Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)


KADER POS UKK KEBON KALAPA

Sumber:

Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat Jendral Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI Tahun 2011

Departemen Kesehatan RI Tahun 2006 Edisi Keempat Revisi

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor : Per.01/Men/1981


Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi

Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993Tentang: Penyakit Yang Timbul


KarenaHubungan Kerja
MENGENAI POS UKK

1. Bagaimana pembentukan Pos UKK ?


a. Pertemuan tingkat desa bertujuan untuk meningkatkan kepedulian
masyarakat pekerja terhadap pentingnya kesehatan bagi pekerja dengan
melibatkan perangkat desa, pekerja, pengusaha, litas sektor terkait, LSM,
ormas, dll
b. Survey Mawas Diri (SMD) bertujuan untuk melakukan identifikasi
masalah kesehatan pekerja
c. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bertujuan untuk menetapkan
prioritas masalah dan menetapkan rencana pemecahan masalah
d. Pelatihan kader Pos UKK bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kader dalam pelayanan kesehatan
e. Pembentukan Pos UKK bila langkah 1-4 sudah dilakukan
f. Pembinaan Pos UKK
2. Apa saja persyaratan di dalam pembentukan Pos UKK ?
a. Ada kelompok pekerja yang membutuhkan pelayanan kesehatan kerja
b. Ada keinginan masyarakat pekerja membentuk Pos UKK
c. Ada ketersediaan masyarakat pekerja menjadi kader Pos UKK
d. Ada tempat yang memadai untuk dijadikan Pos UKK yang dilengkapi
dengan papan nama Pos UKK, untuk melakukan kegiatan
e. Tersedianya pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kit dan
pertolongan pertama pada penyakit (P3P) kit
f. Tersedianya contoh Alat Pelindung Diri (APD) untuk pekerja sesuai
dengan jenis pekerjaannya
g. Timbangan berat badan dan alat pengukur tinggi badan
h. Meja, kursi, tempat tidur dan lemari obat
i. Adanya buku pencatatan dan pelaporan
j. Alat tulis

Persyaratan 1-6 mutlak harus dipenuhi sebelum dibentuk Pos UKK dan
pesyaratan yang lain dapat dilengkapi secara bertahap sesuai dengan
kemampuan masyarakat pekerja.
3. Jenis pelayanan kesehatan di Pos UKK
a. Pelayanan promotif:
 PHBS
 Penyuluhan kesehatan kerja
 Konsultasi kesehatan kerja sederhana (seperti gizi, APD, berhenti
merokok, kebugaran, dll)
 Serasehan untuk melakukan perubahan menuju norma sehat
dalam bekerja
 Pencatatan dan pelaporan
b. Pelayanan preventif:
 Mendata jenis pekerjaan agar dapat mengetahui risiko yang
mungkin timbul
 Pengenalan risiko bahaya di tempat kerja
 Penyediaan contoh dan kepatuhan penggunaan APD
 Mendorong upaya perbaikan lingkungan kerja seperti perbaikan
aliran udara, pengolahan limbah cair dan perbaikan ergonomi
(kesesuaian alat dengan manusia)
 Membantu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan awal dan berkala
(oleh petugas kesehatan)
c. Pelayanan kuratif:
 P3K dan P3P
 Pencatatan dan pelaporan
4. Siapa yang dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan di Pos UKK ?
a. Setiap pekerja yang menjadi anggota kelompoknya
b. Setiap pekerja yang sehat maupun yang sakit atau yang mendapat
kecelakaan kerja
c. Semua anggota keluarga pekerja dan masyarakat umum yang
memerlukan pelayanan kesehatan dasar atau P3K
5. Apa itu kader Pos UKK ?
a. Kader Pos UKK merupakan masyarakat pekerja yang memiliki
kesadaran dan mau bekerja secara sukarela untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan diri sendiri dan kelompoknya agar bekerja dengan
aman, sehat, dan produktif dalam bekerja
b. Kader Pos UKK harus memiliki syarat, yaitu:
 Dipilih dari dan oleh masyarakat pekerja setempat
 Dapat membaca dan menulis huruf latin
 Tinggal di lingkungan tempat kerja tersebut
 Mau dan mampu bekerja untuk masyarakat pekerja di
ingkungannya secara sukarela
 Mempunyai waktu untuk bekerja bagi masyarakat pekerja
 Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip kesehatan kerja
6. Apa tujuan pelatihan kader Pos UKK ?
a. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan kader agar dapat
menjalankan kegiatan Pos UKK dengan baik.
b. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Perugas Puskesmas atau Kesehatan yang
paham akan kesehatan kerja
c. Materi atau pelajaran yang harus dipahami kader Pos UKK, yaitu:
 Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
 Teknik atau cara melakukan penyuluhan Kesehatan Masyarakat
 Dasar-dasar dan Upaya Kesehatan Kerja
 Masalah kesehatan pekerja (disesuaikan dengan jenis pekerjaan
seperti petani, nelayan, dll)
 Pembentukan Pos UKK
 Penyusunan rencana kerja Pos UKK
 Pencatatan dan pelaporan Pos UKK
 Materi atau pelajaran lain yang dianggap diperlukan pekerja di
daerah masing-masing
7. Apa kegiatan kader Pos UKK ?
Setelah menjadi kader Kesehatan Kerja, maka kader tersebut diharapkan
melakukan kegiatan sehari-hari Pos UKK sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan upaya kesehatan kerja
b. Kegiatan penyuluhan peningkatan kesehatan kerja dan pencegahan
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
c. Memberikan pertolongan pertama pada penyakit dan kecelakaan akibat
kerja
d. Merujuk penderita yang memerlukan perawatan lebih lanjut ke
Puskesmas
e. Kegiatan pencatatan dan pelaporan
f. Membina hubungan baik dengan pekerja binaannya, LMD, Petugas PPL,
dan Peugas Puskesmas
g. Mengelola keuangan Pos UKK dan Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Pekerja
h. Membina kemampuan diri
8. Bagaimana kader membuat perencanaan kesehatan kerja ?
Perencanaan kegiatan Pos UKK dibuat dengan urutan sebagai berikut:
a. Tentukan masalah kesehatan kerja yang ingin dikerjakan berdasarkan
hasil SMD (Survey Mawas Diri)
b. Tentukan prioritas masalah
c. Tentukan perkiraan biaya yang diperlukan
d. Tentukan jadwal dan rencana serta target yang ingin dicapai
9. Bagaimana kader melaksanakan penyuluhan K3 ?
a. Penyuluhan dapat dilakukan pada waktu jam kerja, waktu istirahat,
maupun di luar jam kerja
b. Penyuluhan kesehatan kerja dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Untuk perorangan sebaiknya dipakai metode tanya jawab,
diskusi, dan konsultasi
 Untuk massal sebaiknya dipakai metode ceramah dan
demonstrasi
 Untuk memudahkan penyuluhan, sebaiknya menggunakan
peralatan pendukung seperti media gambar, poster, brosur, dll
c. Materi penyuluhan disesuaikan dengan pekerjaannya, dapat berupa:
 Gizi pekerja, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), berhenti
merokok, cuci tangan, dll
 Potensi dan risiko bahya ditempat kerja
