KESEHATAN KERJA
Anton Wambrauw
KAPASITAS BEBAN
KERJA KERJA
PELAYANAN
TEMPAT
PEKERJA KESEHATAN
KERJA
KERJA
CARA ALAT
KERJA KERJA
TUJUAN K3
PENYERASIAN
Lingkungan kerja
o F. Fisik
o F. Kimia
o F. Biologi
o F. Ergonomi
o F. Psikososial
Bahan baku
Mesin/alat bantu kerja dan proses kerja
Kesja Kesja Kesja.Perkantoran
Konstruksi Transportasi
Kesja
Maritim
Kesja
Pariwisata
KesjaRS/Sar
kes
Kesja Kesja
Pertambangan Kesja Pertanian
Perkebunan
Kes.Industri Kes. Matra D/L/U
Formal & informal
Kesehatan Kerja
BAHAYA POTENSIAL
DI LINGKUNGAN KERJA
Meliputi:
Faktor Fisik
Faktor Kimia (uap, gas, debu,asap)
Faktor Biologi
Faktor Fisiologis/ Ergonomi
Faktor Psikososial
UPAYA PENGENDALIAN RISIKO
1. ELIMINASI
2. SUBSITUSI
3. ENGINEERING
CONTROL/PENGENDALIAN TEKNIK
4. PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
5. PEMAKAIAN APD
ELIMINASI
1. Peniadaan / Eliminasi
PENGGANTIAN 2. Substitusi
ENGINEERING /
REKAYASA
ADMINISTRASI
4. Pengendalian
3. Engineering Administrasi-Organisasi
ALAT PELINDUNG DIRI
5. Penggunaan APD
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Adalah :
Program pelayanan paripurna terdiri dari
1. Pelayanan promotif,
2. Pelayanan preventif,
3. Pelayanan kuratif
4. Pelayanan rehabilitatif
Sistem Terpadu
Pendidikan dan penyuluhan ttg kesehatan kerja
Pemeliharaan berat badan ideal;
Perbaikan gizi, menu seimbang dan pemilihan
makanan yang sehat dan aman, Higiene Kantin
Pemeliharaan lingkungan kerja yg sehat
(hygiene & sanitasi)
Kegiatan fisik, Olahraga, kebugaran
Konseling mis: berhenti merokok/napza
Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan
khusus.
Imunisasi
Kesehatan Lingkungan Kerja
Perlindungan diri thd bahaya pekerjaan
Penyerasian pekerja dgn mesin alat kerja
Pengendalian bahaya lingkungan kerja (Faktor
Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikososial)
Suplemen Gizi
Surveilans Kesehatan Kerja
Pelayanan diberikan pada pekerja yang
sudah mengalami gangguan kesehatan
Pelayanan diberikan meliputi
pengobatan thd penyakit umum
maupun penyakit akibat kerja
Terapi PAK dengan terapi
kasual/utama dan terapi simtomatis
MOTTO
Pada penyakit akibat kerja
“Mencegah lebih baik dari pada mengobati”
PENEGAKAN DIAGNOSIS
RUJUKAN KESEHATAN
- Sampel Lingkungan BTKL/Balai
Hyperkes
- Sampel Lab BLK
- Kasus Pencemaran Kab/Kota
PENGERTIAN:
KESEHATAN KERJA (ILO/WHO 1995)
BAB XII
KESEHATAN KERJA
PASAL 164
(1) Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
perkerjaan.
(2) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pekerja di
sektor formal dan informal.
(3) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi setiap
orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.
(4) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berlaku
juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik darat, laut,
maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia
(5) Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2)
(6) Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta
bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja.
(7) Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi
di lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PASAL 165
(1) Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui
upaya pencegahan peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja.
(2) Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kedehatan tempat kerja yang sehat dan
menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat(1), ayat(2), dan ayat (3) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PASAL 166
TERIMAKASIH