TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kehamilan
2012: 35).
15
16
2. Lama Kehamilan
3. Proses Kehamilan
75)
a. Ovulasi
c. Konsepsi
2009: 139).
18
d. Nidasi/Implantasi
Gambar 2.1
Proses Terjadinya Nidasi
Sumber : https://www.kebidanan.org/proses-terjadinya-nidasi
54).
a. Bulan ke-0
Gambar 2.2
Zigot
Sumber : https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembanganjanin-dalam-kandungan
b. 4-6 minggu
Gambar 2.3
Janin 4 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
c. 7-8 minggu
Gambar 2.4
Janin 8 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
22
d. 9-10 minggu
158).
e. 11-12 minggu
Pada usia 11-12 minggu, panjang janin 7-9 cm. tinggi rahim
Gambar 2.5
Janin 12 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
23
f. 13-16 minggu
Panjang janin 10-17 cm. Berat janin 100 gram. Tinggi rahim
159).
Gambar 2.6
Janin 16 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
24
g. 17-24 minggu
Gambar 2.7
Janin 20 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
h. 25-28 minggu
Panjang janin 35-38 cm. Berat janin 1000 gram. Tinggi rahim
janin dua pertiga bentuk saat lahir (Salmah, 2010: 13). Masuk
Gambar 2.8
Janin 28 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
i. 29-32 minggu
Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim 1700 gram. Tinggi rahim
Gambar 2.9
Janin 32 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
j. 33-36 minggu
turun ke skrotum.
27
Gambar 2.10
Janin 36 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
k. 37-40 minggu
cm. Berat janin 3000 gram. Tinggi rahim dua jari bawah
Gambar 2.11
Janin 40 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
a. Sistem Reproduksi
1) Vagina/vulva
2) Ovarium
3) Uterus
b. Payudara
1) Estrogen, berfungsi:
2) Progesteron, berfungsi:
3) Somatomamotrofin, berfungsi:
(Manuaba, 2012:92).
c. Sirkulasi Darah
93).
d. Sistem Respirasi
menyebabkan terjadi:
menurun
(kongesti)
2010: 303-304).
e. Sistem Pencernaan
f. Sistem Perkemihan
g. Kulit
h. Metabolisme
dibutuhkan janin
lemak
f) Pertumbuhan mammae : ± 1 kg
disebabkan oleh:
2010: 302-303).
a. Trimester I
b. Trimester II
259).
c. Trimester III
8).
dari 16 minggu.
Tabel 2.1
b. Pemeriksaan Leopold
1) Leopold I
2) Leopold II
2010:118-119).
3) Leopold III
2010:119).
4) Leopold IV
(Manuaba, 2010:119).
PAP.
ke PAP.
Gambar 2.12
Pemeriksaan Leopold
Sumber : Manuaba, 2010:11
44
Gambar 2.13
Pertumbuhan janin dengan mengukur menggunakan
metlin
Sumber:https://www.org.kebidanan.pengukuran-tfu-
menggunakan-metlin
Tabel 2.2
28 Minggu 25 cm
32 Minggu 27 cm
36 Minggu 30 cm
40 Minggu 33 cm
kepala belum masuk pintu atas panggul maka n=12, dan bila
berikut
Tabel 2.3
7 1000
8 1800
9 2500
10 3000
Sumber : Manuaba (2010:89)
46
8. Tanda-Tanda Kehamilan
sebagai berikut:
persalinan.
3) Ngidam
5) Payudara tegang
pertama.
8) Pigmentasi kulit
9) Epulis
hamil.
2).
atau lebih.
trimester I kehamilan
pigmen berlebihan
minggu
minggu
a) Genitalia eksterna
b) Fossa poplitea
a) Tanda Chadwick
b) Tanda hegar
jurusan
50
Gambar 2.14
Letak punctum maksimum
Sumber: Wheeler, 2005. Buku saku asuhan prenatal dan
pascapartum, Jakarta, halaman 145.
2) Palpasi
2015: 3).
a. Oksigen
b. Nutrisi
1) Kalori
2) Protein
3) Kalsium
ibu.
4) Zat besi
5) Asam folat
c. Eliminasi
134).
137).
d. Istirahat
duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil tidur
e. Aktivitas
f. Personal Hygiene
meliputi:
56
penyebab infeksi.
g. Perawatan payudara
h. Kebersihan genetalia
i. Hubungan seksual
2009: 120).
j. Imunisasi
Tabel 2.4
a. Sibling
128).
59
b. Dukungan keluarga
ibu hamil yang cenderung lebih labil dari wanita yang tidak
129).
20).
2014: 158).
a. Perdarahan Pervaginam
Sakit kepala yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang
c. Penglihatan Kabur
99).
64
1. Pengertian Persalinan
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Maryunani, 2016:
265).
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanapa
2. Bentuk-Bentuk Persalinan
1) Persalinan Spontan
2) Persalinan buatan
3) Persalinan anjuran
adanya rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari
267).
67
a. Estrogen
2010:4).
b. Progesteron
d. Teori Keregangan
e. Teori Oksitosin
2010: 5-6).
g. Teori Prostaglandin
g. Induksi Persalinan
frankenhauser.
4. Tanda-Tanda Persalinan
a. Lightening
4) Durasi pendek
makin besar
yang menimbulkan:
72
(Manuaba,2010: 173).
e. Pengeluaran cairan
5. Tahapan Persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
Proses ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase laten (8 jam)
1) Fase laten
kelahiran
ketuban.
(1) DJJ
jernih
bercampur mekonium
bercampur darah
lambang-lambang berikut :
bersentuhan.
c) Kemajuan persalinan
bertindak terlampui.
e) Kontraksi uterus
(1) Oksitosin
kolom waktunya.
klinik mencakup :
kabur.
Tabel 2.5
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga
seperti ingin buang air besar karena tekanan pada rectum dengan
tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan,
kontraksi
dan/atau vaginanya
3) Perineum menonjol
hasilnya adalah:
(Musphyanti, 2017).
bawah rahim
1) Metode schulze
Gambar 2.15
Pengeluaran dan Pelepasan Plasenta Schultze dan Duncan
Sumber : Daniel E. 2016.
88
terjadi.
Bila terasa ada getaran pada tali pusat yang diregangkan ini,
uterus.
Pada orang yang gemuk, prasat crede sukar atau tidak dapat
d. Kala IV (observasi)
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala
dilakukan adalah :
pernafasan
3) Kontraksi uterus
2010: 9).
6. Mekanisme Persalinan
a. Engagemen
persalinan.
90
b. Penurunan Kepala
2010: 11).
Tabel 2.6
c. Fleksi
2008: 92).
e. Ekstensi
dagu. Pada saat itu kepala sudah lahir seluruhnya, dagu bayi
g. Ekspulsi
Gambar 2.16
Sinklitismus: Sutura Sagitalis Melintang Pada Pintu Atas
Panggul
Sumber: Winkjosastro, Gulardi H, dkk. 2009. Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 311.
93
Gambar 2.17
Asinklitismus Anterior: Apabila Arah Sumbu Kepala Membuat
Sudut Lancip Ke Depan Dengan PAP
Sumber: Winkjosastro, Gulardi H, dkk. 2009. Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 311.
Gambar 2.18
Asinklitismus Posterior: Keadaan Sebaliknya Dari Asinklitismus
Anterior
Sumber: Winkjosastro, Gulardi H, dkk. 2009. Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 311.
94
Gambar 2.19
Mekanisme Terjadinya Persalinan
Sumber : Lowdermilk, 2006, Labor and Birth Processes
diantaranya:
a. Passage
a) Os Ischium
b) Os Pubis
c) Os Sacrum
d) Os Illium
e) Os Cocsigis
95
promontorium
b) Cavum pelvis
panjangnya 5 cm
sacrum 10-15 cm
di sebelah lateral
sacrotuberosum
3) Bidang panggul
4) Bidang hodge
simfisis.
Gambar 2.20
Bidang Hodge
Sumber : Sulistyawati, 2010: 13
97
metabolik ibu
keluar.
kontraksi
his
4) Nyeri persalinan
ketakutan,cemas/anxietas,atau eksitasi)
99
stress.
per 10 menit).
terhadap frekuensi).
c) Kala 2 :
rectum
d) Kala 3 :
323-325).
1) Janin
dilahirkan.
101
fontanel mayor.
antara lain:
Gambar 2.21
Anatomi Kepala Janin
Sumber : https//www.org.kebidanan.anatomi-kepala-janin
uterus.
33).
3) Air Ketuban
a. Kala II
vulka)
kering
lengkap
105
tangan.
160x/menit).
5-6 cm
106
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong
ibu.
bahu belakang.
107
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan
lainnya).
26) Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
b. Kala III
108
30) Dalam waktu 2 menit bayi baru lahir, jepit tali pusat dengan
32) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi.
33) Pindahkan klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm dari
vulva
34) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
pusat
diatas.
plasenta
tali pusat
plasenta manual
setelah 15 detik.
c. Kala IV
perdarahan pervaginam
44) Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara massase uterus dan
menilai kontraksi
keluar
111
37’50C).
bilas
sesuai
diinginkan ibu.
selama 10 menit
b. Akses intravena
bayi besar
3) Induksi oksitosin
berdiri
115
2010: 43).
dapat terpenuhi.
e. Kebersihan tubuh
depan.
f. Istirahat
g. Kehadiran pendamping
rasa nyeri akibat his. Hal yang perlu ditekankan pada pasien
buku atau novel kesukaan, posisi lutut dada di atas tempat tidur
a. Uterus
63).
b. Serviks
c. Ketuban
2010: 66).
d. Tekanan darah
e. Metabolisme
f. Suhu tubuh
2010: 67).
g. Detak jantung
kontraksi
h. Pernapasan
metabolisme.
120
j. Gastrointestinal
k. Hematologi
1. Pengertian Nifas
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8
bayi.
empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk:
perdarahan berlanjut
atonia uteri
lahir
ibu dan bayi baru lahir 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu
abnormal.
istirahat.
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
abnormal
126
istirahat
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari
bayinya alami
2009: 6-7).
1) Uterus
Tabel 2.7
2) Vagina
a) Lochea rubra/kruenta
b) Lochea Sanguinolenta
c) Lochea Serosa
minggu postpartum.
d) Lochea Alba
3) Vulva
oleh perineum, bagian kiri dan kanan oleh labia minora. Pada
4) Perineum
rongga rahim. Setelah 2 jam, hanya dapat dimasuki 2-3 jari. Pada
1) Nafsu makan
2) Motilitas
3) Pengosongan usus
132
Beberapa cara agar ibu dapat buang air besar kembali teratur,
antara lain:
hal ini, sisa urine dan trauma pada kandung kemih sewaktu
2) Kulit abdomen
3) Striae
f. Perubahan ligament
menjadi retrofleksi.
1) Simpisis pubis
e) Diastasis rekti
1) Hormon plasenta
2) Hormon pituitary
4) Hormon oksitosin
5) Kadar estrogen
ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama
pada pasien dengan vitum cardio. Keadaan ini dapat diatasi dengan
Pada masa nifas, tanda-tanda vital yang harus dikaji antara lain:
1) Suhu badan
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat celcius.
2) Nadi
maupun lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100 kali per
3) Tekanan darah
4) Pernafasan
dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak
Masa ini adalah masa rentan dan terbuka untuk bimbingan dan
antara lain:
1) Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada
hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan
aspirasi
yang berguna bagi tubuh ibu pasca melahirkan dan untuk persiapan
memberikan ASI eksklusif dan 500 kalori pada bulan ke tujuh dan
selanjutnya.
144
c. Eliminasi
1) Miksi (BAK)
2) Defekasi (BAB)
d. Kebersihan Diri
alergi kulit pada bayi. Kulit ibu yang kotor karena keringat
baik.
e. Istirahat
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
kebutuhan istirahatnya:
perlahan
f. Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
g. Latihan/senam nifas
dengan cara latihan senam nifas. Senam nifas adalah senam yang
2) Riwayat persalinan
dan persalinan
2010: 64-65).
traktus genetalia yang terjadi pada setiap saat antara awitan pecah
persalinan atau abortus dimana terdapat dua atau lebih dari tanda-
2009: 132).
a) Atonia Uteri
augmentasi.
2010: 91).
c) Plasenta Tertinggal
endometrium
diindikasikan.
d) Inversio Uteri
yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta
Bayi baru lahir sering disebut dengan newborn atau neonatus. Bayi
baru lahir adalah bayi, dari lahir sampai usia 4 minggu dengan usia
Neonatus atau bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir normal
dengan berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat
(37 minggu).
2) Neonatus cukup bulan (term infant): 259 sampai 294 hari (37-
42 minggu).
gram
cukup
sempurna
m. Gerak aktif
dengan baik
s. Genitalia
perubahan perilaku.
2011: 3).
157
Tabel 2.8
Tanda APGAR
Interpretasi :
dan proses vital neonatus. Neonatus adalah individu yang baru saja
a. Sistem Pernapasan
kehamilan.
Tabel 2.9
hal berikut:
(stimulasi mekanik).
159
kimiawi)
b. Peredaran darah
sampai 180 kali per menit saat menangis. Tekanan darah terbentang
rendah pada usia tiga jam. Tali pusat diklem dengan aman tanpa
ketiga. Sistem sirkulasi pada bayi baru lahir juga dapat dijelaskan
rendah, tahanan pembuluh darah sistemik naik dan pada saat yang
sampai 3 minggu.
Gambar 2.22
Sistem Peredaran Darah Bayi Baru Lahir
Sumber : Maryunani, 2010: 368.
162
c. Suhu Tubuh
Gambar 2.23
Mekanisme Kehilangan Panas Pada Bayi Baru Lahir
Sumber : Dewi, 2011: 11
1) Konduksi
2) Konveksi
3) Radiasi
4) Evaporasi
berikut:
dan hangat.
lahir
14).
d. Urinaria
30% sampai 50% dari kapasitas dewasa dan belum cukup matur
frekuensi 2-6 kali sampai 20 kali per hari. Penting untuk mencatat
saat berkemih pertama kali. Bayi baru lahir sukar memekatkan air
e. Sistem Gastrointestinal
muntah dan sesak napas. Refleks gumoh dan refleks batuk sudah
kapasitas lambung masih terbatas (30 cc). Dua sampai tiga hari
mucus dan sel epidermis. Warna yang khas berasal dari pigmen
Tabel 2.10
Penanganan Bayi Baru Lahir
Nilai
APGAR lima
Penanganan
menit
pertama
0-3 - Tempatkan ditempat hangat
dan lampu sebagai sumber
penghangat
- Pemberian oksigen
- Resusitasi
- Stimulasi
- Rujuk
4-6 - Tempatkan dalam tempat yang
hangat
- Pemberian oksigen
- Stimulasi taktil
7-10 - Dilakukan penatalaksanaan
sesuai dengan bayi baru lahir
normal
Sumber : Sulistyawati dkk, 2010.
a. Nutrisi
Tabel 2.11
Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonatus
Hari Cairan/Kg/hari Kalori/kg/hari
kelahiran
Hari ke-1 60 ml 40 kal
Hari ke-2 70 ml 50 kal
Hari ke-3 80 ml 60 kal
Hari ke-4 90 ml 70 kal
Hari ke-5 100 ml 80 kal
Hari ke-6 110 ml 90 kal
Hari ke-7 120 ml 100 kal
Hari ke- 150-200 ml >120 kal
>10
Sumber : Saifuddin, 2007: 380.
167
120 kkal/kgBB/hari.
b. Eliminasi
mengandung empedu, asam lemak, lendir dan sel epitel. Sejak hari
lahir, bayi normalnya sering tidur. Bayi baru lahir sampai usia 3
168
bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah waktu tidur bayi
d. Personal hygiene
2007: 337-378).
e. Aktivitas
tangan dan kaki yang simetris pada waktu bangun. Adanya tremor
pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis adalah normal,
tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala
f. Psikososial
Kontak kulit dengan kulit juga membuat bayi lebih tenang sehingga
bereaksi terhadap rangsang dan mulai pada usia yang sangat dini
menjaga tali pusat dengan menjaga agar tali pusat tetap kering dan
b. Pemberian ASI
secara eksklusif kepada bayi umur 0-6 bulan tanpa tambahan susu
diberikan secara langsung ibu bisa memerah ASI dan hasil perahan
c. Rawat gabung
bserta bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau suatu tempat secara
direndam air hangat atau air sabun lalu keringkan dengan hati-hati
2011:17).
ke-3 sampai dengan hari ke-7 setelah lahir. Hal yang dilaksanakan:
3) Cegah infeksi
a. Suhu terlalu panas lebih dari 380C atau terlalu dingin atau kurang
dari 360C
inspirasi
banyak muntah)
d. Kulit atau bibir biru atau pucat, memar atau sangat kuning
539).
bangsa
dan bangsa
2. Macam-Macam Akseptor KB
b. Akseptor aktif merupakan pasangan usia subur yang pada saat ini
d. Akseptor dini merupakan para ibu yang menerima salah satu cara
permanen
3. Pengertian Kontrasepsi
berasal dari dua kata, yaitu kontra dan konsepsi yang disatukan
2011: 55).
wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
175
“melawan” dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
5. Jenis-Jenis Kontrasepsi
Gambar 2.24
Mengenal Jenis Kontrasepsi
Sumber : PKBI Jateng, 2015.
b) Belum menstruasi
2) Mekanisme kerja
3) Keuntungan
persalinan)
b) Segera efektif
4) Keuntungan Non-kontrasepsi
a) Untuk bayi
b) Untuk ibu
5) Indikasi
bulan
2013: 162).
6) Kontraindikasi
Gambar 2.25
Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Sumber : PKBI Jateng 2015
b. Senggama Terputus
1) Pengertian
2010: 14).
2) Cara Kerja
3) Manfaat Kontrasepsi
berencana.
5) Keterbatasan
berencana.
c. Kondom
1) Pengertian
2) Mekanisme kerja
3) Indikasi
4) Manfaat Kontrasepsi
khusus.
183
Gambar 2.26
Alat Kontrasepsi Kondom
Sumber:https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/18/Blaus
en_0585_Kondom
5) Cara penggunaan kondom
seksual
1) Profil
pil KB
c) Dosis rendah
182).
185
350 µg Noretindron
2009: 13).
Gambar 2.27
Mini Pil
Sumber : PKBI jateng, 2015
penetrasi sperma
4) Keuntungan kontrasepsi
lekas marah)
187
2013: 183-184).
