Anda di halaman 1dari 40

dr.

Titis Mariyamah, MKK,SpOk, Subsp ERKO(K)


dr. Titis Mariyamah, MKK, Sp.OK, SubSp ERKO(K)

Chief Medical Officer


PT Saka Energi Indonesia (PGN Subsidiary) 2015 – Now

Occupational Medicine Specialist


FMC Hospital, Bogor 2016 – 2020

Senior Occupational Health Doctor


• BP TANGGUH, Papua – Indonesia 2013 – 2015
• POUCHEN Indonesia 2010 - 2015

Country Manager & Consultant Doctor


Indonesia Region
MODERN HOSPITAL, Guangzhou ,China 2010 – 2015

Occupational Medicine Consultant


Professional Member of :
ASTRA Group, Jakarta 2009 - 2015
- International Commission on Occupational
Health (ICOH)
Lecturer
- American College of Occupational and
• University of Krida Wacana, Lecturer, Occupational Health
Environment Medicine (ACOEM)
Medicine 2011-Now
- Board of Medical Board PSC & SKK Migas
- Board of Perhimpunan Spesialis Kedokteran
Okupasi (PERDOKI)
- Board of Perhimpunan Kedokteran Haji
Indonesia (PERDOKHI)
PENDAHULUAN

PENERAPAN
AGENDA PRINSIP
ERGONOMI

KESIMPULAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Undang –undang NO. 1 year 1970 Keselamatan kerja

• Undang-undang No. 36 year 2009 tentang kesehatan

• Permenkes No. 66 year 2016, Sistem managemen K3 di Rumah sakit

• Permenaker No. Per 05/Men/2018, kesehatan dan Keselamatan kerja di lingkungan kerja

• Permenkes No. 52 year 2018, tentang kesehatan dan Keselamatan kerja di fasyankes

• Peraturan Pemerintah no.88 tahun 2019 tentang kesehatan kerja


PROGRAM KESEHATAN KERJA – PP88/2019

Promosi Pencegahan Pengobatan & Pemulihan


Kesehatan penyakit Emergensi Kesehatan
Promosi kesehatan Upaya mencegah Response Program pengobatan
dalam rangka penyakit akibat kerja; kegawatdaruratan lanjutan dan
mempertahankan dan Identifikasi, medis dan pengobatan rehabilitasi;
meningkatkan pemantauan dan untuk penyembuhan Pemulihan dari
kesadaran gaya hidup monitoring bahaya penyakit: Program P3K, kecelakaan kerja dan
sehat; edukasi kesehatan di Medicall Emergency penyakit akibat kerja,
kesehatan lingkungan kerja (HRA), Response,dan program kembali
PHBS,Program Gizi MCU/Fit for work, identifikasi , bekerja.
kerja dan ketahanan Imunisasi, Kesehatan pengobatan penyakit
fisik, program reproduksi dan pada pekerja.
kesehatan mental pemantauan kesehatan
IDENTIFIKASI BAHAYA KESEHATAN DITEMPAT KERJA

KIMIA BIOLOGI
FISIKA ERGONOMI PSIKOSOSIAL
Zat Kimia berupa gas, Virus, Bakteri, Jamur,
Suhu yang ekstrim Postur duduk, Stress kerja, beban
cair dan padat, Vektor
panas/dingin, debu, manual kerja tinggi, fungsi
benzene/BTX, binatang/foodborne
bising, pencahayaan, handling,pekerjan adaptasi/resilience,
H2S,Silika,Timbal dll
radiasi pengion,dll berulang/statis dll dll
Chrom,dll
DEFINISI

Ergon = Kerja Nomos = Aturan

Studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang di tinjau


secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain
perancangan. Ergonomics is “fitting the job to the worker”
GANGGUAN OTOT RANGKA

- Gangguan fungsi normal dari otot, tendon, syaraf,pembuluh darah, tulang dan
ligament akibat berubahnya struktur system musculoskeletal (National safety
council 2002) akibat menerima beban statis secara berulang, dan terus menerus
dalam jangka waktu yang lama dan menyebabkan keluhan berupa nyeri dan rasa
tidak nyaman.
- Kontraksi Otot Statis secara berulang, monoton menyebabkan otot mendapat
lebih sedikit supply darah-O2, asam laktat meningkat → lemah dan lelah hingga
sakit/nyeri)
- Gangguan otot Rangka: Epicondylitis (elbow pains, especially during movement),
Scapulo-humeral peri arthritis (shoulder movement pains), Carpal Tunnel
Syndrome, dan Cumulative Trauma Syndrome lainnya, Nyeri Punggung Bawah
sampai HNP (Diskus intervetebralis dapat mengalami herniasi karena kompresi
nucleus diekstrusi secara berlebihan).
- Faktor Risiko Psikososial (desain alat kerja yang tidak sesuai, organisasi kerja dan
managemen kerja) dan beban kerja dengan tenggat waktu yang ketat
PROPORSI GANGGUAN OTOT RANGKA AKIBAT KERJA
Infections Muskuloskeletal Diseases
Cancers
38%
Skin Disease Muskuloskeletal Disorders
by affected area 2017/2018
Back
Disease of 18%
sensory organs

42%
Upper Limbs
or Neck

Respiratory
40%
Disease Lower Limbs

Neurologis Disease
Source : Labour force survey -www.hse.gov.uk/statistics/lfs/index.htm
Kajian kesehatan Tenaga Kesehatan 2018

