moral, promosi, pelatihan, disiplin, upah, dan kesehatan. Oleh karena itu,
unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial, yang perlu
(Gomes,1995:2-3)
definisi;
adalah orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sering pula
workforce.
organisasi.
dan terfokus pada penggunaan SDM dan bukan pada identifikasi dan
kompetitif.
science dari sisi soft approach. Oleh karena itu, kedua pendekatan
16
dengan penekanan pada aspek eksternal dari diri seorang karyawan dan
yang sama, agar keterpaduan antara aspek ekternal dan internal bersifat
saling melengkapi untuk mencapai kinerja karyawan yang lebih tinggi dan
yaitu
4. Keempat , tahap Strategic Partner tahun 1990 an. .Pada tahap ini,
perusahaan.
yang diterima dari organisasi seperti upah, gaji, pengakuan atas prestasi,
kelamin, tingkat pendidikan, umur masa kerja dan jumlah tanggungan dan
balik.
meliputi: (1). Sifat dasar fungsi SDM (2). Penciptaan strategi dan
19
personalia yang bersifat fully administrative menjadi divisi SDM yang lebih
strategis. Hal ini berarti bahwa departemen SDM memiliki peran strategis
yang menuntut kemampuan, cara kerja, cara pikir dan peran baru dari
untuk disimak apa yang dikemukan oleh Keenoy dan Anthony (1997)
manajemen personalia.
B. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja
2000).
Nitisemito (2000) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan”.
maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor fisik ini mencakup
22
luas ruang kerja sedangkan non fisik mencakup hubungan kerja yang
hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat
pegawai bekerja.
Menurut Sarwoto (1991) dan Sedarmayanti (2001) menyatakan
bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2, yaitu :
langsung.
2. Lingkungan kerja non fisik (Non - Phisical Warking
(Sedarmayanti, 2001).
karyawan.
diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang
yang ada di dalam maupun di luar dirinya baik itu yang berupa reward
bahwa pada manusia terdapat enam faktor pemuas. 1). prestasi kerja
5). kepuasan kerja itu sendiri (the work itself). 6). dan pengembangan karir
yang meliputi: 1). Kondisi Kerja; 2). Keamanan dan keselamatan kerja; 3).
Kondisi kerja; 4). Status; 5). Prosedur perusahaan; 6). Mutu dari supervise
lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama.
Lebih jauh lagi, Keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut
tenaga dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya
bahwa lingkungan yang baik akan membawa dampak yang baik terhadap
individu. Kondisi lingkungan yang baik akan membawa dampak yang baik
terhadap individu, demikian juga bila kondisi lingkungan buruk maka akan
kerja karyawan yang berupa suasana kerja yang harmonis dimana terjadi
yang baik seperti ini, semua problema tentu akan lebih mudah
kepemimpinan atasannya.
menakutkan.
atasan tercermin dalam lingkungan kerja fisik dan non fisik yang diberikan
kerja. Lingkungan kerja ini dikenal juga sebagai lingkungan fisiologi dan
terdekat yang meliputi tindakan dan sikap rekan maupun pimpinan serta
persahabatan dari rekan sekerja yang sesuai dengan nilai dan norma
motivasi dan prestasi kerja pegawai dengan suri tauladan dan instruksi,
melalui imbalan dan sanksi yang berkisar dari pujian dan promosi sampai
atau corporate culture, kesemuanya itu memiliki makna dan maksud yang
yang kuat dan budaya organisasi yang lemah. Budaya organisasi yang
kuat akan memiliki dampak positif terhadap organisasi di masa yang akan
negatif bagi perusahaan. Dampak positif dari budaya organisasi yang kuat
Menurut Deal & Kennedy (1982) budaya organisasi ialah: “the way we do
thing around here (cara kita melakukan sesuatu di sini) Peters &
dengan bangsa lain, yaitu: (1) jarak kekuasaan, (2) individualisme vs,
ketidak-pastian.
