Anda di halaman 1dari 26

Disampaikan Oleh

LULUK SULISTIYONO
(Sumber : ERWIN SETYO KRISWANTO)

STIKES BORNEO CENDEKIA MEDIKA


PANGKALAN BUN
PENGERTIAN VARIABEL
 VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI BERMACAM-MACAM
NILAI (Nasir, 1983)

 VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT MEMBEDAKAN ATAU


MEMBAWA VARIASI PADA NILAI (Uma Segaran, 2006)

 VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG MEMPUNYAI VARIASI ANTARA


SATU DENGAN LAINNYA (Sugiono, 2006)

 Variabel sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan


penelitian dan sering pula variable penelitian itu dinyatakan sebagai
gejala yang akan diteliti
A. BERDASARKAN HUBUNGANNYA, VARIABEL DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI BEBERAPA JENIS, YAITU SEBAGAI BERIKUT :

1. Variabel bebas 4. Variabel intervening


Adalah variabel yang Adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi atau menjadi mempengaruhi, dalam hal ini memperlemah
penyebab bagi variabel lain. atau memperkuat hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat, tetapi tidak dapat
2. Variabel terikat diukur atau diamati.
Adalah variabel yang
dipengaruhi atau disebabkan 5. Variabel kontrol
oleh variabel lain. Namun, suatu Adalah variabel yang
variabel tertentu dapat dikendalikan atau dibuat
sekaligus menjadi variabel konstan sehingga pengaruh
bebas dan terikat. variabel bebas terhadap
variabel terikat tidak
3. Variabel moderator dipengaruhi oleh faktor luar
Adalah variabel yang mempengaruhi, dalam hal ini yang tidak diteliti. Variabel ini
memperkuat atau memperlemah hubungan antara biasanya digunakan apabila
variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Variabel penelitiannya adalah
ini sering disebut sebagai variabel bebas kedua. penelitian yang bersifat
membandingkan
B. BERDASARKAN SIFAT NILAINYA, VARIABEL DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI DUA , YAITU SEBAGAI BERIKUT:

1. Variabel kategorik (diskrit) adalah variabel


yang diibagi menjadi golongan-golongan atau
kategori-kategori dengan ciri-ciri tertentu
untuk setiap golongan atau kategori
2. Variabel kontinyu adalah variabel yang dapat
mengambil nilai pecahan, sehingga antara
dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus
tetapi masih ada nilai-nilai lain secara
bersambung
C. BERDASARKAN DAPAT TIDAKNYA DIMANIPULASI,
VARIABEL DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA, YAITU SEBAGAI
BERIKUT:

1. Variabel aktif (variabel nonsubjek)


Adalah variabel yang dapat dimanipulasi
(dikendalikan), seperti temperature ruangan,
frekuensi kekerasan dalam acara televisi
2. Variabel atribut (variabel subjek)
Adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi yaitu
peneliti tidak dapat melakukan perubahan yang
menyangkut variabel pada subjek penelitian, seperti
umur, tingkat kecerdasan, status sosial.
VARIABEL DILIHAT DARI FUNGSINYA:
 Variabel Independen
 Variabel Dependen.
 Variabel Moderating
 Variabel Intervening.
 Variabel kontrol
VARIABEL INDEPENDEN/BEBAS
 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu
variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.

Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus,


eksougen.
VARIABEL DEPENDEN/TERGANTUNG
Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya diamati dan


diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel
bebas.

Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas wisata terhadap


kepuasan pengunjung, maka variabel tergantungnya adalah
”kepuasan pengunjung”.
VARIABEL MODERAT (MODERATE VARIABLE)

 Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur,


dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui
apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel
bebas dan variabel tergantung.

 Contoh:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi
dengan meningkatnya kesadaran berolahraga menggunakan
sepatu olahraga.

Variabel bebas : promosi


Variabel tergantung: kesadaran menggunakan sepatu olahraga
Variable moderat : media televisi
VARIABEL KONTROL (CONTROL VARIABLE)
 Variabel kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya
dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.

 Contoh:
Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju olahraga terhadap
keputusan membeli pada Mahasiswa Olahraga
Variabel bebas : kontras warna
Variabel tergantung : keputusan membeli
Variabel kontrol : Mahasiswa Olahraga
VARIABEL INTERVENING (PENGGANGGU)
 Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung
 variabel pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara
kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis
dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan
tergantung yang sedang diteliti.
CONTOH VARIABEL PENGGANGGU
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja
mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar

Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan


pelanggan
Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
DEFINISI OPERASIONAL
 Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang
didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau
gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan
kebenarannya oleh orang lain”
OPERASIONALISASI VARIABEL
BERMANFAAT UNTUK:

1. Mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang


sedang didefinisikan;

2. Menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin


mempunyai lebih dari satu definisi operasional;

3. Mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam


situasi dimana definisi tersebut harus digunakan.
CARA-CARA MENYUSUN DEFINISI
OPERASIONAL
 Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada
operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala
atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat
terjadi.

 Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat


membuat gejala menjadi nyata.

 Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang


dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada
situasi dimana masing-masing orang mempunyai tujuan yang
sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.
CARA-CARA MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL

 Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada


bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat
dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya
atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik
dinamisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai seorang


yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.
CARA-CARA MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL

 Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada


penampakan seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan
tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karaktersitik-
karaktersitik statisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang


mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing,
kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai
kemampuan menghitung secara cepat.
 Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut
sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat criteria unik
yang dapat diamati.

 Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin


bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak
memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin
menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang
muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita
inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara tidak
sengaja dan dapat meningkatkan adanya kemungkinan
makna variabel dapat direplikasi/ganda
1. Skala Nominal
Adalah skala yang memungkinkan peneliti
mengelompokkan subyek kedalam katagori
atau kelompok.

Misal gender responden dapat dikelompokkan dalam


2 katagori : Pria dan wanita. Skala gender dapat
dinyatakan dalam angka : Pria = 1 dan Wanita = 2.
2. SKALA ORDINAL
SKALA ORDINAL TIDAK HANYA MENYATAKAN KATAGORI TAPI
JUGA MENYATAKAN PERINGKAT KATAGORI TERSEBUT.
• SKALA ORDINAL MENJAWAB ATAS SUATU PERTANYAAN,
RESPONDEN DIMINTA UNTUK MEMBERIKAN URUTAN
ALTERNATIF JAWABAN YANG PALING SESUAI.

Misal rangking jawaban yang dibuat


berdasarkan preferensi Responden :
1. Senang sekali, 2. Senang, 3. Kurang
senang, 4. Kurang senang sekali. ( beda
antara dua titik tidak dapat diukur).
> Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
3. SKALA INTERVAL
Skala Interval memungkinkan mengukur beda
antara dua titik dalam skala, menghitung
means dan standar deviasi data.
• Contoh : Jarak waktu jam.08.00 – 10.00
adalah sama dengan jarak waktu 16.00 –
18.00. Tetapi kita tidak dapat menyatakan
bahwa jam.16.00 dua kali lebih lambat
dibandingkan jam.08.00.
4. SKALA RASIO
Skala Rasio merupakan kedudukan data yang
tertinggi, dimana memiliki nilai nol yang
orisinal.
• Misal : Jika aset perusahaan A sebanyak Rp.
10 Milyar dan aset perusahaan B sebanyak
Rp. 5 Milyar, maka rasio A & B adalah 2 : 1.
• Misal : Tinggi Badan sebagai skala ratio,
tinggi badan 180 Cm dapat dikatakan
mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi
badan 120 Cm, hal ini juga dapat dikatakan
Bahwa : tinggi badan 180 adalah 1½ kali
dari tinggi badan 120 Cm.
1. Korelasi Simetris
terjadi bila antar dua variabel atau lebih secara
kebetulan muncul bersamaan, tetapi tidak ada
mekanisme pengaruh – mempengaruhi; masing
– masing bersifat mandiri.
• Contoh :
1. Adakah hubungan antara warna kulit
dengan kemampuan memimpin ?
3. Korelasi Timbal Balik
adalah korelasi antar dua variabel yang antara
keduanya saling pengaruh-mempengaruhi.
Contoh :
Hubungan antara motivasi dengan prestasi.
Dapat dinyatakan bahwa motivasi
mempengaruhi prestasi dan juga prestasi
mempengaruhi motivasi.
“ SEMOGA BERMANFAAT
UTK SEMUA

 SEKIAN DAN MATURNUWUN 

Anda mungkin juga menyukai