Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Oleh :
(0620015881)
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2021
PENDAHULUAN
Pekerjaan merupakan salah satu bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan
manusia, yaitu dapat memberikan kepuasan dan tantangan. Setiap manusia membutuhkan
pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan, yang nantinya akan digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari mereka. Semua pekerjaan pasti memiliki risiko yang dapat mengganggu kesehatan
atau menimbulkan penyakit pada pekerjanya. Penyakit akibat kerja (PAK) merupakan salah satu
bagian dari masalah kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang dan dipengaruhi oleh
berbagai faktor disekitarnya. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat
diperlukan untuk mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) merupakan suatu program yang didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah
atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan
kecelakaan maupun kerugian-kerugian lainnya yang mungkin akan terjadi. Setiap perusahaan
atau tempat kerja berkewajiban dalam program perlindungan pekerja terhadap penyakit akibat
kerja (PAK).
PEMBAHASAN
C. Kewajiban Perusahaan atau Tempat Kerja dalam Program Perlindungan Pekerja terhadap
Penyakit Akibat Kerja
Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah penyakit akibat kerja adalah
sebagai berikut:
1) Menyingkirkan atau mengurangi risiko pada sumbernya, misalnya menggantikan bahan
kimia yang berbahaya dengan bahan yang tidak berbahaya.
2) Mengurangi risiko dengan pengaturan mesin atau menggunakan APD.
3) Menetapkan prosedur kerja secara aman untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
4) Menyediakan, memakai dan merawat APD
PENUTUP
Pekerjaan adalah salah stau hal penting bagi kehidupan manusia. Setiap pekerjaan pasti
memiliki risiko yang dapat mengganggu kesehatan atau menimbulkan penyakit pada pekerjanya.
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses,
maupun lingkungan kerja. Risiko pekerjaan atau penyakit akibat kerja harus dapat dikendalikan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan atau tempat kerja wajib menerapkan sebuah sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) agar risiko dan bahaya di tempat kerja dapat ditekan
sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Patradhiani, R., Yasmin., & Prastiono A. (2019). Identifikasi dan Pengendalian Risiko Penyebab
Penyakit Akibat Kerja (PAK) Pada Industri Tahu Pong Goreng Palembang. Integrasi
Jurnal Ilmiah Teknik Industri. 2(5), 41-48
Salawati, L. (2015). Penyakit Akibat Kerja dan Pencegahan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.
15(2)
Soemarko, D.S. (2012). Penyakit Akibat Kerja “Identifikasi dan Rehabilitasi Kerja”.
Republik Indonesia. (1992). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
Republik Indonesia. (1981). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor :
Per.01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Republik Indonesia. (2012). Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 609
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyelesaian Kasus Kecelakaan Kerja dan Penyakit
Akibat Kerja
Republik Indonesia. (2019). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019
tentang Penyakit Akibat Kerja
Republik Indonesia. (2019). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2019
tentang Kesehatan Kerja