BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Kehamilan
a. Pengertian
telur di tuba falopi yang akan menjadi atau akan berkembang dan
b. Diagnosis kehamilan
sekitar 280 sampai 300 hari. Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester,
yaitu:
a) Pengertian
2014)
b) Etiologi
yaitu:
(a) Ovum
(b) Sperma
yaitu:
makanan embrio.
aterm.
yaitu:
tertentu)
iskemia.
chadwick)
(2014) yaitu:
mengandung mint.
(6) Konstipasi
sayur.
yaitu:
dari 20 – 22 minggu.
macam abortus,yaitu:
perdarahan pervaginam.
diharapkan.
2) Trimester II
a) Pengertian
(2014) yaitu:
timbul.
rabun senja)
yaitu:
penyerta lainnya.
maupun persalinan.
mg setiap 4 jam.
diagnose.
yaitu:
keabnormalan.
kehamilan.
janin.
3) Trimester III
a) Pengertian
kelahiran bayinya.
psikologis ibu.
terganggu.
tumit.
nutrisi.
persalinan palsu
(2011) yaitu:
diperlukan.
e) Tanda bahaya pada ibu hamil trimester III menurut Hani, dkk
(2011), yaitu:
rabun senja)
kehamilan.
frekuensi berkemih.
gr/dl.
2009, yaitu:
lain:
1) Uterus
2) Serviks
serviks.
menjadi serat.
3) Ovarium
mirip dengan insulin dan insulin like growth factor I & II,
preterm.
lactobacillus acidopillus.
5) Kulit
pendorongnya.
6) Payudara
7) Sistem Metabolik
berat badan akan bertambah 12,5 kg. Pada trimester ke-2 dan
kg dan 0,3 kg. Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara
akan berkurang.
12 minggu.
8) Sistem Kardiovaskuler
ke ginjal.
alasan inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi pada akhir
kehamilan.
9) Traktus Digestivus
bawah.
morfologik.
filtration rate, dan renal plasma flow juga akan meningkat. Pada
penyebabnya.
kehamilan.
satu kali pada trimester I (0-12 minggu), minimal satu kali pada
kehamilan.
2. Persalinan
a. Pengertian
dari luar.
2) Passage (panggul)
c) Bidang panggul
4) Plasenta
e. Tahapan Persalinan
1) Kala I
yaitu :
yaitu :
(2) Stress
(3) Ketidaknyamanan
(4) Cemas
(2) Nutrisi
2) Kala II
detik.
keinginan mengejan.
bayi ditolong.
multigravida 30 menit.
(3) Lemah
(4) Takut
(5) Kultur
terjadinya kontraksi.
rectum/vagina
ibu
(a) Takikardia
(b) Bradikardia
(c) Deselerasi
(e) Hiperaktif
(f) Asidosis
sesuai diagnosis.
bayi lahir.
4) Kala IV (observasi)
Prawiroharjo, 2009)
hematom.
yaitu:
keputusan
mengatasi masalah
masalah
(2013) yaitu :
boot)
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
bersih.
pemeriksaan dalam.
yang sudah dibatasi air disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina,
kali/menit).
partograf.
Pimpinan Meneran.
dengan keinginannya.
mendokumentasikan temuan-temuan.
meneran.
meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu pada posisi setengah
meneran.
meneran.
pada ibu.
23) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
dalam waktu 120 menit (2jam) meneran untuk ibu primipara atau
60 menit (1jam) untuk ibu multipara, merujuk segera. Jika ibu tidak
posisi yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit,
25) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
27) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
28) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong
ibu.
30) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
dengan satu tangan yang dilapisi kain tali, letakkan tangan yang
lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak
33) Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan
kain atau kasa yang bersih. (Langkah ini tidak harus dilakukan)
34) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.Jika tali pusat melilit leher
secara spontan.
lahir.
38) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada
kelahiran kaki.
bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih
41) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
42) Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari tali pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
43) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
menyusui dini.
I.M. di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah
diatas kain yang ada diperut ibu, tepat diatas tulang pubis, dan
tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan
berikutnya.
tangan atau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril
50) MenilaiPerdarahan
ASI.
pervaginam:
belakang).
3. Masa Nifas
a. Pengertian
1) Perubahan fisik
5) Perubahan psikis
b. Tujuan
psikologis
pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi masa nifas,
a) Nyeri pelvik.
Roito, dkk (2013) menyatakan bahwa tiga tahap perilaku wanita ketika
lahir.
persalinan.
status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan
hipotermia
perdarahan abnormal.
istirahat.
bayi sehari-hari.