 Alat Pelindung Diri (APD)
 Kebersihan dan kesehatan lingkungan
 Pengolahan limbah
 Cara kerja yang baik dan benar
 Penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
 Dan lain-lain
10. Bagaimana kader melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan,P3K,dan
P3P ?
a. Untuk pemeriksaan kesehatan:
 Kader membantu petugas kesehatan memeriksa kesehatan pekerja
yang bersifat umum (mengukur tinggi badan, berat badan)
 Kader membantu pengadaan dan pengolahan kartu kunjungan
dan formulir status kesehatan pekerja
 Kader harus mengikuti pelatihan P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakan) dari petugas Puskesmas atau Kesehatan, sebelum
melakukan pertolongan P3K dan P3P
b. Kader Pos UKK diharuskan membuat daftar berbagai penyakit akibat
kerja yang meliputi penyebab, gejala, dan pencegahannya untuk bahan
penyuluhan
c. Kader Pos UKK diperkenankan memberikan obat kepada pekerja yang
menderita sakit ringan (batuk,pilek,demam) dengan obat yang dijual
bebas
11. Bagaimana kader Pos UKK melaksanakan upaya rujukan ?
a. Kriteria penyakit yang harus dirujuk
 Penyakit yang sudah diobati delaa 2 hari tidak sembuh
 Penyakit yang timbul berulang
 Penyakit yang tidak mampu diatasi di Pos UKK
b. Kriteria kecelakaan yang harus dirujuk
 Kecelakaan kerja yang berat langsung dirujuk
 Kecelakaan ringan sesudah diberi P3K tetapi tidak ada perubahan
atau semakin memburuk dalam 2 hari
 Kecelakaan yang menimbulkan luka lebar, kotor, dan dalam
c. Cara merujuk
 Penderita diantar sendiri oleh kader
 Penderita diantar oleh keluarga ke Puskesmas dengan membawa
formulir rujukan dari kader
 Penderita pergi sendiri bila mampu
12. Apa saja kegiatan Pos UKK yang perlu dicatat dan dilaporkan ?
a. Setiap kegiatan yang dilakukan di Pos UKK sebaiknya dicatat dan
dilaporkan ke instansi terkait agar dapat dilakukan pembinaan
b. Beberapa hal yang perlu dicatat di Pos UKK adalah:
 Catatan susunan kepengurusan
 Catatan mengenai indentitas atau data dari anggotanya
 Catatan tentang jadwal dan kegiatan yang dilakukan
 Catatan tentang kesehatan setiap anggotanya
 Catatan tentang hasil pertemuan pekerja dan usulan pekerja
 Catatan tentang keuangan
 Catatan tentang invetaris atau daftar APD, peralatan kantor, dll
c. Catatan tersebut dilaporkan kepada petugas kesehatan atau instansi
pemerintah lain yang terkairt pada saat:
 Petugas Puskesmas atau Keshatan atau Instansi lain yang
melakukan kunjungan rutin
 Ketika terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB) (banyak pekerja yang
medadak sakit, kebakaran, dll)
13. Bagaimana kader Pos UKK membina hubungan baik dengan pekerja
binaannya, LMD, petugas PPL, dan Petugas Puskesmas ?
a. Mengadakan pertemuan atau sarasehan secara berkala dengan anggota
untuk mengetahui berbagai persoalan yang ada
b. Mengadakan pertemuan secara teratur dengan petugas Puskesmas, LMD,
dan PPL untuk membahas masalah yang dihadapi dan memeperoleh
petunjuk pemecahan masalah
c. Jika memungkinkan mengunjungi pekerja di rumha masing-masing
untuk berbicara dari ahti ke hati
d. Jika memungkinkn membantu kesulitan yang dihadapi pekerja binaannya
14. Bagaimana kader Pos UKK mengelola sumber keuangan Pos UKK ?
a. Agar Pos UKK dapat berjalan dengan baik maka diperlukan adanya
pemasukan dan pengelolaan keuangan
b. Pemasukan keuangan Pos UKK dapat berasal dari:
 Dana Sehat Pekerja
 Iuaran pengguna jasa Pos UKK
 Sumbangan pihak swasta yang bersifat tidak mengikat
 Bantuan pemerintah
 Dan lain-lain
c. Dana yang ada di Pos UKK dapat dipergunakan untuk:
 Pembelian peralatan kantor Pos UKK (ATK, kursi, meja) dll
 Pembelian peralatan penyuluhan (papan, tulis, poster, leaflet,
brosur, dll)
 Pembelian peralatan kesehatan (timbangan, tensi meter,
stetoskop, dll)
 Pembelian APD (Alat Pelindung Diri)
 Biayan operasional kegiatan Pos UKK (konsumsi rapat rutin,
biaya transfport kader, dll)
d. Semua pemasukan dan pengeluaran dana tersebut harus dicatat dan
disertai tanda bukti pemasukan dan pengeluaran serta dilaporkan secara
teratur kepada anggota pada pertemuan rutin anggota Pos UKK
15. Bagaimana kader Pos UKK membina kemampuan diri ?
Setiap kader Pos UKK diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemampua dirinya melalui:
a. Pelatihan dan penataran yang diadakan oleh Petugas Kesehatan atau
Puskesmas dll
b. Mengadakan pertemuan rutin antara sesama kader Pos UKK
c. Mengadakan kujungan lapangan ke daerah lai yang lebih maju di dalam
pengembangan Pos UKK
d. Melaksanakan kegiatan sebagai kader secara terus menerus
PENYAKIT AKIBAT KERJA

Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja (Permennaker No. Per. 01/Men/1981) yang akan berakibat cacat
sebagian maupun cacat total. Berhak mendapatkan hak atas jaminan kecelakaan kerja.

keterkaitan dengan faktor penyebab spesifik dalam pekerjaan, sepenuhnya


dipastikan dan faktor tersebut dapat diidentifikasi, diukur dan dikendalikan

Faktor-Fakor Penyebab Penyakit Akibat Kerja:

1. Faktor Fisik

a. Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian,


b. Temperatur/suhu tinggi
c. Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah menyebabkan katarak,
ultraviolet menyebabkan konjungtivitis, radioaktrif/alfa/beta/gama/X
menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh manusia.
d. Tekanan udara tinggi
e. Getaran .

2. Golongan Kimia

a. Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil samping, hasil
(produk), sisa produksi atau bahan buangan.
b. Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
c. Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan,
kulit dan mukosa
d. Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
e. Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia, keracunan
sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis, efek bius
(narkose), Pengaruh genetic.

3. Golongan Biologi

a. Berasal dari : virus, bakteri, parasit, jamur, serangga, binatang buas, dll
b. Golongan Ergonomi/fisiologi
c. Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah,
Kontruksi salah.
d. Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang,
perubahan bentuk, dislokasi.

4. Golongan Mental Psikologi

a. Akibat : suasana kerja monoton dan tidak nyaman, hubungan kerja


kurang baik, upah kerja kurang, terpencil, tak sesuai bakat.
b. Manifestasinya berupa stress.

Macam-Macam penyakit akibat kerja:

1. Penyakit Saluran Pernapasan


PAK pada saluran pernafasan dapat bersifat akut maupun kronis. Akut
misalnya sesak napas akibat kerja. Kronis, missal: asbestosis (penyakit
pernapasan akibat menghirup serat-serat asbes).
2. Penyakit Kulit
Pada umumnya tidak spesifik, menyusahkan, tidak mengancam
kehidupan, kadang sembuh sendiri. Dermatitis merupakan saslah satu penyakit
kulit yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Kerusakan Pendengaran
Banyak kasus gangguan pendengaran menunjukan akibat pajanan
kebisingan yang lama dan tanpa menggunakan alat pelindung diri.
4. Gejala Pada Punggung dan Sendi
Tidak ada tes atau prosedur yang dapat membedakan penyakit pada
punggung yang berhubungan dengan pekerjaan daripada yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan. Penentuan kemungkinan bergantung pada
riwayat pekerjaan. Salah satu contohnya adalah Artritis dan tenosynovitis
disebabkan oleh gerakan berulang yang tidak wajar.
5. Kanker
Adanya presentase yang signifikan menunjukan kasus Kanker yang
disebabkan oleh pajanan di tempat kerja. Salah satu contohnya adalah Leukimia
akibat menghirup zat VOC dari cat yang berlebihan.
6. Penyakit Liver
Sering di diagnosis sebagai penyakit liver oleh karena hepatitis virus atau
sirosis karena alkohol. Penting riwayat tentang pekerjaan, serta bahan toksik
yang ada.
7. Coronary Artery Disease
Oleh karena stres atau Carbon Monoksida dan bahan kimia lain di tempat
kerja
8. Masalah Neuropsikiatrik
Kelakuan yang tidak baik mungkin merupakan gejala awal dari stres
yang berhubungan dengan pekerjaan. Lebih dari 100 bahan kimia (a.I solven)
dapat menyebabkan depresi.
9. Penyakit Yang Tidak Diketahui Penyebabnya
Alergi dan gangguan kecemasan mungkin berhubungan dengan bahan
kimia atau lingkungan. Misalkan akibat: parfum, derivate petroleum, rokok.

