TINJAUAN PUSTAKA
yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru
salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB (Saifuddin, 2016).
yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang
bahwa tidak terjadi kematian (zero maternal mortality), dari 108 ibu hamil
10
bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan
(Pratami, 2015)
ibu dan bayi agar masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa
(Continuity of Care)
secara berkualitas.
11
keluarga untuk mendukung peran ibu dalam proses masa kehamilan
nifas.
1. Pengertian Kehamilan
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau
terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma dimasa ovulasi yang
2. Fisiologi Kehamilan
a. Ovulasi
12
berlangsung 20- 35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat
Setiap bulan wanita melepas satu sampai dua sel telur dari indung
masuk kedalam sel telur. Pelepasan sel telur (ovum) hanya terjadi
satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada siklus meanstruasi
b. Spermatozoa
13
pada setiap mililiter air mani yang dihasilkan, rata-rata 3 cc tiap
2016).
c. Konsepsi
dua proses penting juga terjadi, yang pertama ovulasi atau lepasnya
menuju tuba fallopi, dan hanya beberapa ratus yang hanya sampai
d. Fertilisasi
14
wanita bersatu, yang berlangsung selama kurang lebih 24 jam,
idealnya proses ini terjadi pada ampula tuba yaitu tabung kecil
2013).
massa inner cell. Massa inner cell ini berkembang menjadi janin
f. Plasentasi
15
janin yang terbentuk pada 2 minggu setelah pembuahan
seperti bentuk bundar atau oval, diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
a. Tanda Pasti
melakukan pemeriksaan.
(Sunarti, 2013).
1) Amenorhea
16
Pertama Haid Terakhir soerang wanita sebelum hamil, HPHT
mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut
dapat diatasi Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis Untuk
3) Syncope (pingsan)
17
syncope atau pingsan bila berada pada tempa-tempat ramai yang
4) Perubahan Payudara
7) Pigmentasi kulit
18
8) Epulis Hipertropi papilla ginggivae/gusi, sering terjadi pada
trimester pertama.
pada daerah nidasi lebih cepat tumbuh atau biasa disebut tanda
dan bibir rahim teraba lunak seperti meraba bibir atau ujung
19
kuat menjelang akhir kehamilan. Pada waktu pemeriksaan
5) Teraba Ballotement
6) Tanda Hegar
7) Tanda Chadwick
20
a. Perubahan Sistem Reproduksi
2) Serviks Uteri
21
hiperplasia dan hipertrofi, perkembangan desidua (Kumalasari,
Tabel 2.2
(Minggu) (cm)
34 31 cm diatas simpisis
36 32 diatas simpisis
38 33 cm diatas simpisis
3) Ovarium
22
Pada ovarium dan plasenta, korpus luteum mulai menghasilkan
hormon ini hadir dalam darah dikeluarkan oleh plasenta sebagai hasil
pembuahan sel telur oleh sperma. Kira-kira 10 hari setelah sel telur
pusing yang sering dialami oleh para ibu hamil. Perlu diperhatikan
23
mlU/ml dinyatakan tidak hamil dan kadar HCG lebih 25 mlU/ml
wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini
24
berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi miksi
(Dewi, 2015).
25
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung
gelap yang biasa disebut line nigra (Dewi, 2017). Pada primigravida
panjang linea nigra mulai terlihat pada bulan ketiga dan terus
2014).
2015).
26
1) Trimester satu
Tabel 2.2
BB (Kg/Minggu)
Penatalaksanaannya
27
Menurut Romauli (2018) Ketidaknyamanan ibu hamil pada
kompres air hangat, olahraga atau senam ibu hamil, dan perbaiki
ataupun berdiri.
