Anda di halaman 1dari 143

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI (PPI)
Standar 7 sampai standar 11

8 Juni 2020
FOKUS AREA
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

• Kepemimpinan dan Tata Kelola (PPI 1; 2)


1.

• Sumberdaya (PPI 3; 4)
2.

• Tujuan Program PPI (PPI 5; 6; 6.1; 6.2 )


3.
• Peralatan Medis dan Alat Kesehatan Habis Pakai ( PPI 7;
4. 7.1;7.2;7.2.1;7.2.2;7.3;7.3.1)

• Limbah Infeksius (PPI 7.4; 7.4.1;7.5)


5.
24-25 September 2019
FOKUS AREA
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

• Pelayanan Makanan (PPI 7.6)


6.

• Risiko Konstruksi (PPI 7.7)


7.

• Transmisi Infeksi (PPI 8; 8.1;8.2;8.3; 9;9.1)


8.

• Peningkatan Mutu dan Program Edukasi (PPI 10; 11)


9.

24-25 September 2019


Standar PPI 6.2
Rumah sakit secara proaktif melakukan asesmen
risiko infeksi yang dapat terjadi dan menyusun
strategi untuk menurunkan risiko infeksi tersebut.

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 6.2 Telusur Skor
1. Ada bukti rumah sakit D Bukti dokumen risk register yang 10 TL
secara proaktif melakukan terdiri dari risk asesmen infeksi 5 TS
manajemen risiko infeksi (ICRA-HAIs) akibat tindakan atau 0 TT
yang dapat terjadi paling penularan dan pengelolaan
sedikit setahun sekali. (D,W) risikonya
W Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
Kepala
 24-25 unit pelayanan
September 2019
Elemen penilaian PPI 6.2 Telusur Skor
2. Ada bukti rumah sakit telah D Bukti pelaksanaan pengelolaan 10 TL
melaksanakan pengelolaan risiko berdasarkan tingkat risiko 5 TS
risiko untuk menurunkan risiko 0 TT
infeksi berdasarkan tingkat W  Komite/Tim PPI
risiko . (D,W)  Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala unit pelayanan

24-25 September 2019


POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Surgical Site
Infections/IDO

Ventilator-Associated
Pneumonia in ICU

Central Line-Associated
Bloodstream Infections in
ICU/IADP

Healthcare-Associated
MRSA Bacteremias- all
areas

ICRA REV 12
PERALATAN MEDIS DAN ALAT KESEHATAN
HABIS PAKAI

24-25 September 2019


Standar PPI 7

Rumah sakit melaksanakan identifikasi


prosedur dan proses asuhan invasif yang
berisiko infeksi serta menerapkan strategi
untuk menurunkan risiko infeksi.
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 7 dan PPI 7.1
RS melakukan asesmen dan memberi asuhan kepada pasien dng
menggunakan banyak proses sederhana maupun kompleks,
masing-2 dng tingkatan risiko infeksi thdpasien & staf, misalnya
pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi cairan,
lumbal punksi dan lain sebagainya. Dalam hal ini sangat penting
mengukur dan mengkaji proses tsb dan melaksanakan regulasi,
pelatihan, edukasi, kegiatan berdasar bukti pelaksanaan yg
telah dirancang untuk menurunkan risiko infeksi (lihat juga ARK 6).
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 7 dan PPI 7.1
RS juga melakukan manajemen risiko terhadap kegiatan penunjang di RS yg
harus mengikuti prinsip-2 pencegahan dan pengendalian infeksi serta
melaksanakan strategi untuk menurunkan risiko infeksi, namun tidak terbatas
pada:

a) sterilisasi alat;

b) pengelolaan linen/londri;

c) pengelolaan sampah;

d) penyediaan makanan;

e) kamar jenazah. 24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7 Telusur Skor
1. Rumah sakit R Regulasi tentang 10 TL
menetapkan risiko infeksi manajemen risiko infeksi - -
pada prosedur dan proses pada prosedur dan proses 0 TT
asuhan invasif yang asuhan invasif (ICRA-
berisiko infeksi serta Prosedur dan proses invasif)
strategi untuk menurunkan seperti antara lain
risiko infeksi. (R) pencampuran obat suntik,
pemberian suntikan, terapi
cairan, punksi lumbal,dll
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7 Telusur Skor

2. Ada bukti risk register, D 1) Bukti risk register 10 TL


prosedur dan proses 2) Bukti strategi untuk menurunkan 5 TS
asuhan invasif serta risiko infeksi prosedur dan proses 0 TT
strategi untuk menurunkan asuhan invasif yang terdiri dari:
risiko infeksi. (D,W)
 Komite/Tim PPI
W  Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala unit pelayanan
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7 Telusur Skor
3. Rumah sakit D Bukti pelaksanaan strategi untuk 10 TL
menurunkan risiko infeksi sebagai tindak 5 TS
melaksanakan strategi lanjut EP 2 0 TT
untuk menurunkan risiko
O Lihat pelaksanaan pencampuran obat
infeksi pada prosedur suntik, pemberian suntikan, terapi cairan,
dan proses asuhan punksi lumbal

invasif yang berisiko W Komite/Tim PPI


infeksi. (D,O,W,S)  Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala unit/Kepala ruangan

S Peragaan pencampuran obat suntik, pemberian


suntikan, terapi cairan, punksi lumbal
24-25 September 2019
POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Kebijakan & prosedur
belum lengkap

Kegagalan
melaksanakan kebijakan
& prosedur

Decontaminasi
Pembersihan

Sterilisasi

DTT

ICRA REV 12
Elemen penilaian PPI 7 Telusur Skor
4. Rumah sakit telah D Bukti pelaksanaan 10 TL
melaksanakan kegiatan pelatihan tentang kegiatan 5 TS
pelatihan untuk untuk menurunkan risiko 0 TT
menurunkan risiko infeksi di infeksi
dalam proses-proses
kegiatan tersebut. (D,W) W  Kepala diklat
 Peserta pelatihan

24-25 September 2019


Standar PPI 7.1

Rumah sakit melaksanakan identifikasi


prosedur dan kegiatan penunjang pelayanan
yang berisiko infeksi serta menerapkan
strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang manajemen 10 TL
manajemen risiko infeksi pada risiko infeksi pada proses - -
proses kegiatan penunjang kegiatan penunjang pelayanan, 0 TT
pelayanan (medik dan beserta strategi pencegahannya
nonmedik) yang berisiko terjadi
infeksi serta strategi
pencegahannya meliputi butir
a) sampai dengan e) pada
maksud dan tujuan. (R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
2. Ada bukti risk register dan D 1) Bukti tentang risk register 10 TL
strategi untuk menurunkan infeksi pada prosedur dan 5 TS
risiko infeksi pada kegiatan proses sterilisasi 0 TT
sterilisasi alat. (D,W) 2) Bukti strategi untuk penurunan
risiko infeksi
W Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala unit sterilisasi
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
3. Ada bukti risk register dan D 1) Bukti tentang risk register 10 TL
strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan 5 TS
infeksi pada kegiatan linen/londri 0 TT
pengelolaan linen/londri. (D,W) 2) Bukti strategi untuk
penurunan infeksi
W Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala unit linen/londri
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
4. Ada bukti risk register dan D 1) Bukti tentang risk register 10 TL
strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan 5 TS
infeksi pada kegiatan sampah 0 TT
pengelolaan sampah. (D,W) 2) Bukti strategi untuk
penurunan infeksi
W Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 IPSRS
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
5. Ada bukti risk register dan D 1) Bukti tentang risk register 10 TL
strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada penyediaan 5 TS
infeksi pada kegiatan makanan 0 TT
penyediaan makanan. (D,W) 2) Bukti strategi untuk
penurunan infeksi
W • Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
 IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala gizi
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
6. Ada bukti risk register dan D 1) Bukti tentang risk register 10 TL
strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada kamar jenazah 5 TS
infeksi di kamar jenazah. (D,W) 2) Bukti strategi untuk 0 TT
penurunan infeksi