6) Kerugian
7) Indikasi
a) Usia reproduksi
e) Pascakeguguran
pembekuan darah
8) Kontraindikasi
g) Mioma uterus
setelah pascakeguguran
d) Bila lupa 1 atau 2 pil, minum segera pil yang terlupa dan
ingat.
b. Suntik Progestin
1) Profil
a) Sangat efektif
b) Aman
190
2) Jenis
bokong).
2013: 186).
3) Cara kerja
a) Mencegah ovulasi.
2010: 30).
4) Indikasi
a) Usia reproduksi
estrogen
2013: 188).
5) Kontraindikasi
amenorea
hamil
seksual
yang sebelumnya
setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid, asal saja yakin ibu
221-222).
7) Cara penyuntikan
dilakukan
pasien
pasien
194
e) Mempersiapkan alat
f) Mencuci tangan
Mempersiapkan obat
spuit
spuit
Melakukan penyuntikan
b) Menusukkan jarum
c) Melakukan aspirasi
Pasca penyuntikan
(Hidayati,2009: 22-27).
195
Gambar 2.28
Suntik Progestin
Sumber:https://www.org.kebidanan.suntik-progestin
1) Profil
b) Nyaman
reproduksi
2) Jenis
a) Norplant
b) Implanon
3) Mekanisme Kerja
4) Indikasi
a) Usia reproduksi
c) Ibu menyusui
d) Pascakeguguran
197
e) Pascapersalinan
5) Kontraindikasi
terjadi
6) Efek samping
a) Amenore
c) Ekspulsi
lengan siku
perdarahan
8) Indikasi pencabutan
dilakukan
tangan
g) Jepit kapsul
i) Cabut kapsul
c) Tutup luka
d) Periksa perdarahan
Gambar 2.29
Alat Kontrasepsi Implan
Sumber : https://www.org.kebidanan.alat-kontrasepsi-implan
1) Pengertian
2) Profil
3) Jenis
a) AKDR CuT-380A
tembaga (Cu).
Gambar 2.30
Jenis-jenis kontrasepsi IUD
Sumber:https://www.org.kebidanan.jenis-jenis-kontrasepsi-IUD
4) Mekanisme kerja
falopi
uteri
5) Indikasi
a) Usia reproduktif.
b) Keadaan nulipara.
infeksi.
hari.
a) Perokok.
e) Sedang menyusui.
menggunakan AKDR:
AKDR).
h) Penderita diabetes.
j) Malaria.
l) Penyakit Tiroid.
m) Epilepsi.
n) Nonpelvik TBC.
6) Kontraindikasi
dievaluasi).
46).
7) Efek samping
a) Amenorea
b) Kejang
8) Waktu penggunaan
48 jam pascapersalinan
a) Langkah 1
kemihnya
b) Langkah 2
c) Langkah 3
klamidia
d) Langkah 4
kemasan sterilnya
e) Langkah 5
f) Langkah 6
g) Langkah 7
garis lurus
horizontal
kavum uteri)
yang tajam
h) Langkah 8
yang terkontaminasi
i) Langkah 9
j) Langkah 10
310).
a) Langkah 1
b) Langkah 2
AKDR
c) Langkah 3
d) Langkah 4
1) Pengertian
dilahirkan.
postpartum
2) Cara Kerja
3) Efektivitas
4) Keuntungan
pelayanan kesehatan
menstruasi
2016: 255).
5) Kerugian
312).
6) Indikasi
2015:313) :
a) Usia produktif
hari
7) Kontaindikasi pemasangan
penyebabnya
g) Abnormal uterus
8) Prosedur Pemasangan
posisi AKDR.
dengan tangan.
a) Ekspulsi
b) Kehamilan
c) Infeksi
d) Perforasi
257).
b) AKDR terlepas
Gambar 2.31
IUD Post Plasenta
Sumber : https://www.org.kebidanan.iud-post-plasenta
1) Profil
2) Mekanisme kerja
3) Indikasi
b) Paritas > 2.
219
dengan kehendaknya.
yang serius.
e) Pascapersalinan.
f) Pascakeguguran.
4) Kontraindikasi
dievaluasi).
masa depan.
300).
5) Keuntungan
6) Kerugian
2008: 42).
7) Keterbatasan
ini
tindakan
Gambar 2.32
Kontrasepsi Tubektomi
Sumber : PKBI Jateng, 2015
setelah partus
d) Pasca keguguran
1) Profil
2) Mekanisme kerja
2013: 199).
3) Efektifitas
operasi
Gambar 2.33
Kontrasepsi Vasektomi
Sumber : PKBI Jateng, 2015.
4) Indikasi
5) Kontraindikasi
koroner
kering
lakukan drainase
ikat kembali
8) Kunjungan ulang
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
2010:159).
b) Umur
c) Agama
159).
d) Pekerjaan
e) Pendidikan
(Walsh, 2012:122).
f) Penghasilan
g) Suku/bangsa
h) Alamat
2) Keluhan utama
a) Nokturia
b) Edema Dependen
telentang
c) Sesak nafas
kehamilan
229
d) Konstipasi
g) Kram tungkai
540-543).
3) Riwayat Menstruasi
4) Riwayat obstetric
dengan tindakan.
231
sebelumnya.
4000 gram.
2010: 407).
6) Riwayat KB
seperti lupus.
a) Nutrisi
Tabel 2.12
b) Eliminasi
c) Istirahat
98).
d) Personal Hygiene
e) Aktivitas
f) Kehidupan Seksual
2010: 120).
238
9) Riwayat Ketergantungan
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
Tabel 2.13
d) Tinggi badan
2) Pemeriksaan fisik
a) Rambut
b) Kepala
c) Muka
d) Mata
2011: 174).
e) Telinga
sumber infeksi.
g) Leher
h) Dada
abnormal.
i) Payudara
j) Abdomen
k) Genetalia
l) Anus
m) Ekstremitas
3) Pemeriksaan khusus
hitungan minggu.
(quickening).
dalam bulan.
yaitu :
d) Pemeriksaan Leopold
(1) Leopold I
(2) Leopold II
(Manuaba, 2010:118-119).
(4) Leopold IV
e) Auskultasi
letak DJJ.
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksan Panggul
176).
± 23-26cm).
b) Pemeriksaan Darah
(1) Haemoglobin
c) Pemeriksaan Urin
kehamilan.
d) Ultrasonografi (USG)
12 minggu.
14 minggu.
255
2. Diagnosa Kebidanan
RI, 2007).
pusing, nyeri pinggang, varises, panas dan nyeri di ulu hati (heart
538-543).
256
3. Perencanaan
kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik
(Manuaba, 2010:123).
proses melahirkan.
2) Kesadaran composmentis.
4) Pemeriksaan laboratorium.
darurat.
berbaring.
ditinggikan.
edema.
259
lama.
b. Masalah 2 : Nokturia
hari
berkemih
peningkatan progesterone
diet
d. Masalah 4 : Hemoroid
bertambah parah
pengeluaran feses.
bangun pagi.
defeksi.
terjadinya hemoroid.
hemoroid.
daerah anus.
kram tungkai.
263
tungkai.
dengan massage.
cukup istirahat.
kesehatan tulang.
264
membesarnya uterus.
R/ merelaksasi otot-otot.
diatas kepala.
nafas.
b) Kesadaran composmetis
keseimbangan.
perubahan hemodinamis.
istirahat.
menyebabkan pusing.
jongkok.
267
beban.
rotundum.
i. Masalah 9 : Varices
bertambah parah.
duduk.
vena panggul.
269
sirkulasi darah.
sirkulasi darah.
sering.
dialami ibu.
sebelum tidur.
menyebabkan refluks.
dalam tubuh.
271
h) Berikan antasida.
dukungan.
menyebabkan kecemasan.
272
persalinan.
4. Pelaksanaan tindakan
sosial-spiritul-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien.
berkesinambungan.
sesuai.
5. Evaluasi
klien.
Dengan kriteria :
klien/pasien.
6. Dokumentasi
sebagai berikut :
masalah kebidanan
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
173).
b) Umur
c) Pendidikan
2010: 11).
d) Pekerjaan
e) Alamat
2) Keluhan utama
a) Penyakit jantung
dipertimbangkan.
b) Pneumonia
c) Hipertensi
d) Asma
e) Gonore
normal 11g%.
blenore neonatorum.
6) Riwayat kebidanan
a) Haid
Pada hari pertama dan kedua lokia rubra dan lokia kruenta,
a) Nutrisi
kurang efektif.
b) Eliminasi
selama kehamilan.
d) Personal hygiene
e) Aktifitas
harus berbaring.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
(Varney, 2008:108).
287
b) Tanda-tanda vital
epidural.
(2) Nadi
(3) Suhu
(4) Pernapasan
atau ansietas.
2) Pemeriksaan fisik
a) Muka
b) Mata
d) Leher
342).
290
e) Payudara
f) Abdomen
2009: 453-454).
g) Genetalia
h) Anus
i) Ekstremitas
3) Pemeriksaan khusus
a) Palpasi
terbawah janin
292
Gambar 2.34
Penurunan Kepala Janin
Sumber : Manuaba, 2010, Ilmu Kebidanan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan; 160
b) Auskultasi
c) His
(1) Kala I
terdiri dari dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif
(2) Kala II
(4) Kala IV
2008: 54).
4) Pemeriksaan dalam
di partograf.
rujuk
tanda infeksi.
amniotomi.
periksa dalam.
panggul.
a) Pemeriksaan serviks
b) Dilatasi serviks
c) Posisi serviks
e) Bidang hodge
f) Stasiun
5) Pemeriksaan Panggul
kesempitan panggul.
6) Pemeriksaan penunjang
a) Darah
b) Urin
2. Diagnosa Kebidanan
kebidanan)
301
e. P≥1 kala III persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa baik
plasenta belum lahir setengah jam setelah setelah janin lahir dan
terisi penuh.
3. Perencanaan
a. Diagnosa
masuk PAP, keadaan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik,
b. Tujuan
TD : 100/60-130/90 mmHg
S : 36-370C
N : 80-100x/menit
R : 16-24x/menit
sedikitnya 40 detik
<7 jam
<1 jam
lengkap
perdarahan<500cc
303
d. Intervensi
Kala I
masing kontraksi.
(terlampir)
57).
304
5) Beri asupan nutrisi pada ibu dan memberi ibu makan dan
minum
Kala II
vulka)
pada ibu dan bayi baru lahir sehingga keadaan ini dapat
penyakit.
307
kering
cairan lainnya.
kebersihan ibu.
308
lengkap
dengan partograf.
tangan.
kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Upaya dan
160x/menit).
tidak tepat.
309
2008: 81).
5-6 cm
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong
ibu.
pada ibu dan bayi baru lahir sehingga keadaan ini dapat
tersebut.
312
bahu belakang.
kurva carus.
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan
lainnya).
26) Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
Kala III
30) Dalam waktu 2 menit bayi baru lahir, jepit tali pusat dengan
32) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi.
33) Pindahkan klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm dari
vulva
34) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
pusat
R/ mengeluarkan plasenta
plasenta
tali pusat
plasenta manual
setelah 15 detik.
Kala IV
Menilai perdarahan
318
perdarahan pervaginam
44) Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara massase uterus dan
menilai kontraksi
keluar
37’50C).
bilas
sesuai
diinginkan ibu.
selama 10 menit
e. Potensial Masalah
diberlakukan
diberlakukan
persalinan
dan lengan.
3) Kekurangan cairan
oleh tubuh.
322
lahir
4) Infeksi
100x/menit)
Suhu : 36-37’50C
KU baik
berbau
obstetric
5) Kram tungkai
kebidanan:
7) Retensio plasenta
NS dengan 20 UI oksitosin.
lanjut
uterus
periksa plasenta
Perdarahan <500cc
dapat teratasi
dengan baik
Perdarahan <500cc
serviks:
keluar
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
dan /keluarga.
klien/pasien.
6. Dokumentasi
sebagai berikut :
masalah kebidanan
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
c) Agama
d) Pendidikan
e) Suku/bangsa
f) Pekerjaan
g) Alamat
2) Keluhan utama
b) Keringat berlebih
c) Pembesaran payudara
limfatik dan vena. Hal ini terjadi saat pasokan air susu
e) Konstipasi
2008: 975).
f) Hemoroid
3) Riwayat Obstetri
a) Riwayat haid
201).
f) Riwayat KB
2010: 204).
4) Riwayat Kesehatan
133).
2010: 133).
a) Nutrisi
b) Eliminasi
c) Personal Hygiene
d) Pola istirahat
e) Aktivitas sehari-hari
2011: 289).
f) Aktivitas seksual
6) Riwayat Ketergantungan
jam pertama).
pertama).
masa kritis untuk ikatan batin ibu dan bayi untuk mulai
menyusu.
tidur.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
a) Baik
b) Lemah
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital
a) Tekanan Darah
b) Nadi
c) Suhu
d) Pernafasan
b. Pemeriksaan fisik
1) Mata
174).
2) Leher
3) Dada
4) Payudara
2007 : 961).
5) Abdomen
b) Pemeriksaan uterus
derajat diastasis
relaksasi.
346
berikut :
otot-otot abdomen.
abdomen.
otot rektus.
relaksasi.
(Costovertebral Angel)
6) Genetalia
7) Ekstremitas
c. Pemeriksaan penunjang
berikut :
2. Analisis Data
3. Diagnosa Kebidanan
umum ibu baik/tidak baik (Marmi, 2012 : 183). P APIAH, post partum
4. Perencanaan
b. Kriteria :
N : 60-80 x/menit
S : 36-37,5ºC
352
R : 16-24x/menit
menjadi 3 stadium :
e) 56 hari (Normal)
7) Lochea normal
8) KU bayi baik
R : 30-60x/menit
S : 36,5-37,5ºC
c. Intervensi :
2010 : 377).
d. Potensial masalah
1) Masalah 1 : Konstipasi
terasa.
jahitan.
terasa.
teratasi
adanya infeksi.
hangat
bila perlu.
pain.
menghilangkan nyeri.
keras.
3 jam sekali
pada payudara.
payudara.
tidak tegang.
358
menekan payudara.
menyusui.
berkurang.
bisa berkurang.
nyeri.
359
uteri teratasi.
perdarahan.
ibu.
ibu.
istirahat.
involusi uterus.
5. Pelaksanaan tindakan
sosial-spiritual-kultural.
1) evidence based.
2) Melibatkan klien/pasien.
361
berkesinambungan.
6. Evaluasi
dan /keluarga.
klien/pasien.
362
7. Dokumentasi
kebidanan
rujukan.
363
1. Pengkajian data
a. Data subyektif
2) Keluhan utama
207).
3) Riwayat antenatal
4) Riwayat natal
2012 : 368).
vital, medikasi yang diberikan pada bayi baru lahir dan hasil
2007 : 916).
365
a) Nutrisi
b) Eliminasi
d) Personal hygiene
e) Aktifitas
137).
2012 : 678).
7) Psikososial
b. Data Obyektif
1) Keadaan umum
2) Tanda-tanda vital
a) Suhu
b) Pernapasan
c) Nadi
3) Antropometri
Tabel 2.14
b) Panjang badan
921).
meliputi :
cm
4) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
b) Mata
c) Hidung
2012 : 57).
d) Mulut
e) Telinga
f) Leher
g) Dada
709).
h) Punggung
2009 : 137).
i) Abdomen
2012 : N-33-N-34).
j) Genetalia
(1) Laki-laki
(2) Perempuan
k) Anus
2012 : 59).
l) Ekstremitas
jari ekstra. Kuku jari harus ada pada setiap jari. Panjang
229).
379
5) Pemeriksaan Neurologis
134).
h) Refleks babinsky
i) Refleks ekstrusi
72).
381
2. Analisis Data
3. Diagnosa Kebidanan
4. Perencanaan
a. Diagnosa kebidanan
komplikasi.
TTV normal
S : 36,5-37,5ºC
N : 120-160 x/menit
RR : 40-60 x/menit
untuk bayi baru lahir cukup bulan. ASI diberikan 2-3 jam
kurang baik.
neonatus yaitu :
e. Potensial Masalah
1) Masalah 1 : Hipoglikemi
hipotermi.
setelah kelahiran.
optimal.
bayi.
2) Masalah 2 : Hipotermi
Intervensi :
stress dingin.
kematian.
basah.
(kern icterus).
2007 : 943).
388
menit.
diekskresikan.
4) Masalah 4 : Seborrhea
ketombe.
5) Masalah 5 : Miliariasis
kelenjar keringat.
miliarisis.
minum
menangis.
bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air
digunakan.
sebelum menyusui.
baru.
bayi
bayi.
tindakan.
5. Pelaksanaan tindakan
psikososial- spiritual-kultural.
393
d. Melibatkan klien/pasien.
berkesinambungan.
sesuai.
6. Evaluasi
dan /keluarga.
klien/pasien.
7. Dokumentasi
kebidanan
rujukan.
395
1. Pengkajian data
a. Data subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
c) Pendidikkan
2010 : 592).
d) Pekerjaan
2013: 9).
e) Alamat
2) Keluhan utama
(2013 : 9) yaitu:
3) Riwayat kesehatan
2013 : 70).
398
4) Riwayat Kebidanan
a) Haid
c) Riwayat KB
untuk KB IUD.
a) Nutrisi
b) Eliminasi
124).
c) Istirahat/tidur
2010 : 35).
d) Kehidupan seksual
6) Riwayat Ketergantungan
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Tanda-tanda vital
b) Pemeriksaan antropometri
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
b) Muka
c) Mata
d) Hidung
e) Telinga
36).
fisura.
mukosa bibir.
g) Leher
i) Payudara
j) Abdomen
k) Genetalia
75).
406
l) Ekstremitas
kehamilan.
pada adneksa.
407
2. Analisis Data
3. Diagnosa Kebidanan
berikut :
c. Masalah potensial
d. Prognosa
408
asuhan.
anak terkecil usia ….. tahun, calon peserta KB, belum ada pilihan,
4. Perencanaan
a. Tujuan
dan kooperatif.
bertambah.
kondisinya.
b. Kriteria
klien.
dan kontraindikasi.
pasangan klien.
kontrasepsi pilihanya.
410
d. Kemungkinan Masalah
1) Masalah 1 : Amenorrhea
2) Masalah 2 : Pusing
keadaanya.
nyeri.
bercak/spotting berkurang.
412
lainnya.
nyeri
diperlukan
penggunaan AKDR.
5. Pelaksanaan tindakan
rujukan.
6. Evaluasi
kondisi klien/pasien.
2010 : 258).
7. Dokumentasi