28
trimester III kadar hormon progesteron tinggi. Rahim yang
adanya bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, jika tidak dilaporkan
(Asrinah, 2015). Adapun tanda dan bahaya pada kehamilan trimester III
a. Perdarahan
pendarahan, hal ini bisa menjadi tanda bahaya yang dapat mengancam
pada baik pada janin maupun pada ibu. Jika mengalami pendarahan
hebat pada saat usia kehamilan muda, bisa menjadi tanda mengalami
29
b. Sakit Kepala
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsi, biasanya sakit
c. Penglihatan Kabur
berbayang disertai rasa sakit kepala yang hebat, ini sudah menandakan
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan
dalam 12 jam). Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
30
persalinan, maka perlu diwaspadai terjadinya gawat janin atau
ibu harus dapat membedakan antara urine dan air ketuban. Jika
keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis dan berwarna putih
keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan belum
cukup bulan, hati hati akan adanya paterm ( < 37 minggu) dan
a. Kebutuhan Nutrisi
memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai
Seorang ibu hamil setidaknya harus menambah sebanyak 180 kkl (kilo
b. Pakaian
31
Meskipun pakaian bukan hal yang berakibat langsung terhadap
c. Personal Hygiene
(Saifudin, 2017).
d. Oksigen
32
Frekuensi buang air kecil meningkat karena penurunan masuk
2014).
f. Seksualitas
33
bradicardia pada janin sehingga dapat menyebabkan fetal distress
g. Senam hamil
Cara yang dapat dilakukan pada ibu yang memiliki resiko diatas yaitu
dengan cara latihan otot ringan dan di anjurkan jalan pagi untuk
kelahiran dan senam hamil ini merupakan salah satu kegiatan dalam
h. Imunisasi
kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus
34
pada ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan status
kekebalan/imunisasinya.
Tabel 2.3
Pemberian Imunisasi TT
TT1 - -
i. Istirahat/Tidur
Selain tidur selama 8 jam pada malam hari, sebisa mungkin ibu hamil
j. Perawatan
35
yang dilakukan terhadap payudara bertujuan melancarkan sirkulasi
asuhan kebidanan pada ibu hamil, yang perlu diperhatikan adalah konsep
hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
36
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan/ komplikasi yang
1) Satu kali pada trimester pertama (K1) Dengan usia kehamilan 1-12
2) Satu kali pada trimester kedua (K2) Dengan usia kehamilan 12-24
3) Dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) Dengan usia kehamilan
tanda-tanda persalinan.
37
Dalam memberikan asuhan kehamilan standar minimal yang
dalam kilo tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada
badan dan tinggi badan dapat diketahui status gizi sebelum ibu
panggul.
preeklampsia.
kronis (KEK) yaitu dengan ukuran lingkar lengan atas kurang dari
fundus uteri ibu untuk menentukan tafsiran berat janin serta usia
38
rahim atau fundus uteri, mengukur pertumbuhan janin dan
(a) Leopold I
kepala akan teraba bokong pada fundus, yaitu tidak keras, tidak
Tabel 2.4
39
TFU Usia
Kehamilan
20 cm 20 minggu
23 cm 24 minggu
26 cm 28 minggu
30 cm 32 minggu
33 cm 36 minggu
(b) Leopold II
teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci. Dalam leopold
40
teraba tahanan memanjang (punggung) di satu sisi dan teraba
(d) Leopold IV
41
bagian terbawah janin menggunakan jari-jari tangan yang
(Marmi, 2016).
6) Pemberian table Fe
mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar
7) Pemberian Imunisasi TT
42
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat
8) Pemeriksaan Labolatorium
43
1. Pengertian persalinan
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dengan
adanya kontraksi rahim pada ibu. Prosedur secara ilmiah lahirnya bayi
dan plasenta dari rahim melalui proses yang dimulai dengan terdapat
2. Fisiologi Persalinan
a. Penurunan Kepala
kepala akan lebih cepat tersentuh dan tertahan oleh simfisis pubis,
44
kegagalan untuk melakukan putaran paksi dalam yang disebut
b. Penguncian (Engagement)
c. Fleksi
terus menuju dasar panggul. Pada saat kepala bertemu dengan dasar
Nugraheny, 2016).
masuk Pintu Atas Panggul (PAP) pada diameter atau oblique harus
45
Kecil (UUK) mendeteksi simpisis pubis dan sinciput mendekati
sacrum.
e. Ekstensi
Nugraheny.
Pada tahap ini terjadi putar paksi luar. Menurut Oxorn (2016)
bahu memasuki panggul. Oleh karena itu, panggul tetap berada pada
dilahirkan dan bebas dari panggul maka leher berputar kembali dan
bahu janin bagian depan dengan cara kedua telapak tangan pada
samping kiri dan kanan kepala janin. Kepala janin ditarik perlahan-
46
lahan kearah anus sehingga bahu depan lahir. Tidak dibenarkan
3. Etiologi Persalinan
(Sulistyawati, 2016).
b. Teori Keregangan
c. Teori Oksitosin
47
dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior. Perubahan
persalinan dimulai.
d. Teori Prostaglandin
dkk, 2017).
