Anda di halaman 1dari 39

INVESTIGASI KEJADIAN LUAR BIASA

DI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN KLB DALAM PPI

PERDALIN CABANG JAKARTA


CDC, Steps of an Outbreak Investigation,Principles of Epidemiology 1
DEFINISI
• Kejadian Luar Biasa / KLB :
– Kejadian infeksi yang meningkat di luar keadaan biasa
dalam suatu periode pada kelompok orang / pasien
tertentu atau munculnya infeksi yang sebelumnya
tidak ada
• Endemis :
– Jumlah infeksi RS yang terjadi selama periode
tertentu sebagai angka dasar infeksi RS
• Klaster (Cluster) :
– Kumpulan kasus terjadi pada waktu atau tempat yang
bersamaan
2
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Jenis penyebaran infeksi RS
Terjadinya KLB melalui penyebaran secara :
• Kontak langsung dan tidak langsung
• Udara : droplet dan airborne
• Benda perantara (common source vehicle)
– Produk tercemar
– Makanan ( susu formula )
– Vektor

KLPerdalin/Jakarta/Nov2021 3
Langkah menetapkan KLB
• 1. Temuan data surveilans
• 2. Analisis dan interpretasi temuan
• 3. Bentuk Tim penanggulangan KLB (SK Direktur)
• 4. Investigasi
• 5. Analisis temuan
• 5. Menyusun asumsi dan kesimpulan
• 6. Membuat rekomendasi ke manajemen RS
• 7. Pengendalian sumber infeksi
• 8. Membuat laporan temuan
• 9. Kewajiban manajemen terkait KLB

4
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
10 Tahapan Investigasi KLB
• 1. Rencana kunjungan lapangan
• 2. Pemberitahuan/pengumuman terjadi KLB
• 3. Memastikan diagnosis
• 4. Menyusun definisi kasus
• 5. Mencari kasus secara sistematik
• 6. Menetapkan deskripsi epidemiologi
• 7. Menyusun hipotesis
• 8. Menerapkan langkah pencegahan dan pengendalian
• 9. Surveilans secara berkelanjutan
• 10. Penjelasan hasil temuan KLB
5
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
1. Rencana Kunjungan Lapangan
• Pada umumnya, kunjungan lapangan dilakukan setelah
laporan adanya peningkatan kasus
• Persiapan perlu dilakukan secara seksama
• Persiapan terkait :
– Penyelidikan / investigasi di lapangan
– Operasional dan Manajemen KLB
• Investigasi Lapangan :
– Persiapan keilmuan  pelajari kemungkinan
penyebab KLB atas dasar teori / literatur
– Sarana/prasarana yang mungkin dibutuhkan  APD,
media laboratorium utk kultur

6
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
1. Rencana Kunjungan Lapangan2
• Operasional dan Manajemen :
– Investigasi lapangan merupakan pekerjaan Tim
– PenanggungJawab/Pimpinan dan anggota dengan
pembagian tugas dan peran yang jelas
– Anggota Tim : IPCN, petugas Lab, IPCD,
epidemiologist, ahli sanitasi lingkungan, ahli
konstruksi bangunan  sebaiknya yang duduk dalam
Komite PPI
– Petugas IT, konsultan terkait yang perlu dihubungi
– Semua tercantum resmi dalam SK Direktur RS

7
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
2. Pemberitahuan Terjadi KLB
• KLB diartikan peningkatan kejadian/kasus dari biasanya
dalam kurun waktu tertentu (hari, minggu, bulan)
• Kasus umumnya dianggap berasal dari penyebab atau
sumber yang sama, dan saling terkait / berhubungan
• Perlu dipastikan betul KLB  yaitu peningkatan kasus
dengan penyebab yang sama ATAU hanya sporadis /
infeksi sama tetapi tidak saling terkait
• Peningkatan dikatakan terjadi bila jumlah kasus melebihi
data dasar sebelumnya (bulan lalu, minggu lalu)
• Adakalanya investigasi tidak semata terkait peningkatan
kasus, tetapi karena potensi penyebaran sangat tinggi

8
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
3. Memastikan Diagnosis

• Memastikan diagnosis untuk :


– Menetapkan jenis dan penyebab infeksi
– Bukan kesalahan diagnostik / pemeriksaan Lab
• Analisis gejala klinik dan hasil temuan Lab
• Pastikan bukan kontaminasi kuman lingkungan
• Periksa kasus-kasus dengan kondisi serupa secara
klinis dan anamnesis  untuk menetapkan diagnosis
• Apakah klinis sesuai dgn diagnosis yang ditegakkan?
• Buat grafik distribusi frekuensi  untuk melihat cakupan
infeksi

9
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
4. Menyusun Definisi Kasus
• Kasus KLB harus ditegakkan atas dasar Waktu, Tempat
dan Orang (Time, Place, Person)
• Kriteria klinis harus sederhana dan objektif
• Kasus dikategorikan sebagai Definitif (confirmed), Sangat
mungkin (probable),Terduga (suspected / possible)
• Suspected :
– Kasus sesuai definisi klinis
• Probable :
– Kasus sesuai definisi klinis didukung pemeriksaan
penunjang (lab/radiologik) atau berhubungan dengan
kasus definitif
• Confirmed :
– Kasus sesuai definisi, terbukti dari hasil Lab
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021 10
5. Mencari Kasus secara Sistematik
• Data klinis kasus KLB perlu dianalisis :
– Gejala dan tanda klinis  serupa
– Tanggal ditemukan / terdiagnosis  sebagai dasar temuan
KLB
– Lama terkena infeksi
• Keterangan terkait faktor risiko :
– Fasilitas perawatan kurang
– Jumlah pasien melebihi kapasitas
– Tenaga medis kurang
– Tidak tersedia pengobatan maksimal
– Kebersihan tidak optimal

11
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Temuan di Lapangan

12
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
6. Menerapkan Epidemiologi Deskriptif
• Epidemiologi deskriptif menjadi dasar dimana dan siapa
terkena infeksi  dasar upaya memutus rantai dan
pencegahan
• Berdasarkan pola penyebaran, waktu kejadian, populasi /
kelompok yang terkena
• Waktu / Time :
– Membuat kurva/grafik epidemi  menggambarkan peningkatan
kejadian dari kondisi dasar (base line) terkait waktu kejadian
• Tempat / Place :
– Membuat peta kasus (spot map)  menggambarkan pola
penyebaran
• Orang / Person :
– Karakteristik kasus (umur, jenis kelamin, status klinis)
– Kemungkinan pajanan (tindakan medis, ruang rawat, pengobatan)
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021 13
Data surveilans sbg dasar KLB
Kasus Acinetobacter baumannii
Perina, 2012 • Angka dasar A.baumannii
0-1/bln
• Bln Juli meningkat 
potensial KLB, ! Waspada
• Bln Okt meningkat tajam
12 kasus  KLB tidak
terkendali

14
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
7. Menyusun Hipotesis
• Hipotesis KLB disusun atas dasar :
– Kemungkinan sumber kuman penyebab
– Pola transmisi penularan
– Jenis pajanan yang mengakibatkan terinfeksi
• Apa yang diketahui terkait infeksi yang terjadi ?
– Apa sumber paling sering dari kuman penyebab
– Bagaimana cara penularan tersering
– Apa perantara penyebaran tersering ? Tangan petugas?
Peralatan medis? Permukaan/lingkungan ?
– Apa faktor risiko penularan tersering?
• Gunakan hasil Lab dan temuan lapangan untuk
mendukung hipotesis

15
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Temuan Lab

KLPerdalin/Jakarta/Nov2021 16
8. Pencegahan dan Pengendalian

• Tujuan utama  mengendalikan KLB, mencegah kasus


baru
• Lakukan sejak awal terindikasi KLB
• Pengendalian penyebaran infeksi terkait :
– Agen  lakukan eliminasi / pengendalian pada
sumbernya
– Cara penyebaran , peningkatan sterilisasi peralatan,
perawatan alat invasif, kebersihan lingkungan, ventilasi
ruangan, kepatuhan kebersihan tangan/HH,
– Penderita  isolasi kasus / kohorting, pemberian
vaksinasi

17
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
9. Surveilans secara Berkelanjutan

• Lakukan surveilans aktif berkelanjutan


• Pantau kejadian KLB terus menerus
• Apakah upaya mengatasi KLB berhasil atau belum ?
• Apakah masih ditemukan kasus baru atau sudah tidak
ditemukan ?
• Apakah ditemukan penyebaran kasus atau tetap
terlokalisasi ?

18
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Pemetaan Area KLB klaster MRSA
Gedung A, Jan – Jun 2012

15

11
10

Kursus Dasar/PERDALIN/Jakarta/2012 19

KLPerdalin/Jakarta/Nov2021 19
10. Penjelasan Hasil Temuan KLB

• Lakukan analisis dan kesimpulan dari hasil temuan KLB


• Laporkan analisis dan kesimpulan dengan cara mudah
dipahami dan jelas
• Sebutkan rekomendasi langkah pengendalian dan
pencegahan yang perlu dilakukan
• Buat laporan tertulis semua langkah yang dilakukan
terkait KLB yang terjadi untuk pimpinan RS, dan pihak-
pihak terkait
• Dokumentasikan semua sebagai bahan pembelajaran
terkait pengendalian KLB selanjutnya

KLPerdalin/Jakarta/Nov2021 20
Rapat Koordinasi
Tim Penanggulangan KLB

KLPerdalin/Jakarta/Nov2021 21
PENETAPAN KLB BERAKHIR
• Bila KLB telah berakhir :
– Ditetapkan dengan SK Direktur atas rekomendasi
Komite PPIRS
– Diumumkan segera
• Pada akhir KLB :
– Tim Pengendalian KLB membuat laporan lengkap ke
Direktur RS dan pihak terkait lainnya

22
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
23
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
SIMULASI KASUS KLB
• Anggota PPIRS dari Laboratorium melaporkan
peningkatan temuan kuman yang sama dari ruangan
ICU Anak pada bulan Maret 2011

SIMULASI
• Buatlah rencana Tatalaksana KLB

24
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Kasus S.marscesens meningkat di ICU Anak

• 1. IPCN melakukan kunjungan lapangan ke ruang ICU


Anak
• 2. Hasil kunjungan lapangan dibahas bersama Tim IPCN
dan IPCN-Link
• 3. Hasil pembahasan dibawa ke rapat Komite PPIRS
bersama anggota terkait :
– DPJP/wakil ICU Anak
– IPCN-link ICU Anak
– Ketua PPIRS
– Tim IPCN
– Anggota Dep Ilmu Kesehatan Anak
– Anggota perwakilan Lab RS/ SpPK/SpMK
25
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Kasus S.marscesens meningkat di ICU Anak

• 4. Rapat untuk membahas :


 Memastikan diagnosis S.marcescens
 Menyusun definisi kasus KLB
 Menyatakan benar terjadi KLB atas dasar data
surveilans sebelumnya

• 5. Hasil rapat dilaporkan ke Manajemen / Direktur RS

26
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Tindak Lanjut Pengendalian KLB

• 1. Pengumuman terjadi KLB di ICU Anak, penutupan


sementara ruangan (bila perlu)
• 2. Mencari kasus baru secara proaktif atas dasar klinis
dan pemeriksaan mikrobiologi
• 3. Mencari secara aktif dugaan sumber penyebaran
S.marcescens

27
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Mencari kemungkinan sumber penularan

28

KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Mencari kemungkinan sumber penularan

KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
29
Hasil temuan Epidemiologis

• 1. Ditemukan pada periode Maret, di ICU Anak pada


pasien usia 1-2 tahun (Waktu,Tempat,Orang)
• 2. Jumlah kasus meningkat bermakna sebanyak 10
kasus  dibanding bulan Februari tidak ada

30
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
KLB S.marcescens, ICU Anak
Desember 2010-Maret 2011

10
10

1
2
0 0
0

Desember Januari Februari Maret

KLPerdalin/Jakarta/Nov2021 31
Menyusun hipotesis KLB

• 1.Menetapkan kemungkinan asal sumber penularan


• 2. Menetapkan pola penularan, tangan petugas?
peralatan medis? permukaan lingkungan? air? AC?
• 3. Menetapkan jenis pajanan, kontak? droplet? airborne?
• 4. Menganalisis hasil kultur dari spesimen kasus
• 5. Merencanakan kultur swab/apusan yang diperkirakan
sumber penularan, railing bed? meja pasien? tiang
infus? alat monitor? tirai pemisah? air kran? udara AC?
gagang pintu?

32
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Pencegahan dan Pengendalian

• 1. Kohorting kasus, pisahkan non-kasus


• 2. Lakukan pembersihan permukaan secara maksimal
 pengawasan petugas Cleaning Servis
• 3. Terapkan Kewaspadaan Standar secara umum dan
menyeluruh
• 4. Perbaiki temuan :
– Kualitas air ? kualitas udara ?
– Penempatan pasien ?
– Keterbatasan petugas ?
– Keterbatasan larutan HH ?
– Keterbatasan APD ?
33
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Tindak lanjut temuan

34
Surveilans berkelanjutan

• 1. Analisis temuan berdasarkan data surveilans


• 2. Rencanakan pantau hasil surveilans selanjutnya dan
analisis hasil
• 3. Mengikuti hasil surveilans untuk menetapkan apakah
KLB masih berlangsung atau sudah tidak ditemukan
• 4. Memastikan kasus KLB terlokalisasi / cluster atau
menyebar

35
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
KLB S.marcescens, ICU Anak
Maret-April 2011

10
10

6
4
4
1
2
0 0
0
Desember Januari Februari Maret April Mei

KLPerdalin/Jakarta/Nov2021 36
Tindak lanjut hasil temuan KLB

• 1. Analisis hasil temuan (lingkungan, kasus, lab)


• 2. Menyusun, menerapkan dan melaporkan upaya
pengendalian dan pencegahan
• 3. Membuat rekomendasi pencegahan dan
pengendalian selanjutnya
• 4. Mendokumentasikan laporan lengkap sebagai
pembelajaran selanjutnya

37
KLPerdalin/Jakarta/Nov2021
Penetapan KLB berakhir

• Buat kriteria penetapan KLB sudah berakhir

Rencana Tindak Lanjut

• Buat rencana kerja selanjutnya untuk mencegah


terulangnya KLB

dalima.astrawinata@gmail.com/KLPerdalin/Nov 2021 38
Terima Kasih

39

Anda mungkin juga menyukai