Pencegahan terhadap Penyakit Akibat Kerja (PAK):

Pengurus perusahaan harus selalu mewaspadai adanya ancaman akibat kerja


terhadap pekerjaannya. Kewaspadaan tersebut bisa berupa :

1. Melakukan pencegahan terhadap timbulnya penyakit


2. Melakukan deteksi dini terhadap ganguan kesehatan
3. Melindungi tenaga kerja dengan mengikuti program jaminan sosial tenaga
kerja seperti yang di atur oleh UU RI No.3 Tahun 1992.

Mengetahui keadaan pekerjaan dan kondisinya dapat menjadi salah satu


pencegahan terhadap PAK. Beberapa tips dalam mencegah PAK, diantaranya:

1. Pakailah APD secara benar dan teratur


2. Kenali risiko pekerjaan dan cegah supaya tidak terjadi lebih lanjut.
3. Segera akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka yang
berkelanjutan.

Selain itu terdapat juga beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh agar
bekerja bukan menjadi lahan untuk menuai penyakit. Hal tersebut berdasarkan Buku
Pengantar Penyakit Akibat Kerja, diantaranya:

1. Pencegahan Primer: Promosi Kesehatan


a. Perilaku Kesehatan
b. Faktor bahaya di tempat kerja
c. Perilaku kerja yang baik
d. Olahraga
e. Gizi seimbang
2. Pencegahan Sekunder: Perlindungan Khusus
a. Pengendalian melalui perundang-undangan
b. Pengendalian administrative/organisasi: rotasi/pembatasan jam kerja
c. Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri
(APD)
d. Pengendalian jalur kesehatan: imunisasi
3. Pencegahan Tersier: Deteksi Dini Penyakit
a. Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
c. Surveilans
d. Pemeriksaan lingkungan secara berkala
e. Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja
f. Pengendalian segera di tempat kerja
4. Perawatan dan Pengobatan
a. Terapi obat-obatan: Pada umumnya penyakit kerja ini bersifat
irreversibel (dapat berubah), sehingga terapi sering kali hanya secara
simptomatis (meredakan gejala umum) saja. Misalnya pada penyakit
silikosis (irreversibel), terapi hanya mengatasi sesak nafas dan nyeri
dada2
b. Terapi dengan berpindah tempat: Lakukan cara kerja yang sesuai dengan
kemampuan fisik
PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA (PAHK)

Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang


disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Sebagian disebabkan oleh kondisi
kerja yang kurang baik. Penyakit dapat diperberat, dipercepat atau kambuh oleh
pemaparan di tempat kerja dan dapat mengurangi kapasitas kerja. Sifat perorangan,
lingkungan dan faktor sosial budaya umumnya berperanan sebagai faktor resiko dan
lebih umum dari pada penyakit akibat kerja.