W  Komite/Tim PPI
 Komite/Tim PMKP
 IPCN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala kamar jenazah
24-25 September 2019
Standar PPI 7.2

Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan


melakukan pembersihan dan sterilisasi
peralatan dengan baik serta mengelola
dengan benar.
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 7.2 dan PPI 7.2.1
Risiko infeksi dapat ditekan melalui kegiatan dekontaminasi, pre-cleaning,
cleaning, disinfeksi, dan sterilisasi. Pembersihan alat kesehatan dilaksanakan
sesuai peraturan perundangan-undangan meliputi :

• kritikal, utk alat kesehatan yg digunakan untuk jaringan steril atau sistem
darah dengan menggunakan teknik sterilisasi seperti instrumen operasi

• semi kritikal, berkaitan dengan mukosa dengan menggunakan disinfeksi


tingkat tinggi (DTT) seperti naso gastric tube (NGT) dan alat endoskopi

• non kritikal, utk peralatan yang digunakan pada permukaan tubuh dengan
menggunakan disinfeksi tingkat rendah seperti tensi meter dan termometer
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 7.2 dan PPI 7.2.1

Rumah sakit agar membuat regulasi tentang pembersihan alat


kesehatan yang meliputi untuk:

a) alat yang kritikal yaitu sterilisasi

b) semi kritikal yaitu dengan disinfeksi tingkat tinggi

c) non kritikal yaitu dengan disinfeksi tingkat rendah.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.2 dan PPI 7.2.1
Rumah sakit mempunyai kewajiban memiliki pusat sterilisasi sesuai dengan
prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi serta peraturan
perundangan, namun untuk disinfeksi khususnya disinfeksi tingkat rendah,
tidak mungkin seluruhnya dilaksanakan di pusat sterilisasi. Karena itu kepala
unit sterilisasi agar melakukan koordinasi pelaksanaan sterilisasi (bila masih
ada yang diluar pusat sterilisasi) dan pelaksanaan disinfeksi yang tidak
dimungkinkan semuanya dilakukan di pusat sterilisasi sehingga semua
pelaksanaan sterilisasi, desinfeksi tingkat tinggi dan desinfeksi tingkat rendah
seragam di seluruh area rumah sakit.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.2 dan PPI 7.2.1
Bahan medis habis pakai (BMHP) yg steril seperti kateter, benang, dan sebagainya
ditentukan tanggal habis pakainya. Jika waktu habis pakainya sudah lewat, produsen
barang tdk menjamin sterilitas, keamanan atau stabilitasnya. Beberapa BMHP berisi
pernyataan bahwa barang tetap steril sepanjang kemasan masih utuh tidak terbuka.

RS menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali alat sekali pakai sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan standar profesional, termasuk penetapan proses untuk
mengelola meliputi

a) alat dan material yang dapat dipakai kembali;

b) jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik;

c) identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak
dapat dipakai;
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 7.2 dan PPI 7.2.1
d) proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah
pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas;

e) pencantuman identifikasi pasien pada BMHP untuk hemodialisis;

f) pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis;

g) evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang
di-reuse.

Ada 2 (dua) risiko jika menggunakan lagi (reuse) alat sekali pakai :
- Risiko tinggi terkena infeksi

- risiko kinerja alat tidak cukup atau tidak dapat terjamin sterilitas serta fungsinya.
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit R Regulasi tentang pelayanan 10 TL
menetapkan regulasi sterilisasi, termasuk - -
tentang pelayanan disinfeksi tingkat tinggi dan 0 TT
sterilisasi sesuai dengan tingkat rendah yang
peraturan perundang- dilakukan di luar pusat
undangan yang meliputi 1) sterilisasi
sampai dengan 3) yang
ada di maksud dan tujuan
(R) 24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
2. Ada bukti bangunan, D 1) Bukti alur/denah ruang 10 TL
CSSD/pusat sterilisasi
peralatan dan alur 2) Bukti daftar inventaris alat di 5 TS
dekontaminasi, precleaning, pusat sterilisasi 0 TT
3) Bukti pencatatan dan
cleaning, desinfeksi, dan pelaporan kegiatan sterilisasi
sterilisasi peralatan medis di
Lihat alur dekontaminasi, pre-
pusat sterilisasi sudah sesuai O cleaning, cleaning, desinfeksi,
dengan prinsip-prinsip PPI. dan sterilisasi peralatan medis di
pusat sterilisasi
(D,O,W)
W  Kepala/staf sterilisasi
 IPCN

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
3. Rumah sakit D Bukti rapat tentang koordinasi 10 TL
mengoordinasikan pelayanan sterilisasi dan disinfeksi 5 TS
pelayanan sterilisasi dan tingkat tinggi dan tingkat rendah di luar 0 TT
disinfeksi tingkat tinggi pusat sterilisasi
dan tingkat rendah di luar
pusat sterilisasi. (D,O,W) O Lihat keseragaman pelaksanaan
sterilisasi dan disinfeksi di luar pusat
sterilisasi.
IPCN
W  Kepala/staf sterilisasi
 Unit terkait
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor
4. Rumah sakit menjamin proses D Bukti supervisi sterilisasi dan 10 TL
sterilisasi dan disinfeksi tingkat disinfeksi tingkat tinggi dan 5 TS
tinggi dan tingkat rendah di luar tingkat rendah di luar pusat 0 TT
pusat sterilisasi seragam. sterilisasi:
(D,O,W) 1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan supervisi
O Lihat pelaksanaan sterilisasi &
disinfeksi di luar pusat sterilisasi
IPCN
W  Kepala/staf sterilisasi
 Unit terkait
24-25 September 2019
Standar PPI 7.2.1

Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan


proses untuk mengelola perbekalan farmasi habis
pakai (supplies) yang sudah kadaluwarsa dan
penggunaan ulang peralatan sekali-pakai apabila
diizinkan oleh peraturan perundang-undangan.
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.2.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang R Regulasi tentang penetapan 10 TL
penetapan batas kadaluarsa batas kadaluarsa bahan medis - -
bahan medis habis pakai dan habis pakai dan regulasi alat 0 TT
alat single use yang akan single-use yang dipergunakan
digunakan kembali (reuse) kembali (reuse)
meliputi butir a) sampai
dengan g) pada maksud dan
tujuan. (R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.2.1 Telusur Skor
2. Ada bukti monitoring, D Bukti pelaksanaan monitoring, 10 TL
evaluasi, dan tindak lanjut evaluasi antara lain berdasarkan 5 TS
pelaksanaan penggunaan hasil kultur dan tindak lanjut 0 TT
kembali (reuse) bahan medis pelaksanaan penggunaan
habis pakai sesuai butir a) kembali (reuse) BMHP
sampai dengan g) pada O Lihat pelaksanaan penggunaan
maksud dan tujuan. (D,O,W) kembali (reuse) bahan medis
habis pakai
W  IPCN
 Kepala/staf unit pelayanan
24-25 September 2019
Standar PPI 7.3

Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada


pengelolaan linen/londri dengan benar sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.3; PPI 7.3.1
RS memiliki unit pengelola linen/londri yang menyelenggarakan
penatalaksanaan sesuai peraturan perundang-undangan. Penatalaksanaan
linen kotor dan linen terkontaminasi yang sudah digunakan harus dilakukan
dengan benar dan mencakup penggunaan perlengkapan alat pelindung diri
(APD) sesuai prinsip-prinsip PPI.