4. Tanda-Tanda Persalinan
a. Terjadinya his persalinan. Saat terjadi his ini pinggang terasa sakit dan
bertambah.
lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas dan pembuluh darah
48
c. Pada beberapa kasus persalinan akan terjadi pecah ketuban. Sebagian
tinggal hanya ostium yang tipis seperti kertas (Sari dan Rimandini,
2014).
a. Power adalah tenaga yang dikeluarkan oleh ibu dalam persalinan yaitu
kontraksi uterus atau his dari tenaga mengejan ibu. His merupakan
(Sondakh, 2015).
b. Passage (Jalan Lahir) terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang
yang padat, dasar panggul, vagina, dan intoritus. Jalan lahir menurut
1) Jalan lahir lunak yaitu meliputi serviks, vagina dan otot rahim.
49
2) Jalan lahir keras yaitu jalan lahir yang berupa tulang yang ada pada
terbagi menjadi:
simfisis pubis.
(c) Bidang hodge III Bidang hodge III setinggi spina ischiadiaca
c. Passanger
terbesar dari janin dan paling sulit untuk dilahirkan. Adanya celah
50
mengalami perubahan bentuk dan ukuran, proses ini disebut
(Sulistyawati, 2016)
cm sampai 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram. Bagian plasenta yang
dan dibagian ini tempat terjadinya pertukaran darah ibu dan janin.
51
mempunyai kompetensi dalam menolong persalinan, menangani
a. Kala I (Pembukaan)
cm
52
berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm
Rimandini, 2017).
b. Kala II
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada kala
pengeluaran janin his terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama, kira-
kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk keruang
Ibu merasa seperti ingin buang air besar karena tekanan pada rektum
maka akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II
c. Kala III
setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
53
ketuban yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit (Ilmiah, dkk.
2015).
uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat berisi plasenta
yang menjadi dua kali lebih tebal dari sebelumnya. Beberapa saat
akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis
atau fundus uteri. Proses ini biasanya berlangsung 5-30 menit setelah
2017).
d. Kala IV
54
4) Kandung kencing harus kosong.
Tabel 2.5
a. Nutrisi
makan khawatir jika akan muncul dorongan untuk buang air besar atau
adalah melihat situasi pasien, artinya intake cairan dan nutrisi tetap
2016).
b. Posisi
55
dari keadaan pasien). Beberapa posisi yang dapat diambil antara lain
2016).
d. Istirahat
e. Pendamping
ini tidak selalu suami atau keluarga, jika di awal pertemuan bidan sudah
dapat memikat hati pasien, maka hal ini merupakan satu hal yang sangat
56
istimewa bagi pasien dan akhirnya ia akan menjadikan bidan sebagai
2015).
ketuban berbau).
masih 5/5.
8) Presentasi ganda
setelah 8 jam)
57
10) Partus lama (pembukaan serviks mengarah kesebelah kanan garis
dari 40 detik).
dari 30x/menit dan produksi urine sedikit nafas cepat lebih dari
3) Gawat janin .
4) Distosia bahu
ketuban hijau.
1) Retensio plasenta
2) Antonia uteri
3) Syok
58
4) Kandung kemih teraba penuh
Tabel 2.6
Penatalaksaan Kala I
janin
penurunan kepala
59
Sumber: Kemenkes, 2016.
arteri 2 buah, gunting tali pusat, gunting episiotomy, klem tali pusat,
dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set,
kassa steril, meja dan alat resusitasi, bed partus serta pakaian ibu dan
bayi.
3) Mengenakan APD.
pemeriksaan dalam.
60
kembali dipartus set/wadah disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa
amniotomi.
baik dan membantu ibu dalam posisi yang nyaman dan sesuai
keinginannya.
61
mereka untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk
meneran.
meneran.
h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
segera
62
15) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
bayi.
16) Meletakkan kain yang bersih di lipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu.
18) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
19) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm lindungi
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi.
b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengeklem nya
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
63
bawah dan kearah luar hingga bahu anterior muncul dibawah arkus
pubis dan kemudian dengan lembut menarik kearah atas dan kearah
24) Setelah tubuh dan lengan lahir menelusurkan tangan yang ada di
saat punggung kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan
meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit
26) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
handuk basah dengan kain kering, pastikan posisi bayi dalam posisi
64
28) Memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dam memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
31) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kult ibu-bayi,
34) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, tepat di atas
ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
65
menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas,
hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva. Jika plasenta tidak lepas
tangan DTT atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu
dengan seksama
38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
uterus
39) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
40) Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel kebagian ibu
66
tidak berkontraksi setelah melakukan masase selama 15 detik
menilai kontraksi.
47) Memantau keadaan umum bayi, pastikan bayi bernafas dengan baik
(40-60 x/menit) dan warna kulit. Jika bayi sulit bernafas, merintih
didekontaminasi.
yang sesuai.
67
memakai pakaian yang bersih dan kering.
yang diinginkan.
54) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
fisik bayi.
56) Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Pastikan kondisi bayi
paha kanan bawah lateral. Letakkan bayi didalam jangkauan ibu agar
dan kering
68
( Nurjasmi E. dkk.2016)
c. Patrograf
1) Pengertian Partograf
proses persalinan telah berada dalam kala 1 fase aktif yaitu saat
IV.
69
(2) Kondisi janin
(a) Denyut jantung janin Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit
(b) Warna dan adanya air ketuban Warna dan adanya air ketuban
U : selaput utuh
0 : Sutura terpisah,
70
(a) Pembukaan serviks Pembukaan mulut rahim (serviks) dinilai
setiap 4 jam dan di beri tanda silang (x) digaris waktu yang
sesuai.
tidak terputus dari 0-5 dan dicatat dengan tanda lingkaran (O)
71
kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya 20-
lebih sering jika diduga ada penyulit. Memberi tanda panah pada
partograf pada kolom waktu yang sesuai. Suhu tubuh, diukur dan
berguna untuk mencatat proses persalinan yaitu data dasar, kala I, kala
persalinan.
(2) Kala I.
72
garis waspada, masalah lain yang timbul, penatalaksanaan, dan
hasil penatalaksanaannya.
Kala III berisi informasi tentang inisiasi menyusu dini, lama kala
Kala IV berisi tentang data tekanan darah, nadi, suhu tubuh, tinggi
Bayi baru lahir berisi tentang berat badan, panjang badan, jenis
dan hasilnya.
1. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan
4000 gram, nilai APGAR > 7 dan tanpa cacat bawaan (Dwiendra, 2018)
73
2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir
g. Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik caseosa.
j. Genetalia
Tabel 2.7
74
Appearance Pucat atau Tubuh Seluruh
biru
(Denyut ada
jantung)
menangi
Teratur
Interpretasi
(kemenkes, 2018)
a) Sistem pernapasan
75
Pada saat didalam rahim janin mendapatkan O2 dan melepaskan
CO2 melalui plasenta. Ketika tali pusat dipotong maka akan terjadi
b) Sistem kardiovaskuler
140x per menit saat lahir, dengan variasi berkisar antara120- 140x per
c) Sistem pencernaan
tinja pertama dalam 24 jam pertama yang berupa meconium (zat yang
76
anus yang berfungsi sedangkan feses yang berubah warna
4 atau 5 hari faeces akan menjadi kuning. Bayi yang diberi ASI,
fesesnya lembut, kuning terang dan tidak bau. Sedangkan bayi yang
diberi susu formula berwarna pucat dan agak berbau. Bayi yang diberi
ASI dapat BAB sebanyak 5 kali atau lebih dalam sehari (Marmi,
2014).
(1) Konduksi
(2) Konveksi
secara konveksi dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran
77
udara atau penyejuk ruangan (Fraser, 2014).
(3) Evaporasi
tetapi tidak pada kedua telapak tangan dan kaki sesegera mungkin
(4) Radiasi
(Fraser, 2014)..
e) Sistem Ginjal
Volume pengeluaran urine total per 24 jam pada bayi baru lahir
78
sampai dengan akhir minggu pertama adalah sekitar 200-300 ml,
f) Sistem saraf
(1) Refleks mencari (rooting reflex) Ketika pipi atau sudut mulut bayi
(3) Refleks menghisap (sucking reflex) Tekanan pada mulut bayi pada
langit bagian dalam gusi atas timbul hisapan yang kuat dan cepat.
selagi istirahat. Respon ini dapat tidak ada atau lengkap segera
79
(6) Refleks babinsky Ketika telapak kaki tergores, bayi akan
ekstensi dari ekstermitas atas yang cepat dan diikuti dengan aduksi
yang lebih lambat dan kemudian timbul fleksi. Refleks ini juga
a. Bayi tidak mau menyusu Jika bayi tidak mau menyusu maka asupan
Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam keadaan lemah
b. Kejang Kejang terjadi pada saat bayi demam dan jika bayi kejang
namun tidak dalam kondisi demam maka ada masalah lain (Walyani,
2015).
Jangan biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari
d. Sesak nafas Frekuensi nafas bayi umumnya lebih cepat dari orang
dewasa yaitu sekitar 30-60 x/menit. Jika bayi bernafas kurang dari
dan lihat dinding dada bayi ada tarikan atau tidak (Ambarwati, 2014).
80
e. Pusar kemerahan Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan
adanya tanda infeksi. Hal yang harus diperhatikan saat merawat tali
pusat jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air
hangat dan biarkan kering. Betadin dan alkohol diberikan tetapi tidak
untuk di kompreskan, artinya hanya oleskan saja saat tali pusat sudah
f. . Demam atau tubuh merasa dingin Suhu normal bayi berkisar antara
bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter atau
h. Ikterus Kulit terlihat kuning Kuning pada bayi terjadi karena bayi
kurang ASI. Namun jika kuning pada bayi terjadi pada waktu kurang
dari 24 jam setelah lahir atau lebih dari 14 hari setelah lahir, kuning
menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna
Tabel 2.8
Dejarat Icterus
Ikterus kadar
billirubin
81
I Daerah kepala dan leher 5,0 mg%
tungkai %
bawah, Lutut %
dan Kaki %
dapat muncul pada setiap kelahiran daam 10-20 per 1000 kelahiran
(Lissauer, 2015). Tujuan utama perawatan bayi baru lahir adalah untuk
a. Pencegahan infeksi
penilaian sepintas pada bayi baru lahir dengan tiga pertanyaan yaitu :
82
3) Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?
tali pusat dengan satu tangan melindungi perut dan genetalia bayi.
Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau
2015).
Setelah bayi lahir dan tali pusat teah dipotong, letakkan bayi
tengkurap diatas dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk
10-20 menit dan bayi cukup menyusu dari satu payudara ibu
dan tubuh bayi dengan kain yang bersih dan hangat (Kemenkes,
2014).
83
f. Pemberian salep mata/tetes mata
Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksis (tetrasiklin 1%,
mata harus tepat 1 jam setelah bayi lahir. Upaya pencegahan infeksi
mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah bayi lahir
(Kemenkes, 2014).
g. Pemberian Vitamin K
84
bayi baru lahir dalam satu jam harus diberikan salep mata,
pada kasus Ny. RN, salep mata dan Vit-K diberikan setelah bayi
85
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
berikut:
1. Pengertian Nifas
waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang
Menurut Vivian dkk (2017) masa nifas dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
86
a. Puerperium dini
Puerperium dini yaitu suatu masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
ibu dalam 2 hari dan HCG dalam 2 minggu setelah melahirkan (Sutanto,
2018).
a. Uterus
kira-kira 7-8 cm, lebar sekitar 5-5,5 cm dan tebal sekitar 2,5 cm. Pada
87
dengan involusi uterus.Involusiuterus merupakan suatu proses uterus
Tabel 2.9
Involusi Uterus
b. Serviks
menjadi seperti corong. Hal ini disebabkan oleh korpus uteri yang
88
tangan pemeriksa. Setelah 2 jam persalinan serviks hanya dapat
serviks hanya dapat dilewati oleh satu jari serta setelah 6 minggu
dinding dalam vagina yang berkerut akan timbul kembali pada minggu
sekret yang berasal dari cavum uteri selama masa nifas yang disebut
berasal dari cavum uteri dan vagina yang keluar selama masa nifas.
89
campur merah kecoklatan.
seperti nanah dan berbau busuk, yang disebut dengan lochea purulenta
(Vivian, 2017).
d. Payudara
2) ASI transisi/peralihan
90
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10.