Contoh penyakit akibat hubungan kerja adalah :

1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut


(silicosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkolosis yang
silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
2. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu logam keras.
3. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat
perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat
penghirupan debu organik.
6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang
beracun.
7. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yang beracun.
8. Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
9. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.
10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-nya yang beracun.
11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaan-nya yang beracun.
12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaan-nya yang beracun.
13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaan-nya yang beracun.
14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaan-nya yang beracun.
15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. beracun.
16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun.
17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang
beracun.
18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau
homolognya yang beracun.
19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
20. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau
keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida,
atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot,
urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi.
24. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang berkenaan
lebih.
25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang
mengion.
26. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi
atau biologik.
27. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut.
28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau radiasi atau
kelembaban udara tinggi.
31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LEMBAR CATATAN KESEHATAN ANNGOTA POS UKK KEBON KALAPA

Identitas Umum
a. No.Anggota :
b. Nama :
c. Jenis Kelamin :
d. Usia :
e. Alamat :

Anamnesis
a. Keluhan :
b. Riwayat Pekerjaan
Dahulu : Berapa Lama :
Sekarang : Berapa Lama :
c. Pengaruh Utama Yang Dirasakan :
d. Pernah Kecelakaan Kerja : Ya Tidak
Jika Ya, Sebutkan :
e. Alat Pelindung Diri Yang Ada :
Masker
Sarung Tangan
Topi/Helm
Kaca Mata
…………..
f. Riwatat Penyakit
Dahulu
Keluarga
Akibat Kerja

Hazard/Bahaya Yang Ada


a. Fisik : Ya Tidak
Bising
Panas
Getar
Dingin
………
b. Bilogi : Ya Tidak
c. Ergonomi : Ya Tidak
d. Kimia : Ya Tidak
i. Cair
ii. Serbuk
iii. Padat
iv. Gas/Uap

Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital
Suhu :
Nadi :
Pernapasan :
Tensi :
b. Visus Mata : OD OS
Buta Warna :
c. Pendengaran : Kanan Kiri
d. Keadaan Umum
Baik, Sadar, Tidak Sadar
Kepala dan Leher
Dada
Perut
Alat Gerak
Status Gizi : BB TB

Pemeriksaan Penunjang
a. Gol. Darah :
b. HB :
c. Urine :
d. Sputum :
e. Radiologi :
Diagnosis :
Terapi :
Rujukan :

Kunjungan Ulang 1
Hari/Tanggal Diagnosis
Kunjungan Ulang 2
Hari/Tanggal Diagnosis
Kunjungan Ulang 3
Hari/Tanggal Diagnosis
Kunjungan Ulang 4
Hari/Tanggal Diagnosis
Kunjungan Ulang 5
Hari/Tanggal Diagnosis
Kunjungan Ulang 6
Hari/Tanggal Diagnosis
Dst….
DATA KUNJUNGAN POS UKK KEBON KALAPA

NO TANGGAL NAMA JENIS UMUR TUJUAN TINDAKAN KETERANGAN


KELAMIN KUNJUNGAN YANG
P L DIBERIKAN
DATA KEGIATAN KADER KEBON KALAPA

Bulan :……….

Tahun :……….

No TANGGAL JENIS JUMLAH KETERANGAN


KEGIATAN SASARAN/
HASIL
FORMULIR RUJUKAN

Kepada
Yth :……………………...
……………………...
Di :……………………...

Dengan Hormat,

Bersama ini kami kirimkan :

Nama :

Dengan Kelainan :

Sudah Dilakukan :

Mohon bantuan pengobatan/ perawatan selanjutnya.

Terima Kasih

Wass.

(………………………………………….)
FORM PEMBUKUAN POS UKK KEBON KALAPA

Bulan :………………….

PEMASUKAN PENGELUARAN
TANGGAL KETERANGAN JUMLAH (Rp.) TANGGAL KETERANGAN JUMLAH (Rp.)

(Jenis Pemasukan dan Pengeluaran Disesuaikan Dengan Kesepakatan Anggota Pos UKK)
DAFTAR ANGGOTA PEKERJA POS UKK

NO NAMA JENIS UMUR ALAMAT


KELAMIN
P L
SUSUNAN KEPENGURUSAN POS UKK KEBON KALAPA

Ketua: Ani Maryana

Wakil Ketua: Irmawati

Sekertaris 1: Hj. Aas Hasanah

Bendahara: Eutik

Sekertaris 2: Ai Sri Wahyuni

Anda mungkin juga menyukai