PEKER
JA
ASET
LINGKUNG
PERUSAHA
AN
AN
TUJUAN K3
5% Kecelakaan 25%
15%
34%
Peny. Sal. Pernafasan
Khronis 21%
21% Peny. Kardiovaskuler
15%
25%
Lain-lain 5%
6
Pengeluaran Biaya untuk kecelakaan dan
penyakit akibat kerja (ILO, 1999)
13%
Peny. Muskuloskeletal
8% 40% Peny. Jantung
9% Kecelakaan
Peny. Sal. Nafas
7
DASAR HUKUM
Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan K3 RS :
UU No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
UU No.36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit berisi akreditasi RS
dan syarat fisik RS
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
Permenaker Nomor 5/Men/1996 tentang SMK3
Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/IV/2007 tentang pedoman
Manajemen K3 Rumah Sakit
Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/VIII/2010 tentang Standar K3
Rumah Sakit
Permenkes RI No.66 Tahun 2014 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja RS
Pengertian K3 RS '
Kapasitas kerja
-Psikologi
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani &
rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
Ruang Lingkup K3RS
Sarana hygiene yang memantau pengaruh
lingkungan kerja terhadap tenaga kerja antara lain
pencahayaan, bising, suhu / iklim kerja.
Sarana Keselamatan kerja yang meliputi
pengamanan pada peralatan kerja, pemakaian alat
pelindung diri dan tanda/rambu-rambu peringatan dan
alat pemadam kebakaran.
Sarana Kesehatan Kerja yang meliputi pemeriksaan
awal, berkala dan khusus, gizi kerja, kebersihan diri
dan lingkungan.
Ergonomi yaitu kesehatan antara alat kerja dengan
tenaga kerja
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
1. Faktor fisik
misalnya karena suara yang tinggi/bising bisa menyebabkan
ketulian
Temperatur/suhu yang tinggi dapat menyebabkan berbagai
keluhan dan penyakit mulai dari yang ringan sampai berat
misalnya; hyperpireksi.
Radiasi sinar elektromagnetik misalnya; sinar infra merah
menyebabkan katarak, ultra violet menyebabkan
conjungtivitis.
2. Faktor biologi
Misalnya virus, bakteri, parasit, cacing, jamur dan
lain-lain
Dilaporkan adanya pekerja yang menderita penyakit
malaria, filariasis pada pekerja di lapangan, penyakit
hepatitis, TBC pada petugas kesehatan dan lain-lain
3. Faktor Kimia
Semua bahan kimia dalam bentuk debu,uap, gas
Misalnya : cairan desinfektan dapat mengiritasi kulit
dan saluran pernafasan
4. Faktor Fisiologi/Ergonomi
Akibat posisi kerja/cara kerja yang salah seperti
bekerja dengan membungkuk akan menyebabkan
sakit otot, sakit pinggang dan cedera punggung, juga
dapat mengakibatkan perubahan bentuk tubuh.
Pada kontruksi mesin yang kurang baik juga akan
menyebabkan berbagai penyakit akibat kerja
PENERAPAN ERGONOMI
1. Posisi Kerja
Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi
berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani
dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang
belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara
seimbang pada dua kaki.
PENERAPAN ERGONOMI
2. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas
terlihat pada waktu
melakukan aktivitas
kerja.
PENERAPAN ERGONOMI
3. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni,
dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya.
Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang
punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang
berlebihan.
Mengangkat beban
Laki-laki dewasa 40 kg
Wanita dewasa 15-20 kg
Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg
Wanita (16-18 th) 12-15 kg
5. Faktor Psikologi
Berbagai keadaan misalnya suasana kerja yang
monoton, hubungan kerja yang kurang baik, upah
yang kurang, tempat kerja yang terpencil dapat
berpengaruh terhadap pekerja yaitu menimbulkan
stress.
Manifestasinya antara lain berupa perubahan
tingkah laku, tidak bisa membuat keputusan,
tekanan darah meningkat, yang selanjutnya dapat
mengakibatkan timbulnya penyakit lain atau
terjadinya kecelakaan kerja.
Identifikasi Potensi Bahaya
Identifikasi Potensi Bahaya
Dampak zat kimia
Identifikasi Potensi Bahaya
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan
tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan,
kerugian material dan penderitaan dari yang paling
ringan sampai kepada yang paling berat.
Definisi :
APD adalah pakaian khusus atau
peralatan yang dipakai petugas untuk
memproteksi diri dari bahaya phisikal,
chemical, biologis/bahan Infeksius
( OSHA, CDC )
5-31
Jenis Alat Pelindung Diri :
Gloves/Sarung tangan
Gown/Aprons
Masker (Particulate Respirator
Gogle/Kaca mata
Face Protection
(masker, face shield/visor)
Head coverings/Topi
Sepatu/Boot
Gown/Aprons
Examples of N95 Particulate
Respirators
http://www.pandemicflu.gov/plan/healthcare/maskguidancehc.html 34
Pelindung Wajah/
Face protection