DI SUSUN OLEH :
KELAS PERAWAT
TAHUN 2019
BAB II
PEMBAHASAN
Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter &
Perry, 2006). Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar
keselamatan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pada pasien,
perawat, atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
Kebutuhan akan rasa aman adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari
dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa
nyata atau hanya imajinasi misal, penyakit, nyeri, cemas, dan sebagainya. Dalam
laku yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan memahami orang-orang di
untuk perlindungan.
Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil prioritas
perawat atau tenaga kesehatan lain mungkin perlu melindungi klien dari
memahami apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga
klien.
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen,
a. Oksigen
tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem
b. Kelembaban
lambat.
. c. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda
a. Di rumah
b. Di RS : Mikroorganisme
c. Cahaya
d. Kebisingan
e. Cedera
f. Kesalahan prosedur
h. Kebersihan lantai
i. Prosedur tindakan.
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan kenyamanan atau
rasa nyaman adalah suatu keadaan dimana telah terpenuhinya kebutuhan dasar
(keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Kenyamanan mesti
manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.
harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan. Secara umum dalam aplikasinya
pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa
nyeri, dan hipertermia. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan hipertermia
ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien. Sifat nyeri merupakan
suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus
tertentu.
4. Imajinasi terbimbing
5. Bimbingan Antisipasi
1. Emosi
2. Status Mobilisasi
4. Keadaan Imunits
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah
terserang penyakit
5. Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis,
menimbulkan kecelakaan.
sebelumnya.
9. Status nutrisi
tertentu.
10. Usia
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon
12. Kebudayaan
kesembuhan pasien.
Tempat tidur yang disiapkan untuk klien yang baru masuk atau menjalani
rawat inap.
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan
yang disiapkan untuk klien pasca operasi yang dapat narkose (obat bius).
Menghangatkan klien
mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan
klien.
Tujuan:
2. Memandikan Pasien
pasien adalah bagian perawatan hygienis total. Keluasan mandi pasien dan
sel kulit yang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragi
kesempatan infeksi.
Oral atau mulut adalah rongga pada bagian muka atau wajah (makhluk
Tujuan