Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PUSKESMAS PADANGAN
KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Pedoman Program
Kesehatan Kerja ( UKK )pada masa pandemi Puskesmas Padangan Kabupaten
Bojonegoro Tahun 2020 dapat terselesaikan. Keberadaan Pedoman Program
Kesehatan Kerja ( UKK )pada masa pandemi ini bagi Puskesmas Padangan sangat
penting sekali karena akan memberikan panduan secara rinci terhadap seluruh gerak
langkah yang terkait dengan kegiatan Program Kesehatan Kerja ( UKK ) di Puskesmas
Padangan. Pedoman Program Kesehatan Kerjapada masa pandemi ini juga merupakan
sebuah persyaratan yang sangat penting bagi pelaksanaan Puskesmas Padangan
sebagai sebuah puskesmas dengan menjalankan sistem puskesmas akreditasi.Secara
umum ruang lingkup Pedoman Program Kesehatan Kerja ini meliputi seluruh
perencanaan kegiatan Program Kesehatan Kerja di Puskesmas Padangan mulai dari
penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai terhadap evaluasinya dan
rencana tindak lanjut di setiap kegiatan Program Kesehatan Kerja Puskesmas.
Penyusunan Pedoman Program Kesehatan Kerjapada masa pandemi ini tentu
masih memerlukan perbaikan karena memang Pedoman Program Kesehatan Kerja
adalah bersifat dinamis dan bahkan harus selalu diperbaiki secara terus menerus
seiring dengan perkembangan di PuskesmasPadangan.Harapannya Pedoman Program
KesehatanKerja pada masa pandemi yang dimiliki Puskesmas Padanganini benar-
benar diimplementasikan oleh seluruh penanggung jawab dan unit-unit yang terkait
pada Puskesmas PadanganKabupaten Bojonegoro.

Padangan, 2 Januari 2020


Puskesmas Padangan

Dr. Arman Fatony

1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah-masalah kesehatan yang ada dimasyarakat terutama yang
berhubungan dengan Kesehatan Kerja ternyata masih cukup
tinggi.Sehubungan dengan hal tersebut maka pelayanan Kesehatan Kerja perlu
terus ditingkatkan, baik yang bersifat kuratif maupun promotif dan preventif
serta rehabilitatif.
Sudah tiga bulan sejak diumumkannya kasus pertama Covid-19 di
Indonesia tanggal 2 Maret 2020, jumlah kasus per hari masih fluktuatif dan
belum menunjukkan tren penurunan. Puskesmas sebagai penanggung jawab
penyelenggara upaya kesehatan kerja, kehadirannya ditengah masyarakat tidak
hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi pekerja tetapi juga
sebagai pusat komunikasi masyarakat. Disamping itu, keberadaan puskesmas
di suatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-upaya perubahan ( inovasi ) baik
dibidang kesehatan masyarakat maupun upaya-upaya pembangunan lainnya
bagi kehidupan masyarakat sekitar sesuai dengan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat.
Oleh karena itu keberadaan Di tengah masa pandemi, pemerintah
mengeluarkan protokol kesehatan pada situasi new normal tertanggal 20 Mei
2020 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/328/2020
tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi dan Surat Edaran Nomor
HK.02.01/ Menkes/335/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Corona
Virus Disease (Covid-19) di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area
Publik) dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha.

2
Puskesmas boleh diumpamakan sebagai agen perubahan di
masyarakat,sehingga masyarakat lebih berdaya dan timbul gerakan-gerakan
upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat.
Hal tersebut sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat yang menjelaskan bahwa Puskesmas mempunyai 3 fungsi yaitu :
1.Sebagai Pusat Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat. 3. Pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Dari ketiga fungsi tersebut kita sadari bahwa masih kurang optimalnya
pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.
1. Disadari bahwa untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah
satu asas penyelenggaraan puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat,
artinya puskesmas wajib menggerakkan dan memberdayakan masyarakat agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan,terutama dalam
berperilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu Upaya Kesehatan Kerja
Puskesmas membantu pekerja agar mampu melaksanakan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat. Seiring dengan visi Puskesmas Padangan “Terwujudnya
Masyarakat Kecamatan Padangan yang Sehat dan Mandiri” dan misi
Puskesmas Padangan “Meningkatkan kemampuan dan kwalitas sumber daya
tenaga kesehatan secara professional”.

2. Meningkatakan sarana dan prasarana kesehatan puskesmas


3. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Dasar yang bermutu
4. Menggerakkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

“Moto Puskesmas Padangan adalah:Kesehatan Anda Tujuan Kami Kepuasan


Anda Kebahagian Kami“.

Maka kegiatan UKK ini jadi peran penting untuk menciptakan kesadaran
masyarakatpekerja dalam menggunakan APD dan ber PHBS.

3
DalamtatakelolaPuskesmasperencanaanini dikenaldenganistilah Plan of Action
(POA) yang
mengesankanbentukperencanaantradisionalkarenafocuspadaperencanaanhilirnyaituke
giatan-kegiatan.Dalamperkembangannya POA
semakinsaratdenganpolaperencananstrategi. Ditambah kondisi lingkungan makro yang
mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Penilaian Kinerja Puskesmas
( PKP ) dan Indikator mutu yang harus dicapai puskesmas, sehingga penyusunan
perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas
nantinyadapat memenuhi SPM, PKP, dan capaian indikator mutu tersebut.

B. TUJUAN
1. Umum :
a. Agar Pelaksana Program UKK Puskesmas Padangandapat
melaksanakan kegiatan dengan efisien dan efektif selama pandemi sesuai
dengan tujuan yang telah di tetapkan
b. Agar Kepala Puskesmas dan Pelaksana Program UKK selama pandemi
ini dapat melaksanakan pemantauan dan penilaian kegiatan secara benar
dan terarah.
2. khusus :

a. Meningkatkan produktifitas perusahaan selama pandemi


b. Melindungi pekerja dari kecelakaan kerja selama pandemi
c. Pekerja merasa terlindungi dengan adanya APD selama pandemi

C. SASARAN PEDOMAN
 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di wilayah kerja puskesmas dan
perkantoran.
 Kelompok kesehatan kerja pada pekerja formal (pekerja pabrik) dan pekerja
informal (UD Bunga/Pembuat Kue dan Pos UKK Sumber Waras/ Pekerja
Rosok atau Barang Bekas

4
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Ruang lingkup pedoman ini adalah pelayanan kesehatan yang bersifat promotif
dan preventif.

E. BATASAN OPERASIONAL
Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
UKM esensial adalah upaya kesehatan masyarakat yang meliputi pelayanan
promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana, pelayanan gizi dan pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit.
UKM pengembangan adalah upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif, dan atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia sesuai
program UKK.

5
BAB 2

STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Pelaksana program UKK : D III Kebidanan

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

SDM di puskesmas yang mendapat pelatihan kesehatan kerja dan keselamatan

kerja belum ada, ini dapat dilihat dari struktur organisasi yang ada di puskesmas,

hal ini perlu adanya pelatihan khusus untuk tenaga kesehatan kerja dan

keselamatan kerja .

C. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Pendataan sasaran (Terpadu) pada pekerja formal maupun informal dilakukan
1x/tahun
b. Pelaksanaan K3 di wilayah kerja Puskesmas (internal) 3x/tahun
c. Pembinaan K3 perkantoran 5x/tahun
d. Kegiatan pelayanan kesehatan pekerja formal dan informal di Pos UKK
12x/tahun

6
BAB 3
STANDART FASILITAS

A. DENAH RUANG
Koordinasi pelaksanaan pelayanan kegiatan program UKK ada di dalam dan diluar
gedung puskesmas,sehingga pelayanan kesehatan kerja di lakukan di poli umum dan
bisa dilakukan di masing masing Pos UKK.

B. STANDART FASILITAS
Standar fasilitas yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Tenaga yang dibutuhkan adalah Tenaga perawat dengan pelatihan K3
2. Mebelair :Meja,kursi
3. Media komunikasi, informasi dan edukasi (leaflet, lembar balik, poster, LCD,dll)
4. Alat Pemeriksaan Kesehatan.
5. Alat tulis

7
BAB 4
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup kegiatan

Lingkup kegiatan UKK dapat dijelaskan sebagai berikut :


a. Pelaksanaan K3 di wilayah kerja Puskesmas (internal)
b. Pembinaan K3 perkantoran
c. Kegiatan pelayanan kesehatan pekerja formal dan informal di Pos UKK .
Aspek perlindungan UKK meliputi :

1. tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian

2. peralatan dan bahan yang dipergunakan

3. faktor faktor lingkungan fisik biologi kimiawi dan sosial

4. proses produksi

5. karakteristik dan sifat pekerjaan

6. tehnologi dan metodologi kerja

B. Metode

1. Pemeriksaan kesehatan pekerja, meliputi:

a. Melakukan pemeriksaan kesehatan

- Pemeriksaan fisik lengkap

- Kesegaran jasmani

- Pemeriksaan yang sesuai kebutuhan guna mencegah bahaya yang diperkirakan

timbul, khususnya untuk pekerjaan pekerjaan tertentu.

b. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala

2. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan tentang kesehatan kerja

3. Memberikan pengobatan bila ada pekerja yang sakit

8
4. Melakukan koordinasi dengan petugas pos ukk

5. Melaksanakan pemantauan lingkungan kerja dan ergonomi yang berkaitan dengan

kesehatan kerja

6. membuat evaluasi,pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan kerja.

Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan disemua tempat kerja yang didalamnya

melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja ,bahaya akibat kerja dan usaha yang

dikerjakan.

C. Langkah Kegiatan

1. Pelaksanaan kegiatan K3 di wilayah puskesmas


2. Penyelenggaraan pembinaan K3 Perkantoran
3. Pelayanan pemeriksaandan pembinaan terhadap pekerja
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Dokumentasi

9
BAB 5

LOGISTIK

Pencatatan dan pelaporan

Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan untuk masing masing aspek UKK ( upaya

kesehatan kerja ) dilaksanakan denganmembuat formulir formulir yang telah ada atau

yang ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku .

Pencatatan dan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan kerja

dilakukan setiap bulan atau sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan yang ada .

Pelaporan terdiri dari pelaporan berkala ( bulanan, tiga bulanan, semester dan

tahunan ) atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan atau ditetapkan .

Setiap kejadian sekecil apapunyang berkaitan dengan kegiatan upaya kesehatan

kerja wajib dicatat dan dilaporkan tepat waktu .

Bahan

- ATK

- Leaflet

- Lembar balik

- Poster

10
BAB 6
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Pelaksanaan pelayanan Upaya Kesehatan Kerja (UKK)diselenggarakan dengan


senantiasa memperhatikan keselamatan pekerja/ sasaran program melalui mekanisme
pelaporan sesuai dengan Indeks Keselamatan Pasien (IKP) yang telah ditetapkan.

11
BAB 7
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja (occupational safety) diungkapkan bahwa keselamatan kerja

menjadi penting sebagai bagian resmi managemen industri atau perusahaan yang lebih

menekankan perhatiannya terhadap pencegahan kecelakaan kerja .Dalam hal ini

secara jelas dikemukakan bahwa (1)

...is to minimize the risk of occuational injuries by preventing accident and

controling exposures to hazardous stresors in the work environment.

Atau dengan ulasan lain keselamatan kerja mempunyai makna upaya mengurangi dan

atau menekan sejauh mungkin kecelakaan akibat kerja dengan cara mencegah

kecelakaan dan mengawasi pemaparan bahan berbahaya yang menimbulkan

kecelakaan kerja .

Dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja lebih menitikberatkan usahanya pada

semua tempat kerja dan peralatan kerja dalam proses produksi dan distribusinya ke

masyarakat.

12
BAB 8
PENGENDALIAN MUTU

Sasaran mutu pelayanan Upaya Kesehatan Kerja (UKK) ditetapkan oleh Tim Mutu
Puskesmas berdasarkan acuan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan dengan
memperhatikan kemampuan sarana dan tenaga yang dimiliki puskesmas serta capaian
kegiatan sebelumnya. Sasaran mutu / indikator mutu UKK dipantau melalui monitoring
dan evaluasi pelaksanaan.Pencapaian sasaran mutu dibahas dalam pertemuanpra
minlok dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

13
BAB 9
PENUTUP

PelayananUpaya Kesehatan Kerja (UKK) yang baik merupakan salah satu tolak ukur
kinerja Puskesmas dandiperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan Puskesmas
Padangan.

14
15

Anda mungkin juga menyukai