36.70% 50%

43.70%

49.30%

Stress Kelelahan Insomnia Gangguan Otot Rangka


Kemenkes RI 2018
GANGGUAN OTOT RANGKA TENAGA KESEHATAN

39.6% Perawat Instalasi Rawat Inap RS Abdul Moeloek mengeluhkan


gangguan otot rangka dan terdapat hubungan bermakna antara
postur kerja (Fitria dan Desindah, 2017)

Prevalensi LBP pada Perawat UGD (RSUD) di temukan sebesar


61.1% pada tahun 2013

Prevalensi LBP pada perawat ranap RS B di temukan sebesar 31.8%


pada tahun 2012
PENERAPAN RINSIP ERGONOMI
PROGRAM ERGONOMI DI TEMPAT KERJA

• Early intervention program


• Modified work program
Medical • Work recovery program
Management
• Transitional work assignment
• Annual Ergonomic Award

Program Evaluation

• Start with current findings


• Increase awarness and enhance skill Education and training • Set up work process and equipment
• Based on job function (supervisore, (force – repetition – posture)
technical staf and management team)\
• In –house training with outside expertise Hazard and risk Mitigation

• Determine what is acceptable or not Halth Risk –


acceptable (level exposure, Hazard Assessment
and Identification Ergonomics is one aspect of the
duration/frequency of exposue)
bussiness (safety-delivery-quality-
Management
morale) → COST
Comitment

Source : NIOSH 2013


MANFAAT PENERAPAN ERGONOMI DALAM MOBILITAS PASIEN

Buku saku seri ergonomic Fayankes


PRINSIP MOBILISASI PASIEN
Kaji kebutuhan khusus pasien, metode mobilisasi prasarana/alat bantu
dan team

Jelaskan tujuan, informed consent/persetujuan dan kerjasama dari


pasien (koordinasi dengan komunikasi yang baik)

Tidak memutar pasien saat mengangkat, relaks kan lutut dan angkat
kepala anda untuk mempertahankan tulang belakang tegak secara
alami tetap pada posisinya

Selalu berkomunikasi dengan jelas dengan pasien dan team yang


membantu dengan aba2 missal: Siap-angkat/geser
ki/ka/depan/belakang pada hitungan sesuai komando
Buku saku seri ergonomic Fayankes
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MEMINDAHKAN PASIEN MENGGUNAKAN BRANKAR

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MOBILISASI MENARIK DAN MENDORONG

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MENGANGKAT PASIEN

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MENGANGKAT PASIEN

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MEMINDAHKAN PASIEN DENGAN KURSI RODA

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MOBILISASI MENDORONG PASIEN DENGAN KURSI RODA

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MEMUTAR ARAH KURSI RODA

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MOBILISASI MENAHAN SAAT MENAIKI TANGGA

Buku saku seri ergonomic Fayankes


MENGANGKAT PASIEN DENGAN TANDU

Buku saku seri ergonomic Fayankes


Manual handling
VISUAL DISPLAY TERMINAL

VS

• Posisi duduk pada otot rangka,


• posisi duduk pada tulang belakang, dan posisi duduk pada pinggang dapat
ditahan oleh sandaran kursi agar terhindar dari nyeri dan cepat lelah.
• Posisi kaki harus berada pada alas kaki yang dapat bebas bergerak dan fleksibel.
• Posisi duduk harus relaksasi sehingga tekanan tulang belakang tidak meningkat
dan tidak menjadi kaku.
PENGGUNAAN GADGET

VS

Brightside.me
PENCEGAHAN VISION COMPUTER SYNDROM
PEREGANGAN DAN LATIHAN PENGUATAN OTOT
Latihan kelenturan dan kekuatan otot
MANFAAT PEREGANGAN DAN LATIHAN PENGUATAN OTOT
Penentuan penyakit akibat kerja pajanan
potensial ergonomi
• Pendekatan klinis dengan 7 langkah diagnosa okupasi
1. Diagnosa klinis
2. Pajanan yang di alami
3. Hubungan pajanan dengan diagnose klinis
4. Jumlah pajanan yang di alami
5. Peranan faktor individu (genetic, gaya hidup, dll)
6. Faktor diluar pekerjaan (hobi, kebiasaan individu)
7. Diagnosa PAK atau bukan PAK
EVALUASI KEMBALI BEKERJA
1. Deskripsi pekerjaan
2. Tuntutan pekerjaan
3. Status kesehatan saat ini
4. Penilaian Disabilitas
5. Penilaian Kapasitas
6. Toleransi
7. Kesimpulan kembali bekerja
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Take home message
• Identifikasi dan pengendalian Risiko Berkala (HRA) dengan RULA,REBA,Nordic body
map, VAS for pain ,OCRA.

• Promosi kesehatan intens terkait Ergonomi ( senam bersama, health flyer, dll)

• Program Mini break (stretching bersama 3-5 menit, rumus 20-20-20 disela jeda kerja)
dan melakukan aktifitas fisik rutin di rumah setiap hari nya.

• Modifikasi alat kerja (work station and tools) dan lingkungan kerja (suhu, pencahayaan,
psikososial, getaran, dll) sesuai temuan risiko yang berkaitan dengan Ergonomi

• Case management gangguan otot rangka

• Dokumentasi dan pelaporan

• Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai