MANAJEMEN K3
RUMAH SAKIT DAN LAYANAN
KESEHATAN LAINNYA
TUJUAN PEMBAHASAN
PERLINDUNGAN
KES & KESELAMATAN
PEKERJA,
PASIEN,PENGUNJUNG,MASY
SEKITAR
SDM BERKUALITAS &
PRODUKTIF
DASAR HUKUM
UU KESEHATAN PENJELASAN
Pasal 165
Pengelola tempat kerja Rumah Sakit mempunyai kewajiban
wajib melakukan segala untuk menyehatkan mempunyai
bentuk upaya kesehatan kewajiban untuk menyehatkan para
melalui upaya pencegahan, tenaga kerjanya. Salah satunya adalah
peningkatan, melalui upaya kesehatan kerja
pengobatan dan pemulihan disamping keselamatan kerja.
bagi tenaga kerja.
UU 36/2009 TTG KESEHATAN
(PASAL 165 : KESEHATAN KERJA )
ILO (1983):
Pengertian Occupational Disease & Work Related Disease masih
dipisah
Gagasan WHO & ILO (1987)- adopsi (1989):
Work related disease dapat digunakan untuk penyakit akibat
kerja yg sudah diakui & gangg. Kesehatan dimana lingkungan
kerja dan proses kerja merupakan salah satu faktor penyebab
yang bermakna
KECELAKAAN KERJA
SEBAB DASAR
PENYEBAB
SEBAB LANGSUNG
INSIDEN
KEJADIAN
KOMSEKUENSI KERUGIAN
K3 Konstruksi K3 transportasi Kesja.Perkantoran
K3 Maritim
K3 RS/Sarkes
K3 pariwisata
K3 pertambangan \ K3 Pertanian
& K3 Perkebunan
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
RS Menurut Pasien
Sebagai Sistem Pelayanan
Pasien
Petugas
Tukang parkir Satpam Pendaftaran
Kasier
Dokter
Perawat
Petugas
Apotik
Lab.
Petugas Rontgent
Human Resources
Facility
Inform. System
In and out patient
Management
Emergency
Finance
Surgery
etc
Supporting System
Good Governance
Good Clin .Govern. Excellence medicine
etc Excellence service
K3 dan Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MKF)
Sebagai sebuah tempat kerja, Rumah Sakit menjadi sebuah lingkungan
kerja dengan komponen fisik dan non-fisiknya
Tujuan Umum:
Untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat,keselamatan pekerja, pasien,
pengunjung dan pihak ketiga di Rumah
Sakit
Tujuan Khusus:
Thought
Feeling
Attitude
Behavior/Action
Antecedent
Setting Goal
Behavior
Performance
Consequences
Reinforce/Punishment
Positive Reinf.
Negative Reinf
Punishment
Extraction
METODE SOSIALISASI PENERAPAN
BUDAYA K3-RUMAH SAKIT
Pengenalan (awareness)
Sosialisasi Kebijakan K3 pada setiap pertemuan
(rapat, upacara, dll)
Spanduk dengan pesan K3 (bulan K3, Kegiatan
Ilmiah)
Poster-poster pesan K3
Buku saku yang berisi kebijakan K3
Safety talk sebelum melaksanakan tugas
Contoh langsung di lapangan
METODE SOSIALISASI PENERAPAN
BUDAYA K3-RUMAH SAKIT
Pemahaman
Kursus/Pelatihan
Seminar
Study banding
Pelibatan dalam organisasi K3
Praktek lapangan K3
Pengembangan (Development)
Keterlibatan dalam tim K3
Sebagai Fasilitator K3
ISU-ISU K3 RS
Peninjauan &
Peningkatan Kebijakan
Kinerja
Kinerja SMK3
SMK3
Pantauan &
Perencanaan
Evaluasi
K3
Kinerja K3
Pelaksanaan
Rencana K3
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Tahap Persiapan
Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan/Penerapan
Tahap Monitoring dan Evaluasi
Tahap Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak
Manajemen
Tahap Persiapan
MEMPUNYAI RISIKO
BAHAYA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
AKREDITASI K-3
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
4
5
Standar Keselamatan Pasien
a. Hak pasien;
b. Mendidik pasien dan keluarga;
c. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
d. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien;
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien;
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien; dan
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien. Pengurangan risiko
pasien jatuh.
4
6
KEPMENKES
No. 351/Menkes/SK/III/2003
tentang Komite Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sektor
Kesehatan
No. 1074/Menkes/SK/VII/
2003 tentang Pembentukan
Kelompok Kerja Teknis
Kesehatan kerja
PANITIA PEMBINA K3 (P2K3)
Sektor Ketenagakerjaan
DENGAN KETENTUAN :
Tahap Persiapan
Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan/Penerapan
Tahap Monitoring dan Evaluasi
Tahap Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh
Pihak Manajemen
Penerapan Program 5S/ 5R
S1 Sort (Sortir) Seiri Ringkas
Ringkas barang-barang yang tidak diperlukan di area
tempat anda bekerja
S2 Systemize/Set in order (Sistematisasi) Seiton Rapi
Tempat untuk segala sesuatu dan segala sesuatu di
tempatnya(Place for Everthing and Everything in its Place
PEEP)
S3 Sanitize (Sanitasi) Seiso Resik
Bersihkan di dalam dan di luar
S4 Standardize (Standarisasi) Seiketsu Rawat
Metode digunakan untuk mempertahankan pencapaian,
tidak hanya sekedar prosedur operasional, praktek yang
terbaik dan penggunaan ISO secara aktif diperlukan
S5 Sustain (Dukung) Shitsuke Rajin
Pastikan bahwa target dilaksanakan secara terus menerus
Pentingnya 5S
Mencegah kecelakaan, kebakaran,
K3
ketegangan, dan sebagainya
TUJUAN AKREDITASI RS
AKREDITASI RS
Menentukan apakah RS
tersebut memenuhi standar
yg direncanakan untk
Suatu proses dimana memperbaiki keselamatan
suatu lembaga, yang mutu pelayanan
Independen,
melakukan asesmen STANDAR AKREDITASI
terhadap rumah Suatu pernyataan yg
sakit mendifinisikan harapan
terhadap kinerja, struktur
proses yg harus dimiliki RS
utk memberikan pelayanan
& asuhan bermutu & aman
ak
me
ak MUTU
d KESELAMAT
pa AN/KEAMA
NAN
ak
ASUHAN
me PASIEN
seb
Ak
Kes
Sen
15 KRITERIA YANG DINILAI
1. Sasaran keselamatan Pasien
2. Hak Pasien & Keluarga (HPK)
3. Pendidikan Pasien & Keluarga (PPK)
4. Peningkatan mutu & Keselamatan Pasien (PMKP)
5. Melinium Development Goals (MDGS)
6. Akses pelayanan & Kontinuitas pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anastesi & Bedah (PAB)
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi & Informasi (MKI)
12. Kualifikaasi & Pendidikan Staff (KPS)
13. Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI)
14. Tata kelola, Kepemimpinan & Pengarahan (TKP)
15. Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK)
TINGKATAN KELULUSAN & KRITERIA
a. Tingkat Dasar
Apabila kriteria no 1-4, nilai minimum 80%, dan kriteria
no 5-15 nilai minimum 20 %.
b. Tingkat Madya
Apabila kriteria no 1-8, nilai minimum 80% dan kriteria
9-15, nilai minimum 20%
c. Tingkat Utama
Apabila kriteria no1-12, nilai minimum 80% dan
kriteria 13-15, nilai mimimum 20%
d. Tingkat Paripurna
Seluruh kriteria 1-15, nilai minimum 80%