TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
terdiri dari ovulasi (Pematangan sel) lalu pertemuan ovum (Sel telur) dan
dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2013).
11
12
Awal kehamilan terjadi pada saat sel telur perempuan lepas dan masuk
ke dalam saluran sel telur. Pada saat pertumbuhan, berjuta-juta cairan sel
mani atau sperma dipancarkan oleh laki-laki dan masuk ke rongga rahim.
Dengan kompetisi yang sangat ketat, salah satu sperma tersebut akan
berhasil menembus sel telur dan bersatu dengan sel telur tersebut.
Peristiwa ini yang disebut dengan fertilisasi atau konsepsi. (Astuti, 2011).
Setelah satu sperma berhasil menembus sel telur, sel telur akan
berubah dan tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain. Kejadian ini
biasanya terjadi di saluran telur yang paling luas, yang disebut ampula
tuba. Setelah dibuahi di ampula tuba, sel telur akan membelah diri menjadi
zigot, stadium dua sel, stadium empat sel, stadium delapan sel, enam belas
sel, dan seterusnya, sampai berbentuk seperti buah murbei dan terdiri atas
enam puluh empat sel. Kemudian, pada hari yang sama atau esok harinya,
kulit sel telur melarut. Sel yang telah dibuahi yang sekarang bernama
getar tuba. Peristiwa ini terjadi dalam waktu dua minggu pertama
perkiraan persalinan.
keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan
berkurang.
3) Ngidam.
kehamilan 16 minggu.
5) Payudara tegang.
terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini
sudah menghilang.
8) Pigmentasi kulit.
9) Epulis.
persalinan.
melalui :
oleh :
dengan :
b. Metode kalender
c. Gerakan janin
d. Tinggi fundus
Tinggi fundus uteri di ukur pada setiap kali kunjungan, mengukur TFU
a. Uterus
menjadi satu. Tinggi rahim adalah setengah jari jarak simfisis dan
pusat.
19
xifoideus.
atas panggul.
b. Vagina
c. Ovarium
ini tidak dapat lepas dari kemampuan vili korealis yang mengeluarkan
hipofisis anterior.
20
d. Payudara
1) Estrogen, berfungsi:
2) Progesteron, berfungsi:
3) Somatomamotrofin, berfungsi:
dan laktoglobulin.
retroplasenter.
darah, yaitu:
fisiologis.
daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit atau pusing
f. Plasenta
dengan tebal 2,5 cm sampai 3 cm dan berat plasenta 500 g. Tali pusat
6) Sebagai barier atau filter. Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak
g. Air Ketuban
sampai 1,008. Air ketuban terdiri dari 2,3% bahan organik (protein,
dan 97% sampai 98% bahan anorganik (air, garam yang larut dalam
air). Peredaran cairan ketuban sekitar 500 cc/jam atau sekitar 1% yang
di telan bayi dan di keluarkan sebagai urin. Bila akan terjadi gangguan
ke segala arah.
2) Saat inpartu
sebagai desinfektan.
a. Perdarahan pervaginam.
c. Penglihatan kabur.
2010, yaitu :
a. Keputihan.
mandi setiap hari, memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun
daerah-daerah kulit yang dialiri darah dari vena cava superior (sekitar
d. Hemorhoid
berserat, gunakan kompres es, kompres hangat atau sit bath, dengan
e. Konstipasi
tekuk lutut kearah abdomen, mandi air hangat, dan topang uterus
dengan bantal dibawahnya dan sebuah bantal diantara lutut pada waktu
berbaring miring.
h. Pusing
dengan kehamilan karena tekanan dari uterus yang hamil dan dapat
sehari, jaga agar kaki jangan bersilang, hindari berdiri atau duduk
gunakan sikat gigi yang halus dan tidak menyikat gigi secara kuat.
nyaman dan tidak terlalu lunak (jangan yang mudah melengkung), alasi
a. Pengertian
gr% di sebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr%, di sebut anemia
3) Malabsorbsi
lain-lain.