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang
aterm (37-42 minggu) dengan berat badan lahir 2500-4000 gram. Asuhan
bayi baru lahir adalah asuhan pada bayi tersebut selama jam pertama
segera setelah lahir. Kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya
melakukan inisiasi menyusui dini ini dinamakan the brest crawl atau
badan.
10) Testis sudah turun (pada anak laki-laki), genitalia labio mayora
13) Graff refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda di telapak
14) Eliminasi, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam, pertama
3) Rangsangan taktil
ekstrauterin.
ekstrauteri.
yaitu :
1) Rooting (mencari)
2) Swallowing (menelan)
3) Moro (terkejut)
5) Grasping (menggenggam)
6) Babinski (hiperekstensi)
7) Sucking (menghisap)
bahwa:
(perlekukan dada).
(6) Denyut jantung tidak ada atau perlahan (kurang dari 100
b) Penatalaksanaan
(4) Resusitasi
kesejahteraan bayi.
3) Kelainan kongenital
4) Infeksi neonatorum
neonatorum yaitu:
c) Pernafasan cepat.
jam pertama sesudah lahir, yaitu asuhan bayi baru lahir normal
c) Buang air kecil (BAK), bayi baru lahir harus sudah BAK dalam
f) Perawatan tali pusat karena tali pusat harus selalu kering dan
bersih.
g) Keamanan bayi.
dari C , warna kulit atau bibir biru atau pucat, hisapan ASI
mata bengkak.
persalinannya)
badannya.
5. Keluarga Berencana
2013)
bidan praktek swasta dan bidan desa. Jenis alat atau obat kontrasepsi
langsung dari apotek atau toko obat, pos layanan KB dan kader desa.
b. Tujuan KB
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi
program di lapangan.
c. Sasaran Program KB
dkk, 2010).
1) Ibu
2) Suami
3) Seluruh Keluarga
fisik, mental, dan sosial setiap anggota keluarga, dan bagi anak
e. Penapisan
a) Kehamilan
masalah medis.
Apakah hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu atau lebih
setelah sanggama.
Apakah pernah nyeri hebat pada betis, paha atau dada, atau tungkai
bengkak (Oedema).
mmHg (Diastolik).
ektopik
jam).
congenital.
Anemia Hb ≥ g% Hb< 8 g%
implant)
risiko tinggi
Abdomen - - Tidak Ya Ya
spekulum
Pemeriksaan - Ya Tidak Ya Ya
dalam
penis, testis
skrotum)
Keterangan:
a) Metode hormonal
diperlukan.
yaitu:
1) Non hormonal
apapun lainnya.
sehari.
f) Keuntungan kontrasepsi
pasca persalinan).
a) Pengertian
tidak.
(2) Keuntungan
(3) Keterbatasan
pelvis
a) Tubektomi
(1) Pengertian
dengan ovum.
operasi sesar.
(3) Manfaat
(a) Kontrasepsi
(4) Keterbatasan
operasi rekanalisasi)
b) Vasektomi
(1) Pengertian
(2) Jenis
(a) Insisi
(3) Keuntungan
panjang.
panjang.
penggunaan kontrasepsi.
(4) Keterbatasan
4) Hormonal
Hormon progestin
a) Pil
(1) Keuntungan
pertama).
(2) Keterbatasan
sama
(b) Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
menggunakan minipil
b) Injeksi / Suntikan
progestin
penyebabnya.
terutama amenorea.
payudara.
sesuai.
tubektomi.
(h) Perokok
sabit.
(4) Keuntungan
sampai perimenopause
kehamilan ektopik
panggul
(5) Keterbatasan
suntikan)
suntikan berikut
penghentian pemakaian.
5) Implan
a) Pengertian
silikon polidimetri.
b) Keuntungan implant
perempuan)
pencabutan.
1. Pengertian
kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan (Depkes RI 2008).
a. Langkah 1 Pengkajian:
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
1) Pengambilan riwayat.
pemeriksaan
3) tanda-tanda vital.
4) Pemeriksaan khusus.
5) Pemeriksaan penunjang.
klien yang sebenarnya dan valid. Kaji ulang data yang sudah
penanganan.
diagnosa kebidanan.
dapat menggambar kan kondisi klien yang sebenarnya dan valid. Kaji
dan akurat.
penanganan.
memungkinkan.
e. Langkah 5 Perencanaan
sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau
akan menyingkat waktu dan biaya. Kaji ulang apakah semua rencana
telah dilaksanakan.
f. Langkah 6 Pelaksanaan
g. Langkah 7 Evaluasi
secara siklus dan mengkaji ulang aspek asuhan yang tidak efektif,
1. Kompetensi Bidan
etika, budaya, dan asuhan yang tepat untuk ibu, bayi & anak
reproduksinya.
2. Kewenangan Bidan