5% Kecelakaan 25%
15%
34%
Peny. Sal. Pernafasan
Khronis 21%
21% Peny. Kardiovaskuler
15%
25%
Lain-lain 5%
Keselamatan dan kesehatan kerja tukang jahit
pada industri konveksi salah satu aspek
penting di lingkungan kerja. Tukang jahit pada
industri konveksi memahami pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja. Selain
pekerjaan harus terselesaikan juga dibutuhkan
kesadaran tenaga kerjanya menjaga
keamanan dan kesehatan kerja, dan
melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur
yang ada.2
PENGERTIAN (1)
PENYAKIT AKIBAT KERJA (P A K) –
Occupational disease
Adalah penyakit yg mempunyai penyebab
spesifik atau asosiasi kuat dng pekerjaan yg
p.u terdiri dari satu agen penyebab yg sdh
diakui
PENGERTIAN (2)
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DNG
PEKERJAAN– Work Realted Disease
Adalah penyakit yg mempunyai bbrp agen
penyebab, dimana faktor pekerjaan memegang
peranan penting bersama dengan faktor risiko
lainnya dalam berkembangnya penyakit
PENGERTIAN (3)
PENYAKIT YANG MENGENAI POPULASI
PEKERJA– Disease affecting working
population
Adalah penyakit yang terjadi pada populasi
pekerja tanpa adanya agen penyebab di tempat
kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi
lingkungan pekerjaan yang buruk bagi
kesehatan.
PENGERTIAN (4)
ILO (1983):
Pengertian Occupational Disease & Work Related
Disease masih dipisah
Gagasan WHO & ILO (1987)- adopsi (1989):
Work related disease dapat digunakan untuk peny.
akibat kerja yg sudah diakui & gangguan kesehatan
dimana lingkungan kerja dan proses kerja
merupakan salah satu faktor penyebab yang
bermakna
PENGERTIAN (5)
Keppres RI no 22/1993
Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja :
adalah penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja
Hubungan peny. Akibat Kerja & peny.
Yg. Berhub.dg pekerjaan
FAKTOR PEKERJAAN
FISIK
PSIKO
SOSIAL
KIMIA HARUS
ergono DICEGAH
mik
BIOLOGI
PENYAKIT
AKIBAT
KERJA
PENATALAK
KAPASITAS SANAAN
PEKERJA
Gambaran pekerjaan
Jenis pekerjaan (saat ini & sebelumnya)
Gerakan dalam bekerja
Tugas yg berat/ berlebihan
Perubahan /pergeseran kerja
Iklim di tempat kerja
Pekerjaan lain / paruh waktu spt ibu rumah tangga,
sbg orang tua dll.
Diagnosis & identifikasi (6) :
Identifikasi semua
pajanan yang dialami
oleh pekerja tersebut.
Untuk itu perlu dilakukan
anamnesis pekerjaan
yang lengkap dan
kalau perlu dilakukan
pengamatan di tempat
kerja dan mengkaji data
sekunder yang ada.
7 langkah diagnosis PAK
Untuk menentukan
adanya hubungan
antara pajanan dan
penyakit, harus
berdasarkan
“evidence” yang ada
dan dapat dilihat dari
bukti yang ada
7 langkah diagnosis PAK
Penentuan besarnya
pajanan, dapat dilakukan
secara kuantitatif dng
melihat data
pengukuran lingkungan
dan masa kerja atau
secara kualitatif dengan
mengamati cara kerja
pekerja.
7 langkah diagnosis PAK
Apabila dapat
dibuktikan, bahwa
paling sedikit ada satu
faktor pekerjaan yang
berperan sebagai
penyebab penyakit,
dapat dikategorikan
sebagai Penyakit Akibat
Kerja
Diagnosa...
Berdasarkan interview para penjahit tidak terdapat peraturan
tertentu atau tertulis dari pihak pemilik industri mengenai
pemeriksaan kesehatan atau mengenai peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3. Saat bekerja, para penjahit hanya
mengkonsumsi obat-obatan jika punggung terasa sakit atau timbul
alergi batuk, resiko tertusuk jarum atau terkena gunting, mereka
membiarkan luka sembuh sendiri dengan pengobatan seadanya di
puskesmas. Tidak ada upaya tertentu dari pemilik usaha untuk
menjalankan program K3, apabila terjadi kecelakaan yang
berhubungan dengan kerja maka pihak industri akan mengantar ke
rumah sakit terdekat dan biaya akan di tanggung oleh pihak
industri.
Beberapa PAK
Penyakit sal pernafasan
Acut asma akibat kerja
- Srg di dx sbg tracheobronchitis akut atau krn virus
Kronis asbestosis, debu/zat kimia garmen
- Spt gx Chronic Obstructive Pulmonary Disease
(COPD)
Edema paru akut
- Dpt disebabkan o/ bhn kimia spt nitrogen oksida
Beberapa PAK
Penyakit kulit
p.u tdk spesifik, menyusahkan, tdk mengancam
kehidupan, kdg sembuh sendiri
Dermatitis kontak yg dilaporkan 90% merup peny
kulit yg berhub dng pekerjaan
Penting riwayat pekerjaan dlm mengidentifikasi iritan
yg merupakan penyebab, membuat peka atau krn
faktor lain
Beberapa PAK
Kerusakan pendengaran
Banyak kasus ggn pendengaran menunjukan akibat
paparan kebisingan yg lama, bbrp kasus bukan krn
pekerjaan
Riwayat pekerjaan sec detail sebaiknya didapatkan dr
setiap org dng ggn pendengaran
Dibuat rekomendasi ttg pencegahan terjadinya
hilangnya pendengaran
Beberapa PAK
Gejala pd punggung & sendi
Kifosis/bungkuk
Low Back Pain
Artritis & tenosynovitis disebabkan o/ gerakan berulang
yg tdk wajar pada kaki
Beberapa PAK
Kanker
Adanya persentase yg significan menunjukan kasus
kanker disebakan oleh pajanan di tempat kerja.
Bukti bhw bahan di tempat kerja karsinogen srg kali
didpt dr laporan klinis individu d.p studi epidemiologi.
Pada kanker, pajanan untuk terjadinya karsinogen mulai
>20 tahun sblm didiagnosis
Beberapa PAK
Coronary Artery Disease
O.k stres atau Carbon Monoksida dan bahan kimia lain
di tempat kerja
Penyakit liver
Srg di dx sbg peny liver o.k hepatitis virus atau sirosis
krn alkohol
Pentingn riwayat ttg pekerjaan, bahan toksik yg ada.
Beberapa PAK
Masalah neuropsikiatrik
Masalah neuropsikiatrik yg berhub dng tempat kerja srg
diabaikan
Neuropati perifer, srg dikaitkan dng diabet, pemakaian
alkohol atau tdk diketahui penyebabnya, depresi SSP o.k
penyalahgunaan zat2 penguat kerja atau masalah psikiatri
Kelakuan yg tdk baik gx awal dr stres yg berhub dgn
pekerjaan
Beberapa PAK
Masalah neuropsikiatrik
Lebih dari 100 bhn kimia (a.l solven) dpt menyebakan
depresi SSP
Bbrp neurotoksin (termasuk arsen, timah, merkuri,
methyl n butyl ketone) dpt menyebabkan neuropati
perifer
Carbon disulfida dpt menyebabkan gejala spt psikosis
Beberapa PAK
Gangguan reproduksi
Gangguan haid
Gangguan pertumbuhan janin
Janin lahit mati, cacat
Infertilitas
Dll.
Beberapa PAK
Penyakit yg tdk diketahui penyebabnya
Alergi, batuk, flu
Ggn kecemasan mungkin berhub dng bahan kimia atau
lingkungan
Sick building syndrome
Multiple Chemical Sensitivities (MCS) perfum,
derivat petroleum, rokok pasif
Kecelakaan kerja
Luka potong, luka tusuk, teriris,
luka bakar.
Terjepit mesin
Kontak dengan alat yg panas
Terkena tumpukan barang
Terkena pecahan bahan
Tertabrak kendaraan
pengeruk/forklift, dll.
49
Pasien
Anamnesis &
pemeriksaan
. KonsulSpesialis Klinik
Ragu terkait
Diagnosis klinis . Rujuk Ke RS / BKKM/
BKTK
Penatalaksanaan
kasus
Ragu
PENCEGAHAN PRIMER
Health promotion
Perilaku kesehatan
Faktor bahaya di tempat kerja
Perilaku kerja yg baik
Olah raga
Gizi seimbang
Pencegahan PAK/PAHK, KAK
PENCEGAHAN SEKUNDER
Spesifik protection
Pengendalian mell per-UUan
Pengendalian administratif/organisasi rotasi /
pembatasan jam kerja
Pengendalian teknis substitusi, isolasi,
ventilasi, APD Masker saat menjahit
Pengendalian jalur kesehatan imunisasi
Pencegahan PAK/PAHK, KAK
PENCEGAHAN TERSIER
Early diagnosis & prompt treatment
Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
Pemeriksaan kesehatan berkala 1 x / tahun
Surveilans
Pemeriksaan lingkungan secara berkala
Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada
pekerja
Pengendalian segera di tempat kerja
Pencegahan PAK/PAHK, KAK
PENCEGAHAN TERSIER
Disability limitation
Evaluasi kembali bekerja
Rehabilitation
Evaluasi kecacadan
Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi
pekerja
Mengganti pekerjaan sesuai dengan
kemampuan pekerja
Screening PAK/PAHK
Adalah pencarian peny atau kelainan
fisiologi yg tdk ditemukan sebelumnya.
Merupakan bag dari penilaian kesehatan
sampai tindakan pencegahan
Screening meliputi :
Kuesioner
Pengujian, tes lab
Prosedur lain
Metode hrs simpel, aman, cepat, tdk
invasif & relatif murah
5
5
Screening PAK/PAHK
Screening adalah salah satu cara untuk
mencegah PAK
Tujuan utama screening adalah deteksi dini
dan penanganan penyakit
Tujuan lain meliputi penilaian evaluasi
kecukupan kontrol pajanan, penemuan
keadaan efek kesehatan yg tdk dikenal,
penempatan pekerja yg sesuai dan sbg bhn
untuk penelitian lebih lanjut.
Data hasil screening berguna pd sistem
surveilans
5
6
Screening PAK/PAHK
Agar efektif, program screening PAK
harus memenuhi 5 kriteria :
1. Screening hrs selektif
2. Mengidentifikasi peny saat blm
timbul gx, disertai perawatan yg
menghambat berkembangnya
peny.
5
7
Screening PAK/PAHK
3. Follow-up yg memadai, tes
diagnosis lbh lanjut & manajemen
peny yg efektif hrs tersedia, dpt
dicapai dan dpt diterima o/
pemeriksa & pekerja
4. Tes screening hrs dpt dipercaya dan
benar
5. Manfaat program screening hrs
sebanding atau lebih besar dp biaya
yg dikeluarkan.
5
8
Screening PAK/PAHK
Agar efektif, program screening
PAK harus memenuhi 5 kriteria :
1. Screening hrs selektif
2. Mengidentifikasi peny saat
blm timbul gx, disertai
perawatan yg menghambat
berkembangnya peny.
5
9
Screening PAK/PAHK
3. Follow-up yg memadai, tes
diagnosis lbh lanjut & manajemen
peny yg efektif hrs tersedia, dpt
dicapai dan dpt diterima o/
pemeriksa & pekerja
4. Tes screening hrs dpt dipercaya dan
benar
5. Manfaat program screening hrs
sebanding atau lebih besar dp biaya
yg dikeluarkan.
6
0
Surveilans
Komponen dalam Surveilans kesehatan kerja
Surveilans Kesehatan (Medical Surveilance)
- Pemeriksaan kesehatan
- Analisa Data Kesehatan
Monitoring Biologis (Biological Monitoring)
Monitoring Lingkungan Kerja (Environmental
Workplace Monitoring)
Lampiran KepPres no 22 thn 1993
Tentang PAHK
1. Pneumokoniosis o.k debu mineral
2. Peny paru & sal pernafasan debu logam keras, kimia
textile
3. Peny paru & sal pernafasan debu kapas, vias, henep dan
sisal
4. Asma akibat kerja terhirup kapas
5. Alveolitis alergika
Lampiran KepPres no 22 thn 1993
Tentang PAHK
6. Peny yg disebabkan berrilium / persenyawaannya yg
beracun
7. Peny yg disebabkan kadmium
8. Peny yg disebabkan fosfor
9. Peny yg disebabkan krom
10. Peny yg disebabkan mangan
11. Peny yg disebabkan oleh arsen
12. Peny yg disebabkan oleh air raksa
Lampiran KepPres no 22 thn 1993
Tentang PAHK
13. Peny yg disebabkan oleh timbal
14. Peny yg disebabkan oleh fluor
15. Peny yg disebabkan karbon disulfida
16. Peny yg disebabkan oleh derivat halogen dr persenyawaan
hidrocarbon alifatik atau aromatik yg beracun
17. Peny yg disebabkan benzen atau homolognya yg beracun
Lampiran KepPres no 22 thn 1993
Tentang PAHK
18. Peny yg disebabkan derivat nitro dan amina dr
benzene atau homolognya yg beracun
19. Peny yg disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam
nitrat lainnya
20. Peny yg disebabkan alkohol, glikol atau keton
21. Peny yg disebabkan oleh gas, uap penyebab asfiksia
atau keracunan spt karbon monoksida, hidrogen
sianida, hidrogen sulfida atau derivatnya yg beracun,
amoniak, seng, braso dan nikel
PENUTUP
Suatu aspek penting dlm pengendalian
PAK adalah deteksi dini.
PAK dpt dicegah dng mengidentifikasi &
mengontrol faktor risiko .
Populasi yg berisiko diobati & diawasi
secara teratur.
Dengan penanganan yg tepat & lebih
awal PAK dpt pulih kembali.
6
6