal dalam fotofobia kejang; gangguan pada sel waktu lama, cara mengangkat beban batang dan kerucut buta warna (terutama berat, posisi kerja statis, gerak laki-laki). repetitif, VDT. Vibrasi dokter gigi, tukang bor, penjahit Pekerja kantoran posisi kerja janggal, CTS, hand arm fibration VDT, posisi kerja statis LBP, skoliosis Radiasi pengion dan non pengion: radiologi, Kasir pekerja statis risiko varises pengeboran di migas infertilitas dan kanker. 5. Golongan psikososial: beban kerja kualitatif dan kuantitatif, organisasi Tekanan udara sangat tinggi pilot, kerja, kerja monoton, hubungan penyelam dekompresi interpersonal, kera shift, dan lokasi 2. Golongan kimia: bahan kimia dalam kerja. bentuk debu, uap, uap logam, gas, CS/ Call center hubungan interpersonal larutan, awan, kabut, partikel nano CS gabole emotional dan lainnya. Ada <100.000 bahan kimia yang sudah digunakan dalam proses Dokter hub interpersonal dengan tman industri namun dalam daftar penyakit berpengaruh terhadap mental health ILO baru dapat diidentifikasi 31 Pekerja bank menghitung uang (kelebihan: bahan kimia. dilaporkan; kekurangan: diganti uangnya) Debu tekstil bissinosis tinggi beban
F. Identifikasi Penyakit Akibat Kerja
1. Mapping: perhatikan pekerjaan yang pekerjaan sebelumnya (menentukan dilakukan, cara kerja, bahan yang apakah penyakit timbul karena kerja digunakan; setiap tempat kerja atau emang dari dulu), sehari durasi memiliki prosedur yang berbeda-beda. bekerja; kuantitatif mengukur berapa Cth: gudang penyimpanan kayu banyak pekerjaan dan biomonitoring. (gudang larutan dan gudang dus pasti 5. Menentukan faktor individu yang beda perlakuannya); kalo cara berperan (jenis kelamin, umur, RPK, mengangkat salah, berati ada RPD, kebiasaan, personal). gangguan di ergonomi. Bisa 6. Menentukan pajanan di luar tempat menyebabkan LBP/HNP; atau misal kerja (berhubungan dengan pekerjaan menghirup bahan kimia, tanyakan dia, hobi; cth: pasien perempuan bahan kimia yang dipake itu apa, beri gampang stres kena asma karena kerja peringatan dan panduan jika di gudang, punya riwayat alergi thd mengkontaminasi tubuh. Pastikan ada makanan, RPD asma suka kambuh, DSMS (berkas penanganan jika ada pelihara kucing, RPK ada asma, suka salah guna terhadap bahan kimia). main boneka, bersih bersih rumah); 2. Mengenali gangguan kesehatan yang diakhir tidak bisa disebut PAK murni; mungkin timbul penelurusan scr kecuali RPK RPD RPSOS dan hobi tidak evidence based pajanan yg ada di ada yang mendukung asma lingkungan kerja apakah dapat 7. Menentukan diagnosis penyakit akibat menyebaban penyakit. kerja. 3. Laporkan ke dokter perusahaan. H. Tatalaksana PAK G. Langkah Diagnosis PAK 1. Medis sesuai etiologi (ketika 1. Menegakkan diagnosis klinis rujuk serangan dan maintenance) dulu untuk memastikan diagnosis. Pada 2. Okupasi individu dan komunitas kasus penyakit akibat kerja, 1.5 tesla - Pelayanan pencegahan penyakit pada rontgen. akibat kerja 2. Menentukan pajanan yang dialami - Pelayanan penemuan dini penyakit pekerja di tempat kerja identifikasi akibat kerja faktor risiko (fisik, kimia, psikososial, - Pelayanan kelaikan kerja ergonometri). - Pelayanan kembali kerja 3. Menentukan hub pajanan dengan - Pelayanan penentun kecacatan diagnosis klinis misal: diagnosis I. Prinsip Pencegahan asma, maka pajanannya paling mungkin 1. Eliminasi dan subtitusi: biasanya debu. Cari apakah ada debu yg bahan kimia. terukur. 2. Pengendalian teknik: blower 4. Menentukan besarnya pajanan 3. Pengendalian administrasi: security kualitatif dan kuantitatif (sehari 4. Alat pelindung diri bekerja berapa lama, tanyakan riwayat J. Jenis Pemeriksaan MCU: 1. Pra kerja 2. Rutin 3. Khusus: biasanya sesudah sakit. K. Surveillans PAK Kumpulkan data dan informasi. Sulit mendapatkan data dan informasi. Membutuhkan tenaga, waktu, dan kejujuran. Tahapan pelaksaaan surveilans kesehatan kerja. L. Peran Dokter Perusahaan 1. Mampu menegakkan diagnosis PAK 2. melaporkan M. Kesimpulan Sudah siapkah generasi Soedirman mengambil keputusan berbeda? Menjadi dokter perusahaan N.