Anda di halaman 1dari 7

K13.

1 TB Paru
dr Indah

Topic Materi
Pendahuluan  Tahun 2019, insiden kasus TB: 8.9-11 juta
 Urutan 8 besar negara prevalesi TB: India – Indonesia – Cina – Filipina.
Definisi Kasus a. TerdugaTB: seseorang dengan gejala atau Tanda TB  batuk > 2 minggu, batuk
darah, sesak napas; ketemu org batuk > 2minggu tidak sembuh sembuh dd ny bisa
TB
b. Kasus TB: TB definitif  sdah terbukti secara lab dan foto thraks
definisi kasus kalau sudah definitif dibagi jadi
a. Pasien TB terkonfirmasi bakteriologis
 Pasien yang BTA/TCM +
 Pasien TB yang hasil kultur/biakannya +
 Pasien TB esktraparu terkonfirmasi bakteriologis BTA, TCM, atau biakan
 TB anak terdiagnosis
b. Pasien TB yg terdiagnosis klinis
 BTA/TCM negatif, tp foto thoraks +
 Hasil sputum negatif tp tidak membaik setelah diberi antibioti non OAT
 Pasein TB ekstra paru terdiagnosis secara klinis/lab/ histopatologis tanpa
ada kofirmasi bakteriologis  misal pasien tidak ada dahak jadi gabisa
periksa TCM, tp PA nya +
 TB anak terdiagnosis dengan skoring
Klasifikasi a. TB Paru: parenkim paru, termasuk TB milier
b. Tb ekstra paru: selain paru
c. Riwayat pengobatan sebelumnya:
1. Kasus baru: semua orang yg belum pernah dapat OAT atau dapat OAT <28 hari
(tanyain dapt obat yg sudah bikin pipis merah belum?)
2. Kasus kambuh: sembuh, terus datang lagi engan hasil + (sputum/ hasil
pemeriksaan lain menghasilkan gambaran TB. Harus ada ukti terkonfirmasi.
Misal pasien uda ada riwayat OAT datang dgn batuk darah, jadi datanya bekas
TB. Dgn batuk darah, belum tentu TB. Jadi diagnosisnya: bekas TB, dengan
batuk darah. dd: TB kambuh. Kalo besoknya positif, maka diagsisnya: TB paru,
TCM+. Kasuskambuh
3. Gagal pengobatab: semua pasien TB pda akhir bulan ke 5 hasil sputumnya masih
+
4. Kasus putus obat: semua kasus TB yg tidak melajutkan pegobatan >2 bulan
5. Kasus lain: tidak ada data, tidak ada bukti yang lain
Klasifikasi ketika sensitif obat, maka hasil print outnya akan warna ijo. Ijo pertama tidak adak
hasil uji kuman, dan ijo ke dua sensitif obat. Kalo merah, ada bakteri trus ijo berati tidak resisten
resistensi rifampisin.
Obat
a. TB sensitif obat
b. TB RO
- Mono resisten: resisten terhadap OAT lini pertama (resisten INH/resisten
etambutol)
- RR; resisten rifampisin
- Poliresisten: hasil kulturnya >1 resisten selain rifampisin dan INH (kalo
resistenya INH dan Rifampisin disembutnya MDR)
- MDR: resistensi INH dan Rifampisin
 XDR dulu: TB MDR dan resisten thd minimal salah satu golongan quinolon dan
injeksi lini kedua
 XDR: mdr yg resisten thd INH, juga thd quinolone, dan salah satu OAT GRUP A
(levofloksin, moksi, bedakuilin)
 Kalau hasil TB MDR da resisten terhadap miniml 1 fluroquinolon  preXDR
 Klasifikasi berdasarkan status HIV (semua pasien TB harus dicek TB): TB paru
TCM +, KASUS BARU, status B20 + (berati HIV =), kalo belum diperiksa: statsu
HIV tidak diketahui
Penegakan 1. Terduga TB: batuk lebih 2 minggu, sesak, batuk darah, penurunan BB  lakukan
diagnosis TB penelusuran dan diagnosis
2. Pemeriksaan
3. Pemerisaan diagnostik: TCM, Foto thorax (dari puskesmas rujuk aja. BTA sudah
tidak digunakan untuk penegakan diagnosis awal; kalo emang sputumnya + maka
dignosis dapat ditegakkan)
Gejala TB  Batuk erus menerus minimal 2 minggu
(terduga)  Demam, batuk darah, afsu makan turun,BB turun, sesak napas (tergantung luasnya
organ yang terknea0; kalo tb EKSTRA PARU BISA AJA NYERI DI PAYUDARA,
BENJOLAN DI TULANG BELAKANG (SPONDILITIS)
 TAMBAHKAn foto thoraks
terduga TB
anak
terduga TB 1. Pasien kasus kronik (uda gapake OAT lini 2); kasus kronik adlah pasien yg sputumnya
resisten obat masi + setelah dapat OAT 2 (OAT 2 u/ kasus kambuh, putus obat, dan gagal terapi)
2. Tidak konversi at 2
3. Tidak dapat terapi DOTS atau pernah tp OAT lini 2
4. Idem
Terduga TB  Pasien yang dicurigai menderita paru.
ekstraparu  Tetap periksa sputum u/ memastikan ada tidak TB paru.
skrining  Pasien dengan komorbid (HIV, Diabet)  pemerintah sudah ada kolaborasi TB HIV
da TB DM, psien dengan risiko tinggi, pasien di lapas, pasien di tempat yg endemis
TB. Kalo dalam 1 rumah sudah ada pasien terkonfirmasi TB, maka segera skriing
anggota rumah lain
alur diagnosis
TB
pengobatan TB
pengobatan
TB sensitif 1. Tb resisten rujuk ke rumah sakit!
obat Prinsip Pengobatan TB di fasyankes
 Min 4 maam obat
 Dosis tepat
 Ditelan teratur diawasi PMO sampe selesai
 Pengobatan dibri dalam 2 tahap
Tujuan
 Menyembuhkan
 Mencegah kematian
 Mencegah kekambuhan
 Menurunan risiko penularan

Prinsip Pengobatan TB di fasyankes


 Jenis OAT
1. Oat lini 1: u/ tb sensitif
2. Oat lini 2: untuk yg resisten obat

 Dosis OAT
1. Dosis OAT lini 1 u/ dewasa
2. Dosis OAT lini 2 u/ resisten
Tatalaksana A. sensitif obat
 pengobata TB dewasa
 OAT lini 1 (katehori 1): 2HRZE/4(HR)3 atau 2(HRZE)/4HR  udah gada
yg 4hr3 garena gada yg seminggu 3x. pake dosis harian.
 Diberi ke : kasus baru, terdiagnosis klinis, ekstraparu

Tatlak apa yang dipantai?


lanjutan 1. Sebelum pengobatan dan akhir bulan ke 2, akhir bulan ke 5, akhir bulan ke 6 cek
sputum
PMO  Setiap pasien arus menentkan PMOnya
 Perannya: mengawasi pasien TB agar menelan, memberikan dorongan pasien agar
mau berobat tertu, mengingatkan pasien u/periksa ulang dahak,memberi penyuluhan

Tatlak kasus a. Putus obat < 1 bulan


mangkir pada  Pelacakan pasien
TB sensitif  Kenapa kok putus?
 Lanjutkan pengobatan dosis yg tersisa sampai seluruh obat habis masi
dianggap kasus baru
b. Putus 1-2 bulan
c. Putus obat >2 bulan
Tatlak TB TB resistan
lanjutan  Berdasar hasil TCM/biakan
 Biasanya di rujuk ke rs khusus
 Kalo sudah diinisiasi dr rs, nanti dibalikin
eso  Pasien harus tau obatnya seperti apa, kalau ada keluhan di catat dan diedukasi
tatalaksana berikutnya