Petugas yang menangani linen kotor dan linen terkontaminasi harus


menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai peraturan perundang-
undangan.
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.3 Telusur Skor
1. Ada unit kerja atau R Regulasi tentang unit kerja 10 TL
penanggungjawab pengelola linen/londri atau - -
linen/londri yang penanggung jawab bila 0 TT
menyelenggarakan dilakukan dengan kontrak
penatalaksanaan sesuai (outsourcing)
dengan peraturan
perundang-undangan. (R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.3 Telusur Skor
2. Bangunan, alur, fasilitas dan D  Denah bangunan londri 10 TL
pelaksanaan londri sesuai dengan  Alur pelayanan di londri 5 TS
peraturan perundang-undangan.  Daftar fasilitas/alat di londri 0 TT
(D O,W)  Laporan pelaksanaan londri

O Lihat ruang, alur, dan fasilitas


londri

W  IPCN
 Kepala/staf londri
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.3 Telusur Skor
 Dokumen kontrak
3. Bila linen/londri D  Sertifikasi mutu 10 TL
dilaksanakan oleh pihak di 5 TS
 Lihat proses pengiriman linen kotor dan
luar rumah sakit, harus O penerimaan linen bersih dari pihak ke tiga 0 TT
serta penyimpanan linen bersih di RS.
memenuhi sertifikasi mutu  Lihat proses penerimaan linen kotor, proses
pencucian, pengeringan, penyetrikaan dan
dan sesuai dengan pengiriman kembali ke RS dengan cara
kunjungan langsung (bila memungkinkan),
peraturan perundang sky ip, foto2 atau dengan cara lainnya)
undangan (D, O, W)  Lihat sertifikasi mutu pihak ketiga

Catatan :
TDD : bila tidak melakukan outsourcing londri

 IPCN
W  Penanggung jawab linen/londri
 Pengelola linen pihak ketiga
24-25 September 2019
Standar PPI 7.3.1

Pengelolan linen/londri dilaksanakan sesuai


dengan prinsip-prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI).

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.3.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi pengelolaan R Regulasi tentang pengelolaan 10 TL
linen/londri sesuai dengan linen/londri - -
peraturan perundang- Cacatan : 0 TT
undangan. (R) Bila pengelolaan linen oleh
pihak ketiga, maka regulasi
termasuk regulasi yang dimiliki
pihak ketiga mulai dari
pengambilan linen dari rumah
sakit, proses pencucian dan
pengiriman kembali linen ke RS
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.3.1 Telusur Skor
2. Prinsip-prinsip PPI O  Lihat penerapan prinsip-prinsip PPI 10 TL
diterapkan pada pada pengelolaan linen/ londri, 5 TS
pengelolaan linen/londri, termasuk pemilahan, transportasi, 0 TT
termasuk pemilahan, pencucian, pengeringan,
transportasi, pencucian, penyimpanan, dan distribusi
pengeringan, penyimpanan,  Lihat hasil supervisi IPCN ke
dan distribusi. (O,W) pengelola linen/londri di luar RS
W  IPCN
 Kepala/staf linen/londri
 Petugas linen ruangan
24-25Pengelola
September 2019
linen pihak ketiga
Elemen penilaian PPI Telusur Skor
7.3.1
3. Petugas pada unit O  Lihat penerapan penggunaan 10 TL
londri menggunakan APD 5 TS
alat pelindung diri  Lihat hasil supervisi IPCN ke 0 TT
(APD) sesuai dengan pengelola linen/londri di luar
ketentuan. (O,W) RS

W  Kepala/staf linen/londri
 IPCN
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.3.1 Telusur Skor
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
supervisi dan monitoring 1) Bukti form ceklis 5 TS
oleh IPCN terhadap 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
pengelolaan linen/londri
sesuai dengan prinsip PPI O Lihat hasil supervisi pengelolaan
termasuk bila linen/londri sesuai dengan prinsip PPI
dilaksanakan oleh pihak
luar rumah sakit. (D,O,W) W  IPCN
 Kepala/staf linen/londri

24-25 September 2019


LIMBAH INFEKSIUS

24-25 September 2019


Standar PPI 7.4

Rumah sakit mengurangi risiko infeksi


melalui pengelolaan limbah infeksius
dengan benar.
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 7.4
• Setiap hari rumah sakit banyak menghasilkan limbah, termasuk limbah
infeksius. Pembuangan limbah infeksius dengan tidak benar dapat
menimbulkan risiko infeksi di rumah sakit (lihat juga AP.5.3.1, MFK.5 dan MFK
5.1). Hal ini nyata terjadi pada pembuangan cairan tubuh dan material
terkontaminasi dengan cairan tubuh, pembuangan darah dan komponen
darah serta pembuangan limbah dari daerah kamar mayat dan kamar
bedah mayat (post mortem) (lihat juga AP.5.3.1). Pemerintah mempunyai
regulasi terkait dengan penanganan limbah infeksius dan limbah cair,
rumah sakit diharapkan melaksanakan ketentuan tersebut sehingga dapat
mengurangi risiko infeksi di rumah sakit.
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 7.4
Rumah sakit menyelenggaraan pengelolaan limbah dengan benar untuk
meminimalkan risiko infeksi melalui kegiatan sebagai berikut:

a) pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius;

b) penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah;

c) pemulasaraan jenazah dan bedah mayat;

d) pengelolaan limbah cair;

e) pelaporan pajanan limbah infeksius.

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang R Regulasi tentang pengelolaan 10 TL
pengelolaan limbah infeksius dan limbah infeksius dan limbah - -
limbah cair rumah sakit untuk cair RS 0 TT
meminimalkan risiko infeksi yang
meliputi butir a) sampai dengan
e) pada maksud dan tujuan. (R)
(Lihat juga MFK 5 EP 1 dan MFK 5.1
EP 1)

24-25 September 2019


e) Tata laksana pengolahan limbah B3 pelayanan medis dan penunjang
medis di rumah sakit berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:
(1) Limbah lnfeksius dan Benda Tajam
• Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan
persediaan agen - 56
infeksius
- dari laboratorium harus
disterilisasi dengan pengolahan panas dan basah seperti
dalam autoclave sebelum dilakukan pengolahan.
• Benda tajam harus diolah dengan insinerator bila
memungkinkan, dan dapat diolah bersama dengan limbah
infeksius lainnya.
• Apabila pengolahan menggunakan insinerasi, maka residu
abu yang dihasilkan diperlakukan sebagai limbah B3,
namun dapat dibuang ke sanitary landfill setelah melalui
proses solidifikasi.
(2) Limbah Farmasi
24-25 September 2019
Limbah padat farmasi dalam jumlah besar harus dikembalikan
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
2. Pengelolaan limbah D 1) Izin IPAL/IPLC 10 TL
2) Bukti pelaksanaan monitoring dan
cairan tubuh infeksius evaluasi 5 TS
sesuai dengan regulasi Bukti form ceklis 0 TT
Bukti hasil monitoring (form ceklist
dan dilaksanakan telah diisi)
monitoring, evaluasi, 3)Bukti telah dilakukan tindak lanjutnya

serta tindak lanjutnya. O Lihat kepatuhan petugas dlm pengelo-


(D,O,W) laan limbah infeksius sesuai prinsip PPI

W  Penanggung jawab kesling


 Petugas House Keeping
 Petugas TPS
 Petugas Incinerator
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
3. Penanganan dan D 1) Bukti pelaksanaan supervisi: 10 TL
 Bukti form ceklis
pembuangan darah serta  Bukti hasil supervisi (form 5 TS
komponen darah sesuai ceklis telah diisi) 0 TT
1) Bukti telah dilakukan tindak
dengan regulasi dan lanjutnya
dilaksanakan monitoring,
Lihat kepatuhan petugas dalam
evaluasi, juga tindak lanjutnya. O penanganan dan pembuangan
(D,O,W) darah
sesuai prinsip PPI

W  Penanggung jawab kesling


 Kepala/staf laboratorium
 Kepala/staf BDRS (Bank Darah
RS)2019
24-25 September
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
4. Pengelolaan limbah cair D 1) Bukti pelaksanaan supervisi 10 TL
 Bukti form ceklis 5 TS
sesuai dengan regulasi. (D,O,W)  Bukti hasil supervisi (form 0 TT
ceklist telah diisi)
3) Bukti telah dilakukan tindak
lanjutnya

O Lihat kepatuhan petugas dalam


pengelolaan limbah cair sesuai
prinsip PPI IPAL RS

W  Penanggung jawab kesling


 Penanggung jawab IPAL
 Kepala/staf laboratorium
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor

5. Pelaporan pajanan D 1) Bukti laporan pajanan limbah infeksius 10 TL


2) Bukti pelaksanaan supervisi 5 TS
limbah infeksius sesuai  Bukti form ceklis 0 TT
dengan regulasi dan  Bukti hasil supervisi (form ceklist
telah diisi)
dilaksanakan monitoring, 3) Bukti telah dilakukan tindak
evaluasi, serta tindak lanjutnya

lanjutnya. (D,O,W) O Lihat pengelolaan limbah infeksius,


mulai pembuangan di unit pelayanan,
sampai di TPS B-3/pengolahan limbah
infeksius

W  IPCN
 Kepala/staf unit/kepala ruangan
 Kepala/staf
24-25 September 2019 laboratorium
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
6. Ada bukti penanganan O Lihat penanganan /handling 10 TL
(handling) serta pembuangan pembuangan darah dan 5 TS
darah dan komponen darah komponen darah 0 TT
sudah dikelola sesuai dengan
peraturan perundang- W  Kepala/staf kamar operasi
undangan. (O,W)  Kepala/staf BDRS
 Kepala/staf kamar bersalin
 Kepala/staf laboratorium

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
7. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
supervisi dan monitoring 1) Bukti form ceklis 5 TS
terhadap kegiatan butir a) 2) Bukti pelaksanaan supervise 0 TT
sampai dengan e) pada
maksud dan tujuan. O Lihat lokasi pengelolaan limbah RS
(D,O,W) W  IPCN
 Kepala/staf kamar operasi
 Kepala/staf BDRS
 Kepala/staf kamar bersalin
 Kepala/staf laboratorium
 Kastaf kamar jenazah/ Staf terkait
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
8. Bila pengelolaan limbah D Dilaksanakan di luar rumah sakit : 10 TL
1) Bukti pelaksanaan kerjasama RS
dilaksanakan oleh pihak dengan pihak luar RS (Tripartit/RS 5 TS
luar rumah sakit harus dengan pihak transporter dan 0 TT
pihak pengolah B-3)
berdasar atas kerjasama 2) Bukti izin transporter
dengan pihak yang 3) Bukti izin Pengolah limbah B-3
4) Bukti sertifikasi mutu
memiliki izin dan sertifikasi
mutu sesuai dengan
Lihat proses pengelolaan limbah
peraturan perundang- O
undangan (lihat MFK 5.1 EP  IPCN
 Penanggung jawab kesling
4). (D,O,W) W  Petugas pengelolaan limbah
24-25 September 2019
Standar PPI 7.4.1

Rumah sakit menetapkan pengelolaan


kamar mayat dan kamar bedah mayat
sesuai peraturan perundang-undangan.

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.4.1 Telusur Skor
1. Pemulasaraan jenazah D Bukti laporan kegiatan pemulasaran 10 TL
jenazah dan bedah mayat 5 TS
dan bedah mayat sesuai 0 TT
dengan regulasi. (D,O,W) Catatan : Tidak Dapat Diterapkan
(TDD) pada RS khusus ttt yg tdk
menyeleng garakan pemulasaraan
jenazah, misalnya RS Khusus mata, RS
Khusus Jiwa dan RSGM

O Lihat ruang pemulasaran jenazah dan


bedah mayat, lihat kecukupan APD,
disinfektan

W  IPCN
 Kepala/staf kamar jenazah
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.4.1 Telusur Skor
2. Ada bukti kegiatan kamar O Lihat proses pengelolaan pemu- 10 TL
mayat dan kamar bedah lasaran jenazah & bedah mayat 5 TS
mayat sudah dikelola sesuai 0 TT
dengan peraturan perundang-  IPCN
undangan. (O,W) W  Kepala/staf kamar jenazah
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
supervisi dan kepatuhan 1) Bukti form ceklis 5 TS
prinsip-prinsip PPI sesuai 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
dengan peraturan perundang-
undangan. (D,W) W  IPCN
 Kepala/staf kamar jenazah
24-25 September 2019
Standar PPI 7.5

Rumah sakit menetapkan pengelolaan


limbah benda tajam dan jarum secara
aman.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.5
Salah satu bahaya luka karena tertusuk jarum suntik adalah
terjadi penularan penyakit melalui darah (blood borne diseases)
Pengelolaan limbah benda tajam dan jarum yang tidak benar
merupakan kekhawatiran staf terhadap keamanannya.
Kebiasaan bekerja sangat mempengaruhi timbulnya risiko
menderita luka dan kemungkinan terpapar penyakit secara
potensial.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.5
Identifikasi & melaksanakan kegiatan praktik beradasar bukti
sahih (evidence based) menurunkan risiko luka krn tertusuk jarum
& benda tajam. RS perlu mengadakan edukasi kepada staf
bagaimana mengelola dng aman benda tajam dan jarum.
Pembuangan yang benar adalah dengan menggunakan wadah
menyimpan khusus (safety box) yang dapat ditutup, anti tertusuk,
anti bocor baik di dasar maupun di sisi nya sesuai peraturan
perundangan. Wadah ini harus tersedia dan mudah dipergunakan
oleh staf dan dan wadah tersebut tidak
24-25 September 2019 boleh terisi terlalu penuh.
Maksud dan Tujuan PPI 7.5
Pembuangan jarum yg tidak terpakai, pisau bedah (scalpel) & limbah benda
tajam lainnya, jika tidak dilakukan dng benar akan berisiko terhadap
kesehatan pada masyarakat umumnya dan terutama pada mereka yang
bekerja di pengelolaan sampah. Pembuangan wadah berisi limbah benda
tajam dilaut, misalnya, akan menyebabkan adanya risiko pada masyarakat
karena wadah dapat rusak atau terbuka.

Rumah sakit menetapkan regulasi yang memadai mencakup


a) semua tahapan proses termasuk identifikasi jenis dan penggunaan wadah secara
tepat, pembuangan wadah, dan surveilans proses pembuangan (lihat juga ARK 6);

b) laporan tertusuk jarum dan benda tajam.


24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.5 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang pengelolaan 10 TL
regulasi tentang pengelolaan benda tajam dan jarum - -
benda tajam dan jarum untuk 0 TT
menurunkan cedera serta
mengurangi risiko infeksi yang
meliputi butir a) dan b) yang
ada pada maksud dan tujuan.
(R) (Lihat juga MFK 5 EP 1 dan
MFK 5.1 EP 1)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.5 Telusur Skor
2. Benda tajam dan jarum O Lihat kepatuhan petugas dalam 10 TL
sudah dikumpulkan, disimpan pengelolaan benda tajam dan 5 TS
di dalam wadah yang tidak jarum sesuai prinsip PPI 0 TT
tembus, tidak bocor, berwarna
kuning, diberi label infeksius, W  IPCN
dan dipergunakan hanya sekali  IPCLN
pakai sesuai dengan peraturan  Kepala/staf unit pelayanan
perundang- undangan. (O,W)  Petugas cleaning service

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.5 Telusur Skor
3. Pengelolaan benda tajam O Lihat tempat pengelolaan benda 10 TL
dan jarum dilaksanakan sesuai tajam/incinerator/TPS B3 5 TS
dengan regulasi. (O,W) 0 TT
W  IPCN
 IPCLN
 Petugas incenerator

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.5 Telusur Skor
4. Bila pengelolaan D Dilaksanakan di luar rumah sakit : 10 TL
benda tajam dan jarum 1) Bukti pelaksanaan kerjasama RS dng 5 TS
dilaksanakan oleh pihak pihak luar RS (Tripartit/RS dng pihak 0 TT
luar rumah sakit harus transporter dan pihak pengolah B-3)
berdasar atas kerjasama 2) Bukti izin transporter
dengan pihak yang 3) Bukti izin Pengolah limbah B-3
memiliki izin dan sertifikasi 4) Bukti sertifikasi mutu
mutu sesuai dengan O Lihat bukti monitoring pelaksanaan
peraturan perundang- yang dilakukan oleh pihak RS
undangan. (D,O,W) W IPCN
 IPSRS
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.5 Telusur Skor
5. Ada bukti data dokumen D Bukti data dokumen limbah 10 TL
limbah benda tajam dan jarum. benda tajam dan jarum yang 5 TS
( lihat juga di PPI 7.2). (D,W) dikelola 0 TT
W
 IPCN
 IPSRS
 Penanggung jawab kesling
 Penanggung jawab cleaning
service
6. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi 10 TL
supervisi dan monitoring oleh 1) Bukti form ceklis
24-25 September 2019
5 TS
Elemen penilaian PPI 7.5 Telusur Skor
5. Ada bukti data dokumen D Bukti data dokumen limbah 10 TL
limbah benda tajam dan jarum. benda tajam dan jarum yang 5 TS
( lihat juga di PPI 7.2). (D,W) dikelola 0 TT
W
 IPCN
 IPSRS
 Penanggung jawab kesling
 Penanggung jawab cleaning
service

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.5 Telusur Skor
6. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi 10 TL
supervisi dan monitoring oleh 1) Bukti form ceklis 5 TS
IPCN terhadap pengelolaan 2) Bukti pelaksanaan supervise 0 TT
benda tajam dan jarum sesuai O Lihat kepatuhan petugas dalam
dengan prinsip PPI, termasuk pengelolaan benda tajam dan
bila dilaksanakan oleh pihak jarum sesuai prinsip
luar rumah sakit. (D,O,W) W  PPI
 IPCN
 IPSRS
 Penanggung jawab kesling
 Penanggung jawab cleaning
service
 Kepala
24-25 September 2019 unit/Kepala ruangan
PELAYANAN MAKANAN

24-25 September 2019


Standar PPI 7.6

Rumah sakit mengurangi risiko infeksi


terkait penyelenggaraan pelayanan
makanan.
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 7.6
Penyimpanan dan persiapan makanan dapat menimbulkan penyaklit,
seperti keracunan makanan atau infeksi makanan. Penyakit yang
berhubungan dengan makanan dapat sangat berbahaya bahkan
mengancam jiwa pada pasien yang kondisi tubuhnya sudah lemah
karena penyakit atau cedera.

Rumah sakit harus memberikan makanan dan produk nutrisi dengan aman
dengan melakukan peyimpanan dan penyiapan makanan pada suhu
tertentu yang dapat mencegah berkembangnya bakteri.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.6
Kontaminasi silang, terutama dari makanan mentah ke makanan yang
sudah dimasak, adalah salah satu sumber infeksi makanan. Kontaminasi
silang dapat juga disebabkan oleh tangan yang terkontaminasi,
permukaan meja, papan alas untuk memotong makanan, ataupun kain
yang digunakan untuk mengelap permukaan meja atau mengeringkan
piring.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.6
Selain itu, permukaan yang digunakan untuk menyiapkan makanan; alat
makan, perlengkapan masak, panci, dan wajan yang digunakan untuk
menyiapkan makanan; dan juga nampan, piring, serta alat makan yang
digunakan untuk menyajikan makanan juga dapat menimbulkan risiko
infeksi apabila tidak dibersihkan dan disanitasi secara tepat.

Bangunan dapur hrs sesuai dng ketentuan yg meliputi alur mulai bahan
makanan masuk sp makanan jadi keluar, tempat penyimpanan bahan
makanan kering dan basah dengan temperature yang dipersyaratkan,
tempat persiapan pengolahan, tempat pengolahan, pembagian dan
distribusi sesuai peraturan dan perundangan
24-25 September 2019
termasuk kebersihan lantai.
Maksud dan Tujuan PPI 7.6
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Rumah Sakit agar menetapkan
regulasi yang meliputi

a) pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari pengelolaan bahan


makanan (perencanaan bahan makanan, pengadaan, penyimpanan,
pengolahan, pemorsian, distribusi), sanitasi dapur, makanan, alat
masak, serta alat makan untuk mengurangi risiko infeksi dan
kontaminasi silang;

b) standar bangunan, fasilitas dapur, dan pantry sesuai dengan peraturan


perundangan termasuk bila makanan diambil dari sumber lain di luar
rumah sakit. 24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.6 Telusur Skor
1. Rumah sakit R Regulasi tentang pelayanan 10 TL
menetapkan regulasi makanan di RS - -
tentang pelayanan 0 TT
makanan di rumah sakit
yang meliputi butir a) dan
b) pada maksud dan
tujuan. (R )

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.6 Telusur Skor
2. Ada bukti pelaksanaan O Lihat pelaksanaan pengelolaan 10 TL
penyimpanan bahan makanan, makanan mulai dari penerimaan 5 TS
pengolahan, pembagian/ bahan makanan, penyimpanan, 0 TT
pemorsian, dan distribusi pengolahan, pemorsian
makanan sudah sesuai termasuk packing, distribusi,
dengan peraturan perundang- pencucian alat makan dan alat
undangan. (O,W) masak serta kebersihan/sanitasi
dapur

W Kepala/staf gizi
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.6 Telusur Skor
3. Ada bukti pelaksanaan O Lihat pelaksanaan penyimpanan 10 TL
penyimpanan makanan, bahan bahan makanan dan produk 5 TS
makanan dan produk nutrisi nutrisi 0 TT
dengan memperhatikan W
kesehatan lingkungan meliputi Kepala/staf gizi
sanitasi, suhu, pencahayaan,
kelembapan, ventilasi, dan
keamanan untuk mengurangi
risiko infeksi. (O,W)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.6 Telusur Skor
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
monitoring kepatuhan prinsip- 1) Bukti form ceklis 5 TS
prinsip PPI sesuai dengan 2) Bukti pelaksanaan 0 TT
peraturan perundang- monitoring/supervisi sesuai
undangan. (D,W ) prinsip PPI

W  Komite/Tim PPI
 Kepala/staf gizi

24-25 September 2019


RISIKO KONTRUKSI

24-25 September 2019


Standar PPI 7.7

RS menurunkan risiko infeksi pada fasilitas


yang terkait dengan pengendalian mekanis
dan teknis (mechanical dan enginering
controls)
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 7.7 dan PPI 7.7.1

Pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan enginering


controls) seperti sistem ventilasi bertekanan positif, biological
safety cabinet, laminary airflow hood, thermostat di lemari
pendingin, pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur
adalah contoh peran penting standar pengendalian lingkungan
harus diterapkan agar dapat diciptakan sanitasi yang baik
yang selanjutnya mengurangi risiko infeksi di RS.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.7 dan PPI 7.7.1
Pembongkaran, konstruksi, renovasi gedung di area mana saja di rumah
sakit, dapat merupakan sumber infeksi. Pemaparan terhadap debu dan
kotoran konstruksi, kebisingan, getaran, kotoran dan bahaya lain dapat
merupakan bahaya potensial terhadap fungsi paru paru dan terhadap
keamanan staf serta pengunjung. Rumah sakit meggunakan kriteria risiko
untuk menangani dampak renovasi dan pembangunan gedung baru,
terhadap persyaratan mutu udara, pencegahan dan pengendalian infeksi,
standar peralatan, syarat kebisingan, getaran dan prosedur darurat (lihat
juga, MFK.4)

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.7 dan PPI 7.7.1
Untuk menurunkan risiko infeksi maka RS perlu mempunyai regulasi tentang
penilaian risiko pengendalian infeksi (infection control risk assessment/ICRA)
untuk pembongkaran, konstruksi, serta renovasi gedung di area mana saja
di rumah sakit yang meliputi:
1) identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria;

2) identifikasi kelompok risiko pasien

3) matrix pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dng type kontruksi kegiatan

4) proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi

5) tindak pengendalian infeksi berdasarkan tingkat/kelas infeksi

6) monitoring pelaksanaan 24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 7.7 dan PPI 7.7.1
RS juga perlu mempunyai regulasi pengendalian mekanis dan
teknis (mechanical dan engineering controls) fasilitas yang
antara lain meliputi:

a) sistem ventilasi bertekanan positif;

b) biological safety cabinet;

c) laminary airflow hood;

d) termostat di lemari pendingin;

e) pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur.


24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 7.7 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang 10 TL
regulasi pengendalian mekanis pengendalian/pemeriksaan 5 TS
dan teknis (mechanical dan mekanis dan teknis 0 TT
engineering control) minimal
untuk fasilitas yang tercantum
pada butir a) sampai dengan
e) yang ada pada maksud dan
tujuan. (R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.7 Telusur Skor
2. Fasilitas yang tercantum D Bukti pelaksanaan pengendalian 10 TL
pada butir a) sampai mekanis dan teknis sudah dilakukan 5 TS
dengan e) sudah dilakukan 0 TT
pengendalian mekanis dan O Lihat ruangan tekanan positif,
teknis (mechanical dan biological safety cabinet; laminary
engineering control). (D, O, airflow hood; termostat di lemari
W) pendingin; pemanas air untuk
sterilisasi piring dan alat dapur

W  IPSRS
Kepala/staf
 24-25 September 2019
unit terkait
Standar PPI 7.7.1

Rumah sakit menurunkan risiko infeksi


pada saat melakukan pembongkaran,
konstruksi, dan renovasi gedung.

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.7.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang penilaian risiko 10 TL
regulasi tentang penilaian risiko pengendalian infeksi (infection - -
pengendalian infeksi (infection control risk assessment/ICRA) 0 TT
control risk assessment/ICRA) bila ada renovasi, kontruksi dan
bila ada renovasi, kontruksi dan demolisi.
demolisi yang minimal meliputi
butir 1) sampai dengan 6) yang
ada pada maksud dan tujuan
(Lihat MFK 4.1 EP 1). (R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 7.7.1 Telusur Skor
2. Rumah sakit telah D Bukti pelaksanaan ICRA renovasi 10 TL
melaksanakan penilaian bangunan, & hasil pemantauan 5 TS
risiko pengendalian infeksi kualitas udara akibat dampak 0 TT
(infection control risk renovasi
assessment/ICRA) pada
semua renovasi, kontruksi O  Lihat pelaksanaan renovasi
dan demolisi sesuai  Lihat laporan pelaksanaan renovasi
dengan regulasi (Lihat MFK
4.1 EP 2. (D,O,W) W  Komite/Tim PPI
 IPCN
Bagian
 24-25 Umum
September 2019
TRANSMISI INFEKSI

24-25 September 2019


Standar PPI 8

RS melindungi pasien, pengunjung, dan staf dari


penyakit menular serta melindungi pasien yg
mengalami imunitas rendah (immunocompromised)
dari infeksi yang rentan mereka alami.
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 8
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang isolasi dan pemberian
penghalang pengaman serta menyediakan fasilitasnya. Regulasi
ditetapkan berdasarkan bagaimana penyakit menular dan cara
menangani pasien infeksius atau pasien immuno suppressed. Regulasi
isolasi juga memberikan perlindungan kepada staf dan pengunjung serta
lingkungan pasien (Lihat juga, PAP.3). Karena itu rumah sakit perlu
menetapkan regulasi sebagai berikut :

1) Pasien dengan penyakit infeksi airborne

• Penyediaan ruangan isolasi tekanan negatif dengan ventilasi


mekanis atau alami.
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 8
• Penempatan pasien di unit-unit pelayanan rumah sakit termasuk di
unit gawat darurat

• Penanganan dan transfer pasien dengan penyakit infeksi airborne


mulai pasien masuk rumah sakit sampai pasien pulang, meninggal
atau dirujuk ke luar rumah sakit (Lihat juga PAP 3.5 EP 1, 2, 3),
misalnya untuk pasien Tb

• Prosedur kunjungan pasien

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 8
2) Penyediaan ruangan dan penempatan pasien yang imunosupresi yaitu
suatu kondisi pasien dimana terjadi penurunan reaksi pembentukan zat
kebal tubuh atau antibodi akibat kerusakan organ limfoid. Dengan
adanya penurunan jumlah antibodi dalam tubuh, maka penyakit-
penyakit akan lebih leluasa masuk dan menginfeksi bagian tubuh

3) Penanganan pasien penyakit airborne bila terjadi ledakan (wabah)


yang meliputi penyediaan ruangan dan penempatan pasien, transfer
antar unit dan keluar rumah sakit, edukasi staf tentang pengelolaan
pasien penyakit infeksi airborne bila terjadi outbreak

4) Supervisi dan monitoring oleh 24-25


IPCN September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 8
• Regulasi tersebut diatas sangat diperlukan mengingat kewaspadaan
terhadap udara penting untuk mencegah penularan bakteri infeksius
yang dapat bertahan lama di udara. Pasien dengan infeksi airborne
ditempatkan di airborne infection isolation room (AIIR) yang biasa disebut
ruangan tekanan negatif yaitu ruang perawatan pasien yang dirancang
untuk mengisolasi patogen yang ada di udara, ruangan diupayakan
atau dirancang dengan ventilasi yang baik dengan pembuangan udara
terkontaminasi yang efektif, menurunkan konsentrasi droplet nuklei
infeksius sehingga dapat mengurangi risiko infeksi.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 8
• Selain itu, exhaust dari ruangan tersebut juga tidak di resirkulasi dalam
sistem HVAC (Heating, Ventilation dan Air Conditioning). Kualitas
ventilasi ini merupakan salah satu faktor utama yang menentukan
risiko pajanan di ruangan isolasi. Pertukaran udara di ruangan isolasi
tersebut ≥12 per jam (ACH). Arah aliran udara yang diharapkan, dapat
dicapai dengan ventilasi alami atau mekanis.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 8
Ketika ada wabah penyakit menular melalui udara dengan sejumlah besar
pasien yang menular, namun ruang isolasi infeksi airborne yang diperlukan
tidak tersedia atau tidak cukup jumlahnya dan rumah sakit tidak mungkin
dapat membangun segera ruang tekanan negatif maka rumah sakit dapat
membangun ruang isolasi tekanan negatif sementara (temporary negative
pressure infection/TNPI). Dua sistem yang paling efektif untuk menciptakan
TNPI melibatkan penggunaan sistem penyaringan udara partikulat efisiensi
tinggi (HEPA) yang membuang udara ke luar atau membuang udara ke sistem
udara kembali. Penggunaan TNPI mengikuti pedoman yang berlaku dan harus
mematuhi semua ketentuan dan peraturan – perundangan

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 8
Rumah sakit memiliki regulasi yang tentang bagaimana mengelola pasien
dengan infeksi airborne untuk waktu singkat ketika ruang tekanan negatif tidak
tersedia serta ketika ada gelombang besar/wabah pasien dengan infeksi
menular. Pembersihan ruangan yang benar selama pasien tinggal di rumah
sakit dan pembersihan kamar setelah pasien keluar rumah sakit dilakukan
sesuai prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi.

Kewaspadaan isolasi menciptakan hambatan antara manusia dan kuman,


oleh karena itu pengunjung pasien yang dirawat di ruang isolasi dan juga staf
yang memasuki ruang/kamar isolasi sebaiknya dibatasi.
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 8 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang penempatan 10 TL
regulasi penempatan pasien pasien dengan penyakit - -
dengan penyakit menular dan menular dan pasien yang 0 TT
pasien yang mengalami mengalami immuno
imunitas rendah (immuno compromised
compromised) yang meliputi 1)
sampai dengan 4) yang ada di
maksud dan tujuan (PPI 8, 8.1,
8.2, 8,3) (R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 8 Telusur Skor
2. Rumah sakit menyediakan O Lihat ruang isolasi untuk pasien 10 TL
ruangan untuk pasien yang dengan immuno compromised 5 TS
mengalami immuno 0 TT
compromised sesuai dengan W  IPCN
peraturan perundang-  IPCLN
undangan. (O,W)  Kepala/staf unit pelayanan
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
supervisi dan monitoring oleh 1) Bukti form ceklis 5 TS
IPCN terhadap penempatan 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
pasien dengan immuno
compromised. (D) 24-25 September 2019
Standar PPI 8.1

Rumah sakit menetapkan penempatan


pasien dan proses transfer pasien dengan
airborne diseases di dalam rumah sakit dan
keluar rumah sakit.
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 8.1 Telusur Skor
1. Penempatan dan transfer O Lihat penempatan pasien 10 TL
pasien airborne diseases sesuai airborne diseases, termasuk di 5 TS
dengan peraturan perundang- ruang gawat darurat dan ruang 0 TT
undangan termasuk di ruang lainnya dan transfer pasien
gawat darurat dan ruang W
lainnya (Lihat PPI 8 EP 1). (O,W)  Kepala/staf IGD
 Kepala/staf rawat jalan
 Kepala/staf rawat inap
 IPCN
 IPCLN
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 8.1 Telusur Skor
2. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
supervisi dan monitoring 1) Bukti form ceklis 5 TS
oleh IPCN terhadap 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
penempatan dan proses O Lihat penempatan dan transfer pasien
transfer pasien airborne airborne diseases, termasuk di ruang
diseases sesuai dengan gawat darurat dan ruang lainnya
prinsip PPI. (D,O,W) Kepala/staf IGD
W  Kepala/staf rawat jalan
 Kepala/staf rawat inap
 IPCN. IPCLN
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 8.1 Telusur Skor
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
monitoring ruang tekanan 1) Bukti form ceklis 5 TS
negatif mekanis atau alami dan 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
penempatan pasien secara
rutin. (D,O,W) O Lihat penempatan pasien dan
hasil monitoring secara rutin
W  Kepala/staf IGD
 Kepala/staf rawat jalan
 Kepala/staf rawat inap
 IPCN
 IPCLN
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 8.1 Telusur Skor
4. Rumah sakit mempunyai D Bukti tentang kerjasama RS 10 TL
jejaring rujukan dengan dengan RS rujukan 5 TS
rumah sakit lainnya. (D,W) W 0 TT
 Kepala/staf IGD
 Kepala/staf rawat inap

24-25 September 2019


Standar PPI 8.2

Rumah sakit menetapkan penempatan pasien


infeksi "air borne" dalam waktu singkat jika rumah
sakit tidak mempunyai kamar tekanan negatif
(ventilasi alamiah dan mekanik).

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 8.2 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang penempatan 10 TL
regulasi penempatan pasien pasien infeksi “air borne” dalam - -
infeksi “air borne” dalam waktu waktu singkat jika tidak tersedia 0 TT
singkat jika tidak tersedia kamar dengan tekanan negatif
kamar dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik)
(ventilasi alamiah atau di rumah sakit.
mekanik) di rumah sakit (Lihat
di PPI 8 EP 1). (R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 8.2 Telusur Skor
2. Penempatan pasien infeksi O Lihat penempatan pasien dan 10 TL
“air borne” dalam waktu hasil monitoring secara rutin 5 TS
singkat jika tidak tersedia 0 TT
kamar dengan tekanan negatif W  Kepala/staf IGD
sesuai dengan peraturan  Kepala/staf rawat inap
perundang-undangan  IPCN
termasuk di ruang gawat  IPCLN
darurat dan ruang lainnya.
(O,W)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 8.2 Telusur Skor
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
supervisi dan monitoring oleh 1) Bukti form ceklis 5 TS
IPCN terhadap penempatan 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
pasien infeksi air borne dalam
waktu singkat jika tidak tersedia O Lihat penempatan pasien
kamar dengan tekanan negatif infeksi air borne
sesuai dengan prinsip PPI.
(D,O,W) W  Kepala/staf IGD
 Kepala/staf rawat inap
 IPCN
 IPCLN
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 8.2 Telusur Skor
4. Ada bukti dilakukan edukasi D Bukti pelaksanaan edukasi 10 TL
kepada staf tentang staf tentang pengelolaan 5 TS
pengelolaan pasien infeksius pasien infeksius jika terjadi 0 TT
jika terjadi lonjakan pasien lonjakan pasien masuk
masuk dengan penyakit dengan penyakit menular
menular (outbreak) dan tidak (outbreak)
tersedia kamar dengan
tekanan negatif (ventilasi W  Kepala/staf rawat inap
alamiah dan mekanik). (D,W)  IPCN
 IPCLN
24-25 September 2019
Standar PPI 8.3

Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan


sebuah proses untuk menangani lonjakan
mendadak (outbreak) penyakit infeksi air borne.

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 8.3 Telusur Skor
1. Rumah sakit R Regulasi tentang skenario 10 TL
menetapkan regulasi bila penempatan pasien bila - -
terjadi ledakan pasien terjadi ledakan pasien 0 TT
(outbreak) penyakit infeksi (outbreak) dengan
air borne (lihat juga PPI 8). penyakit infeksi air borne
(R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 8.3 Telusur Skor
2. Rumah sakit menyediakan D Bukti skenario penempatan 10 TL
ruang isolasi dengan tekanan pasien bila terjadi outbreak 5 TS
negative (ventilasi mekanik dan 0 TT
alami) bila terjadi ledakan O Lihat ketersediaan ruang isolasi
pasien (outbreak) sesuai dengan tekanan negatif, bila
dengan peraturan terjadi ledakan pasien
perundangan. (D,O,W)
W  Komite/Tim PPI
 IPCN
 IPCLN
 Kepala/staf rawat inap
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 8.3 Telusur Skor
3. Ada bukti dilakukan edukasi D Bukti pelaksanaan edukasi staf 10 TL
kepada staf tentang tentang pengelolaan pasien 5 TS
pengelolaan pasien infeksius infeksius jika terjadi ledakan 0 TT
jika terjadi ledakan pasien pasien (outbreak) penyakit
(outbreak) penyakit infeksi air infeksi air borne
borne. (D,W)
W  Komite/Tim PPI
 IPCN
 IPCLN
 Kepala/staf rawat inap
24-25 September 2019
Standar PPI 9

Kebersihan tangan menggunakan sabun dan


desinfektan adalah sarana efektif untuk
mencegah dan mengendalikan infeksi.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 9
Kebersihan tangan, menggunaan APD, disinfektan adalah
sarana efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
Oleh karena itu harus tersedia di setiap tempat asuhan pasien
yang membutuhkan barang ini. RS menetapkan ketentuan
tentang tempat dimana APD harus tersedia dan dilakukan
pelatihan cara memakainya. Sabun, disinfektan, handuk/tissu,
alat lainnya untuk mengeringkan ditempatkan di daerah
dimana tempat cuci tangan dan prosedur disinfeksi tangan
dilakukan (lihat juga, SKP.5 dan ARK.6)
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 9 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang hand hygiene 10 TL
regulasi hand hygiene yang - -
mencakup kapan, di mana, 0 TT
dan bagaimana melakukan
cuci tangan mempergunakan
sabun (hand wash) dan atau
dengan disinfektan (hand rubs)
serta ketersediaan fasilitas hand
hygiene. (R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 9 Telusur Skor
2. Sabun, disinfektan, serta O Lihat kelengkapan fasilitas 10 TL
tissu/handuk sekali pakai hand hygiene antara lain 5 TS
tersedia di tempat cuci sabun, disinfektan, serta 0 TT
tangan dan tempat tissu/handuk sekali pakai
melakukan disinfeksi tersedia di tempat cuci
tangan. (O) tangan dan tempat
melakukan disinfeksi
tangan
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 9 Telusur Skor
3. Hand hygiene sudah S Peragaan hand hygiene oleh staf 10 TL
dilaksanakan dengan baik. 5 TS
(S,O) Lihat pelaksanaan hand hygiene 0 TT
O secara konsisten diarea yang sudah
ditetapkan
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan pelatihan tentang 10 TL
pelatihan hand hygiene hand hygiene 5 TS
kepada semua pegawai 0 TT
termasuk tenaga kontrak. W  Staf RS
(D,W)  Tenaga kontrak, magang dan
tenant
24-25 September 2019
Standar PPI 9.1

Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta


alat pelindung diri lainnya tersedia dan
digunakan secara tepat apabila disyaratkan.

