Anda di halaman 1dari 34

VARIABEL PENELITIAN

 konstruk terdiri dari konsep-konsep yang


dapat diamati yang selanjutnya untuk
keperluan penelitian diukur dengan
menggunakan skala pengukuran.
 Konstruk/konsep yang diukur dengan skala
tertentu selanjutnya menjadi variabel.
PENGERTIAN VARIABEL
VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI BERMACAM-
MACAM NILAI (Nasir, 1983)

VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT MEMBEDAKAN


ATAU MEMBAWA VARIASI PADA NILAI (Uma Segaran, 2006)

VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG MEMPUNYAI


VARIASI ANTARA SATU DENGAN LAINNYA (Sugiono, 2006)
Contoh:
Berat badan, warna, partisipasi petani, produksi padi, pendapatan petani,
kinerja usaha tani, volume penjualan, kinerja jaringan irigasi
JENIS HUBUNGAN

1. Simetri : terdapat hubungan antar variabel dan bersifat


tidak ada yang saling mempengaruhi ( Non
kausalitas)

2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat


yang satu mempengaruhi (independen) dan
lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas)

3. Resiprokal : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat


saling mempengaruhi (kausalitas bolak-balik)
Variabel dilihat dari fungsinya:

Variabel Independen
Variabel Dependen.
Variabel Moderating
Variabel Intervening.
Variabel kontrol
Variabel independen/bebas
 Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.

Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus,


eksougen.

Contoh:
“struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas yang dapat
dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja usaha tani”.
 Faktor kultural (kelas sosial) dapat mempengaruhi
keputusan membeli barang diskon 50 %
 Variabel bebas “pengembangan fasilitas wisata” dapat
mempengaruhi variabel “kepuasan pengunjung”
 Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas yang dapat
dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat
beli”, misalnya apakah warna merah mobil dapat
menimbulkan minat beli konsumen terhadap mobil
tersebut.
Variabel dependen/tergantung

Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau


menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya diamati


dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan
oleh variabel bebas.

Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas wisata


terhadap kepuasan pengunjung, maka variabel tergantungnya
adalah ”kepuasan pengunjung”.
Variabel Moderat (Moderate variable)
 Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah
variabel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel
tergantung.

 Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan
meningkatnya kesadaran petani menggunakan pupuk organik.
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran menggunakan
pupuk organik
Variable moderat: media promosi
Variabel Kontrol (Control variable)
 Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya
dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.

 Contoh:

Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan


membeli di kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Variabel intervening (pengganggu)
 Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung
 variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya
secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi
secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara
varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Contoh Variabel Pengganggu
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja
mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar

Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan


Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
Contoh: hubungan antar variabel

PENGUATAN MODAL KINERJA USAHATANI


VAR. INDEPENDEN VAR. DEPENDEN

KAPABILITAS
MANAJERIAL
var. moderator
CONTOH: hubungan antar variabel

Budaya lingkungan
Tempat tinggal
Var.moderator

Penghasilan
Harapan hidup
Gaya Hidup
(var. independen) Var. intervening
Var. dependen
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
 Variabel harus didefinisikan secara operasional agar
lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel
dengan lainnya dan pengukurannya.

 Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami


kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan
antar variable yang masih bersifat konseptual.
Operasionalisasi variabel bermanfaat untuk:
 1) mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi
yang sedang didefinisikan;

 2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek


mungkin mempunyai lebih dari satu definisi
operasional;

 3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat


unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus
digunakan.
Definisi Operasional
 definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan
pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang
sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep
yang berupa konstruk dengan kata-kata yang
menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati
dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh
orang lain”
Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional
 Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada operasi
yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau keadaan
yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi.

 Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat membuat


gejala menjadi nyata.

 Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan


dengan menempatkan dua orang atau lebih pada situasi dimana
masing-masing orang mempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya
satu orang yang akan dapat mencapainya.
Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional
 Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan
pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat
dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang
dilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitik-
karakteristik dinamisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai


seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di
sekolahnya.
Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional
 Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada
penampakan seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan
tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karaktersitik-karaktersitik
statisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang


mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing,
kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai
kemampuan menghitung secara cepat.
 Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut
sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat criteria unik
yang dapat diamati.

 Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin


bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak
memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin
menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang
muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita
inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara tidak
sengaja dan dapat meningkatkan adanya kemungkinan
makna variable dapat direplikasi/ganda
Contoh….
 Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah pengaruh tingkat
Hunian Kamar terhadap Pendapatan Hotel X”

 Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah……. (jelaskan apa


yang anda maksud secara teory maupun praktis dilapangan)

 Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan apa yang


anda maksud dengan pendapatan, pendapatan apa sajakah..?
Harus jelas dan praktis)
PENGUKURAN
Skala Likert
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara
harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Guttman
 Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang
terdiri dari dua alternatif.
 Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk
pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis
kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri
sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
 Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?

1.Sangat buruk 5.Sangat baik


Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut
menjadi data kualitatif.
 Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank BCA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank BCA:


5 4 3 2 1
INSTRUMEN PENELITIAN
 INSTRUMEN PENELITIAN ADALAH SUATU ALAT
YANG DIGUNAKAN MENGUKUR FENOMENA ALAM
MAUPUN SOSIAL YANG DIAMATI. SECARA SPESIFIK
FENOMENA INI DISEBUT VARIABEL PENELITIAN
 DALAM ILMU ALAM INSTRUMEN YG DIGUNAKAN
UTK MENGUKUR VARIABEL SUDAH BANYAK
TERSEDIA DAN TELAH TERUJI VALIDITAS DAN
RELIABILITASNYA.
Contoh: variabel suhu instrumennya termometer, variabel panas
instrumennya kalorimeter, var berat instrumennya timbangan
 INSTRUMEN DALAM PENELITIAN SOSIAL WALAUPUN ADA
DAN TELAH TERUJI VALIDITAS DAN RELIABILITASNYA,
NAMUN BILA DIGUNAKAN DI TEMPAT TERTENTU BELUM
TENTU TEPAT DAN MUNGKIN TIDAK VALID. KARENA
GEJALA SOSIAL CEPAT BERUBAH.
Contoh: instrumen tentang kepemimpinan mungkin
valid untuk kondisi Amerika tetapi mungkin tidak valid
untuk indonesia
 PENELITI HARUS MEMBUAT INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
DALAM PENELITIAN
CARA MENYUSUN INSTRUMEN
 BERTITIK TOLAK PADA VARIABEL VARIABEL PENELITIAN YG
DITETAPKAN UNTUK DITELITI
 VARIABEL SELANJUTNYA DIBERIKAN DIFINISI
OPERASIONALNYA DAN TENTUKAN INDIATOR YANG AKAN
DIUKUR
 DARI INDIKATOR INI KEMUDIAN DIJABARKAN MENJADI
BUTIR-BUTIR PERTANYAAN
 UNTUK MEMUDAHKAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PERLU
DIBUAT MATRIK PENGEMBANGAN INSTRUMEN
VARIABEL SUB VARIABEL KOMPONEN DAN DISKRIPSI
CONTOH KISI-KISI INSTRUMEN

VARIABEL INDIKATOR JUMLAH NOMOR BUTIR


BUTIR PDINSTRUMEN
UJI VALIDITAS

 Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat


digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur
 Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi
ukurnya
 Agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai dengan
tujuan diadakanpengukuran tsb
 Dalam mengukur variabel produktivitas, maka peneliti
membuat instrumen produktivitas dan berharap
instrumen tsb bisa berfungsi dg benar untuk mengukur
produktivitas
 Syaratnya instrumen tsb harus memiliki validitas tinggi
 Untuk menguji validitas digunakan korelasi product
momen: korelasi antar item dengan skor total dalam satu
variabel
 Validitas tinggi menurut Azwar > 0,3. Dalam output
SPSS dilihat pada kolom corrected item total corelation
UJI RELIABILITAS

 Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya


 Sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya bila
dilakukan pengukuran pada waktu yg berbeda pada
kelompok subyek yg sama diperoleh hasil yg relatif sama
- asalkan aspek yg diukur dalam diri subyek memang
belum berubah
 Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan
oleh angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas
 Reliabilitas yg tinggi ditunjukkan dg nilai 1,00, reliabilitas
yg dianggap sudah cukup memuaskan atau tinggi adalah
> 0,70
 Ada beberapa teknik yg dipakai untuk menghitung
reliabilitas di antaranya: alpha croncbach, splith half
 Dalam SPSS kita sering memakai alpha ceoncbach

Anda mungkin juga menyukai