(Marmi, 2016). 3) ASI matur ASI matur disekresi pada harike 10.
e. Tanda-tanda vital
1) Suhu tubuh
Suhu badan pasca persalinan dapat naik lebih dari 0,5°C dari
2) Nadi
3) Tekanan darah
91
4) Pernafasan
dan denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal, pernapasan juga
f. Sistem Pencernaan
selama proses persalinan. Selain itu, hal tersebut juga dipengaruhi oleh
(Prawirohardjo, 2015).
g. Sistem perkemihan
h. Sistem musculoskeletal
92
angsur pulih dan normal kembali. Ambulasi dini dilakukan segera
teori Reva Rubin dalam Kurnia sari (2015) dibagi menjadi beberapa fase
sebagai berikut:
a. Fase taking in
dari hari ke 1-2 setelah melahirkan. Ibu terfokus dengan dirinya sendiri
fisik yang dialami, rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya
(Kurnia, Sari.2015).
hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu akan lebih memperhatikan
pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB, dan daya tahan tubuhnya serta
93
menggendong, menyusui, memandikan, dan mengganti popok. Pada
tentang perawatan diri dan bayinya karena pada fase ini ibu cenderung
c. Fase letting go
barunya pada sebagai seorang ibu dimana fase ini berlangsung hari ke
sosial. Rasa percaya diri ibu akan peran barunya mulai tumbuh serta
a. Nutrisi
Selama masa nifas, diet sehat sangat dianjurkan pada ibu setelah
2016). Beberapa asupan yang dibutuhkan ibu pada masa nifas menurut
94
hari).
pascapersalinan.
b. Ambulasi
dini dilakukan paling tidak 6-12 jam postpartum, sedangkan pada ibu
dahulu, kemudian duduk. Lalu apabila ibu sudah cukup kuat berdiri
c. Eliminasi
95
Jika dalam 8 jam postpartum belum dapat berkemih atau sekali
Memberikan asupan cairan yang cukup, diet yang tinggi serat serta
d. Istirahat
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
lahan. Jika ibu kurang istirahat maka dampak yang terjadi seperti
e. Personal hygiene
96
dilakukan ibu postpartum dalam menjaga kebersihan dirinya menurut
infeksi sekunder.
f. Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya
g. Senam nifas
97
panggul yang berhubungan dengan proses kehamilan dan
persalinan.
h. Keluarga Berencana
a. Perdarahan postpartum
selaput plasenta.
98
b. Lochea berbau busuk
dalam masa nifas, jumlahnya lebih banyak dari pengeluaran darah dan
lendir pada waktu menstruasi dan berbau anyir (Rukiyah, 2015). Lochea
c. Sub-involusi uterus
yang kurang tepat, faktor lain yang memicu infeksi seperti adanya luka
3) Ibu terlihat lemah, gelisah, sakit kepala dan kondisi terburuknya ibu
99
5) Lochea yang keluar berbau dan bernanah.
saluran kemih. Nyeri ini disebabkan oleh luka bekas episiotomi atau
(Kumalasari, 2015).
yang berlangsung terus menerus dan tidak bisa hilang dengan istirahat
2019).
gejala adanya pre eklamsi walaupun gejala utamanya yaitu protein urine
(Reni, 2016).
terasa sakit yang berlanjut pada mastitis, atau terjadi radang (peradangan
100
pada payudara) (Walyani, 2015).
diberikan pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan
8. Kunjungan Nifas
dan merujuk komplikasi pada ibu nifas. Asuhan kunjungan nifas ini
medis pada ibu nifas yang dilakukan selama 6 minggu setelah persalinan.
101
kontraksi uterus, tinggi fundus, dan temperatur secara rutin, serta penilaian
edukasi tentang cara mepererat hubungan ibu dan bayi, menjaga bayi
agar tetap sehat dan mencegah hipotermi (Sari & Rimandini, 2014)
nutrisi dan cairan yang cukup, dan dapat menyusui bayinya dengan
102
kunjungan keempat, asuhan yang diberikan adalah memberikan
Tabel 2.11
perdarahan berlanjut.
103
KF- 3-7 hari normal.
istirahat.
istirahat.
104
Proses manajemen kebidanan menurut Varney (2007) terdiri dari
tujuh langkah yang secara periodik disaring ulang. Proses manajemen ini
2013).
pencegahan (Arsinah, dkk. 2015). Pada langkah ini penting sekali untuk
105
diagnosa dan masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah
atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama
(Jannah, 2013).
secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosa yang ada (Sari, 2015).
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien, atau dari setiap masalah yang berkaitan,
pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang
keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
106
7. Langkah VII : Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan
F. Pendokumentasian
1987), dan telah lama berisi bukti yang telah menyumbang untuk
jumlah bidan terlibat dalam penelitian, dan dalam membuka kedua atas
107
untuk ini ditulis oleh dan untuk bidan. Evindance Based midwifery
'(Silverton, 2003).
bidan benar dapat menilai arti dan implikasi untuk praktek, pendidikan
108
H. Konsep Dasar Holistic Care
utuh dan sehat dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
estetika, emosi, dan fisik, jadi healthy yang dimaksud bukan hanya
kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari
109
bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan
b. Holistik Etik,
yang kompeten.
bidan dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses
110
penyembuhan seseorang
d. Holistic Communication,
penyembuhan pasien
a. Holistik Tradisional.
b. Holistik Modern.
berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy, dan
111
aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut
112
obatan kimia dan operasi.
bukannya pandai.
Ketuhanan.
melitus, kolesterol tinggi dan sakit jantung, stroke, asam urat dan
rematik, tumor dan kanker, gagal ginjal, demam berdarah dan AIDS.
(http://www.umy.ac.id/konsep-holistic-care-dalam\
penyembuhan pasien)
method alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana tubuh manusia
113
mempengaruhi fungsi yang lainnya. Pengobatan Holistic terpadu,
a. Pengaturan pola hidup dan pola makan dengan gizi dan kebutuhan
8. Caring
114
pada seseorang (baik pemberi asuhan (carrer) maupun penerima asuhan)
berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain. Caring menolong klien
Bersikap caring untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari
9. Holisme
yang terdiri dari banyak subsistem yang saling ketergantungan dan tidak
115
semangat merupakan unit keseluruhan yang sifatnya dinamis. Bersifat
10. Humanisme
sebagai suatu pengobatan non konversional yang bukan berasal dari negara
116
pengganti perawatan (kemenkes, 2019)
teknin non konversional. Tetapi ini tidak menggunakan obat yang komersil
3. Asuhan komplementer
a. Pijat Effleurage
1) Pengertian
117
berulang. Pijatan effleurage dapat juga dilakukan di punggung, tujuan
(2015),
2) Manfaat
(Ellysusilawati, 2017)
3) Tujuan
118
Massage ini bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah,
kesehatan jaringan dan mengurangi rasa sakit sakit, sehingga klien lebih
bisa rileks. Selain itu tujuan dari teknik masase effleurage yaitu
tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh
dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan
119
pada area tubuh tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan
memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi
yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area
a) Atur posisi tidur ibu dengan posisi tidur terlentag rileks dengan
kesamping
120
pelanpelan usapkan kedua ujung-ujung jari tangan tersebuut
umbilikus
impuls nyeri ke medulla spinalis dan otak di hambat. Selain itu teori
transmisi serabut saraf sensori A – beta yang lebih besar dan lebih
cepat. Proses ini menurunkan transmisi nyeri melalui serabut dan delta
2017). Hal ini sejalan dengan teori gate control yang dikemukakan oleh
121
fungsi yang berbeda. Implus rasa sakit yang di bawah oleh syaraf yang
rasa sakit. Tetapi implus rasa sakit ini dapat di blok yaitu dengan
berdiameter besar yang banyak pada kulit, harus dilakukan awal rasa
sakit atau sebelum implus rasa sakit yang di bawah oleh syaraf yang
b. Gym ball
luas sehingga kepala janin lebih mudah masuk dalam panggul, sehingga
menggunakan bola. Kata birth ball dapat diartikan ketika latihan dengan
menggunakan bola diterapkan untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu
Birth ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu
dalam berbagai posisi. Salah satu gerakannya yaitu dengan duduk di bola
122
dan bergoyanggoyang membuat rasa nyaman dan membantu kemajuan
(Kurniawati, 2017).
Menurut Febby, (2019) cara memilih ukuran bola yang tepat. akan
tinggi badan dan untuk mengukurnya, ibu hamil bisa mencoba duduk di
atas gym ball tersebut, jika kaki ibu tidak bisa menapak pada lantai, berarti
menandakan bola tersebut terlalu kecil untuk ibu hamil. Panduan untuk
ukuran 55 cm
123
b) Tinggi di antara 163-172 cm disarankan menggunakan bola dengan
ukuran 65 cm
cm
agar tidak licin dan untuk memberikan keseimbangan di dalam bola, ibu
sudah dirancang agar bisa menahan bobot tubuh lebih dari 140 kg agar
tidak pecah. Cara menggunakan birth ball, ada beberapa cara berikut ini
(1) Bauching: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
(2) Pelvic Circle: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
disisi yang lainnya hal ini membuat ruang bagi janin terbuka
(3) Angka 8: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
124
bola terjaga, kemudian lakukan gerakan memutarkan pinggul ke
(4) pelvic Tilt: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
(5) Side To Side: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
kali kemudian balas dengan di sisi yang lain, gerakan ini dapat
(6) Infinity (angka ∞): ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di
125
(7) Hip Circle: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
(a) Hip Circel : ibu bisa berlutut di atas bola yang terletak di lantai,
(b)Cat And Cow: ibu bisa berlutut di atas bola yang terletak di lantai,
gerakan turun naik pada pinggul kemudain balas dengan sisi yang
(c) Duduk: ibu duduk dengan membuka lutut lebar, peluk bola dan
126
kemudian sandarkan punggung dan pinggang diatas bola, gerakan
persalinan nanti
d) V-Sit:
berdiri kokoh dan posisi kaki terbuka serta bersandar ke atas bola
sakit
127
b) Perdarahan pervagina
d) Serviks Incopetent
g) Diabetes gestational
c. Pijat oksitosin
1) Pengertian Pijat
tulang costae kelima atau keenam. Pijat oksitosin ini juga dapat
128
proses persalinan sehingga tidak menghambat sekresi hormone
129
pengeluaran hormon oksitosin supaya pengeluaran ASI pada ibu
kapan saja, dalam 24 jam setelah ibu melahirkan dimana masa ini
klien dapat mobilisasi seperti halnya duduk dan mulai belajar untuk
130
menggunakan handuk
menit
kelancaran produksi ASI. Hal ini dapat dilihat dari indikator pada
(a) Frekuensi dari BAK bayi, selama 24 jam bayi akan BAK
(b) Bayi akan tidur selama kurang lebih 2-3 jam setelah
menyusu
(c) Bayi akan BAB. Bayi akan BAB 2-5 kali sehari, BAB yang
Waode, 2017)
131
b) Kelancaran produksi ASI indikator pada ibu :
akan tertidur
a) Persiapan alat
(1) Alat
(2) Kursi
(3) Meja
(5) Handuk
b) Persiapan pemijat
c) Persiapan lingkungan
132
d) Bantuan ibu secara psikologis
e) Pelaksanaan
menampung ASI.
memijat.
133
(8) Pemijatan dengan ibu jari dari leher sampai costa 5-6
pakainannya kembali.
d. Pijat bayi
1) Pengertian
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan yang
2) Manfaat Pijat Bayi Efek fisik / klinis pijat bayi adalah sebagai berikut:
134
menjadi rutinitas tanpa faedah semata. Justru, pijat bayi disarankan
Ibu bisa menggunakan lotion, baby oil, atau minyak kelapa untuk
135
b) Membantu mengetahui bahasa (isyarat) non-verbal bayi
f) Meredakan stres
a) Gerakan kaki
memerah..
136
pergelangan kaki ke pangkal paha
137
Gambar 2.4 gerakan thumb after thumb
b) Gerakan dada
138
Gambar 2.6 gerakan Butterfly
kiri.
c) Gerakan perut
perut atas sebelah kiri ke kanan searah jarum jam sampai bagian
139
I : memijat dengan ujung talapak tangan dari perut kiri atas
huruf L terbalik
terbalik.
140
Gambar 2.10 gerakan walking
d) Gerakan tangan
141
Gunakan ke dua telapak tangan untuk membuat gerakan
pergelangan tangan.
pergelangan tangan.
142
Gambar 2.15 thum after thumb
gerakan memutar.
e) Gerakan muka
alis
143
Gambar 2.18 gerakan pijat alis
144