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 9.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang penggunaan 10 TL
regulasi penggunaan alat APD - -
pelindung diri, tempat yang 0 TT
harus menyediakan alat
pelindung diri, dan pelatihan
cara memakainya. (R)
2. Alat pelindung diri sudah O Lihat kepatuhan penggunaan 10 TL
digunakan secara tepat dan Alat pelindung diri /APD 5 TS
benar. (O,W) 0 TT
W Staf terkait
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 9.1 Telusur Skor
3. Ketersediaan alat pelindung O Lihat ketersediaan alat 10 TL
diri sudah cukup sesuai dengan pelindung diri 5 TS
regulasi. (O) 0 TT

4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL


pelatihan penggunaan alat tentang penggunaan APD 5 TS
pelindung diri kepada semua 0 TT
pegawai termasuk tenaga W  Staf RS
kontrak. (D,W)  Tenaga kontrak, magang dan
tenant
24-25 September 2019
PENINGKATAN MUTU DAN PROGRAM EDUKASI

24-25 September 2019


Standar PPI 10

Kegiatan PPI diintegrasikan dengan program PMKP


(Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien)
dengan menggunakan indikator yang secara
epidemiologik penting bagi rumah sakit.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 10
Rumah sakit menggunakan indikator sebagai informasi
untuk memperbaiki kegiatan PPI dan mengurangi
tingkat infeksi yang terkait layanan kesehatan sampai
tingkat serendah mungkin. Rumah sakit dapat
menggunakan data indikator dan informasi dan
membandingkan dengan tingkat dan kecenderungan
di rumah sakit lain.
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 10 Telusur Skor
1. Ada regulasi sistem R Regulasi tentang 10 TL
manajemen data manajemen data - -
terintegrasi antara data terintegrasi antara data 0 TT
surveilans dan data surveilans dan data
indikator mutu (lihat PMKP indikator mutu, termasuk
2.1 EP 1, PMKP 7 dan MIRM PMKP 2.1, PMKP 7 dan MIRM
1.1). (R) 1.1

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 10 Telusur Skor
2. Ada bukti pertemuan berkala D Bukti rapat tentang pembahasan 10 TL
antara Komite PMKP hasil surveilans dan merancang 5 TS
(Peningkatan Mutu dan ulang untuk perbaikan 0 TT
Keselamatan Pasien) dengan
Komite atau Tim PPI untuk W  Komite/Tim PMKP
membahas hasil surveilans dan  Komite/Tim PPI
merancang ulang untuk  Kepala bidang/divisi
perbaikan. (D,W) pelayanan

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 10 Telusur Skor
3. Ada bukti data dikumpulkan D Bukti pengumpulan data, 10 TL
dan dianalisis untuk analisis dan rencana 5 TS
mendukung kegiatan PPI perbaikannya 0 TT
termasuk data infeksi berdasar W
atas epidemiologik penting  Komite/Tim PMKP
dimonitor dan  Komite/Tim PPI
didokumentasikan (lihat PPI 6
EP 2 dan EP 3). (D,W)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 10 Telusur Skor
4. Ada bukti penyampaian D Bukti penyampaian hasil 10 TL
hasil analisis data dan analisis data dan 5 TS
rekomendasi kepada rekomendasi kepada 0 TT
Komite PMKP setiap tiga Komite PMKP setiap tiga
bulan (lihat PPI 6 EP 2 dan W bulan
EP 3). (D,W)
 Komite/Tim PMKP
 Komite/Tim PPI
24-25 September 2019
Standar PPI 11

Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI


kepada staf klinis dan nonklinis, pasien, keluarga
pasien, serta petugas lainnya yang terlibat dalam
pelayanan pasien.

24-25 September 2019


Maksud dan Tujuan PPI 11
Agar program PPI efektif, harus dilakukan edukasi kepada staf tentang
program PPI pada waktu mereka baru bekerja di rumah sakit dan diulangi
secara teratur. Edukasi di ikuti oleh staf profesional,staf klinik, staf non klinik,
pasien, keluarga pasien, pedagang, dan pengunjung. Pasien dan
keluarga didorong untuk berpartisipasi dalam implementasi propgram PPI.

Pelatihan diberikan sebagai bagian dari orientasi kepada semua staf baru
dan dilakukan pelatihan kembali secara berkala, atau paling sedikit jika
ada perubahan regulasi dan praktik yang menjadi panduan program PPI.
Dalam pendidikan juga disampaikan temuan dan kecenderungan ukuran
kegiatan. (lihat juga KKS 7)
24-25 September 2019
Maksud dan Tujuan PPI 11
Berdasar atas hal diatas maka rumah sakit agar menetapkan
Program Pelatihan PPI yang meliputi pelatihan untuk
a) orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun nonklinis di
tingkat rumah sakit maupun di unit pelayanan;
b) staf klinis (profesional pemberi asuhan) secara berkala;
c) staf nonklinis;
d) pasien dan keluarga; dan
e) pengunjung
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 11 Telusur Skor
1. Rumah sakit R Program pelatihan dan 10 TL
menetapkan regulasi edukasi tentang PPI - -
program pelatihan dan 0 TT
edukasi tentang PPI yang
meliputi butir a) sampai
dengan e) yang ada pada
maksud dan tujuan. (R)

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 11 Telusur Skor
2. Ada bukti pelaksanaan D 1) Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL
pelatihan untuk semua staf untuk semua staf klinis dan non 5 TS
klinis dan nonklinis sebagai klinis oleh narasumber yang 0 TT
bagian dari orientasi pegawai kompeten
baru tentang regulasi dan 2) Bukti pelaksanaan orientasi
praktik program PPI. (lihat KKS pegawai baru
7 EP 2 dan TKRS 9 EP 6). (D,W)
W  Diklat
 Komite/Tim PPI
 Peserta pelatihan/orientasi
24-25 September 2019
Elemen penilaian PPI 11 Telusur Skor
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL
edukasi secara berkala bila secara berkala bila ada 5 TS
ada perubahan regulasi, serta perubahan regulasi/ 0 TT
praktik program PPI dan bila kecenderungan khusus
ada kecenderungan khusus W
(new/re-emerging diseases)  Diklat
data infeksi untuk staf klinis dan  Komite/Tim PPI
nonklinis. (D,W)  Peserta pelatihan

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 11 Telusur Skor
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan edukasi untuk 10 TL
edukasi untuk pasien, pasien, keluarga dan pengunjung 5 TS
keluarga, dan pengunjung 0 TT
tentang program PPI. (D,W) W  Diklat
 Komite/Tim PPI
 Tim PKRS
 Pasien/keluarga
 Pengunjung

24-25 September 2019


Elemen penilaian PPI 11 Telusur Skor
5. Ada bukti pelaksanan D Bukti penyampaian hasil 10 TL
penyampaian temuan dan pengukuran mutu keseluruh unit di 5 TS
data berasal dari kegiatan RS secara berkala 0 TT
pengukuran mutu/indikator
mutu (measurement) ke W  Komite PPI
seluruh unit di rumah sakit  Komite PMKP
sebagai bagian dari edukasi  IPCN
berkala rumah sakit (D,W)  Ka unit

24-25 September 2019


TERIMA KASIH

24-25 September 2019

Anda mungkin juga menyukai