PENERAPAN
AGENDA PRINSIP
ERGONOMI
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Undang –undang NO. 1 year 1970 Keselamatan kerja
• Permenaker No. Per 05/Men/2018, kesehatan dan Keselamatan kerja di lingkungan kerja
• Permenkes No. 52 year 2018, tentang kesehatan dan Keselamatan kerja di fasyankes
KIMIA BIOLOGI
FISIKA ERGONOMI PSIKOSOSIAL
Zat Kimia berupa gas, Virus, Bakteri, Jamur,
Suhu yang ekstrim Postur duduk, Stress kerja, beban
cair dan padat, Vektor
panas/dingin, debu, manual kerja tinggi, fungsi
benzene/BTX, binatang/foodborne
bising, pencahayaan, handling,pekerjan adaptasi/resilience,
H2S,Silika,Timbal dll
radiasi pengion,dll berulang/statis dll dll
Chrom,dll
DEFINISI
- Gangguan fungsi normal dari otot, tendon, syaraf,pembuluh darah, tulang dan
ligament akibat berubahnya struktur system musculoskeletal (National safety
council 2002) akibat menerima beban statis secara berulang, dan terus menerus
dalam jangka waktu yang lama dan menyebabkan keluhan berupa nyeri dan rasa
tidak nyaman.
- Kontraksi Otot Statis secara berulang, monoton menyebabkan otot mendapat
lebih sedikit supply darah-O2, asam laktat meningkat → lemah dan lelah hingga
sakit/nyeri)
- Gangguan otot Rangka: Epicondylitis (elbow pains, especially during movement),
Scapulo-humeral peri arthritis (shoulder movement pains), Carpal Tunnel
Syndrome, dan Cumulative Trauma Syndrome lainnya, Nyeri Punggung Bawah
sampai HNP (Diskus intervetebralis dapat mengalami herniasi karena kompresi
nucleus diekstrusi secara berlebihan).
- Faktor Risiko Psikososial (desain alat kerja yang tidak sesuai, organisasi kerja dan
managemen kerja) dan beban kerja dengan tenggat waktu yang ketat
PROPORSI GANGGUAN OTOT RANGKA AKIBAT KERJA
Infections Muskuloskeletal Diseases
Cancers
38%
Skin Disease Muskuloskeletal Disorders
by affected area 2017/2018
Back
Disease of 18%
sensory organs
42%
Upper Limbs
or Neck
Respiratory
40%
Disease Lower Limbs
Neurologis Disease
Source : Labour force survey -www.hse.gov.uk/statistics/lfs/index.htm
Kajian kesehatan Tenaga Kesehatan 2018
36.70% 50%
43.70%
49.30%
Program Evaluation
Tidak memutar pasien saat mengangkat, relaks kan lutut dan angkat
kepala anda untuk mempertahankan tulang belakang tegak secara
alami tetap pada posisinya
VS
VS
Brightside.me
PENCEGAHAN VISION COMPUTER SYNDROM
PEREGANGAN DAN LATIHAN PENGUATAN OTOT
Latihan kelenturan dan kekuatan otot
MANFAAT PEREGANGAN DAN LATIHAN PENGUATAN OTOT
Penentuan penyakit akibat kerja pajanan
potensial ergonomi
• Pendekatan klinis dengan 7 langkah diagnosa okupasi
1. Diagnosa klinis
2. Pajanan yang di alami
3. Hubungan pajanan dengan diagnose klinis
4. Jumlah pajanan yang di alami
5. Peranan faktor individu (genetic, gaya hidup, dll)
6. Faktor diluar pekerjaan (hobi, kebiasaan individu)
7. Diagnosa PAK atau bukan PAK
EVALUASI KEMBALI BEKERJA
1. Deskripsi pekerjaan
2. Tuntutan pekerjaan
3. Status kesehatan saat ini
4. Penilaian Disabilitas
5. Penilaian Kapasitas
6. Toleransi
7. Kesimpulan kembali bekerja
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Take home message
• Identifikasi dan pengendalian Risiko Berkala (HRA) dengan RULA,REBA,Nordic body
map, VAS for pain ,OCRA.
• Promosi kesehatan intens terkait Ergonomi ( senam bersama, health flyer, dll)
• Program Mini break (stretching bersama 3-5 menit, rumus 20-20-20 disela jeda kerja)
dan melakukan aktifitas fisik rutin di rumah setiap hari nya.
• Modifikasi alat kerja (work station and tools) dan lingkungan kerja (suhu, pencahayaan,
psikososial, getaran, dll) sesuai temuan risiko yang berkaitan dengan Ergonomi
• Evaluasi