 Pirazinamid memicu drug induced hepatitis yg berat (nilai optp lebih dari normal).
Jadi pirazinamid harus distop selamanya. Rifampisin dan INH juga bisa tp ga
separah. Kalau ada, stop dulu KDT. Terus kasih ethambutol dan streptomisin dulu
 Nyeri sendi karena pirazinamid
 Sebelum kasih obat, cek fungsi hepar, asam urat, dan GDS  u/ pasien TB banyak
yg gatau kalo kena DM
 Kesemutan: akibat INH (biasanya tiap ari ditambhkan INH 10mg)
 Merah pada pipis: rifampisin
 Seperti flue bisa karena rifampisin
efek samping berat
 Gangguan pendengaran  streptomisin harus distop; bukan karena kelainan telinga
kan
 Gangguan penglihatan  ethambutol ( di anak gadikasi ini, tp dikasi rifampisin, INH,
pirazinamid)
Tatlak ESO 1. Antihistamin/ pelemmbab  rujuk
di kulit
komplikasi 1. Batuk darah masif
2. Pneumotoraks
3. Gagal jantung
Perubahan  Pake strategi nasional pengendaian TB
Terapi OAT  3 komponen utama: diagnosis  pengobatan  pemantaian pengobatamn
Kemenkes
2021
diagnosis  TCM u/ diagnosis utama  penegakan diagnosis. Kalo gada, rujuk
 TCM U/ diagnosis tb paru dan ekstra paru. Tanyakan riwayat pengobata TB baru
maupun yg punya riwayat pengobatan tb paru yg baru dan yg sudah pernah
sebelmnya pad asemua golonga mur termasuk ODHA. Kalo sudah pernah TB
sebelumnya ttp pake regimen 1 tp nunggu TCM
 Pemeriksaan TCM dari spesimen dahak (paru) dan non dahak u/ ekstraparu
 Seluruh terduga TB harus dilakukan pemeriksaan TCM pada fasilitas pelayanan
kesehatan yg saat ini sudah aa TCM
 Jumlah dahak yg dikumpulkan adalah 2 dahak  kalo pasien dateng ke RS siang ini,
maka minta pasien berdahak saat itu (sewaktu) 1 jam lagi kasih lagi (sewaktu); atau
hari ini 1 kali besok bawa dari rumah, 1 jam lagi kelurin lagi
 Standar 3-5 ml dan mukopurulen (kalo putih jernih itu ludah)

ALUR DIAGNOSIS

Ketentuan terkait hasil


a. MTB pos, rif resistan
 Kalo ada pasien hasilnya resisten, cek ud pengobatan sebelumnya belum>
tidak ada riwayat kontak dg pasien TB O, pemeriksaan ulang apa betul TB RO
b. TB + dan Rif sensitif
 u/pasien yg hasil sputum nya + tb maka diberi terapi OT kateori 1
 pasien berasal dari suspect TB tp ada rwayat pengobatan (harusnya kategori
2), ttpkasih OT 1 dulu sambil tunggu hasil uj kepekaan terhadap INH. Kalau
hasilnya IN resisten maka dikasih paduan pengobatan TB mnoresistan INH.
Kalo ga resiste, ttp kategori 1 + INH selama 6 bulan
c. MTB INTERDEMINATE
d. Tcm GAGAL  Pengulangan
e. Sputum negatif  foto toraks dan antibiotik spektrumluas. Dpt didiagnosis tb kliis
sesuai pertimbangn klinis. Bisa diberi OAT to dievauasi ketat. Kalo tidak aa
perbaikan klinis, jgn2 emg bukn TB. Biasanya ky gini pada pasien ca pru.
f. Fasilitias elayanan kesehta yg belum/tidakpunya TCM hrus dirujuk ke fasankes
yangpunya TCM.
g. Tindak lanjut hasil pemerisaan TCM melaui mikroskopis
terdiagnosis tb konfirm bakteriologis dari pemeriksaan mikroskopis
- Rifampisisn senditif, tcm tak menguba pasien tb konfirmasi bakteriologi/
h. TB klinis dgn BTA ngatid
pengobatan 1. OAT dosis haria, sudah tidak ada dosis intermiten.
2. Oat kategori 2 tidak di rekomendasikan agi (streptmisin tidak ada)
pemantauan 1. Tb sensitif obat mikrskopis
kemjua 2. Tb resisten obat mikrosopis dan kultur
pengobatan

Anda mungkin juga menyukai