Nilai dan norma yang dianut dan diterapkan dalam kegiatan organisasi
seleksi dan proses sosialisasi. Dengan melalui proses seleksi yang tepat
berfokus pada hasil atau outcomes daripada teknis atau proses yang
dalam organisasi.
daripada individu-individu.
dampak yang lebih besar pada perilaku karyawan dan lebih langsung
sehat. Budaya perusahaan menjadi salah satu alat kunci atau penyebab
menjadi strategi, materi yang akan mengubah sikap dan perilaku, serta
common assumptions”.
analisis budaya organisasi yang tampak sebagai hasil sejarah yang khas,
atau nilai-nilai yang dianut antara lain prioritas layanan kepada konsumen,
Innovasi dan pengambilan resiko, (2). perhatian pada detail, (3). orientasi
pada (hasil, manusia, dan tim), (4). aggresif, dan (7) stabilitas. Agar
yang lebih besar pada perilaku karyawan dan lebih langsung pengaruhnya
Penempatan Karyawan
management socialization”.
tahap ketiga, sosialisasi manajemen peran yang efektif yaitu pimpinan dan
adaptasi eksternal dan integrasi koperasi. Hal ini sesuai dengan pendapat
organization can help it deal with problems of both external adaption and
D. Kepuasan Kerja
40
peroleh. Orang yang paling tidak merasa puas adalah mereka yang
diharapkan dengan apa yang dapat diperoleh, atau antara kebutuhan dan
kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan individual
terhadap pekerjaan.
konsep tunggal. Seseorang dapat relatif puas dengan salah satu aspek
pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya.
kepuasan kerja. Diantara teori kepuasan kerja adalah Two –factor theory
dan value theory. Two faktor Theory merupakan teori kepuasan kerja yang
teori ini mengundang perhatian pada aspek pekerjaan yang perlu diubah
semua orang.
hubungan timbal balik antara kinerja dan kepuasan.. Sementra itu Vecchio
terdiri atas jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, masa kerja, status
perkawinan, dan jumlah tanggungan. Dari ketiga kelompok itu yang paling
pelaksanaan tugas-tugasnya.
intrinsik.
terhadap gaji yang diterima selain dipengaruhi oleh besarnya gaji yang
gaji ditentukan. Kedua konsep ini juga perlu digunakan untuk menentukan
sebagai berikut.
kesalahan.
kurang puas.
E. Komitmen Kerja
47
E. Komitmen Kerja
Komitmen menjadi sangat penting pada masa ini karena semakin
dapat dijamin dengan sistem insentif dan sanksi, tetapi tidak untuk jangka
panjang. Apa yang lebih baik daripada manajer yang memiliki pegawai
pegawai
baik lagi
48
faktor tersebut.
1. Praktek Manajemen
Seiring organisasi bergerak dari struktur hirarki ke struktur jaringan,
2. Reward Systems
sosial seperti: apresiasi dari atasan atau dari rekan kerja; dan ada juga
(2) general system reward, (3) individual reward berdasarkan kinerja, (4)
49
mampu memberikan kinerja yang lebih dari efektif minimal dan bahkan
tujuan ini.
3. Komitmen Pegawai
komitmen terhadap team atau rekan kerja. Proses penilaian kinerja yang
perbedaan konsekuensi.
F. Motivasi Kerja
the motive".
pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Motivasi dapat pula
work settings".
mendasar;
lainnya.
persahabatan.
kondisi kerja, (4) hubungan antar pribadi, (5) gaji, dan (6)
56
model secara singkat. Kelompok ini terdiri dari dua teori motivasi,
tindakan mereka.
tingkah lakunya.
menghapuskan ketidak-adilan.
banyak upaya),
berusaha meningkatkannya),
G. Kinerja
Kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual performance.
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
1999: 416). Cushway (1999: 94) melihat kinerja sebagai nilai bagaimana
perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak
dilakukan karyawan”.
kebutuhan dan sifat, (d). Persepsi terhadap tugas, (e). Imbalan ekternal
dan internal, (f). Persepsi terhadap imbalan dan kepuasan kerja. Hal ini
pola kerja organisasi akan tetapi budaya perusahaan juga memiliki suatu
dari serentatan studi berikut. Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja
target yang telah ditentukan. Menurut Rivai dan Basri. (2005: 309)
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai
(2002: 78) “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang
yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu
dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Mink (1993:
yaitu: (1) kemampuan mereka, (2) motivasi, (3) dukungan yang diterima,
63
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja individu maupun
ketrampilan dan sikap yang positif akan berakibat terhadap kinerja (Fitz,
1998:188-189).
H. Penelitian Terdahulu
batik dari pekerjaan dan dari agen, dan memotivasi potensi mencetak
(prestasi).
64
organisasi.
4. Alimuddin (2002:13) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh
Cyprus, yang berisl perbedaan persepsi dari para calon guru dan guru
persepsi kepemimpinan.
yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif,