Anda di halaman 1dari 22

K11 VARIABLE,

SKALA PENGUKURAN,
DAN INSTRUMEN
Dr Agung Saprasetya

VARIABEL  Vary = berubah

 Able = dapat

 Variable = karakteristik yang dapat berubah  atribut,

obyek yang mempunyai variasi antara yang satu dengan yang

lain.

- Cth: prestasi belajar siswa (ada yg nilainya bagus dan

jelek), tinggi badan, BB, sikap thd pembelajar online,

motivasi belajar, disiplin, berat, ukuran, dan bentuk.

 Variabel mengandung variasi  data satu beda dengan

data yang lain.

 Variabel = construct (sifat) yg dipelajari, diambil dari

suatu nilai berbeda; kualitas yg diselidiki peneliti untuk

membuat penarikan kesimpulan.

 Bikin penelitian  identifikasi variabel yg mau diteliti

KESIMPULAN

VARIABEL PENELITIAN ADALAH atribut/ sifat/ nilai dari

org/obyek/ kegiatan yg mempunyai variasi tertentu yg ditetapkan

leh peneliti untuk dipelajari dan ditarik ksimpulannya.

orang itu tinggi, orang itu baik, orang itu cerdas 


menggambarkan atribut, sifat, nilai
JENIS A. VARIABEL INDEPENDEN (variabel bebas, stimulus,

predictor, antecedent, faktor risiko penyakit)

 Variabel bebas = variabel yang memengaruhi/ menjadi

sebab perubahan/ timbulnya variabel dependen

(terikat).

 Variabel bebas = variabel penyebab = memengaruhi

 Dalam analisis statistik dalam membuat structural

equation modelling, variabel independen = variabel

eksogen (berasal dari luar objek).

B. VARIABEL DEPENDEN (terikat, output, kriteria,

konsekuen, penyakit).

 Asupan Fe rendah (independen)  anemia (dependen).

Jadi asupan Fe rendah menyebabkan anemia.

 Variabel endogen.

C. VARIABEL MODERATOR (variabel independen ke2)

 Dapat memengaruhi (memperkuat/memperlemah) hub

variabel independen dan variabel dependen.

 Cth: Pengaruh pelatihan ICT terhadap pemanfaatan

ICT pada dosen junor dan senior

 Cth: variabel moderator = senioritas karena

memengaruhi aplikasi/ pemanfaatan

penggunaan teknologi ICT pada dosen

D. VARIABEL INTERVENING = confounding

 Memengaruhi hub variabel dependen dan independen

tapi tida dapatdiamati/ diukur.


 Merupakan variabel penyela/antara yang terletak di

antara variabel dependen dan v independen sehingga v

independen tidak langsung memengaruhi/

berubahnya variabel dependen.

 Cth : kebiasaan merokok (independen), penyakit

jantung koroner (dependen)  pengaruh kebiasaan

merokok terhadap PJK tidak langsung, bisa juga

dipengaruhi kebiasaan minum kopi (confounding/

intervening). Orang merokok dan minum kopi

biasanya jadi satu kesatuan. Minum kopi merupakan

intervening variable antara kebiasaan merokok dgn

PJK.

E. VARIABLE KONTROL

 Variabel yg dikelndalikan/ dibuat konstan  hub v

independen dan v dependn tidak dipengaruhi oleh

faktor luar yg tidak diteliti (digunakan u/

membandingkan melalui penelitian eksperimen).

 Cth : kebiasaan merokok dgn PJK;. u/ menyimpulkan

PJK disebabkan kebiasaan merokok, kendalikan bbrp

variabel, misal variabel minum kopi, misal, merokok

tidak minum kopi, atau merokok dan minum kopi.

 Cth : pemanfaatan ICT berpengaruh thd hasil belajar

 kendalikan variabel yg memengaruhi hasil belajar

yaitu tingkat kemampuan siswa. Kemampuan siswa

harus sama. Misal, mahasiswa di atas 3 memiliki

tingkat kemampuan yang sama.


 Cth : pengaruh pemberian the hijau thd tekanan

darah tikus putih jantan. Yang dikendalikan adalah

jenis kelamin tikus. Tkj dan tkb mungkin memiliki

sistem fisiologis yg beda.


HUBUNGAN HUB VARIABEL PALING DASAR :

ANTAR VARIABEL  Hubungan antar dua variabel: hub variabel bebas (x) dan

variabel terikat (y).

 Hub variabel bebas dan v terikat tidak selalu menunjukkan

hubungan sebab akibat. Bisa juga masing-masing saling

berdiri sendiri.

ARAH HUB ANTAR VARIABLE

1. HUB POSITIF

 Hub antara variabel memiliki hub searah

 nilai tertinggi pada variabel sebab = nilai tertinggi

pada variabel akibat. Jadi kalo X tinggi, maka Y makin

tinggi, vice versa.

 Cth: Semakin pendpatan tinggi maka daya beli

semakin tinggi.

 Cth : TD tinggi maka stroke juga tinggi.

 Cth: semakin rendah semangat belajar, semakin

rendah nilai siswa.

 Cth : smakin rendah asupan Fe, Kadar Hg darah juga

rendah.

2. HUB NEGATIF

 Terjadi jika kedua variabel memiliki hubungan

terbalik.
 Jadi nilai tertinggi variabel sebab adalah nilai

terendah variabel akibat. X tinggi maka Y rendah.

 Cth: semakin tinggi pendidikan, tingkat pengangguran

makin rendah.

 Cth: Semakin sering datang pengajian, semakin

rendah risiko cerai.

TIPE HUB ANTAR VARIABEL

1. HUB SIMETRIS

 Jika variabel 1 tidak disebabkan/dipengaruhi variabel

lain.

 Misal variabel independen >1  Kadar Hb tidak

dipengaruhi asupan Fe aja, tapi dipengaruhi asupan

protein juga. Asupan Fe dan Asupan Protein

hubungan simetris karena tidak saling

memengaruhi.

2. HUB TIMBAL BALIK

 Hub di mana satu variable dapat menjadi sebab dan

juga akibat dari variable lainnya.

3. HUB ASIMETRIS

 Jika variable yg satu memengaruhi variable lainnya.

 Hub antara v independen dan dependen.


DEFINISI  Sesudah mengidentifikasi variabel penelitian  definisikan

OPERASIONAL variabel kita.

VARIABEL  Kalo variabelnya adalah anemia  org belum bisa mengukur

anemia/tidak jika belum didefinisikan pengertiannya.

 Dfinisi operasional variabel berbeda dgn definisi


konseptual.

 Definisi konseptual didapat dr buku dan textbook.

 Definisi konseptual : anemia adalah kadar Hb <12g%  untuk

menentukan definisi variable, gabole gini. kalo kaya gini nanti

muncul miskonsepsi. Gimana ngitungnya? Kan ngukur Hb

berbagai cara. Pake cara apa?

 Makanya dijelasin variablenya secara operasional  pas

orang baca def operasional, jadi tau u/ mengetahui org

anemia perlu diukur dgn alat ini, caranya gini, dan nilai

rujuknya berapa.

 Kalau masi konseptual  makna sangat abstrak.

 Cth: org pintar  pintarnya tuh kaya apa. Pintar terlalu luas.

Def operasional menjealaskan kriteria org pintar.

 Sering sifat empiris/ peristiwa yg direpresentasi oleh konsep

yg tdk dapat secara langsung diobservasi. Kalo gadijelasin,

persepsi org bakal beda-beda.

 Dlm pelaksananan penelitian, batasan/ definisi suatu variabel

tidak dapat dibiarkan memiliki makna ganda atau tidak

menunjukkan indikator yang jelas.

 Fungsi def operasional variable: variable tidak bermakna

ganda/ ambigu sehingga persepsi orang yang membaca sama.

KENAPA DEF OPERASIONAL PERLU DITENTUKAN?

 Sudah menentukan variabel  ngumpulin data  data

diambil melalui prosedur pengukuran tertentu  untuk

variabel anemia harus diukumpulin data yg menunjukkan org

anemia. Data diambil lewat prosedur pengukuran.


 Makanya di def oeprasional perlu dijelaskan metode

penguurannya pake apa  cth: anemia : Hb <12gr% yg diukur

dgn metode Sahli  metode pengukuran jadi jelas. Jadi,

untuk mengetahui org anemia atau tidak  liat di kadar Hb

dan diujinya pak Sahli dengan nilai rujuk <12 g%. Kalo gitu,

data yg diambil adalah data ttg kadar Hb. Prosedur

pengukuran menggunakan metode Sahli. Dapat diketahui

org menderima anemia/tidak.

 Pengukuran yg valid dpt dilakukan thd atribut yg sudah

didefinisikan scr tegas dan operasional. Langkah proseduran

u/ variable dijelaskan di def operasional.

 Variabel yg masih berupa konsep teoritis blm dapat

diiukur (misal cm Kadar Hb <12 g%); dengan apa ngukurnya?

 Variabel hrs didefinisikan secara operasional agar lebih

mudah dicari hubungan antar variabel dan pengukuran.

 Tanpa operasional variable, peneliti mengalami kesulitan

dalam menentukan pengukuran hub antar variable yg masi

konseptual; kalo gadijelaskan ngukur anemia pake metode

Sahli, org bisa ngukur dgn metode beda. Bisa pake metode

cyanmetHb.

DEF OP

 Adalah suatu definisi yg didasarkan pada karakteristik yg

dapt diobservasi dari apa yg sedang didefinisikan atau

mengubah konsep yg berupa konstru dgn kata yg

menggambarkan perilaku/ gjala yg dapat diamati dan yg dpt

diuji dan ditentukan kebenarannya oleh org lain.


- Mengubah konsep anemia adalah kadar Hb <12 gr% dgn

gejala yg bisa diamati  anemia diukur dgn sahli dalam

satuan gr/Dl. Kadar Hb bisa diukur dgn sahli dan diuji

kebenarannya oleh org yg ngebaca.

 Def operasional adalah pengertian suatu variabel yg

dirumuskan berdasarkan karakteristik varabel tsb yg dpt

diamati (observable) / dpt diukut dan bersifat spesifk

(tidak ambigu). Uda menyebut metode  spesifik (tidak

menybabkan interretasi ganda).

OPERASIONALISASI VARIABEL BERMANFAAT:

1. Mengidentifikasi kriteria yg dpt diobservasi yg sedang

didefinsikan (Hb<12 gr% diukur dgn metode sahli)

2. Suatu konsep/objek mungkin memiliki lebih dari satu

definisi operasional

 Kalo def operasional = anemia di org dewasa dan anak

beda, laki dan perempuan beda. Anemia dgn pengukuran

sahli dan cyanmetHb beda.

3. Def operasional unik dlm situasi di mana definisi tsb harus

digunakan (metode sahli bukan yg lain)

CARA MENYUSUN DEF OP

1. Def op tipe A

 Disusun berdasarkan operasi yg harus dilakukan shg

menyebabkan gejala/ keadaan yg didefinisikan

menjadi nyata/ dpt terjadi  menjelaskan prosedur

 variabel yg diamati jd nyata.

 Cth: konflik (luas dan abstrak) ; dalam def op tipe


A konflik adlah keadaan yg dikasilkan dgn

menempatan dua org/ lebih pada situasi di mana

masing2 org mempunyai tujuan yg sama, tp hanya 1

org yg bisa mencapainya. Menjelaskan prosedural (ada

2 org pada situasi tertentu dgn tujuan yg sama (misal:

sama2 punya tjuan u/jadi mahasiswa terbaik), tp

hanya satu yg bisa mencapainya u/ jd mahasiswa

terbaik.)

2. DEF OP TIPE B

 Disusun berdasarkan bagaimana obyek ttt yg

didefinisikan dpt dioperasionalkan yaitu brupa apa yg

dilakukan atau apa yg menyusun karakteristik

dinamiknya (berubah2).

 Cth: siswa pandai kan abstrak (menimbulkan berbagai

persepsi). Di def op B  siswa pandai adalah org yg

mendapat nilai tinggi di sekolahhnya.

 Disusun karakteristik siswa pandai  nilai tinggi (nilai

berubah-ubah).

3. DEf OP TIPE C

 Disusun berdasar penampakan seperti apa obyek/

gejala yg didefinisikan tsb, yaitu apa saja yg

menyusun karakteristik statisnya.

 Cth: org pandai dpt didefinisikan sebagai org dengan

ingatan kuat, menguasai bbrp bahasa asing,

kemampuan menghitung cepat, memiliki kemampuan

berpikir baik dan sistematis. Hal itu tidak berubah


keuali ada peristiwa ttt yg menyebabkan dia lupa

ingatan.

DEF OP HARUS MENGANDUNG KRITERIA KEUNIKAN

 Def op dpt mengindentifikasi seperangkat kriteria unik yg

dpt diamati  cth: siswa pandai adalah siswa dgn IPK

tinggi; yg membedakan dia dgn yg tidak pandai.

 Smkin unk def op, semakin bermanfaat.

 Def tsbb akan banya memberikan informasi kpd peneliti dan

semakin menghilangkan obyek/ pernyataan lain yg muncul yg

kita tidak inginkan tercakup scr tidak sengaja.


SKALA PENGUKURAN VARIABEL

1. Numerik = angka

2. Kategorikal - klasifikasi
NUMERIK 1. Skala interval

 Menyatakan peringkat untuk antar tingkatan’

 cth :suhu

 Karakteristik dr skala interval tidak memiliki angka 0

mutlak; kategori data memiliki sifat saling memisah

(kalo ga masuk kelompok ini masuk ke kelompok lain).


Ciri Skala Interval”

 Kalo ga masuk interval ini, masuk yg lain (Bersifat

memisahkan)

- Cth: siswa pintar nilainya harus >9

 Memilii aturan logis.

 Kategori data dipisahkan berdasarkan skala dan jumlah

karakteristik khusus yg dimilikinya (ada karakteristik yg

ditentukan di def op variable) shg pada penentuan skala dpt

ditentukan skala pengukuran berdasarkan jumlah

karakteristik khusus yg dimiliki. Cth: siswa pinter punya nilai

tinggi. nah nilai tinggi itu brp? Yaitu dgn rata2 nilai > 9.

 Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala. Cth:

suhu ruangan adalah 0 deraat celcius. 0 derjaat bukan berati

ruangan tidak memiliki suhu, ya suhu nya 0 dan ada nilainya.

Nol bukan brt tidak ada nilainya, tp ya nol itu.

 Contoh: jam 00  bukan berati waktu berhenti tp

menyatakan skrg jam 12 malam

2. SKALA RASIO

- SKALA PENgukuran yg ditujukan pd hasil penguuruan yg

bisa dibedakan, diurutan, memiliki jarak ttt, dan bisa

dibandingkan.

- Merupaan tingkatan paling tinggi dan paling lengkap

dibanding lainnya (rasio  interval  ordinal 

nominal).

- Jika mengumpulan data berupa rasio, ya jangan diubah ke

ordinal/nominal karena lebih rendah tingkatannya.


Upayakan dapat data yg tingkatnya lebih tinggi.

- Jarak/ interval antar tingkatan sudah jelas dan memiliki

nilai nol mutlak  benar2 menyataan tidak ada nilainya

 ongkos 0 rupiah brt tidak ditarik ongkos.

3. SKALA NOMINAL

 Paling sederhana/ paling rendah. Hanya memberi

kategori aja.

 Digunakan u/ memberi kategori aja

 Digunakan u/ memberi label, simbol, lambang, atau nama

pada sebuah kategori sehingga mempermudah

pengelompokan data menurut kategorinya.

 Peneliti akan mengelompokkan objek (indivdu/kelompok)

dalam kategori ttt dan disimbolkan dgn label/kode ttt

 Angka yg diberikan pada obyek haya memilki arti

ssebgai label/pembeda aja dan bukan untuk

menunjukkan adanya tingkatan.

 Cth: skala nominal memberi kategori aja  cth:kategori

jenis kelamin  maka diberi label laki laki dan

perempuan sehingga ada pengolompokan data menurut

kategori.

 Ciri :

1. Kategori data bersifat mutually exclusife (setiap

objek anya memiliki 1 kategori aja  cowok hanya

masuk kelompok cowo aja, gabisa masuk kelompok


cowo dan cewe)

2. Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa

sembarang  hasil tidak sistematis)

 Cth : kota kelahiran, agama (islam, kristen, buda,

katolik)

4. SKALA ORDINAL

 Skala pengukuran yg sudah menyatakan peringkat.

 Jarak/ interval antar tingkatan tidak harus sama.

Cth: nilai A min 80 ke atas, B 66-79. Interval nilai A

kan 81-100 (20). Kalo B intervalnya Cuma 14. Interval

tidak sama gapapa.

 Memiliki strata lebih tinggi dr skala nominal, tp di

bawah rasio dan interval.

 Ciir :

1. kAtegori data saling memisah

2. Kategori data ditentukan berdasarkan julah

karateristik khusus yg dimiliki kategori; kat nilai A

adalah yg punya nilai >80

3. Kategori dapa disusun sesuai dgn besarny

karakteristi yg dimiliki. Cth: nilai dikelompokkan

jadi 5 (A, B, C, D, E)

 Cth :

1. Sikap seseorang thd suatu pernyataan : tidak

setuju – setuju – biasa aja – sangat tidak setuju

2. Nilai huruf mutu di perkuliaha : a, b, c, d, e


METODE  Kalo ttg anemia, maka kumpulkan data Hb untuk mengisi
PENGUMPULAN variable yg ditetapkan.

DATA  Data adalah kumpulan nilai yg diperleh dari hasil

pengukuran/ penghitungan satu variabel  perlu metode

untuk melakukan pengukuran. Cth: kalo Hb diambil dgn

sample darah vena metode sahli

 JNIS DATA :

BERDASARKAN SUMBER :

A. Data primer

 Data yg diperoleh dr sumber data. Diperoleh

langsung dari subye penelitian.

 Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus

mengumpulkan secara langsung. Misal: ngumpulin

data Hb  responden ke lab  cek darah anemia :

kita ambil sendiri darahnya

 Data primer biasanya diperoleh dari observasi,

wawancara, focus grup discussion, dan penyebaran.

B. Data sekunder

 Data yg didapat dr studi2 sebelumnya

 Diperoleh dr berbagai sumber seperti jurnal,

laporan, buku, dll

BERDASAR WAKTU PENGUMPULAN

a. Data berkala (Time Series)

 Data yg dikumpulkan scr berkala dr waktu ke waktu.

 Misal data org mati krn covid dr feb 2020 smp feb

2021 secara periodik perbulan.

 Melihat perkembangan dari watu ke waktu


b. Data cross section

 Data yg diperoleh pada waktu yg telah ditentukan u/

mendpaat gambaran keadaan atau kegiatan pada

saat itu juga.

 Data Diperoleh saat ini.

 Sebelumnya tidak ada data, kita kumpulin sendiri.

Bersifat primer.

BERDASAR SIFAT

a. Kualitatif

 Non angka  jenis kelamin, data pekerjaan

 Dikumpulkan dgn wawancara, analisis dokumen, FGD

 Dituangkan dalam kata

b. Uantitatif

 Berwujud angka/ bilangan  TD, kadar Hb, kadar

enzym

 Dijadikan bahan dasar bagi tiap permasalahan

statistik

 Diolah menggunakan teknik matematika


METODE  Variable: Anemia  data yg diambil kadar Hb  metodnya

PENGAMBILAN pengambilan data dgn Hb meter Sahli sesuai dgn def op.

DATA nanti jelaskan alatnya apa aja.

 Variabel:Org pinter  data yg diambil nilai  metode

pengukuran : melihat nilai hasil ujian

 u/ mengisi variable perlu diakukan pengumpulan data yg

dilakukan dgn teknik/ metode tertentu.

 Metide/ teknik pengumpulan data adalah metode yg


digunakan u/ pengumpulan data. Cth: Hb meter sahli
KONSEKUENSI DATA DIKUMPULKAN TIDAK BENAR : biar bisa mengumpulkan

data dgn benar, alatnya harus benar (valid dan reliable)

1. Ketidakmampuan menjawab pertanyaan penelitian scr akurat

- Harus di kalibrasi dulu. Kalo ga dikalibasi, bisa diukur tp tidak sesuai dgn

kondisi sebelumnya.

2. Ketidakmampuan mengulang dan memvalidas penelitian

- Tidak mampu mengulang pengukuran itu dan berharap hasilnya sama.

3. Temuan yg menyimpang menghasilkan sumber daya terbuang.

- Uda cape2 tp sia2

4. Menyesatkan peneliti lain u/ menemukan jalan investigasi tnp hasil

- Menyebabkan org yg menggunakan penelitian kita sbg rujukan akan bingung krn

hasilnya tidak sama meski caranya sama. Soalnya punya kita ga valid.

5. Keputusan kompromi u/ kebiakan publik  data tidak benar maka kebiakan

publik tidak benar. Cth: kebijakan PPKM yg berdasar angka kematian dan

kejadian COVID  kalo data tida benar, keputusan yang diambil pemerintah tidak

benar. Hasil penelitian dapat dijadikan u/ memutuskan kebijakan publik.

6. Menyebabkan kerusakan pada subjek peneitian misal manusia dan hewan

- Membahayakan subjek
RAGAM METDE 1. TES : ujian

PENGUMPULAN 2. NONTEST : metode angket (nyusun endiri kuesioner kalo

blm ada kuesioner yg dibuat oleh responden lain), kuesioner,

observasi (misal 10 langkah keberhasilan menyusui, dilihat

berhasil ga), wawancara (guided dan non guided), observasi

(diamati), dokumenter (membuat dokumentasi/ melihat

dokumen), eksperimental (melakukan eksperimen; A suru


olahraga trs dgn prosedur yg ditentukan), penelusuran data

online (data COVID, Profkes Indonesia), kuesioner (perlu

pelatihan numerator biar hasilnya valid dan reliable).

membuat kuesioner: cara membuat, cara melakukan uji coba,

pelatihan numerator (si pengambil data)


PRINSIP  Instrumen penelitian adalah alat bantu yg digunakan oleh

PENYUSUNAN peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tsb mjd sistematis dan dipermudah olehnya.

 Instrumen adalah alat yg memenuhi persyaratan akademis

(air rator vs tabung oksigen  tabung oksigen) shg dpt

digunakan sbg alat u/ mengukur suatu obyek ukur/

mengumpulkan data mengenal suatu variabel penelitian.

 Ciri instrumen yg baik :

a. Valid, shahih

b. Reliabel

c. Sensitif  nilai sensitivitas

d. Obyektifitas tinggi

e. Fisibilitas baik  alat dpt digunaan, tersedia, dan

memenuhi syarat di atas


VALIDITAS dan  u/ angket

RELIABILITAS  kalo ky alat LAB  ELISA  udah fix krn melalui uji jd

gaperlu di uji validitas dan reliabilitas

VALIDITAS

1. menunjukkan sejauh mana alat mengukur yg seharusnya

diukur  mengukur kecerdasan maka hasilnya menunjukkan

pengetahuan seseorang dgn baik.


2. Mengartikan validitas sejauh mana ketepatan dan

kecermatan alat ukur dlm melakukan fungsi ukurnya. kalo

kuesioner, sejauh mana ia tepat dan cermat melakukan

fungsi ukurnya  mengetahuinya kepintaran org

3. Informsi validitas menunjuukkan tingkat dari kemampuan

test mncpai sasarannya. Mengukur ketepatan dan akurasi.

Instrumen dikatakan valid jika alat panah nancep di tengah

sasaran  validitas titik tenganh.

JENIS

1. Validitas eksternal

- Dt yg dicapai dpt digeneralisasi ke semua objek,

situasi, dan waktu yg berbeda. Misal mengukur tingkat

pengetahuan  dpt digeneralisasi ke masyarakat uumum,

kalo dites dgn alat itu pasti hasilnya sama. Syarat

validitas eksternal baik:

a. Pemilihan sample tidak bias  random

b. Jumlah samper besar  dihitung dgn besar minimal

sample. Biar valid sample hrus besar.

c. Mrlibatan banyak situasi  mo gimanapun hasil ttp

akurat

d. Periode waktu yg relatif panjang (jgn terlalu jauh.

IPK jaman dr agung susah dpt 3, tp klo skrg dpt 3 kan

gampang).

2. VALIDITAS INTERNAL

- Menjawab pertanyaana pakah penelitian sudah

menggunakan konsep yg seharusnya.


a. Content validity/ face validity

 Jika instrumen yg digunakan dianggap cukup

mencakup topik yg sudah didefinisikan sebagai

dimensi dan elemen yg menggambarkan konsepnya.

 Cth : form penilaian kualitas hiidup  lihat apakah

kusioner memasukkan pertanyaan ttg fungsi sosial,

fisik, emosional, dan intelektual u/ menilai kualitas

hidup secara valid.

 Menguur validitas instrumen menggunakan judgement

ahli (panel evalueation  tinjauan pustaka yg

merupakan kesepakatan para ahli).

b. Criterion relates validity

 Digunaan mengukur perbedaan individual

berdasarkan kriteria yg digunakan.

 Menguukur sejauh mana penguuran baru

berhub dgn pengukuran sblmnya yg sudah ada

dan dapat diterima dgn bai (apakah kuesioner

sy berhub dgn kusioner yg lalu dan daapt

dierima/)

 Diukur menggunakan validitas concurrent dan

predctive

 Validitas concurrent (serentak) terjadi ketika

skala yg ditetapan dpt membedakan individu yg

berbeda sghg skor u/ masing2 instrumn

shrusnya juga beda. Cth: si A lebih pandai dari

B  dgn kuesioner dibuktikan pandangan umum


bahwa A> B. Diukur dgn koefisien korelasi hasil

uji kelompo beda yg berbeda hrs menunjukkan

korelasi berbeda. Diukur dgn koef korelasi.

 Validitas predicive : membuktikan pandangan

umum  menanjukkan kemampuan insturmen

membedakan individu dalam kriteria masa

depan. Cth anak fk kan masuknya beda-beda.

Ada yg SBM, SNM, dan mndiri. Secara

prediktif, yg keterima SNM keberhasilan

studinya lebih besar dr SBM dan mandiri

 Diukur menggunakan koefisien korelasi antara

skor instrumen pengukur dgn skor hasil msa

depan yg seharusnya tinggi. org dgn skor UTB

tinggi punya IPK tinggi dibanding yg mandiri.

c. Construct validity

 Menunukkan seberapa baik hasil yg diperoleh

dari penggunaan instrumen sesuai dgn teori yg

digunaan untuk mendefinisikan stau konstruk.

Hasil yg diperoleh apakah sesuai dgn

a. Validiti konvergen : skor yg dihasilkan oleh

dua buah instrumen mengukur konsep yg

sama memiliki korelasi tinggi. diukur dgn

tingginya koefisien korelasi dua instrumen.

b. Validitas diskriminan tjd ketika berdasar

teroi dua buah variabel diperkirakan tidak

berorelasi dan skor hasil menunjukkan hal


yg sama. Diukur dgn analisis faktor.

3. RELIABILITAS

 Validitas – keakuratan ; reliabilitas = konsistensi 

apakah suatu alat ukur dpt dipercaya atau tidak.

konsisten dpt dieprcaya.

 Reliabilitas mengukur seberapa besar variasi tidak

sistematik dr penjelasan kuantitatif dr karteristik

indivisu jika individu yg sama diukur berkali2  cth:

sfigmomamometer reliable ga untuk ngukur TD di

kondisi yg sama  misal diukur TD tiap bangun tidur

menggunakan alat yg sma. Kalo sama trs = reliable.

 Ukuran yg menunjukkan stablitas dan konsistensi

suatu instrumen yg mengukur suatu konsep dan

berguna untuk mengukur kebaikan dari suatu

pengukur.

 Dengan demikian reliabilitas pada dasarnya adalah

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

 Kepercayaan itu dalam bentuk keandalam instrumen

yaitu konsistensi hasil dari waktu ke waktu jika suatu

intrumen digunakan pada subjek.


Reabilitas 1. Teknik paralel

(STABILITAS)  Membagi kuesioner sama tp kalimat berbeda

 Misal : apakah menurut saudara harga tiket di kereta

ini tidak mahal? Apakah harga tiket kereta ini sesuai

dgn pelayanan yg saudara terima?

 Tekni ulang (double test/ test pretest)


- Membagi kuesioner yg sama pd waktu beda.

- Biasanya pada pretest dan posttest (cth: soalnya

sama sblm kuliah nnt sesudah kuliah jg dikasi

lagi).

2. KONSISTENSI

A. Inter item consistency

- Konsitensi jawaban responed atas semua item quest

intrumen.

- Diukur dgn korelasi yg tinggi ant masing2 quest

B. Split half

- Menunjukkan korelasi antar dua bagian quest

- Diukur dgn koefisien korelasi yg tinggi dr dua kelompok

tsb.
LANGKAH UJI 1. Cobalah item di lapangan kepadapaling sedikit 30 org

VALID DAN RELIA responden.

INTER 2. Tabulasi data yg telah masuk ujilah validitas dan

reliabilitasnya.

3. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasian skor item dgn

skor total.

 Korelasi rank speraman jika data yg diperoleh adalah

data ordinal. Product moment kalo data interval.

4. Jika data yg diperoleh data interval, kita bisa menggunakan

korelasi product moment.

5. Sedangkan uji reliabilitas g paling sering digunakan adalah

uji cronbach alpha, holyt dan sprearmang brown

Anda mungkin juga menyukai