30
lain-lain.
jumlah sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang
Jumlah 900 mg Fe
sampai 10 g%.
akan kehilangan zat besi sekitar 900 mg. Saat laktasi, ibu masih
baik.
hamil muda.
f. Pengobatan anemia
a. Pengertian
pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu
kesehatan.
yang dikandungnya.
kehamilannya.
dikandungnya.
dan sosial ibu dan bayi. mengenali secara dini adanya komplikasi
c. Kebijakan Program
9 bulan.
2) Anamnesis umum:
indikasi.
(Mochtar, 2011)
peristaltic usus.
yaitu:
Tekanan darah di periksa setiap kali dan di catat. Bila lebih tinggi
Tabel 2-1.
TFU menurut penambahan per tiga jari
Usia kehamilan (minggu) Tinggi fundus uteri (TFU)
16 Pertengahan pusat-simpisis
24 Setinggi pusat
Pertengahan pusat-prosesus
32
xiphoideus (px)
Pertengahan pusat-prosesus
40
xiphoideus (px)
Tabel 2-2.
Pemberian suntikan TT
Lama
Status Jenis suntikan TT Interval waktu
perlindungan
TT1 TTI - -
(protein 0,01-0,05%)
(protein 0,05-0,2%)
(protein 0,2-0,5%)
glukosa)
glukosa)
41
(Rizma, 2012).
9) Tatalaksana kasus.
istirahat).
kehamilan ganda.
42
ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain
g. Kunjungan Ulang
untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Menurut (Prawirohardjo,
dikeringkan.
lanjutan kehamilan.
B. Persalinan
1. Pengertian
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Rukiyah, 2014).
terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan
2. Sebab-sebab Persalinan
hal yang menjadi penyebab dari mulainya persalinan dipengaruhi oleh dua
a. Estrogen
b. Progesteron
gizi ibu hamil dan keregangan otot rahim dapat memberikan pengaruh
Tabel 2.3
Teori Kemungkinan Terjadinya Proses Persalinan.
Teori Uraian
3. Tahapan Persalinan
(10 cm).
Kala I persalinan dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif,
yaitu:
hingga lengkap (10 cm). Fase aktif dibagi dalam 3 fase, yaitu :
4 cm.
9 cm – 10 cm selama 2 jam.
47
kali atau lebih dalam waktu sepuluh menit dan berlangsung selama
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
Kala III adalah masa setelah lahirnya bayi dan berlangsungnya proses
d. Kala IV (Observasi)
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
IV :
3) Kontraksi Uterus
5) Kandung Kemih
6) Perdarahan
Tabel 2.4
Lama Persalinan Pada Primigravida dan Multigravida
Kala Persalinan Primigravida Multigravida
Kala I 10 – 12 jam 6 – 8 jam
Kala II 1 – 1,5 jam 0 – 1 jam
Kala III 10 menit 10 menit
Kala IV 2 jam 2 jam
Jumlah (tanpa memasukan 10 – 12 jam 8 – 10 jam
kala IV yang bersifat
observasi)
Sumber: Manuaba (2014)
49
5. Tanda-tanda Inpartu
1) Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
a. Power
Yaitu jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang
janin.Dan plasenta juga harus melalui jalan lahir sehingga dapat juga
d. Psikis (psikologis)
3) Kebiasaan adat
e. Penolong (Bidan)
7. Mekanisme Persalinan
a) Engagement
sumbu kepala janin tegak lurus dengan pintu atas panggul,dapat pula
b) Descent (penurunan)
c) Fleksi
fleksi sehingga kepala janin memasuki ruang panggul dan posisi kepala
simfisis.
52
e) Defleksi
dengan kekuatan his dan tenaga mengejam akan lahir bregma, dahi,
g) Ekspulsi
lahir disusul lahirlah trochanter depan dan belakang sampai lahir janin
seluruhnya.
Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran, ibu merasakan tekanan
bayi baru lahir. Untuk resusitasi (tempat datar, rata, bersih, kering
Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal
bahu bayi, menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali
dan kering.
tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril (pastikan tidak
tangan dilepaskan.
160x/menit).
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan
13) Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan
b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
meneran (multigravida).
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit.
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
18) Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala
dangkal.
20) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran
bayi.
57
a) Jika tali pusat melilit leher scara longgar, lepaskan lewat bagian
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
21) Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahirnya Bahu
lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya
ibu.
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
berkontraksi baik.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal
(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
disediakan.
32) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
bayi menempel di dada atau perut ibu. Usahakan kepala bayi berada
payudara ibu.
33) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi.
34) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, ditepi atas
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur di atas.
60
Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
Mengeluarkan Plasenta
manual.
telah disediakan.
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
40) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
lakukan penjahitan.
perdarahan pervaginam.
43) Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam
(a) Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui
payudara.
62
(b) Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun sudah
berhasil menyusu.
44) Setelah satu jam, lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri
disusukan.
Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil
berhasil menyusu.
Evaluasi
vaginam
kontraksi
49) Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
(a) Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam
normal
50) Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk pastikan
bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali / menit) serta suhu
(a) Jika bayi sulit bernapas, merintih, atau retraksi, diresusitasi dan
bayi kulit-ke kulit dengan ibunya dan selimuti ibu dan bayi
51) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
didekontaminasi
sesuai
64
53) Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering
54) Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
diinginkannya
Dokumentasi
Segera setelah lahir, bayi lahir dan tali pusat di ikat letakan bayi tengkurap
di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung ke kulit ibu. Biarkan
kontak kulit berlangsung setidaknya 1 jam atau lebih, bahkan sampai bayi
dapat menyusui sendiri. Bayi di beri topi dan di selimuti. Ayah atau
keluarga dapat memberi dukungan dan membantu ibu selama proses ini.
Ibu di beri dukungan untuk mengenali saat bayi siap untuk menyusu,
a. Pengertian
kulit perineum
perineum, otot perineum dan otot sfingter ani dan dinding depan
rectum
3) Pada primgravida
11. Partograf
a. Definisi
b. Tujuan utama.
dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
1) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan
penyulit.
(kepala janin).
mekonium.
darah.
lagi (kering).
dapat dipalpasi.
dapat dipisahkan.
‘x’.
penyulit.
k) Nadi : catat dan nilai setiap 30 menit dan tandai dengan sebuah
titik besar.
70
l) Tekanan darah : catat dan nilai setiap 4 jam dan tandai dengan
anak panah.
sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir, itulah sebabnya bagian
ini disebut sebagai Catatan Persalinan. Nilai dan catatan asuhan yang
diberikan kepada ibu selama masa nifas (terutama pada kala empat
2) Kala I
3) Kala II
4) Kala III
6) Kala IV
1. Pengertian
dari persalianan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra
dimana dalam asuhan pada masa ini peranan keluarga sangat penting,
penunjang.
menganalisa data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat
dilaksanakan.
yaitu:
dan berjalan-jalan.
c. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
a. Involusi uterus
setinggi pusat, segera setelah plasenta lahir, tinggi fundus uteri ± 2 jari
lebar ± 12 cm, dan tebal ± 10 cm. Korpus uteri sekarang sebagian besar
terdiri dari miometrium yang dibungkus oleh serosa dan dilapisi oleh
hari berikutnya, uterus masih tetap pada ukuran yang sama dan
74
atas simpisis atau pertengahan simpisis dan pusat, dan sesudah 12 hari
uterus sudah tidak dapat diraba lagi diatas simpisis. Normal nya organ
ini mencapai ukuran tak hamil seperti semula dalam waktu sekitar 6
minggu. Proses tersebut berjalan sangat cepat. Uterus yang baru saja
sekitar 300 gram, dan sesudah menjadi 100 gram atau kurang.
Tabel 2.5
Proses Involusi Uteri
Waktu Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi Pusat 1000 gram
Plasenta Lahir 2 Jari bawah pusat 750 gram
Pertengahan pusat-
1 Minggu 500 gram
simfisis
Tidak teraba di atas
2 Minggu 350 gram
simfisis
6 Minggu Bertambah kecil 50 gram
8 Minggu Sebesar normal 30 gram
(Ai yeyeh rukiyah, dkk, 2011)
b. Afterpains
puerpurium. Rasa nyeri setelah melahirkan ini lebih nyata setelah ibu
kembar).
75
c. Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
sedikit darah lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan
berbau busuk.
bawah uteri menjadi struktur yang tipis, kolaps dan kendur. Mulut
besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan
kendur vagina dan pintu keluar vagina pada bagian pertama masa nifas
5. Program Kebijakan
yaitu :
menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi
masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi dan merawat penyebab lain
melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi
77
menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir
untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam
keadaan sehat.
pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.
yang keluar yang bau busuk dari vagina, Keterlambatan dalam kecepatan
lembek, nyeri perabaan, suhu tubuh lebih dari normal, nadi cepat dan
minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, mengkonsumsi pil zat besi
untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin dan
b. Ambulasi
Ibu yang baru melahirkan harus turun dari tempat tidur dalam
c. Kebersihan diri
d. Istirahat
e. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jari tanpa rasa
f. Latihan
nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu ke dada tahan hitungan
1. Pengertian
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
2. Tujuan Asuhan
(Saifuddin, 2009).
hangat.
bayi lebih lurus dan kepala tdak menekuk. Posisi kepala di atur
gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan
steril dan di ikat dengan pengikat steril. Luka tali pusat di bersihkan
perdarahan.
Pada waktu bayi lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
tetap hangat.Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi
d. Memberi Vit K
dikerjakan segera.
g. Identifikasi bayi
mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah pengenal yang efektif
harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya
bayi kehilangan panas yang terjadi karena penguapan cairan ketuban pada
permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh
kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih
seksama dan pastikan tubuh bayi di keringkan segera setelah lahir untuk
ketuban pada tubuh bayi. Keringkan dengan handuk atau kain yang telah
disiapkan di atas perut ibu. Kemudian selimuti bayi dengan selimut atau
kain bersih dan hangat. segera setelah mengeringkan tubuh bayi dan
memotong tali pusat, ganti handuk atau kain yang dibasahi oleh cairan
ketuban kemudian selimuti tubuh bayi dengan selimut atau kain yang
hangat, kering dan bersih dan selimuti bagian kepala bayi. Pastikan bagian
kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat karena kepala bayi
dan menyusui bayinya. Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga
memandikan bayi baru lahir karena bayi baru lahir cepat dan mudah
84
agar bayi tetap hangat, mendorong ibu segera menyusui bayinya dan
(bayi tampak selalu tidur), demam atau hipotermi, tidak defekasi sampai
hari ketiga, sianosis atau kebiruan pada bibir dan kulit, ikterus yang berat,
bernafas dengan teratur, perilaku yang tidak biasa dan menangis, mata
mengeluarkan kotoran baik cair atau hijau tua serta bercampur lendir atau
darah (wahyuni,2012)
adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi
a. Dua jam pertama sesudah lahir Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan
kuat atau lemah, bayi tampak aktif atau lunglai, dan bayi kemerahan
atau biru.
bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan, gangguan
Tabel 2.6
Pemantauan pada bayi baru lahir
Kesadaran dan Perlu dikenali kurangnya reaksi terhadap rayuan, rangsangan sakit,
reaksi terhadap atau suara keras yang mengejutkan atau suara mainan
sekeliling
Keaktifan Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan dan kaki yang
simetri pada waktu bangun. Adanya tremorpada bibir, kaki dan
tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi pada waktu
tidur, kemungkinan gejala suatu kelainan yang perlu dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
Simetris Apakah secara keseluruhan badan seimbang
Kepala Apakah tidak simetris, berupa tumor lunak di belakang atas yang
menyebabkan kepala tampak lebih panjang, sebagai akibat proses
kelahiran, atau tumor lunak hanya di belahan kiri atau kanan saja,
atau di sisi kiri dan kanan tetapi tidak melampaui garis tengah
bujur kepala. Ukur lingkar kepala.
sudah memberikan ASI dalam jumlah yang cukup. Pada bayi yang lahir
cukup bulan, penurunan berat badan normal akan terjadi pada 3-5 hari
awal kehidupan, dan dapat turun hingga 10% dari berat badan lahir..
2008).
lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif dianjurkan untuk
sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Suherni,
dkk. 2009).
87
3) Meningkatkan kecerdasan.
napas.
menyusui.
6) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali bayi
mulai menyusu.
d. Posisi Menyusui
2) Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi (kepala
dan tubuh berada pada satu garis lurus), muka bayi menghadap ke
payudara ibu, hidung bayi didepan puting susu ibu. Posisi bayi
ibu.
11. Imunisasi
akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain karena tidak
(Armawan, 2013).
Tabel 2.7
Jadwal Imunisasi
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari HB 0
1 Bulan BCG, Polio I
2 Bulan DPT/HB I, Polio 2
3 Bulan DPT/HB 2, Polio 3
4 Bulan DPT/HB 3, Polio 4
9 Bulan Campak
(Sumber : DepKes, 2008)
mendadak atau menahun. Gejala nya yaitu selera makan hilang, rasa
tidak enak di perut, mual sampai muntah, nyeri dan rasa penuh pada
perut kanan atas, demam, kadang – kadang disertai nyeri sendi dan
setelah satu minggu timbul gejala utama seperti : selaput putih pada
dan air seni berwarna coklat seperti teh. Waktu Pemberian diberikan
pada usia kurang dari 7 hari sebanyak 1 kali dan disuntikkan di paha
kanan bagian luar secara IM dengan dosis 0,5 ml. Efek samping nya
dan anak tampak lesu. Waktu Pemberian BCG diberikan pada usia 1
yaitu pada lengan kanan atas secara IC dengan dosis 0,05 ml.
Kontra indikasi imunisasi BCG yaitu anak yang sakit kulit atau
reaksi yang bersifat umum seperti demam. Setelah 1-2 minggu akan
bakteri tetanus yang terjadi pada bayi kurang dari 1 bulan. Gejala
menderita batuk dan pilek, dengan hidung berair dan disertai panas.
kali yaitu pada usia 2, 3 dan 4 bulan (sebelum anak berusia 1 tahun)
dengan dosis pemberian 0,5 ml. Efek samping nya yaitu gejala-
polio yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio dan
melalui mulut, 1 dosis adalah dua tetes. Tidak terdapat efek samping
campak yaitu panas tinggi, mata merah dan sakit bila terkena
lengan kiri atas. Efek samping nya yaitu hingga 15% pasien dapat
a. Pencegahan infeksi
f. Manajemen laktasi
h. Pemberia vitamin K1
i. Pemberian imunisasi
j. Pemeriksaan BBL
E. KB (Keluarga Berencana)
1. Definisi KB
yaitu :
mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri
progestin, yaitu:
b. Cara kerja
1) Mencegah ovulasi.
penetrasi sperma.
c. Efektifitas
d. Keuntungan
1) Sangat efektif.
perimenopause.
e. Keterbatasan
sekali.
suntikan).
panjang.
1) Usia reproduksi.
efektifitas tinggi.
tuberculosis (tifampisin).
11) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
amenorea.
3) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat di berikan setiap