DAN
OPERASIONALISASI RUMAH SAKIT
Kuliah S2 - MARS
1
MATERI PEMBAHASAN
2
1. Fungsi pengaturan & pengendalian pemerintah
2. Aspek perlindungan hukum
3. Aspek Kompetensi dan kewenangan
4. Mengurangi pelayanan di bwh standar
5. Memacu profesionalisme, effisien dan efektifitas
6. Izin mekanisme upaya mutu paling tua
7. Izin ada batas waktu (dapat dicabut)
3
• Tenaga kesehatan,tenaga kerja : praktek tenaga
medis, praktek perawat/ bidan dan Nakes lainnya,
izin kerja tenaga kerja asing
• Institusi / sarana pelayanan kes RS, Klinik , Balai
Pengobatan, Rumah Bersalin, Apotik, Laboratorium, dll
• Penggunaan peralatan : izin penggunaan
radioaktif/radiologi, izin boiler, izin genset,dll
4
PRINSIP DASAR
MUTU
PELAYANAN
•PERIZINAN SARANA
YANKES
•AKREDITASI
•KLASIFIKASI
•SERTIFIKASI
•STRATIFIKASI AKUNTABILITAS
PADA
•STANDARD MASYARAKAT
5
PERIZINAN Kelayakan utk melaksanakan
kegiatan (Standar input)
AKREDITASI Proses pelaksanan pemenuhan
standar pelayanan (Standar input,
proses & output,outcome)
KLASIFIKASI Pengelompokan secara berting-
kat berdasarkan kemampuan
yan di RS (standar input)
SERTIFIKASI Kompetensi seseorang atau
kelayakan peralatan
STANDARD Persyaratan dan kriteria yang
dilakukan secara profesional
6
RS SEBAGAI SARANA PELAYANAN KES
a. Jenis pelayanan
- RSU semua bidang dan jenis penyakit
- RSK bidang dan jenis penyakit tertentu, berdasarkan
disiplin ilmu, gol. Umur, organ, jenis penyakit dll
b. Kepemilikan
- RS Publik Pemerintah Pusat dan Daerah (UPT, LTD)
- RS Privat -= dikelola Badan Hukum
7
PERATURAN YANG MENGATUR KEHIDUPAN RS
8
PERATURAN YANG TERKAIT DGN PENYELENGGARAAN RS
9
11. Perlindungan Bahaya Kebakaran (Pemda)
12. Ketentuan Perlindungan Radiasi (Batan, Bapeten)
13. Investasi & Permodalan (BKPM)
14. Penerapan tarif dan kelas (Kadinkes atau Kemampuan Pasar)
15. Ketenagaan Kesehatan (Depdikbud, Depkes)
16. Penelitian Klinis (Menneg, Ristek, Depkes)
17. Perbekalan Farmasi (Depkes)
18. Pengaturan Keprofesian (IDI, PPNI, ISFI dll)
19. Pengendalian Etika (ERSI, KODEKI dll)
20. Perlindungan Hukum (Dep.Kehakiman)
10
HUBUNGAN HUKUM DALAM RUMAH SAKIT
PEMILIK
1. Pemilik, Direksi, SMF
HBL
Standar/sop HK Umum
Administrasi
Aspek Hukum Perdata HUKUM UMUM
Pidana 11
PERIZINAN RUMAH SAKIT
Izin mendirikan
Izin operasional
12
Tata Cara Perizinan Pendirian RS
1. Penyelenggara RS
2. Study Kelayakan dan Master Plan
3. Persyaratan Lokasi
4. Persyaratan Bangunan
5. Persyratan Prasarana
6. Persyaratan Tenaga
7. Persyaratan Peralatan
14
PERSYARATAN PENDIRIAN RS (1)
15
BENTUK-BENTUK BADAN HUKUM
17
Studi Kelayakan (Gambaran kegiatan perencanaan Rumah Sakit secara fisik
dan nonfisik) :
• Kajian kebutuhan pelayanan Rumah Sakit, yang meliputi kajian
demografi: luas wilayah dan kepadatan penduduk serta karakteristik
penduduk (umur, jenis kelamin, dan status perkawinan);
• kajian sosio-ekonomi yang mempertimbangkan kultur/kebudayaan,
tingkat pendidikan, angkatan kerja, lapangan pekerjaan, pendapatan
domestik rata-rata bruto;
• kajian morbiditas dan mortalitas, mempertimbangkan sepuluh penyakit
utama, angka kematian (GDR, NDR), dan angka persalinan;
• kajian kebijakan dan regulasi, pengembangan wilayah pembangunan
sektor nonkesehatan, kesehatan, dan perumah sakitan.
• kajian aspek internal Rumah Sakit rancangan sistem-sistem yang akan
dilaksanakan atau dioperasionalkan (sistem manajemen organisasi sistem
manajemen unit-unit pelayanan,system unggulan pelayanan, teknologi
peralatan, sistem tarif, serta rencana kinerja dan keuangan).
Kajian kebutuhan lahan, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, dan
peralatan sesuai kriteria klasifikasi Rumah Sakit :
• Lahan dan bangunan Rumah Sakit harus dalam satu kesatuan lokasi yang
saling berhubungan dengan ukuran, luas dan bentuk lahan serta
bangunan/ruang mengikuti ketentuan tata ruang daerah setempat yang
berlaku.
6. Persyaratan Ketenagaan
a. Jenis tenaga
- tenaga medis
- tenaga keperawatan (perawat dan bidan)
- tenaga kesehatan lain (sesuai kebutuhan)
- tenaga non kesehatan
b. Tenaga mempunyai surat izin praktik (SIP/SIK)
c. Sesuai kompetensi dan kewenangan
25
PERSYARATAN PENDIRIAN RS (7)
7. Persyaratan Peralatan
- peralatan medis (keperluan diagnosa, terapi,
rehab dan peneliti medik)
- peralatan non medis (mendukung keperluan
tindakan medis)
- peralatan medis melalui penapisan teknologi,
pengujian dan kalibrasi(sesuai kebutuhan)
- operasionalisasi oleh petugas yang kompetensi
26
IZIN OPERASIONAL
• Izin Operasional merupakan izin yang diberikan
kepada pengelola Rumah Sakit untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
• Izin operasional berlaku untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dan dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan
• Perpanjangan izin operasional dilakukan dengan
mengajukan permohonan perpanjangan selambat-
lambatnya 6 bulan sebelum habis masa berlaku
Izin Operasional
27
IZIN OPERASIONAL
• Izin Mendirikan Rumah Sakit, bagi permohonan untuk pertama kali;
• profil Rumah Sakit, (visi dan misi, lingkup kegiatan, rencana strategi,
dan struktur organisasi);
• isian instrumen self assessment sesuai klasifikasi Rumah Sakit
(pelayanan, sumber daya manusia, peralatan, bangunan dan
prasarana);
• gambar desain (blue print) dan foto bangunan serta sarana dan
prasarana pendukung;
• izin penggunaan bangunan (IPB) dan sertifikat laik fungsi;
• dokumen pengelolaan lingkungan berkelanjutan;
• daftar sumber daya manusia;
• daftar peralatan medis dan nonmedis;
• daftar sediaan farmasi dan alat kesehatan;
• berita acara hasil uji fungsi peralatan kesehatan disertai kelengkapan
berkas izin pemanfaatan
• dokumen administrasi dan manajemen.
• Instrumen self assessment
• Dokumen administrasi dan manajemen :
a. badan hukum atau kepemilikan;
b. peraturan internal Rumah Sakit (hospital bylaws);
c. komite medik;
d. komite keperawatan;
e. satuan pemeriksaan internal;
f. surat izin praktik atau surat izin kerja tenaga kesehatan;
g. standar prosedur operasional kredensial staf medis;
h. surat penugasan klinis staf medis; dan
i. surat keterangan/sertifikat hasil uji/kalibrasi alat kesehatan.
Pimpinan atau Kepala RS
• Pasal 34 UU No 44 Th2009 tentang Rumah Sakit :
(1).Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang
mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang
perumahsakitan.
(2) Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai
pimpinan harus berkewarganegaraan Indonesia.
(3) Pemilik Rumah Sakit tidak boleh merangkap menjadi
kepala Rumah Sakit.
30
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMILIK RUMAH SAKIT
31
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGELOLA RUMAH SAKIT
• melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan;
• melaksanakan fungsi-fungsi manajemen rumah sakit secara terpadu, efisien,
efektif dan kreatif;
• menyusun kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan di rumah sakit;
• membina pelaksanaan kegiatan di rumah sakit;
• mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
• menyusun rencana kerja dan rencana anggaran tahunan;
• melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan yang telah disetujui;
• mengusulkan rencana pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana
rumah sakit yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan saat ini dan
pengembangan di masa depan;
• bertanggung jawab atas pengurusan RS kepada Pemilik Rumah Sakit.
32
STANDAR KOMPETENSI PEJABAT DI RS
(Permenkes 971/2008 )
PERSYARATAN UMUM
•
II. Kompetensi Bidang :
• Orientasi pada pelayanan;
• Orientasi pada kualitas;
• Berpikir analitis;
• Berpikir konseptual;
• Keahlian tehnikal, manajerial, dan profesional;
• Inovasi.
III. Kompetensi khusus :
• Pendidikan;
• Pelatihan; dan/atau
• Pengalaman jabatan.
PIMPINAN MANAGEMEN
RUMAH SAKIT
• Direktur Utama/Direktur/Wakil Direktur
Pelayanan Medis, Administrasi Umum,
Keuangan, Sumber Daya Manusia,
Pendidikan;
• Kepala Bidang dan/atau Kepala Bagian;
dan Kepala Seksi dan/atau Kepala
Subbagian.Kepala Instalasi,Kepala
Ruangan.
Kompetensi Direktur Utama /Direktur RS
38
Kompetensi Direktur/Wadir Pelayanan Medis
1. Rumah Sakit Pendidikan : Rumah Sakit yang
menyelenggarakan pendidikan profesi kedokteran,
pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan
pendidikan tenaga kesehatan lainnya berlatar
belakang pendidikan Dokter Spesialis atau Dokter
dengan pendidikan Sarjana Strata 2 (dua) bidang
kesehatan.
2. Rumah Sakit Non Pendidikan : Rumah Sakit yang
tidak menyelenggarakan pendidikan profesi
kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan,
dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya berlatar
belakang pendidikan tenaga medis dengan
pendidikan Sarjana Strata 2 (dua) bidang
kesehatan.
Kompetensi Direktur/Wadir Pelayanan Medis
40
Kompetensi Direktur/ Wakil Direktur Administrasi Umum
41
Kompetensi Direktur / Wakil Direktur Keuangan
1. Rumah Sakit
2. Medical Cek Up
3. Laboratorium Klinik
4. Pelayanan Rehabilitasi Mental
5. Penyewaan Peralatan Medis
6. Jasa asistensi evakuasi dalam darurat
7. Jasa Manajemen Rumah Sakit
8. Jasa Maintenance (Test and Repair)
1. Persyaratan Rumah Sakit
51
• Penerapan aturan yang berlaku
• Peningkatan mutu pelayanan
• Profesionalisme
• Akuntabilitas kepada masyarakat
• Transparansi pelayanan
52
• Pengawasan dilakukan oleh Badan Pengawas Rumah Sakit,
Badan Pengawas Rumah Sakit Daerah
• Binwas dilaksanakan secara berkala dan berjenjang
Pem. Pusat, Provinsi, Kab/Kota
• Melibatkan organisasi profesi dan perumahsakitan
• Kordinasi dengan instansi terkait (Diknas, Naker, Dagri dll)
53
• Aspek perijinan
- Sarana kesehatan
- Tenaga kesehatan
- Peralatan
• Pelaksanaan kegiatan pelayanan di RS
• HBL, SOP, Standar Profesi
• Pencatatan dan Pelaporan
- Rekam Medis
- Penggunaan SDM, Sarana , Prasana,Alat ( SPA )
54
55
Tugas Mahasiswa
•Masalah dalam Prosedur perizinan
Rumah sakit di Indonesia .
•Tanggapan anda tentang persyaratan
menjadi pimpinan RS sesuai Permenkes
No: 971 th 2008
56